Sunday, April 26, 2020

THE REAL AMIGARA FAULT: KASUS TRAGIS JOHN JONES


Dari semua karya maestro horror Junji Ito, karya yang menurut gue paling disturbing adalah “The Amigara Fault” yang mengekploitasi ketakutan kita pada tempat sempit atau claustrofobia. Well, jika kalian memang claustrofobia, mendingan jangan baca kisah ini deh. Soalnya gue akan mengangkat kisah seorang pria bernama John Jones.

Pada usia 26 tahun, John Jones sedang berada di puncak kesuksesan hidupnya. Muda, tampan, menikah, dan hidup bahagia bersama istri cantik dan putrinya yang baru berusia satu tahun, bahkan bermasa depan cerah sebagai seorang calon dokter. Akan tetapi pada tahun 2009 kisah hidupnya berubah drastis ketika ia memutuskan untuk mengeksplorasi sebuah gua di Utah, Amerika Serikat. Sebuah kesalahan kecil, namun berdampak besar dalam hidupnya, ketika ia salah mengambil belokan dan terjebak di dalam saluran sempit sebuah gua tanpa sedikitpun jalan keluar.

Dear readers, inilah kisah John Jones.
Kebahagiaan John Jones dan istrinya yang berakhir tragis

Mimpi buruk itu dimulai pada senja 24 November 2009. Kala itu John Jones tiba bersama keluarganya di sebuah gua bernama Nutty Putty, di negara bagian Utah, Amerika Serikat, untuk berwisata di kala liburan Thanksgiving. Gua bukanlah hal yang asing baginya. Ketika masih kecil, ia dan adiknya, Josh, sering diajak oleh ayah mereka untuk menjelajahi gua, tak takut dengan sempit dan gelapnya lorong-lorong batu di sana, malahan takjub melihat keindahannya.

Namun sudah bertahun-tahun berlalu semenjak terakhir kali John merangkak menjelajahi gua. Apalagi dengan tinggi 1,8 meter dan berat 90 kg, jelas John bukan kanak-kanak lagi.

Setelah merangkak masuk ke dalam mulut gua, John memutuskan untuk masuk ke bagian lorong gua yang dikenal dengan nama “Birth Kanal” atau “Saluran Kelahiran”. Dinamai demikian karena begitu sempitnya lorong tersebut hingga banyak orang mengandaikannya sebagai saluran rahim. Karena suasana “klaustrofobik”-nya yang amat kental, John-pun ingin menguji keberaniannya di sana. Ia merasa pede dan yakin akan keamanannya walaupun badannya tak sekecil dulu, sebab banyak orang yang telah menguji nyali mereka di “Birth Canal” tersebut dan berhasil.

Sayangnya, ketika tengah merangkak masuk lebih dalam ke gua itu, ia salah mengambil belokan. Seharusnya ia berbelok ke kiri untuk mencapai “Birth Canal”, namun yang ia lakukan, ia justru mengambil jalan ke kanan.

Inilah gua Nutty Putty yang akhirnya menelan John Jones 

Karena sempitnya lorong yang ia lalui, ia tak hanya merangkak ke depan dengan tangannya, namun ia juga harus menggunakan pinggang, perut, bahkan jemari tangannya untuk mendorong tubuhnya ke depan. Kemudian, ketika ruang yang dijelajahinya semakin sempit, sempit, dan sempit, iapun sadar telah melakukan kesalahan fatal.

Kini lorong gua yang dilaluinya terlalu sempit baginya untuk berbalik. Ia juga tak mampu mundur, karena sekujur tubuhnya telah terjepit dan terhimpit lorong yang dilaluinya. Sebagai gambaran betapa sempitnya lorong tempat John kini terjebak, ketika merangkak masuk, ia bisa melalui lorong itu karena saat itu ia tengah menghela napas, sehingga volume dadanya berkurang.

