Sunday, August 13, 2017

RIP GOERGE A. ROMERO: THE FATHER OF ZOMBIE MOVIES



Dunia horor berduka bulan lalu ketika Goerge A. Romero menghembuskan napas terakhirnya pada 16 Juli 2017. Siapakah Romero? Para penggemar fanatik film zombie pastilah mengenalnya, sebab ia-lah pencipta genre tersebut. Pada 1968, beliau membuat film zombie pertama dalam sejarah berjudul “Night of The Living Dead”. Sejak saat itu, film bertema zombie terus mendominasi dunia perfilman horor hingga saat ini.

Goerge A. Romero merupakan sutradara asal Amerika kelahiran 4 Februari 1940. Pada 1968, ia merintis trend film zombie dengan merilis sebuah film hitam putih berjudul “Night of The Living Dead”. Di film tersebut, Romero menciptakan sebuah genre baru, dimana manusia terjangkiti oleh wabah mayat hidup yang dapat menular melalui gigitan. Uniknya, pada awalnya Romero sama sekali nggak menyebut mayat hidup dalam filmnya sebagai zombie, namun sekedar sebagai “ghoul”. Zombie dalam film pertamanya itu juga digambarkan bergerak amat lambat, namun bergerak dalam jumlah banyak. Film ini juga mempopulerkan catch-frase “Barbara, they come to get you”.

Pada masa itu, film tersebut menjadi salah satu film dengan profit terbesar. Hanya dengan modal 114 ribu dollar, film itu meraup keuntungan hingga 18 juta dolar. Film tersebut diikuti oleh dua sekuelnya, “Dawn of The Dead” pada 1978 dan “Day of The Dead” tahun 1985. Kesuksesan trilogi tersebut segera membuat dunia terjangkiti wabah “zombie” yang dibuktikan dengan berbagai film bertema sama diluncurkan hingga saat ini. Contoh film zombie paling terkenal semisal “Resident Evil” dan tentu saja serial “Walking Dead”.
Kekreatifan Romero dalam menciptakan sebuah genre film horor baru membuatnya dijuluki “Bapak Film Zombie” dan membuatnya menelurkan karya-karya lain seperti “Land of The Dead” (2005), “Diary of The Dead” (2007), dan “Survival of The Dead” (2009). Namun sayang, ketiganya tak ada yang mencapai kesuksesan dan status legendaris pendahulunya.
Romero, sebagai anak seorang imigran AS, banyak memasukkan isu-isu sosial dalam filmnya. Tak hanya memanjakan penggemar film horor, film-filmnya juga memiliki pesan subliminal yang kuat tentang bobroknya masyarakat saat ini. Pada “Night of The Living Dead” besutannya, ia memakai aktor kulit hitam bernama Duane Jones sebagai tokoh utamanya. Hal ini amat kontroversial pada saat film ini dirilis. Sebab pada masa itu, kaum kulit hitam masih banyak mengalami diskriminasi. Bahkan, hampir tak ada produser yang mau menjadikan aktor kulit hitam sebagai tokoh utama, apalagi sosok pahlawan dalam filmnya. Namun Romero hendak mendobrak stereotype itu.
Bahkan pada ending film tersebut, Romero kembali menyampaikan pesan yang amat kuat. Tokoh utamanya yang berkulit hitam pada akhir film berhasil selamat dari serangan para zombie. Namun petugas penyelamat yang datang justru mengira dia sebagai salah satu zombie dan menembaknya hingga tewas. Dalam adegan ini, Romero hendak menggambarkan diskriminasi rasial yang dihadapi kaum kulit hitam: jika seseorang berkulit putih, maka orang itu pastilah orang baik; dan sebaliknya jika ia berkulit hitam, pastilah dia orang jahat atau pelaku kriminal.
Film keduanya, “Dawn of The Dead”, juga tak luput dari kritik sosial. Di film ini, para zombie dikisahkan berlalu lalang di mall tanpa tujuan. Hal ini menggambarkan kehidupan masyarakat zaman sekarang yang terjebak dalam gaya hidup konsumerisme. Bak “zombie” yang tidak memiliki tujuan hidup, mereka hanya berjalan kesana kemari menghabiskan waktu dan uang mereka di mall, membeli hal-hal yang mungkin tak mereka butuhkan.
Film-film zombie zaman sekarang pun sepertinya mulai mengikuti gaya Romero dalam menggunakan fabel zombie untuk mengomentari isu sosial, semisal hak asasi manusia. Bahkan, meledaknya film zombie beberapa tahun terakhir, terutama di Amerika, dipicu oleh kekhawatiran warga AS akan isu-isu terorisme yang marak, terutama penggunaan senjata biologis seperti virus.

Well, yang jelas, Romero telah meninggalkan warisan bagi kita melalui karyanya. Pada awalnya, film zombie bukanlah film horor yang mengutamakan adegan gore, melainkan suatu ide artistik dan simbolik untuk menggambarkan kondisi manusia saat ini. Dan karena inilah, mendiang Goerge A. Romero patut dikenang.

Sumber gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/George_A._Romero

6 comments:

  1. Bang where are you now??

    ReplyDelete
  2. Aaah.. so Sad.. :(
    Btw.. filmnya Romero yg paling saya suka itu Day of the Dead, pace nya lambat, namun memuaskan di akhir..
    dan oh iya Bang... film Zombie pertama itu bukannya White Zombie (1932) ya?

    - Fino

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo film horor jadul emang lu jagonya. kalo setau gue sih romero yg pertama menggambarkan virus zombie bisa menular lewat gigitan. cmiiw

      Delete
  3. Aaah.. so Sad.. :(
    Btw.. filmnya Romero yg paling saya suka itu Day of the Dead, pace nya lambat, namun memuaskan di akhir..
    dan oh iya Bang... film Zombie pertama itu bukannya White Zombie (1932) ya?

    - Fino

    ReplyDelete
  4. iyaa Bang... Om Romero ini emng yg prtama kali mempelopori image Zombie yg ganas, makan daging, dan gigitannya bisa menular.. di White Zombie, Zombie itu cuma skedar Manusia yg mati rasa..

    Btw... Boleh lah bang Review Filmnya Romero :v

    ReplyDelete