Monday, December 16, 2019

MERRY CHRISTMAS HO HO HO: 8 FILM HOROR SPECIAL NATAL



Merry Christmas buat kalian yang merayakan! Mau tahu gimana cara admin Mengaku Backpacker habisin liburan Natal? Mungkin banyak di antara kalian yang nonton “Home Alone” atau film-film Natal wajib lainnya. Tapi kalo gue pastinya beda dong, yakni dengan nonton film-film horor hehehe. Di bulan Desember ini gue kembali mereview film-film horor yang pantas untuk kalian saksikan. Beberapa bahkan “khas” Natal banget. Kebanyakan adalah film “mindf*ck” dengan twist yang mencengangkan. Mau tahu film apa aja? Simak review gue kali ini.

Monday, December 9, 2019

HALLO GUYS!

Mulai sekarang comment gue kunci lagi nih, jadi harus approved dulu sebelum comment kalian keluar. Gue harap nggak ada masalah ya seperti yg dulu-dulu dan semua comment-nya bisa masuk. Gue akan uji coba dulu seminggu ke depan ini. Gue sebenarnya udah nyaman sih dengan comment tanpa moderasi selama ini (karena nggak ribet di kalian dan di gue juga). Tapi akhir-akhir ini ada komentar yang harus gue hapus karena isinya omongan nggak jelas dan nggak membangun. Sekali lagi gue harap agar kalian bisa santun dalam kasih komentar, apalagi kalo komentar itu menjawab komentar orang lain. Kalo kalian cuma bisa menyindir atau ngatain dengan kasar orang lain yang sama sekali kalian nggak kenal, you really need help! Dan jika kalian ada masalah, semisal comment kalian nggak bisa muncul atau bagaimana, silakan hubungi gue via facebook atau email. Thanks guys!!!

PS: Sampai Januari mungkin gue nggak bisa update karena liburan + setelah masuk pasti kerjaan banyak numpuk. Paling banter gue review film. Meet you guys real soon!

THE PURGE: MALAM PERTAMA – EPILOG



“Kubunuh kau dasar Baj***an!!!” seru Yuli sambil mencekik Darmas sekuat tenaga. Sementara itu, presenter pria itu terus meronta dan mencoba melepaskan diri. Tiba-tiba saja terdengar suara sirine keras.

“NGEEEEEEEEEEENG!!!!”

Semua orang tahu sirine itu merupakan pertanda berakhirnya The Purge. Yuli-pun melepaskan cekikannya, sementara Darmas terbatuk-batuk berusaha mengatur napasnya kembali.

THE PURGE: MALAM PERTAMA – EPISODE 14



“Aku tahu saat seperti ini akhirnya datang juga.” Bagus menghela napas. Ia hanya bersila di tengah ruangan dengan sikap bermeditasi.

“Kak … kau takkan berusaha membela diri?” tanya Fira heran.

“Tak apa-apa, Fira. Ini memang sudah waktuku.” ujarnya dengan tenang. “Hanya satu pintaku, tolong lepaskan gadis cilik itu. Dia tak tahu apa-apa.”

“Tentu saja,” kata Sandi, “Aku bukan monster sepertimu!”

HE PURGE: MALAM PERTAMA – EPISODE 13



“Tidak! JANGAN!!!” seru Sandi begitu sadarkan diri.

“Hei, apa kau baik-baik saja?” seorang suster berusaha menenangkannya. Namun ia menjerit begitu melihat wajahnya yang mengerikan.

“Jangan takut! Ini hanya topeng!” suster itu melepas maskernya, “Lihat?”

THE PURGE: MALAM PERTAMA – EPISODE 12



“KALIAN MAU APA HAH?” terdengar suara dari speaker yang terletak di depan rumah sakit, “PERGI DARI SINI!”

“Tolong kami!” seru Aulia, sementara itu di belakangnya, Sandi tengah membopong Raga yang mulai lemas karena kehilangan banyak darah. “Dia terluka! Dia butuh bantuan medis!

“Apa kau tak dengar peraturan The Purge? Semua rumah sakit, pemadam kebakaran, dan kepolisian tidak berfungsi selama The Purge berlangsung! Jadi, pergi dari sini!”