Begitu ia menghirup udara masuk kembali dan volume dadanya mengembang, iapun terjebak di sana, tak mampu lepas.

Josh sempat mengetahui kakaknya terjebak, bahkan berusaha menariknya, namun gagal. Yang lebih parah, usaha adiknya tersebut malah membuat tubuh John terdorong maju dan lebih terjebak lagi dari posisinya semula. Josh segera keluar untuk mencari bantuan, namun mengingat lokasi John terjebak berada 120 meter dari pintu masuk gua dan 30 meter di bawah tanah, terlebih lagi ditambah lokasi gua Nutty Putty yang berada di antah berantah, perlu waktu berjam-jam hingga tim penolong tiba.

Beberapa media menyebut ini adalah gambar John Jones kala terjebak, namun sebenarnya bukan. Ini adalah foto salah satu satu tim penyelamat. Kala itu John terjebak dalam posisi terbalik sehingga hanya kakinya yang tampak

Ketika anggota tim penyelamat tiba, yakni seorang wanita bernama Susie Motola, John sudah terjebak selama 3,5 jam dan kala itu, waktu menunjukkan jam 12.30 malam. Karena posisi John yang terbalik, maka yang bisa Susie lihat kala itu hanya sepasang sepatu pemuda itu.

Sekitar 24 jam kemudian, lebih dari 100 anggota tim penyelamat datang, berusaha membebaskan John dari gua tersebut. Mereka berencana menggunakan sistem katrol dan tali yang cukup rumit untuk menyelamatkan nyawa pemuda itu. Mereka mengerti caranya sebab ini bukan pertama kalinya mereka harus menolong seseorang yang terjebak di dalam gua itu.

Ya,John memang bukan orang pertama yang tersekap dalam gua tersebut. Walau bernama lucu, gua Nutty Putty ternyata cukup berbahaya. Pada 2004, dua orang anak nyaris kehilangan nyawanya ketika terjebak dalam gua tersebut, masing-masing hanya berselisih seminggu dalam tiap kasusnya. Kala itu, tim penyelamat membutuhkan waktu 14 jam untuk menolong pemuda berusia 16 tahun yang ukuran tubuhnya tentu saja lebih kecil dari John, menggunakan sistem katrol yang sama seperti yang kini mereka gunakan.

Karena dua insiden tersebut, pemerintah akhirnya menutup gua Nutty Putty pada 2004 sebelum akhirnya mereka membukanya untuk pariwisata pada 2009. Naasnya, peristiwa yang menimpa John terjadi baru 6 bulan setelah gua itu kembali dibuka.

Inilah kondisi dimana Jon Jones terjebak. Bayangkan jika kalian menjadi dirinya, terjebak dalam posisi seperti itu di gua yang sempit
SUMBER GAMBAR

Waktu semakin menipis dan John masih terjebak dalam gua tersebut. Tak hanya John terjebak di tempat yang amat sempit sehingga membuatnya susah bernapas, ia juga berada dalam kondisi terbalik, kepala di bawah. Kondisi tersebut menimbulkan stress yang teramat sangat bagi tubuh John karena cairan tubuhnya (termasuk darah) terus mengalir ke bagian kepala karena gaya gravitasi, dan terus menekannya. Jantungnya juga bekerja semakin keras untuk memompa darah tersebut agar tidak memenuhi otak John.

Tim penyelamat akhirnya siap menarik tubuh John dengan sistem katrol dan tali yang mereka pasang. Namun kenaasan terakhir pun menimpa mereka.

Rencana itu gagal, begitu ditarik, salah satu katrol langsung terlepas dan rusak. Ada beberapa dugaan mengapa ini terjadi. Pertama, katrol tersebut terlepas karena dipasang di bagian gua yang lunak karena mengandung tanah liat. Kedua, tentu berat tubuh John yang seorang dewasa membuat sistem katrol tersebut tidak kuat (walaupun sebelumnya berhasil pada anak berusia 16 tahun) dan akhirnya copot.

