Wednesday, July 6, 2016

MBP REAL TERROR: KESURUPAN

 

kesurupan

By: Rima

MBP REAL TERROR: ME AND MY DAD

 

me and my dad

By: Rizky Machmuri

MBP REAL TERROR: BROKEN CHAIR

 

broken chair

By: Alghiffari

MBP REAL TERROR: CUTTING

 

cutting

By: Alghiffari

MBP REAL TERROR: KOST

 

kost-21

By: Adit

MBP REAL TERROR: SHADOW

 

shadow-008

By: Kanti

MBP REAL TERROR: CANDI

 

candi

*gambar candi di atas hanya ilustrasi, bukan lokasi candi yang sebenarnya*

By: Alghiffari

MBP MASUK DAFTAR PUSTAKAAAAA

 

Pas balik ke Solo, gue sempet jalan-jalan ke Gramedia dan membuka-buka buku yang menurut gue menarik.

043

Eh pas gue baca-baca, gue merasa nggak asing dengan salah satu bagiannya. Ini kok perasaan tulisan gue ya?

KAOS MBP: DREAM COMES TRUE

 

216

Hallo guys … kali ini gue bakalan curhat tentang terobosan terbaru fans club blog Mengaku Backpacker yakni kaos MBP original!!! Ide untuk membuat kaos MBP udah ada semenjak selesai Kopdar Jakarta Desember lalu. Tapi realisasinya lama sekali, hampir memakan waktu setengah tahun.

Saturday, July 2, 2016

MENGAKU BACKPACKER PRESENT: MBP REAL TERROR–SEVEN REAL SCARY STORIES


MBP

Hallo guys. Bulan ini gue kembali ngeblog dengan menyajikan kisah-kisah yang terjadi di grup gue. Yah emang sih gue lebih seringan ngurus grup daripada blog sekarang. Tapi mulai bulan ini gue akan nyoba nyicil nulis biar blog gw rame kayak dulu lagi. Di kesempatan ini gue bakal menyajikan kisah-kisah horor yang dibagikan para member grup lewat chat. Udah jadi tradisi di grup Line MBP buat berbagi “cerho” (cerita horor bukan ceritanya Saipul Jamil), apalagi pas malem2 biar greget.

GOZU: RETURN FROM DEEP WEB

 

Hallo guys. Masih ingat dengan drama MBP lalu berjudul “Deep Web” yang mengisahkan salah seorang member grup Line MBP hilang dari peredaran gara-gara masuk ke Deep Web? Nah, member bernama Jojo tersebut akhirnya kembali. Dia sih mengaku hapenya rusak gara-gara hacker pas dia masuk ke deep web. Sekembalinya ke grup, dia membawa “oleh-oleh” berupa kisah “Gozu” yang dia dapatkan dari sebuah forum.

MBP DRAMA: DEEP WEB

 

BASED ON REAL EVENTS

Drama terbaru MBP berjudul Deep Web ini terinspirasi kisah nyata yang terjadi di grup. Kisah ini menimpa salah satu member grup Line MBP bernama Jojo yang penasaran dengan Deep Web. Deep Web sendiri adalah sisi gelap internet (bisa googling sendiri tentang “serunya” deep web) dan di sini diceritakan memicu keingintahuan para member grup MBP.

Para pemeran: Dave – Septien – Dimas Arif – Hani – Hanick – Daffa – Kanti – Jojo (diperankan Uci) – Andam Aulia

CURHAT MBP: MEETING AN OLD FRIEND I’VE NEVER MET BEFORE

 

1178

Saatnya curhat guys. Di Kopdar Jakarta dan Bandung gue banyak ketemu ama temen-temen yang selama ini cuman bisa gue sapa melalui Line. ternyata mereka semua asyik-asyik orangnya, walaupun gue harus memendam kekecewaan karena nggak bisa bertemu dengan beberapa orang yang gue anggap “penting”. Setelah menghabiskan semingguan liburan di Jakarta dan Bandung, akhirnya gue balik ke Surabaya. Tapi di sini gue mendapat kejutan lain soalnya bisa kopdaran ama Fery yang punya sejarah panjang ama grup MBP.