THE PURGE: MALAM PERTAMA – EPISODE 11



“Penggunaan bom dilarang pada saat pelaksanaan The Purge!!!”

Para polisi itu menembaki para perusuh yang berusaha meledakkan brankas bank. Mereka pun langsung berjatuhan bak lalat mati, sementara sisanya melarikan diri.

“Huh, tugas kita malam ini sangat melelahkan. Capek sekali rasanya.” Bewa melap keringat di dahinya, “Bagaimana denganmu, Raga?”

Namun Raga masih termenung, “Bagaimana ya kondisi anak-anak remaja dalam bus itu? Apa mereka berhasil selamat?”

THE PURGE: MALAM PERTAMA – EPISODE 10



“Siapa kalian?” jerit Fira.

“Tenang saja, anak kecil. Kami tidak mengincarmu, tapi dia!” tunjuk Cicil.

Semua menatap ke arah yang ditunjuknya.

Foo.

“A … apa? Apa kaitan kalian dengan Oom Foo?” tanya Bagus kebingungan.

THE PURGE: MALAM PERTAMA – EPISODE 9



“Terima kasih, Oom.” Bagus dengan lega masuk ke dalam “Panic Room” yang berada dalam kamar Foo. Foo adalah pemilik apartemen yang mereka tinggali. Ia sendiri jarang terlihat, karena tiap bulan para penghuni apartemen itu membayar via transfer bank.

“Apa kalian baik-baik saja?” tanya Foo, “Siapa pria itu? Selama bertahun-tahun, para penghuni apartemen ini hidup dengan damai dan selama The Purge, tak ada yang menyerang kami.”

“Maaf …” Cicil merasa bersalah, “Ini salah saya. Dia adalah Adit, mantan saya yang masih sakit hati dengan saya.”

THE PURGE: MALAM PERTAMA – EPISODE 8




“Astaga, siapa pria itu?” jerit Cicil, “Kenapa dia menghabisi teman-temanmu?”

“En … entahlah …” jantung Bagus berdegup amat kencang, terutama setelah ia menyaksikan kematian sahabat-sahabatnya.

Tiba-tiba seutas tangan langsung merengkuh tubuh Cicil.

“AAAAAAAAAA!!!” jerit gadis itu.

THE PURGE: MALAM PERTAMA – EPISODE 7



“Wooooow seru banget!” seru Darmas, presenter acara “Dahsyatnya Komunis” menyaksikan tayangan live yang menyiarkan langsung kematian Chris di channel youtube mereka.

“Terima kasih buat hasil vote dari para penggemar setia kami di instagram. Kami akhirnya memutuskan mereka ulang video klip Chainsmoker feat Daya ‘Don’t Let Me Go’ tentu dengan sentuhan The Purge!” kata Darmas.

Ia kemudian menoleh ke arah rekannya, Yuli yang terlihat cemberut.

“Lho, kenapa Yul? Kok mukanya cemberut begitu? Apa aksi pembunuhan tadi kurang seru?”

“Gue pengennya tadi vote video klipnya Miley Cyrus 'Wrecking Ball' yang menang. Pasti lebih seru!” ujarnya sambil menyilangkan tangan di depan dada.

THE PURGE: MALAM PERTAMA – EPISODE 6



“Hei, kita sedang mengikuti berita di televisi nih tentang Dilan dan Milea. Seru banget hahaha.” Tawa pria bertopeng Jason itu.

Dengan langkah enggan, Cicil dan Syefira mengikutinya. Mau tak mau mereka berlindung di situ, paling tidak sampai Adit dengan kostum Happy Tree Friends-nya menyerah dan pergi. Toh, di dalam rumah apartemen itu, hanya kamar ini yang dilapisi baja.

“Dilan dan Milea?” tanya Bagus heran.

“Itu lho, pembunuh berantai yang berpenampilan ala anak-anak SMA hahaha. Seragam sekolah mereka sampai berlumuran darah dari korban-korban mereka. Karena mereka selalu berpasangan, mereka lalu dijuluki Dilan dan Milea.”

