Dari
semua karya maestro horror Junji Ito, karya yang menurut gue paling
disturbing adalah “The Amigara Fault” yang mengekploitasi
ketakutan kita pada tempat sempit atau claustrofobia. Well, jika
kalian memang claustrofobia, mendingan jangan baca kisah ini deh.
Soalnya gue akan mengangkat kisah seorang pria bernama John Jones.
Pada
usia 26 tahun, John Jones sedang berada di puncak kesuksesan
hidupnya. Muda, tampan, menikah, dan hidup bahagia bersama istri
cantik dan putrinya yang baru berusia satu tahun, bahkan bermasa
depan cerah sebagai seorang calon dokter. Akan tetapi pada tahun 2009
kisah hidupnya berubah drastis ketika ia memutuskan untuk
mengeksplorasi sebuah gua di Utah, Amerika Serikat. Sebuah kesalahan
kecil, namun berdampak besar dalam hidupnya, ketika ia salah
mengambil belokan dan terjebak di dalam saluran sempit sebuah gua
tanpa sedikitpun jalan keluar.
Dear
readers, inilah kisah John Jones.
Kebahagiaan John Jones dan istrinya yang berakhir tragis
Mimpi
buruk itu dimulai pada senja 24 November 2009. Kala itu John Jones
tiba bersama keluarganya di sebuah gua bernama Nutty Putty, di negara
bagian Utah, Amerika Serikat, untuk berwisata di kala liburan
Thanksgiving. Gua bukanlah hal yang asing baginya. Ketika masih
kecil, ia dan adiknya, Josh, sering diajak oleh ayah mereka untuk
menjelajahi gua, tak takut dengan sempit dan gelapnya lorong-lorong
batu di sana, malahan takjub melihat keindahannya.
Namun
sudah bertahun-tahun berlalu semenjak terakhir kali John merangkak
menjelajahi gua. Apalagi dengan tinggi 1,8 meter dan berat 90 kg,
jelas John bukan kanak-kanak lagi.
Setelah
merangkak masuk ke dalam mulut gua, John memutuskan untuk masuk ke
bagian lorong gua yang dikenal dengan nama “Birth Kanal” atau
“Saluran Kelahiran”. Dinamai demikian karena begitu sempitnya
lorong tersebut hingga banyak orang mengandaikannya sebagai saluran
rahim. Karena suasana “klaustrofobik”-nya yang amat kental,
John-pun ingin menguji keberaniannya di sana. Ia merasa pede dan
yakin akan keamanannya walaupun badannya tak sekecil dulu, sebab
banyak orang yang telah menguji nyali mereka di “Birth Canal”
tersebut dan berhasil.
Sayangnya,
ketika tengah merangkak masuk lebih dalam ke gua itu, ia salah
mengambil belokan. Seharusnya ia berbelok ke kiri untuk mencapai
“Birth Canal”, namun yang ia lakukan, ia justru mengambil jalan
ke kanan.
Inilah gua Nutty Putty yang akhirnya menelan John Jones
Karena
sempitnya lorong yang ia lalui, ia tak hanya merangkak ke depan
dengan tangannya, namun ia juga harus menggunakan pinggang, perut,
bahkan jemari tangannya untuk mendorong tubuhnya ke depan. Kemudian,
ketika ruang yang dijelajahinya semakin sempit, sempit, dan sempit,
iapun sadar telah melakukan kesalahan fatal.
Kini
lorong gua yang dilaluinya terlalu sempit baginya untuk berbalik. Ia
juga tak mampu mundur, karena sekujur tubuhnya telah terjepit dan
terhimpit lorong yang dilaluinya. Sebagai gambaran betapa sempitnya
lorong tempat John kini terjebak, ketika merangkak masuk, ia bisa
melalui lorong itu karena saat itu ia tengah menghela napas, sehingga
volume dadanya berkurang.
Begitu
ia menghirup udara masuk kembali dan volume dadanya mengembang, iapun
terjebak di sana, tak mampu lepas.