PSYCHOSIS PART 2: BIZARRE CASE OF ELISA LAM

 

SCENE 4: ELISA LAM – ELEANOR LAM

139140

PSYCHOSIS PART 1: BIZARRE CASE OF ELISA LAM

 

SCENE 1: STEVE – FELIX

156157

MBP DRAMA: PSYCHOSIS–BIZARRE CASE OF ELISA LAM

 

INSPIRED BY TRUE EVENTS

ELISA LAM 

DRAMA TERBARU MBP

PSYCHOSIS: BIZARRE CASE OF ELISA LAM

SINOPSIS:

DRAMA MBP kali ini akan terinspirasi oleh teka-teki terbunuhnya Elisa Lam, seorang turis asal Kanada di HOTEL CECIL, sebuah hotel bersejarah yang menyimpan rahasia kelam di Los Angeles. Kisahnya menjadi terkenal setelah penayangan rekaman videonya saat berada di dalam elevator, dimana hal-hal aneh terjadi, seperti pintu lift yang tak mau tertutup, Elisa yang tampak ketakutan dan seolah bersembunyi dari sesuatu, serta penampakan dirinya tengah berbicara dengan seseorang yang tak terlihat.

SERUNYA KOPDAR YOGYA PART II

 

144

Pas bulan Puasa taon 2015 kemaren, gue ama beberapa anak MBP domisili Yogya – Solo – Pekalongan – Magelang berhasil mengadakan kopdar sekaligus buka puasa bareng. Nah, tahun 2016 ini juga pas gue ada liburan panjang gue manfaatkan buat ketemuan ama anak-anak MBP yang ada di Yogya. Ada beberapa anak dari Kopdar taon kemaren yang bisa datang lagi, ada juga beberapa anak baru yang kali pertama ini gue ketemuan. Yang jelas, acara taon ini lebih seru ketimbang taon kemaren hahaha.

MAKAM BUNG HATTA JAKARTA: EXUISITE MEMORIAL WITH ENCHANTING ARCHITECTURE

 

475

Sebagai salah satu pelengkap acara jalan-jalan di Jakarta, gue emang udah lama menjadwalkan untuk mengunjungi makam Bung Hatta yang ada di wilayah Tanah Kusir. Pas masih kerja di Jakarta dulu gue pernah kost di Cilandak yang letaknya sebenarnya nggak gitu jauh ama lokasi ini. Namun sayangnya, keinginan gue untuk mengunjungi makam sang proklamator ini terhalang keterbatasan akses transportasi umum. Gue nggak begitu tahu wilayah Tanah Kusir jadi gue agak kagok kalo disuruh “menikmati” ruwetnya lalu lintas untuk ke sana. Beruntung di grup Line gue berkenalan ama salah seorang member grup MBP bernama Wilson yang rumahnya di Tanah Kusir juga, tak jauh dari kompleks makam Bung Hatta. Akhirnya dengan bantuan dia bisa juga gue sampai di sini dengan selamat.

ART OF LETTERS: MENJELAJAHI MUSEUM POS BANDUNG

 

845

Pas gue bilang ke member-member grup Line kalo gue maen ke Bandung, ada yang menyarankan buat gue jalan-jalan ke Museum Pos. Katanya lokasinya juga deket Gedung sate. Hmmm ... awalnya gue nggak begitu tertarik dengan museum ini. Di Jakarta aja ada Museum Filateli di deket gereja gue di Katedral tapi seumur-umur belum pernah gue kunjungin. Tapi karena emang direkomendasiin, jadinya gue memutuskan untuk ke sana, itung-itung mengisi waktu sebelum makan-makan sekalian kopdar akbar ama anak-anak MBP di Bandung. Eh nggak tahunya begitu menginjakkan kaki di sini, iya sih awalnya koleksinya biasa-biasa aja. Tapi semakin ke belakang justru semakin keren dan membuat gue tercengang. Jadi nggak nyesel jalan-jalan di sini. Penasaran ama ceritany? Silakan aja ikuti kisah jalan-jalan ke Museum Pos Bandung.

MUSEUM SANDI YOGYAKARTA: CRYPTIC, ENIGMATIC, ALBEIT HISTORIC

 

987

Jarang-jarang ada yang nemenin gue jalan-jalan ke Yogya, jadi pas salah satu member MBP sekaligus mantan admin gue, Tharik, bersedia nganter gue muter-muter Yogya, gue jadi excited banget. Jalan-jalan kemana ya, soalnya gue udah sering ke Yogya, maklum cuman sejaman dari kampung halaman gue di Solo kalo naek kereta. Gue iseng-iseng browsing dan menemukan dua lokasi yang kayaknya cukup keren bat dikunjungin, yakni Museum Sandi dan Museum 3D. Dua museum ini emang jarang banget diketahui orang. Sayangnya pas gue ke Yogya, gue cuman sempet mengunjungi Museum Sandi ini. Menarik kok. Apalagi museum ini kayaknya cocok buat pecinta riddle seperti kalian, siapa tau jadi terinspirasi bikin riddle baru hahaha.