Sunday, December 8, 2019

THE PURGE: MALAM PERTAMA – EPISODE 5




“BRAAAAAK!!!” tembok depan apartemen mereka kini rata dengan tanah.

“CICIL! KELUARLAH!”

Tak ingin melewatkan pesta seru yang disebut “The Purge” itu, Adit kemudian mengenakan topeng dan kostum agar sama seperti partisipan lainnya yang berpenampilan seheboh mungkin. Ia memilih kostum boneka salah satu tokoh dari “Happy Tree Friends”. Memang terlihat imut, namun ia menyimpan berbagai rencana sadis untuk menyiksa mantannya itu, sama seperti adegan-adegan dalam serial kartun itu.

“Oh, Cicil sayang …. Ayo kita bermain, HAHAHAHA!”

REVIEW NETFLIX'S DOCUMENTARY: “FYRE: THE GREATEST PARTY THAT NEVER HAPPENED”


Gara-gara gue tertarik banget sama kasus Fyre, gue akhirnya memutuskan nonton film dokumenter tentang festival ini. Nggak tanggung-tanggung, film ini diproduseri oleh layanan streaming raksasa, Netflix. Dokumenter berjudul “Fyre: The Greatest Party That Never Happened” ini menceritakan dari awal mula terbentuknya Fyre, yang sebenarnya adalah perusahaan start-up aplikasi, hingga ide CEO-nya, yakni Billy McFarland dan Ja Rule untuk membuat pesta sejagad yang akhirnya gagal total tersebut. Bisa dibilang, ini adalah salah satu film dokumenter paling menghibur yang pernah gue lihat.

RADIOACTIVE SERIES #4: TOKAIMURA NUCLEAR ACCIDENT


Jika kita ditanya, apa insiden nuklir mematikan yang pernah terjadi di Jepang, mungkin pikiran kita akan melayang ke Tragedi Fukushima yang pernah terjadi tahun 2011 lalu. Namun tragedi yang lebih mematikan ternyata pernah terjadi pada 30 September 1999 di Tokai, Prefektur Ibaraki, Jepang. Jika Insiden Fukushima terjadi karena dipicu gempa yang tentunya di luar jangkauan manusia, Insiden Tokaimura disebabkan oleh kelalaian manusia, dan yang lebih buruk lagi, keserakahan. Tak hanya itu, insiden kecelakaan nuklir di Tokaimura terjadi hingga dua kali!

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

REVIEW (2/2) AMERICAN HORROR STORY 1984: DAN PLOT TWIST SESUNGGUHNYA ADALAH ....



Dua bulan kemarin gue mereview season terbaru “American Horror Story” (AHS), yakni “1984” dengan pujian selangit. Memang gue akui pengalaman menonton AHS 1984 hingga episode keempat merupakan salah satu pengalaman terbaik yang pernah gue dapatkan dari serial horor. Terutama di episode keempat dimana banyak plot twist yang membuat gue menganga dan jalan ceritanya tiap episode juga nggak bisa diduga dengan pengkhianatan beberapa cast yang semula gue pikir baik tapi eh ternyata jahat. 

Akan tetapi sayang, episode berikutnya hingga ke season finale di episode ke-9 ternyata (plot twist juga!) jauh dari harapan gue. Episode-episode berikutnya justru malah terasa sebagai antiklimaks terhadap serial yang sebenarnya sudah diawali dengan baik ini. Alhasil, gue kecewa berat.

FYRE FESTIVAL PART 2: THE LEGENDARY SCAM



Hari yang telah ditunggu-tunggu pun datang. 27 April 2017, Fyre Festival yang bersejarah akan diselenggarakan. Sebelum gue sebutkan tadi, pihak panitia dibantu warga lokal telah berusaha mempersiapkan sebaik mungkin menyulap lapangan parkir di Roker Point menjadi pantai eksotis tempat pesta mewah siap dimulai.

Tak perlu menanti lama, bencana pertama pun tiba. Malam itu, hujan deras turun mengguyur Pulau Exuma. Semua “kemewahan” yang mereka persiapkan, seperti cabana, ayunan, sofa, tenda, dan segala macam kini dibasahi air hujan atau bahkan kabur tertiup angin badai.

