Sunday, March 3, 2024

LOVELESS CREATION: CHAPTER 22 – THE FREEMASON CHAMBER (FINAL)



A LOVECRAFTIAN NOVEL

 

“Na … namaku ada di dalam cerita itu!” sergah Elena, “Kisah itu terjadi di dunia ini kan? Sekarang?”

Profesor Eldritch tersenyum.

“Itulah mengapa aku selalu mengatakan jangan terlalu sibuk bekerja, Elena. Kau bisa-bisa tak membaca berita yang baru-baru ini terjadi di dunia.”

“Berita apa?”

Tuesday, February 20, 2024

LOVELESS CREATION: CHAPTER 21 – THE FREEMASON CHAMBER

 



A LOVECRAFTIAN NOVEL

 

Mereka berdua menyusuri lorong gua itu, kali ini dengan senter di tiap tangan mereka.

“Tetesan air ini …” Dimas menatap stalaktit di atap gua yang mulai mencair. “Darimana asalnya?”

“Salju abadi di Jayawijaya mulai mencair dan akan hilang sepenuhnya kurang dari 3 tahun lagi. Bahkan kini hanya tertinggal 1% saja dari luasnya semua.”

Dimas menoleh ke arah Eric, “Apa karena global warming?”

Sunday, February 11, 2024

LOVELESS CREATION: CHAPTER 20 – THE FREEMASON CHAMBER

 


A LOVECRAFTIAN NOVEL

 

Dimas terbangun dan mencoba membuka matanya.

“Mimpi yang benar-benar aneh …” pikirnya, “Kenapa AC-nya dingin sekali?”

Namun ia tercengang ketika menyaksikan atap yang seharusnya menaunginya kini menampakkan birunya angkasa. Rasa dingin kembali menyergapnya dan iapun, sembari mendekap lengannya untuk mempertahankan sedikit kehangatan, menoleh ke Gertrude yang ada di sampingnya.

Ia buru-buru menjerit begitu melihat wanita itu kini tergeletak tanpa kepala dan seluruh sisi bagian pesawat itu telah terkoyak.

LOVELESS CREATION: CHAPTER 19 – THE FREEMASON CHAMBER

 


A LOVECRAFTIAN NOVEL

 

PERINGATAN: SEBELUM MEMBACA CHAPTER INI, BACA DAHULU ARTIKEL GUE TENTANG MEKANIKA KUANTUM INI

 

YOG Sothoth mengetahui gerbangnya.

Yog Sothoth adalah gerbangnya.

Yog Sothoth adalah kunci sekaligus penjaga gerbangnya.

Masa lalu, sekarang, dan masa depan, semuanya satu di dalam Yog Sothoth.

“Eric?” Dimas dengan heran menoleh ke arahnya, “Apa kau tadi mengatakan sesuatu?”

“Oh tidak, hanya menggumam biasa kok. Maklum gugup.”

“Aku paham. Aku juga nervous kok. Aku harap hasilnya …”

Tiba-tiba mesin di depan mereka berbunyi. Sebuah kertas mencetak hasilnya dan keluar dari mulut printer. Dengan tercekam Eric membaca hasil data hasil percobaan mereka itu.

“Ada apa? Apa yang dikatakan grafik itu?”

“Diulang berapa ribu kalipun akan tetap sama.” Dimas menunjukkannya. Eric hanya terdiam menyaksikannya.

***

 

Monday, January 29, 2024

LOVELESS CREATION: CHAPTER 18 – KASUS MENGHILANGNYA SAVIRA SARASWATI

 


A LOVECRAFTIAN NOVEL

 

Yog Sothoth mengetahui gerbangnya

Yog Sothoth adalah gerbangnya

Yog Sothoth adalah kunci sekaligus penjaga gerbangnya

Masa lalu, sekarang, dan masa depan, semuanya satu di dalam Yog Sothoth

***

 

LOVELESS CREATION: CHAPTER 17 – KASUS MENGHILANGNYA SAVIRA SARASWATI



A LOVECRAFTIAN NOVEL

 

Yog Sothoth mengetahui gerbangnya

Yog Sothoth adalah gerbangnya

Yog Sothoth adalah kunci sekaligus penjaga gerbangnya

Masa lalu, sekarang, dan masa depan, semuanya satu di dalam Yog Sothoth

***

 

Monday, January 15, 2024

LOVELESS CREATION: CHAPTER 16 – SAMSON AND THE GALAXY OF DAGON



A LOVECRAFTIAN NOVEL

 

Aku membuka mataku, namun aku merasa amat lemah. Suara riuh tawa terdengar di sekitarku. Aku melihat sebuah auditorium luas dan aku berada tepat di tengah-tengahnya. Ribuan orang memadati amphiteatre itu. Di depanku duduk seorang pria bermahkota emas, sementara seorang gadis berdiri di sampingnya.

Sang raja dan putrinya, Delila.

“Delila ... apa ... apa yang kau lakukan?” aku menyadari bahwa ada rantai yang kini mengikat kedua kaki dan tanganku. Aku berusaha meronta, namun percuma. Bernapas di atmosfer ini saja aku kesusahan, apalagi mematahkan rantai-rantai ini. Aku merasa seluruh daya dalam tubuhku telah terkuras.

Raja itu dengan bangga menunjukkan serat-serat sibernetik yang terurai di genggaman tangannya.

“Ram ... rambutku ... apa yang sudah kau lakukan?”

Delila tak menjawab. Ia hanya menatapku tanpa ekspresi.

“Inikah sumber kekuatanmu?” ejek Micromagnus, “Putriku sudah memotongnya dari kepalamu dan lihat ... betapa lemahnya kau saat ini ...”

Suara ejekan terdengar riuh membahana dari podium. Seluruh rakyat planet ini kini menertawakannya.