SECRETS OF THE EARTH: SERUNYA KOLEKSI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

 

737

Museum Geologi merupakan lokasi yang nostalgic banget buat gue. Di sini gue pernah darmawisata bareng temen-temen gue pas SMA. Mungkin di sinilah satu-satunya kenangan indah yang pernah gue alamin pada masa SMA gue. Sumpah masa SMA gue f*cked up banget. Bagi kalian mungkin masa SMA tuh paling membahagiakan, tapi bagi gue it’s a complete nightmare. Walaupun yah minimal di sana gue pernah mengecap manisnya cinta pertama *tabok* Ini ngomongin apaan sih … balik lagi ke tema. Makanya lokasi pertama yang terpikirkan buat gue kunjungin di Bandung ini adalah Museum Geologi. Satu hal yang gue ingat banget dari kunjungan gue pas SMA ke museum ini adalah pas gue terpukau melihat koleksi kristalnya. Makanya itu jugalah yang gue incer dari kunjungan gue kali ini.

KOPDAR BANDUNG: SERUNYA DITRAKTIR BARENG BANG DAVE :D

 

887

Ketemu lagi di agenda jalan-jalan akhir tahun Bang Dave (padahal jalan-jalannya kapan, dimuatnya kapan). Udah pertengahan tahun sih hehehe, kejadiannya juga udah berbulan-bulan lalu. Sorry telat banget soalnya gue emang terlalu sibuk ama kerjaan gue di awal tahun ini. Nah di sini gue bakal ceritain dulu acara jalan-jalan gue selama bulan Desember 2016.

Setelah ngerayain Natal bareng my most beloved couple in the world, yakni siapa lagi kalo bukan ortu tercinta di Solo, gue memutuskan jalan-jalan ke Jakarta ama Bandung. Selain untuk menapak tilas (halah) alias bernostalgila setelah hampir setahun meninggalkan Jakarta, gue juga kepengen refreshing (refreshing kok malah ke Jakarta) sekaligus mengadakan kopdar bareng pembaca MBP di kedua kota tersebut.

Acaranya sih dimulai di Jakarta, tapi ceritanya gue awali dari Bandung dulu deh. Sorry nggak urut kronologis gini, soalnya untuk yang kopdar Jakarta bakalan gue bikin dalam format novel (buset deh). Ini kali ketiga gue ke Bandung. Kali pertama gue ke Kota Kembang ini adalah beberapa puluh tahun lalu saat gue masih SMA (buset tua banget dong gue). Kali kedua pas gue masih kerja di Jakarta, pas itu ada kondangan temen gue (bisa baca artikelnya di sini) dan gue jalan-jalan ke Braga juga buat menikmati arsitektur Art Deco di sana. Sayang kala itu gue mengurungkan niat gue backpackeran ke Museum Geologi ama Gedung Sate karena letaknya yang cukup jauh dan keterbatasan waktu juga. Makanya, gue lampiaskan keinginan terpendam itu ke acara jalan-jalan kali ini.

Sejak jauh hari gue emang udah merencanakan bakal ketemuan ama anak-anak grup yang berdomisili di Bandung, bahkan ampe bikin grup sendiri di Line. Jadi di sana nggak cuman jalan-jalan guys, kayak kata peribahasa “Sambil menyelam, dua tiga pulau terlampaui” *ngaco* Setelah menghabiskan 2 hari di Jakarta, gue langsung meluncur ke Bandung setelah terlebih dahulu mengunjungi Makam Bung Hatta di Tanah Kusir. Dari Tanah Kusir gue langsung menuju ke Lebak Bulus dengan jasa gojek (yang praktis dan hemat banget) dan naik bus jurusan Garut (sayang tiketnya naek dari terakhir gue bayar 30 ribu sekarang udah jadi 40 ribu). Di perjalanan, gue turun di Cileunyi untuk melanjutkan perjalanan ke kosan temen gue di daerah Cibiru.