FYRE FESTIVAL PART 1: THE LEGENDARY SCAM



Sekilas jika kalian membaca tentang berita Sea Games 2019 di Filipina, apalagi jika kalian mantengin hastag #SeaGamesFail di Twitter, kalian akan membaca banyak yang menyamakan event dua tahunan ini dengan Fyre Festival. Yup, Sea Games 2019 memang dijuluki “Fyre Festival of Asia” gara-gara kacaunya penyelenggaraan [awal] acara tersebut, meliputi ruang konferensi pers yang nggak layak, keterlambatan penjemputan kontingen sepakbola, anggota tim terpaksa tidur di lantai bahkan tak sengaja makan daging babi. 

Namun sebagian dari kalian mungkin bertanya, apa itu Fyre Festival?

Fyre Festival adalah sebuah acara festival musik mewah yang rencananya diadakan di pulau tropis Bahama dengan bintang-bintang kece dan fasilitas serba bintang 5. Tapi kenyataannya justru bertolak belakang dengan segala kemewahan yang dijanjikan. Acara tersebut malah kacau balau dan promotornya kini mendekam di penjara. Namun buat gue sendiri, berita tentang Fyre Festival ini amat menghibur dan mungkin bisa dijadikan pelajaran juga tentang bagaimana cara menangani sebuah event (or how NOT to). Emang sih nggak seserius tema-tema yang pernah gue angkat, tapi gue kepengen menyorot event scamming ini supaya kalian bisa hati-hati juga.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

PS: karena artikelnya cukup panjang, gue akan bagi menjadi dua postingan

Saturday, December 7, 2019

DECEMBER MADNESS: MISTERI MENGHILANGNYA TIGA PENJAGA MERCUSUAR FLANNAN ISLES


Pertama kali gue mengenal tentang insiden di mercusuar Flannan Isles adalah berkat dua film misteri, yakni “The Vanishing” yang dibintangi Gerard Butler dan “The Lighthouse” yang dibintangi Robert Pattinson. Memangnya seheboh apa sih kasus mercusuar Flannan Isles sampai menginspirasi beberapa judul film yang menggaet aktor terkenal? Misteri ini hingga kini merupakan salah satu kasus yang tak pernah terpecahkan. Dua film tersebut pun mengambil sisi yang berbeda untuk menjelaskan kasus tersebut. Jika “The Vanishing” lebih menyoroti penyebab yang lebih masuk akal, “The Lighthouse” justru mengeksplor sisi supranatural. Mungkin kalian sendiri punya teori sendiri apabila sudah menyimak kisahnya ...

Kisah menghilangnya tiga penjaga mercusuar secara misterius di sebuah pulau terpencil bernama Flannan Isles di lepas laut Skotlandia.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

FENOMENA “KUDOKUSHI”: KALA KAUM LANSIA MENINGGAL DALAM KESENDIRIAN



Bayangkan kau adalah seorang pemilik sebuah rumah kontrakan di Jepang. Ada satu tenant yang selalu rajin mentransfer uang sewa maupun biaya tambahan seperti listrik dan ledeng. Ia tak pernah sekalipun terlambat. Namun entah kenapa, bulan ini ia terlambat, bahkan belum membayarnya. Merasa penasaran, iapun pergi ke kontrakan miliknya tersebut untuk menagihnya.

Namun apa yang dilihatnya akan menghantuinya seumur hidupnya.

“SERVANT”: A NEW TRAILER THAT MADE ME INTRIGUED




Gue baru saja menonton sebuah trailer serial menjanjikan baru di YouTube. Hal utama yang membuat gue tertarik adalah nama M. Night Shyamalan yang tertera di trailernya. Asal kalian tahu aja, Syhamalan adalah salah satu sutradara horor favorit gue karena karya-karyanya dijamin memiliki plot twist memuaskan. Bahkan baru di trailernya saja, “Servant” sudah menawarkan plot twist. Secara singkat, “Servant” mirip-mirip dengan film “The Boy” but with a twist. Sebuah keluarga mengundang seorang babysitter baru. “Twist” di trailer ini membuat kita menduga sang ibu gila, tapi ternyata yang babysitter malah lebih gila.