Celakanya, sistem katrol dan tali itu merupakan satu-satunya cara untuk melepaskan John dari himpitan gua tersebut. Ketika misi gagal, keluarga John harus menerima bahwa takkan ada jalan lain.

Akhirnya, pada tengah malam, sehari setelah ia terjebak, John dinyatakan meninggal karena gagal jantung. Tubuhnya akhirnya tak mampu lagi menahan beban kuat akibat posisinya yang terbalik, belum lagi tekanan yang menimpa paru-parunya yang terhimpit. Atas persetujuan keluarganya, tubuhnya ditinggalkan di sana, sebab ditakutkan akan jatuh korban dari tim penyelamat apabila mereka dipaksa untuk mengevakuasi jenazah John.


Sebagai peringatan, dibuatlah sebuah plakat untuk menghormati kenangan indah yang ditinggalkan John bagi keluarganya. Plakat tersebut juga menjadi pengingat memori kelam dan tragedi yang kini terkubur di dalam gua itu.

Akibat tragedi yang menimpa John Jones, pemerintah Utah bergerak cepat dengan menutup gua itu selamanya dan melarang siapapun untuk memasukinya demi mencegah insiden yang sama terulang kembali. Dulu, gua Nutty Putty bisa dikunjungi sekitar 25 ribu wisatawan, namun sekarang, tempat tersebut menjadi wilayah terlarang dengan reputasinya menakutkannya sebagai pengundang maut.

Pada 2016 seorang sutradara bernama Isaac Halasima membuat film tentang John Jones berjudul “The Last Descent”. Tapi tentunya, kita tak perlu melihat langsung penderitaan John di layar lebar untuk membayangkan seperti apa mimpi buruknya terhimpit dan terjebak di dinding batu gua yang sempit, tanpa ada sedikitpun ruang untuk bernapas, apalagi lolos.

Sumber Artikel: All That Interesting



15 comments:

  1. tunggu-tunggu, gimana cara adeknya narik kakanya ya? guanya sempit bgt kan, dan kakanya juga jauh dari mulut gua kan? apa artinya mrk bedua sama2 kejebak tapi adeknya berhasil keluar? but how? masih bingung di bagian itu..

    btw susah bgt komen di blog lu bang dep, error mulu, ini percobaan ketiga, moga berhasil masuk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu di foto ada. Adiknya jg masuk kok tapi ga kejebak. John kan aslinya kejebak krn masuk ke bagian gua yg seharusnya ga boleh dimasuki

      Delete
  2. Duh ilustrasinya :((

    ReplyDelete
  3. Ngeliatnya aja udah bikin dada sesak

    ReplyDelete
  4. Disuruh masuk kolong tempat tidur buat narik keluar kucing yang bandel masuk sana aja udah ngos-ngosan ๐Ÿ˜ญ Gak kebayang kejepit di ruang sempit sampai lama seperti itu.

    ReplyDelete
  5. jasadnya sampe sekarang masih didalem sana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya jasadnya sampai saat ini masih terkubur di dalam goa itu,goa itu udah disemen, ditutup dan ga diperbolehkan lg wisatawan datang buat explore ..

      Delete
    2. Harus nya gk usah masuk dari pada ke Cepit kyk gitu kan bahaya kalo bayi mah gk bisa
      Contoh nya : si bayi pengen masuk terus masuk ya gimana cara ngambil nya
      Kan dia
      Kecil

      Delete
  6. Yaya iyalah, john aja bisa kejebak apalagibptugas keamanan

    ReplyDelete
  7. Mas John kasian banget. Mungkin waktu msh muda bisa bebas ya karena msh langsing beda sama skrg.
    Dia membusuk disitu brati ya
    Apa ditimbun tanah skalian?

    ReplyDelete
  8. Kasiannya dek Jhon :((

    ReplyDelete