Josh
sempat mengetahui kakaknya terjebak, bahkan berusaha menariknya,
namun gagal. Yang lebih parah, usaha adiknya tersebut malah membuat
tubuh John terdorong maju dan lebih terjebak lagi dari posisinya
semula. Josh segera keluar untuk mencari bantuan, namun mengingat
lokasi John terjebak berada 120 meter dari pintu masuk gua dan 30
meter di bawah tanah, terlebih lagi ditambah lokasi gua Nutty Putty
yang berada di antah berantah, perlu waktu berjam-jam hingga tim
penolong tiba.
Beberapa media menyebut ini adalah gambar John Jones kala terjebak, namun sebenarnya bukan. Ini adalah foto salah satu satu tim penyelamat. Kala itu John terjebak dalam posisi terbalik sehingga hanya kakinya yang tampak
Ketika
anggota tim penyelamat tiba, yakni seorang wanita bernama Susie
Motola, John sudah terjebak selama 3,5 jam dan kala itu, waktu
menunjukkan jam 12.30 malam. Karena posisi John yang terbalik, maka
yang bisa Susie lihat kala itu hanya sepasang sepatu pemuda itu.
Sekitar
24 jam kemudian, lebih dari 100 anggota tim penyelamat datang,
berusaha membebaskan John dari gua tersebut. Mereka berencana
menggunakan sistem katrol dan tali yang cukup rumit untuk
menyelamatkan nyawa pemuda itu. Mereka mengerti caranya sebab ini
bukan pertama kalinya mereka harus menolong seseorang yang terjebak
di dalam gua itu.
Ya,John
memang bukan orang pertama yang tersekap dalam gua tersebut. Walau bernama lucu, gua Nutty Putty ternyata cukup berbahaya. Pada
2004, dua orang anak nyaris kehilangan nyawanya ketika terjebak dalam
gua tersebut, masing-masing hanya berselisih seminggu dalam tiap
kasusnya. Kala itu, tim penyelamat membutuhkan waktu 14 jam untuk
menolong pemuda berusia 16 tahun yang ukuran tubuhnya tentu saja
lebih kecil dari John, menggunakan sistem katrol yang sama seperti
yang kini mereka gunakan.
Karena
dua insiden tersebut, pemerintah akhirnya menutup gua Nutty Putty
pada 2004 sebelum akhirnya mereka membukanya untuk pariwisata pada
2009. Naasnya, peristiwa yang menimpa John terjadi baru 6 bulan
setelah gua itu kembali dibuka.
Inilah kondisi dimana Jon Jones terjebak. Bayangkan jika kalian menjadi dirinya, terjebak dalam posisi seperti itu di gua yang sempit
SUMBER GAMBAR
Waktu
semakin menipis dan John masih terjebak dalam gua tersebut. Tak hanya
John terjebak di tempat yang amat sempit sehingga membuatnya susah
bernapas, ia juga berada dalam kondisi terbalik, kepala di bawah.
Kondisi tersebut menimbulkan stress yang teramat sangat bagi tubuh
John karena cairan tubuhnya (termasuk darah) terus mengalir ke bagian
kepala karena gaya gravitasi, dan terus menekannya. Jantungnya juga
bekerja semakin keras untuk memompa darah tersebut agar tidak
memenuhi otak John.
Tim
penyelamat akhirnya siap menarik tubuh John dengan sistem katrol dan
tali yang mereka pasang. Namun kenaasan terakhir pun menimpa mereka.
Rencana
itu gagal, begitu ditarik, salah satu katrol langsung terlepas dan
rusak. Ada beberapa dugaan mengapa ini terjadi. Pertama, katrol
tersebut terlepas karena dipasang di bagian gua yang lunak karena
mengandung tanah liat. Kedua, tentu berat tubuh John yang seorang
dewasa membuat sistem katrol tersebut tidak kuat (walaupun sebelumnya
berhasil pada anak berusia 16 tahun) dan akhirnya copot.