KASUS PAUL PELTON YANG BIKIN GUE CRINGE DAN SPEECHLEES


Apa yang akan kalian lakukan jika melihat sebuah kecelakaan? Mungkin akan berusaha membantu korban, mencari pertolongan, atau mungkin diam saja? Well, apapun pilihan kalian, jangan sampai kalian mengulangi apa yang dilakukan pria berusia 41 tahun bernama Paul Pelton. ini.

RADIOACTIVE SERIES #3: INSIDEN LAB SL-1, TRAGEDI KECELAKAAN NUKLIR PERTAMA DI DUNIA



Jika ditanya, negara mana yang pernah mengalami kecelakaan nuklir, pasti di benak akan langsung terbayang negeri komunis Uni Soviet (Rusia) dan bawahannya, seperti Ukraina. Namun ternyata, kecelakaan nuklir yang berbahaya pun sering terjadi di negara Paman Sam yang notabene negara adidaya yang menjadi pionir energi atom. Akan tetapi berkat kepiawaian media yang menyembunyikannya, kasusnya tentu tak berhembus sekencang Chernobyl, bahkan tak banyak warga negara AS sendiri yang tahu.

Secara mengejutkan, sudah terjadi 56 kecelakaan reaktor nuklir di Amerika Serikat sepanjang sejarah! Kecelakaan nuklir pertama kala itu tercatat terjadi di laboratorium berjuluk SL-1 di negara bagian Idaho yang menewaskan tiga orang. Kisah ini hingga kini masih diselimuti misteri karena tak meninggalkan saksi mata, hingga ada teori yang menyebutkan bahwa kondisi kejiwaan salah satu korbannya menjadi penyebab tragedi itu. Melengkapi “Radioactive Series”, gue akan membahasnya secara singkat.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

RADIOACTIVE SERIES #2: INSIDEN GOIANIA, SANG “CHERNOBYL” YANG LAIN


Jika membahas kecelakaan nuklir, pasti yang terlintas di benak kalian adalah kasus Chernobyl dan Fukushima. Kedua pembangkit listrik tenaga nuklir itu mengalami kecelakaan yang menyebabkan penduduk di sekitarnya terinfeksi radiasi nuklir yang mematikan. Namun pada September 1987, penduduk kota kecil bernama Goiânia di Brazil dihantui insiden mengerikan, dimana lebih dari 100 ribu penduduk mengaku sakit akibat radiasi. Bagaimana bisa sebuah bencana nuklir bisa menimpa warga sipil di sebuah kota yang jauh dari pembangkit listrik tenaga nuklir?

Jawabannya, adalah rumah sakit. Setiap rumah sakit, kita sadari atau tidak, pasti memiliki bahan radioaktif yang digunakan untuk kemoterapi ataupun CT-scan.

Jika bahan berbahaya itu sampai jatuh ke tangan yang salah, akibatnya bisa amat berbahaya.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

Friday, December 6, 2019

RADIOACTIVE SERIES #1: PETAKA GADIS-GADIS RADIUM, KORBAN KESERAKAHAN KORPORAT




Sejauh ini Dark Case di blog gue sudah membahas berbagai macam kasus, mulai dari pembunuh berantai, teror rumah berhantu, kekejaman alam, hingga halusinasi dan paranoia. Kali ini gue akan membahas tema lain yang tak kalah horor, namun jarang diperbincangkan, yakni isu radioaktif.

Mendengar kata bencana radioaktif, mulai yang terngiang di kepala kita adalah ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki serta bencana Chernobyl hingga Fukushima. Namun kali ini gue akan membahas kasus-kasus yang jarang kalian dengar. Yang pertama ingin gue perkenalkan adalah kasus “Radium Girls” atau “Gadis-Gadis Radium” yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1910-an.

