Bayangkan
adegan ini: sekelompok polisi mencari ke sebuah hutan dan menemukan
sebuah tanah yang dipagari oleh kawat. Tanah itu jelas properti milik
seseorang, namun polisi tak punya pilihan selain masuk ke sana.
Keberadaan mereka di sana untuk mencari sepasang kekasih yang
menghilang karena diduga diculik. Akun facebook dari sang pria masih
aktif, bahkan membalas pesan, mengatakan ia baik-baik saja. Namun
banyak yang percaya seseorang yang lain memegang akun itu,
kemungkinan sang penculik. Dari sinyal handphone tersebut, mereka
dituntun ke wilayah tersebut.
Para
polisi itu masuk dan ketika menginspeksinya, mereka mendengar suara
gedoran dari dalam sebuah kontainer. Ketika membukanya, mereka
terkejut. Para polisi itu melihat seorang wanita dirantai di bagian
lehernya dan dikurung di dalam tempat tersebut. Tak hanya itu. Ketika
para polisi menyisir tempat itu, mereka menemukan tiga jenazah
terkubur di tempat itu.
Merekapun
sadar, pencarian itu tanpa sengaja membawa mereka ke sarang seorang
pembunuh berantai yang kemudian dijuluki Amazon Killer.
Kenapa
“Amazon Killer”? Setelah identitas sang pemilik tanah tersebut sekaligus sang penculik diketahui
bernama Todd Kohlhepp, para polisi kemudian menemukan fakta
mengerikan yang seharusnya bisa menjadi petunjuk mereka apabila
mereka jeli menemukannya. Namun sayang, tak ada yang menyadarinya
hingga sang pembunuh tertangkap.
Akun
Todd di Amazon (situs toko online terbesar di Amerika) berisi
ulasan-ulasan atau review yang mengindikasikan bahwa alat-alat yang
beli, seperti gembok, pisau, perlengkapan senjata api, bahkan gergaji
mesin, ia gunakan untuk aksi pembunuhan berantainya.
Pembaca,
inilah Dark Case kali ini.