Celakanya,
sistem katrol dan tali itu merupakan satu-satunya cara untuk
melepaskan John dari himpitan gua tersebut. Ketika misi gagal,
keluarga John harus menerima bahwa takkan ada jalan lain.
Akhirnya,
pada tengah malam, sehari setelah ia terjebak, John dinyatakan
meninggal karena gagal jantung. Tubuhnya akhirnya tak mampu lagi
menahan beban kuat akibat posisinya yang terbalik, belum lagi tekanan
yang menimpa paru-parunya yang terhimpit. Atas persetujuan
keluarganya, tubuhnya ditinggalkan di sana, sebab ditakutkan akan
jatuh korban dari tim penyelamat apabila mereka dipaksa untuk
mengevakuasi jenazah John.
Sebagai
peringatan, dibuatlah sebuah plakat untuk menghormati kenangan indah
yang ditinggalkan John bagi keluarganya. Plakat tersebut juga menjadi
pengingat memori kelam dan tragedi yang kini terkubur di dalam gua
itu.
Akibat
tragedi yang menimpa John Jones, pemerintah Utah bergerak cepat
dengan menutup gua itu selamanya dan melarang siapapun untuk
memasukinya demi mencegah insiden yang sama terulang kembali. Dulu,
gua Nutty Putty bisa dikunjungi sekitar 25 ribu wisatawan, namun
sekarang, tempat tersebut menjadi wilayah terlarang dengan
reputasinya menakutkannya sebagai pengundang maut.
Pada
2016 seorang sutradara bernama Isaac Halasima membuat film tentang
John Jones berjudul “The Last Descent”. Tapi tentunya, kita tak
perlu melihat langsung penderitaan John di layar lebar untuk
membayangkan seperti apa mimpi buruknya terhimpit dan terjebak di
dinding batu gua yang sempit, tanpa ada sedikitpun ruang untuk
bernapas, apalagi lolos.
Sumber
Artikel: All That Interesting
tunggu-tunggu, gimana cara adeknya narik kakanya ya? guanya sempit bgt kan, dan kakanya juga jauh dari mulut gua kan? apa artinya mrk bedua sama2 kejebak tapi adeknya berhasil keluar? but how? masih bingung di bagian itu..
ReplyDeletebtw susah bgt komen di blog lu bang dep, error mulu, ini percobaan ketiga, moga berhasil masuk.
Itu di foto ada. Adiknya jg masuk kok tapi ga kejebak. John kan aslinya kejebak krn masuk ke bagian gua yg seharusnya ga boleh dimasuki
DeleteDuh ilustrasinya :((
ReplyDeleteNgeliatnya aja udah bikin dada sesak
ReplyDeleteDisuruh masuk kolong tempat tidur buat narik keluar kucing yang bandel masuk sana aja udah ngos-ngosan ๐ญ Gak kebayang kejepit di ruang sempit sampai lama seperti itu.
ReplyDeleteCan relate ๐
Deletejasadnya sampe sekarang masih didalem sana?
ReplyDeleteIya jasadnya sampai saat ini masih terkubur di dalam goa itu,goa itu udah disemen, ditutup dan ga diperbolehkan lg wisatawan datang buat explore ..
DeleteHarus nya gk usah masuk dari pada ke Cepit kyk gitu kan bahaya kalo bayi mah gk bisa
DeleteContoh nya : si bayi pengen masuk terus masuk ya gimana cara ngambil nya
Kan dia
Kecil
Yaya iyalah, john aja bisa kejebak apalagibptugas keamanan
ReplyDeleteMas John kasian banget. Mungkin waktu msh muda bisa bebas ya karena msh langsing beda sama skrg.
ReplyDeleteDia membusuk disitu brati ya
Apa ditimbun tanah skalian?
Disemen
Delete๐ญ๐ญ๐ญ
ReplyDeleteKasian bgt mas jhon :(
ReplyDeleteKasiannya dek Jhon :((
ReplyDelete