Kala itu pengetahuan tentang radioaktif masihlah minim dan para gadis yang diperkerjakan di sebuah pabrik jam tak menyadari bahaya radium yang mereka gunakan. Akibatnya, mereka mengalami berbagai dampak kesehatan mengerikan, mulai dari “lepasnya” rahang mereka hingga berbagai macam kanker. Celakanya, perusahaan mereka menolak bertanggung jawab. Perjuangan para gadis-gadis radium ini nantinya akan mengubah sejarah Amerika, bahkan dunia, dengan munculnya legislasi pertama yang mengatur tentang keselamatan kerja.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

TALES OF PARANOIA #6: KASUS BUNUH DIRI CHRISTINE CHUBBUCK



15 Juli 1974, pagi bergulir dengan biasa di Florida, Amerika Serikat. Udara cerah dan para pemirsa bisa menikmati sebuah acara talk show ringan bernama “Suncoast Digest” mungkin sembari bersantai minum kopi di sofa. Tepat jam 9 pagi, sang pemandu acaranya, Christine Chubbuck memulai siaran dengan tak lupa menyapa para penonton. Namun kala itu, tak seperti biasa, ia memulai program itu dengan membacakan berita sebelum bintang tamunya datang.

Selama delapan menit ke depan, ia membawakan beberapa berita lokal, salah satunya adalah penembakan di sebuah restoran dekat bandara. Namun rekaman yang menunjukkan peristiwa penembakan tersebut mengalami gangguan teknis, sehingga layar akhirnya kembali beralih ke wajah Christine. Wanita itu kemudian mengatakan ke arah kamera, “Sesuai dengan tradisi Channel 40 untuk membawakan berita 'darah dan kekerasan' yang terbaru dalam warna yang sesungguhnya, Anda akan melihat untuk pertama kalinya – bunuh diri!”

Kemudian ia mengeluarkan sebuah pistol dan menembak kepalanya sendiri, tepat di depan siaran langsung yang masih menyala.

Tayangan bunuh dirinya secara live itu membuat shock para pemirsanya di seantero Amerika, banyak yang panik dan langsung menelepon 911, namun ada pula yang menganggapnya hanya lelucon.

Namun itu bukanlah lelucon.

Pagi itu, Christine Chubbuck menjadi orang pertama dalam sejarah yang melakukan aksi bunuh diri di tayangan televisi. Namun apa yang melatarbelakangi keputusannya itu?

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

TALES OF PARANOIA #5: WABAH TERTAWA DI TANGANYIKA



Wabah yang aneh terjadi di sebuah desa di Tanganyika (sekarang Tanzania), Afrika. Kala itu seorang anak yang pulang dari sekolah asrama tertawa terus-menerus tanpa bisa dihentikan. Wabah itu kemudian menular ke teman-temannya dan segera, seluruh desa terjangkit oleh wabah tertawa itu. Siang dan malam, hingga seribu orang tertawa tanpa henti. Delapan belas bulan kemudian, barulah wabah misterius itu mereda. Apakah penyebab wabah misterius itu?

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

TALES OF PARANOIA #4: DESA YANG MENARI HINGGA MATI



Apa yang kalian bayangkan tentang Eropa pada abad pertengahan? Mungkin yang terngiang di benak kalian adalah para raja, ratu, serta ksatria yang saling berintrik dan berperang bak “Games of Thrones”. Atau mungkin yang terbersit adalah sejarah gelap berupa wabah Black Death yang menakutkan? Namun ada satu hal yang pasti tak pernah kalian pikirkan, yakni “wabah menari”.

Yup, “wabah menari” (“dance plague”) merupakan salah satu hal aneh yang terjadi di Eropa kuno, tapi jarang sekali disinggung dalam buku sejarah. Namun “wabah menari”, seaneh apapun kedengarannya, benar-benar terjadi. Kala itu, siapapun yang terjangkit akan terus menari, bahkan hingga mereka mati. Tak hanya satu dua orang, namun seluruh desa bisa terjangkit wabah itu dan menari hingga mereka terlelap dalam kematian. Apakah penyebabnya? Sebuah penyakit misterius? Ataukah hal yang mistis? Bedah kasus kali ini akan menguaknya.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

TALES OF PARANOIA #3: THE TRAGIC LOVE STORY OF TOM AND EILEEN LONERGAN



Thomas Joseph Lonergan dan Eileen Cassidy Lonergan adalah sepasang suami istri yang hidup bahagia. Setelah berkenalan di sebuah universitas di Louisiana, Amerika Serikat tempat mereka kuliah bersama, mereka berduapun memadu kasih hingga akhirnya memutuskan menikah. Namun nasib naas menimpa mereka. Setelah menyelesaikan karya sosial mereka di Tuvalu dan Fiji, mereka memutuskan mampir ke Queensland, Australia demi hobi mereka, yakni diving. Mereka bersama 5 pasangan lain menikmati hari mereka, melompat dari sebuah kapal speed boat dan menyelam untuk menyaksikan keindahan terumbu karang di dasar laut.