Temen gue ini namanya Rofa, gue dulu sempat kenalan sama dia pas gue masih kerja di sekolah internasional di Jakarta dan dia masih kerja di salah satu supplier langganan sekolah kami. Gue sempet-sempetin banget ketemuan lagi ama Rofa ini sebab selain dia orangnya asyik (dan pinter banget), ini juga mungkin satu-satunya kesempatan terakhir kami ketemu sebelum dia kehilangan keperjakaannya. HAH APAAAAAA??? Soalnya tahun ini dia mau rencana menikah ama pujaan hatinya cieeeee. Pas gue ke sana dia juga lagi nyari-nyari cincin spesial buat ngelamar ceweknya. Waduuuuh bikin baper aja soalnya dia mudaan ketimbang gue tapi malah duluan dia nikahnya wkwkwkwk.

Udah ah ngobrolin Rofa, jadi baper kan gue. Paginya gue langsung lanjut ke alun-alun. Aslinya sih Rofa nawarin ke kampus dia di UPI Lembang mumpung dia lagi S-2 di sana. Aduuuuh kepengen banget deh liat Viilla Isola. Tapi sayangnya Lembang tuh jauh banget, pas musim liburan lagi jadi pasti macet. Jadi gue urungin deh dan stick ama rencana gue jalan-jalan ke pusat kota aja.

Perjalanan dari Cibiru ke pusat kota lumayan jauh, satu jaman, tapi di perjalanan gue nemuin banyak bangunan-bangunan tua yang cantik. Duh pengen jalan-jalan lagi nih ke Bandung buat mengeksplore kekayaan arsitekturnya.

Sesampainya di Alun-Alun gue langsung yeeeeey soalnya alun-alunnya sekarang keren banget. Terakhir kali gue ke sini masih direnov sih. Ada hamparan luas rumput (sintetik) di depan Masjid Agungnya. Sayang, rencana gue naek ke menara masjidnya gagal karena masjidnya rame banget dipake buat ibu-ibu pengajian.

524

532

Ini dia sekilas keramaian di alun-alun kota Bandung.

530

531

ada gambaran keluarga sakinah mawaddah juga. hiks kapan aku berkeluarga? kapaaan? *gambaran nasib jomblo ngenes*

Cieeeeee kembaran cieeeeee *dasar orang usil, pantes susah jodoh*

517

Ini gerbangnya. Gue agak kecewa soalnya nggak terlihat identik dengan desainnya yang dulu gue liat pas renovasi alun-alun ini sekitar setahun lalu.

546

Oya di sini aku dapet pengalaman unik. Pas gue dateng, gue seenaknya aja menginjak rumput sintetis ini pake sepatu, tapi lalu diingetin ama abang yang lagi jualan di sana. Katanya gue bisa kena denda kalo ketauan (waduuuuuuh). Untungnya ya abang ini ngingetin gue. Ternyata dia salah satu penjual kantong plastik buat tempat sepatu supaya alas kakinya nggak ilang kalo ditinggal begitu saja. Gue beli satu kantong plastik dia buat ucapan terima kasih hehehe.

Di sini juga ada berbagai tulisan motivasi yang sayangnya cuman sebatas jadi tempat selfie ABG-ABG.

533

Di Alun-Alun gue akhirnya bisa ketemuan ama salah satu member MBP, yakni Omi. Omi ini masih duduk di bangku SMK, rajin banget bantuin ortunya, dan pas akhir taon kemaren sibuk maen musik alias nge-jam bareng temen-temennya. Keren ya?

557

Abis dari Alun-Alun gue langsung melanjutkan agenda jalan-jalan ke Gedung Sate. Ternyata kudu dua kali naek angkot kalo mau backpackeran ke Gedung Sate. Pertama naek angkot biru dulu depan Alun-Alun, lalu gue diturunin di sebuah perempatan (ga tau juga namanya apa) terus naek lagi angkot Oranye ke arah Lapangan Gasibu (kalo nggak salah gue lewat depan Stasiun ama ITB deh). Sialnya pas gue nyampe ke sini, lapangan Gasibu-nya lagi direnov. Aaaaaaargh!!!

Ini dia penampakan Gedung Sate yang keren banget.

561

Di sepanjang jalan di depan Gedung Sate ini ada motif batik khas Sunda di trotoarnya. Salah satunya ini ... mega mendung ala Akatsuki!!!

583

Buset keren banget bus wisatanya.