Akan tetapi ketika mereka berdua kembali ke permukaan, mereka menyadari bencana telah menghampiri mereka. Kapal mereka pergi tanpa mereka dan kini, mereka terjebak di tengah lautan yang luas. Gue akan mencoba membahas nasib mereka, atau lebih tepatnya apa yang mungkin menimpa mereka, mengingat hingga kini kasus menghilangnya pasangan ini tak menyisakan apapun kecuali misteri.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

TALES OF PARANOIA #2: THE STRANGE DEATH OF LARRY ELI MURILLO-MONCADA




Pada malam 28 November 2009, hujan deras tengah turun mengguyur kota. Guntur menggelora di luar, meninggalkan kilat yang membekas di langit. Namun di tengah badai itu, seorang pemuda justru membuka pintu rumah dan berlari keluar tanpa sepatu. Orang tuanya berteriak di belakangnya, berusaha mengejarnya. Namun pemuda itu tak mengindahkannya. Ia terus berlari hingga tubuhnya lenyap dibalik derasnya hujan.

Kala itu pemuda itu mengatakan bahwa ia dikejar seseorang dan ada yang hendak membunuhnya. Pemuda itu memang dikenal memiliki sejarah depresi dan paranoia, sehingga orang tuanya mengira hal itu hanyalah halusinasinya semata. Namun kali ini berbeda, ia terlihat amat ketakutan hingga lari dari rumah.

Itulah kala terakhir keluarganya melihatnya dalam keadaan hidup. Selama 10 tahun berikutnya, ia menghilang bak ditelan bumi. Hingga pada 2019, polisi mengetuk pintu rumah keluarganya. Kepada orang tuanya, polisi menyampaikan berita buruk, bahwa anak mereka yang telah menghilang selama satu dekade telah diketemukan, namun bukan dalam kondisi yang ingin mereka dengar.

Kisah tragis inilah yang kali ini ingin gue angkat dalam episode “Tales of Paranoia” kali ini. Kasus aneh nan misterius yang akhirnya berbuntut pada kematian yang tak kalah ganjilnya.

Inilah kasus Larry Ely Murillo-Moncada dan inilah Dark Case kali ini.

TALES OF PARANOIA #1: THE PECULIAR CASE OF BLAIR ADAMS




Setelah kemarin sempet sibuk dengan “Chronicle of Mother Nature”, gue akan memulai seri “Tales of Paranoia” yang menceritakan kisah-kisah ganjil yang disebabkan oleh gangguan jiwa. Salah satu cerita yang aslinya pengen gue angkat adalah kasus Elisa Lam. Namun gue pikir udah banyak banget media-media Indonesia yang menceritakan kisahnya. Maka dari itu, ketimbang gue buang-buang waktu, gue akan membahas kasus lain yang kurang lebih mirip, yakni kasus yang menimpa Blair Adams.

Blair Adams adalah pemuda 32 tahun asal British Columbia, Kanada dengan kehidupan yang normal. Namun seminggu sebelum kematiannya, perilakunya berubah drastis. Ia tiba-tiba menjadi paranoid dan mengaku bahwa ada seseorang yang berusaha membunuhnya. Ketakutannya itu membuatnya melakukan banyak hal ganjil, antara lain mencairkan seluruh rekeningnya lalu melarikan diri ke sebuah tempat antah berantah di Amerika Serikat. Teman-teman dan keluarganya menganggap ketakutannya ini hanyalah halusinasinya semata.

Namun kenyataannya, tubuhnya kemudian ditemukan tak bernyawa di sebuah tempat parkir.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.