587   586

Sayangnya ketika sampai di sana, Omi ternyata nggak jadi nyusul gue gara-gara dia ketilang di jalan. Moment kamvrett lainnya di sana adalah baterai hape gue sekarat dan power bank yang semalaman gue cas ternyata sama sekali nggak ngisi karena colokannya kurang masuk ke lubang stop kontaknya. Padahal udah jauh-jauh ke Bandung tapi nggak bisa foto-foto kan nyesek. Gue nggak kehilangan akal dan muter-muter di sekitar Gedung Sate buat nyoba nyari Sevel, siapa tau bisa ngecas di sana. Eeeeeh gue malah dikasi tau kalo di Bandung SAMA SEKALI NGGAK ADA SEVEL. APAAAAA??? Padahal dulu gue di Jakarta nggak bisa hidup tanpa Sevel (soalnya bisa wifi-an gratis wkwkwkwk).

Untung aja gue sempet hubungin Ajeng Ambar, member MBP yang mau nemenin gue jalan2 di Bandung buat bawain powerbank. Dan jreng-jreng .... dia bawain juga. Fiuuuuuh, selamet. Apalagi gue mau rencana seharian jalan-jalan di sini.

Jadwal kopdar sekaligus makan-makan kami sekitar jam 5 sore. Nah untuk mengisi waktu luang gue jalan-jalan dulu di Museum Geologi ama Ajeng. Di sana, nambah satu lagi member menemani perjalanan gue, yakni Aldhi Puji, salah satu member paling setia di grup Line. Ajeng sih tergolong member baru karena baru masuk di Grup MBP OATS, yakni grup Line yang anggotanya disaring dari Official Account Line MBP. Tapi Aldhi ini udah gabung grup MBP sejak awal mula dunia gue bikin grup Line pertama kali wkwkwk.

Agak kaget juga liat wujud aslinya Aldhi ini, soalnya masih kelas 1 SMA, aksen Sundanya kental banget, dan sekilas ngingetin gue ama member gue di Solo yang namanya Lukman (gue biasa manggil Luke), soalnya anaknya sama-sama rajin dan alim haha. Seabis jalan-jalan di Museum Geologi, gue kepengen nyoba masuk ke Taman Lansia, tapi di sana gue kecewa karena tamannya biasa-biasa aja.

Di Bandung gue kepengen ngerasain makanan khas kota kembang ini. Akhirnya pilihan gue jatuh antara seblak ama cuanki (atas saran Ajeng ama Aldhi). Tapi karena cuanki tuh cuman mie ama bakso aja yang menurut gue kurang eksotis, akhirnya gue lebih condong ke seblak. Lumayan sih, bikin kenyang juga.

777

Agak siangan menyusul satu member lagi, Alf bareng ama temen cowonya, Rey. Alf ini member lama MBP dan dulu sempet jadi kontroversi apakah Alf ini cowo apa cewe hahaha. Tapi pas datang akhirnya terkuak juga dia ternyata cewek hahaha. Sedangkan temen cowonya ini anak pecinta anime/cosplayer gitu. Jadi nyambung-nyambung dikit lah soalnya gue punya temen cosplayer juga di Yogya haha.

Pas Alf dateng langsung kita ajak jalan-jalan bareng ke Museum Pos yang letaknya di samping Gedung Sate. Awalnya sih gue agak ngeremehin museumnya gitu. Ya ampun museum yang memuat tentang pos ama perangko bakalan sekeren apa sih, soalnya juga buat killing time doang. Tapi ternyata museumnya keren banget! Nanti gue bakal bikin postingan terpisah tentang perjalanan gue ke Museum Geologi ama Museum Pos ini.

Agak sorean pas kita mau makan-makan, Tante Citra, salah satu sesepuh MBP yang dulu sempet ikut juga kopdar di Tangerang bareng Bang Janu dkk akhirnya gabung ama kami. Setelah berdiskusi, kami akhirnya memilih makan2 di Dipati Ukur di warung Ayam SPG.

863

*padahal awalnya mau makan di sini*

864

Warungnya sederhana sih tapi makanannya lumayan enak. Sehabis kita makan-makan, datanglah satu lagi member yang udah dinanti-nantikan kedatangannya, yakni Raka Veraldi. Ampe digodain Tante Citra lho saking brondongnya nih anak wkwkwkw.

Selesai makan-makan, kita langsung foto-foto bareng soalnya Tante Citra ama Aldhi mau langsung pulang, sedangkan gue ama yang laennya masih mau lanjut jalan-jalan ke Taman Jomblo. Sayangnya di sana nggak ada lokasi keren buat cekrek-cekrek. Ada sih UNPAD di sebelah kita tapi jalannya ke gerbang yang ada tulisan UNPAD-nya masih jaooooh, capek kalo jalan. Akhirnya lokasinya seadanya aja.

869

*when you see it ...*

870

Ending2nya wefie pake kamera depan :D

877

Sehabis acara makan-makan (gue yang nraktir) kelar, gue ama Ajeng, Alf, Rey, dan Raka langsung jalan-jalan ke Taman Jomblo. Udah sore sih, menjelang malam lagi (ditambah lagi gerimis), tapi tetep kita tekad-tekadin ke sana. Perjalanan kita ke sana asyik banget soalnya bisa jalan-jalan bareng sambil ngobrol, jadi nggak begitu kerasa walaupun jauh. Oya, di sepanjang perjalanan gue ngelewatin Taman Gesit yang kata anak-anak sih sering dibuat latihan parkour gitu.

881

Akhirnya sampai juga di Taman Jomblo. Sayang pas kita ke sana udah abis maghrib jadi dah pada pulang semua jomblonya hahaha.

TAMAN JOMBLO

BANDUNG

Masih ada satu lagi sebenarnya keinginan gue yang belom kesampaian, yakni melihat dengan mata kepala sendiri Jembatan Pasupati. Eh pas banget, di atas kepala kami ini ternyata udah Jembatan Pasupati hahaha. Tapi butuh usaha ekstra buat ngeliat tiang-tiang jembatannya. Kita harus naek ke parkiran Balubur Town Square, mall yang ada dekat situ, buat mengabadikannya. Malah keren kalo malem, ada lampu-lampunya itu mirip Jembatan Suramadu.

949

Secara sekilas gue bisa menyimpulkan kalo transportasi umum di Bandung ini enak banget. Gue ceritanya kemaleman pulang ke Cibiru tapi angkot masih banyak. Bayarnya masih itungan jarak lagi, nggak kayak Surabaya yang jauh dekat dipatok 5 ribu semua. Tarifnya juga masih terjangkau.

Jalan-jalan sehari, walaupun seru banget banyak yang nemenin begini, tetep aja sih masih kurang lama buat gue. Apalagi banyak banget member yang belom sempet gue temuin di sini, kek Tante Widy yang udah jadi pembaca setia blog gue mulai dari dia tunangan, nikah, ampe anaknya umur setaon sekarang. Ada juga Robert alias Obet, Andieta Octaria, Aini, Ella, dan laen-laen. Doain aja ya guys gue bisa jalan-jalan lagi ke Bandung dan meetup lagi, ok?

BEAUTY IN BRUTALITY: (LAGI) KOLEKSI BANGUNAN BERGAYA BRUTALISME

 

Bulgaria-Monument

Masih inget kan dengan postingan gue tentang arsitektur Brutalisme? Brutalisme bukan berasal dari kata “brutal” melainkan “”beton brut” atau beton mentah, merujuk pada ciri khas gaya arsitektur ini yang menggunakan bahan beton mentah tanpa polesan apapun. Alhasil, bangunan bergaya Brutalisme bergaya kokoh namun juga dingin dan kasar. Namun Brutalisme lebih dari sekedar bangunan berwarna kusam bak basement tempat parkir. Brutalisme lebih dari itu, menjadi sebuah gerakan idealisme anti-kemapanan sekaligus anti kemewahan. Kesederhanaannya dibarengi dengan penonjolan karakter kuat dan kokoh, membuatnya memiliki identitas yang juga indah di mata.

Berikut ini beberapa koleksi bangunan bergaya Brutalisme (yang terakhir paling keren).

IN MEMORIAM: 10 MAHAKARYA ARSITEK ZAHA HADID YANG AKAN SELALU DIKENANG

   3312016zahahadidcreditzahahadid

Pada 31 Maret 2016 lalu dunia arsitektur (termasuk gue sebagai pecinta arsitektur) dikejutkan dengan kematian mendadak arsitek kenamaan Zaha Hadid. Walaupun usianya sudah mencapai 65 tahun, namun kematiannya tetap saja sangat disayangkan karena beliau sedang mencapai puncak popularitas.

Buat kalian yang nggak tahu siapa dia, wanita yang dilahirkan dengan nama lengkap Zaha Muhammad Hadid ini merupakan arsitek kelahiran Irak yang menjadi wanita pertama sekaligus Muslim pertama yang mendapatkan anugerah Pritzker Award. Pritzker Award sendiri merupakan penghargaan tertinggi dalam dunia arsitektur, mungkin setara dengan Piala Oscar bagi aktor dan hadiah Nobel bagi ilmuwan.

MEGASTRUCTURES MYSTERIES: 10 STRUKTUR TERBERAT YANG PERNAH DIBANGUN MANUSIA

  sacsay

Seni arsitektur pertama kali muncul puluhan ribu tahun lalu, ketika manusia memutuskan keluar dari gua dan hidup menetap serta bercocok tanam. Namun karya arsitektur kuno yang hingga kini masih lestari bukanlah rumah ataupun istana, melainkan makam dan tempat-tempat religius. Karena diperuntukkan oleh roh dan dewa yang suci, maka bangunan yang didirikan bangsa-bangsa kuno ini bukanlah sembarangan. Bangunan-bangunan purba ini harus dibuat dengan teknik sedetail mungkin serta bahan sekuat mungkin. Tak heran, banyak dari struktur-struktur ini dibangun dari batu raksasa yang beratnya mencapai puluhan ton.

IF JURASSIC PARK WAS REAL: 7 FAKTA (MENGECEWAKAN) TENTANG VELOCIRAPTOR

 

Philosoraptor-Blank-3

Sudah pada liat Jurassic World dong? Akhir-akhir gue pengen menulis tentang dinosaurus gara-gara membaca beberapa fakta mengejutkan tentang Velociraptor. Perkembangan sains terkini membuktikan bahwa dinosaurus ternyata tak seperti dugaan kita ketika film Jurassic Park pertama kali beredar. Berbagai penemuan fosil membuktikan bahwa dinosaurus bukanlah hewan reptil seperti yang kita sangka. Tak terkecuali dinosaurus pemangsa ini. Ternyata Velociraptor yang asli jauhlah berbeda dengan Velociraptor “ciptaan” Hollywood yang fantastis dan memukau. Kalo mau dibikin lagu sih judulnya pasti “Velociraptor yang dulu bukanlah yang sekarang ...” *tabok*

Seberapa beda sih Velociraptor ala Jurassic Park dengan hewan sesungguhnya yang hidup puluhan juta tahun yang lalu? Inilah ringkasannya.

NB: nama Velociraptor gue cetak miring (Italic) ya soalnya itulah cara yang tepat untuk menuliskan nama genus.

SIMPLE AND ELEGANT: BERTILIK KE GEREJA KRISTUS RADJA SURABAYA

017

Kali ini gue akan membahas salah satu gereja yang gue kunjungi di Surabaya, yakni Gereja Katolik Kristus Radja. Alamatnya di Jln. Resimen Sudirman, Pacar Keling, Tmbaksari, Surabaya. Kalo susah nyari alamatnya, lokasinya nggak jauh-jauh amat dari Hi-Tech Mall, pusat komputer di Surabaya. Gue sih agak-agak trauma ama Hi-Tech Mall ini saudara-saudara, soalnya di sinilah gue kejambretan dan hape gue ilang *untung dah ganti ipong* Gerejanya sendiri unik bangunannya, kayak ada campuran Belanda-Jawanya gitu.

SPOOKHUIS: LEGENDA RUMAH HANTU DI SURABAYA

 

394

Kali ini gue bakal mengulas (kebanyakan makan cabe) sebuah gedung yang dirumorkan berhantu di Surabaya. Banyak sih lokasi-lokasi angker di Indonesia, namun gedung ini bahkan dikabarkan berhantu sejak zaman Belanda. Buset deh. Rumah yang terdapat di kawasan Banyu Urip – Kupang ini gampang banget terlihat jika kalian melewati jembatan layang yang ada di sana. Rumahnya ber-arsitektur kolonial kuno. Walaupun hanya berlantai dua, namun penampilannya amat massif, lebih besar ketimbang rumah-rumah di sekitarnya. Bentuk atapnya pun amat impresif. Sejak zaman Belanda, rumah ini sudah dijuluki sebagai “spookhuis” alias rumah angker. Bangunan kuno ini sayangnya kurang terawat pas gue mengunjunginya dan yang mengejutkan, ternyata masih dihuni lho!