Sunday, April 27, 2014

BERITA MENGEJUTKAN DARI ADMIN MENGAKU BACKPACKER

 

AAAAAA...TIDAAAAAAAAAK....HOAAAAAAAAAA....

Ekspresi readers: “”Haaaah...kenapa Min??? Kenapa Min????

TIDAAAAAAAAAK ..... TIDAAAAAAAAAAK ..... HOOOOOAAAAAAA....

Readers udah siap2 mencet nomor rumah sakit jiwa.

Eit, bukan...bukan...admin belum gila kok...admin juga bukan kesurupan gara2 kebanyakan translate urban legend Jepang. Tapi admin punya informasi yang bakal ngubah nasib seluruh blog ini. Apa tuh informasinya? Nah, bentar bentar, pertama-tama admin bakal cerita dulu riwayat blog ini.

RESORT PART 02

 

Hari berikutnya, kami menyelesaikan pekerjaan kami lebih awal dan berkumpul di pintu masuk dimana Shoji berada.

Kami menunggu Makiko-san.

Segera setelah kami berkumpul di sana, Makiko meninggalkan salah satu kamar dengan keranjang makanan. Ia membuka pintu menuju ke tangga dan menghilang ke dalamnya. Pertama akan kujelaskan, untuk menuju tangga, kami harus keluar dari pintu masuk hotel, sebab tak ada jalan menuju ke lantai dua dari dalam penginapan. Kami harus keluar terlebih dahulu dan di pojok bangunan terdapat sebuah pintu untuk menuju ke lantai atas.

Seperti yang dikatakan Shoji, dia kembali setelah sekitar 5 menit berada di atas. Makanan di atas keranjang telah lenyap. Dia kembali masuk tanpa mengetahui keberadaan kami.

“Lihat,” kata Shoji, “Cepat kan?”

“Yah, kau benar.”

“Ada apa di atas sana?” tanya Takumi.

“Aku tak tahu. Apa kalian mau memeriksanya?” saran Shoji.

“Uhm, jujur ... aku agak takut,” kata Takumi.

“Sebenarnya aku juga. Tapi bagaimana, apa kalian tak mau tahu?” desak Shoji.

“Hmm...kurasa itu bukan ide buruk. Ayo kita kesana.” kataku dan kami bertiga segera mengendap-endap ke arah pintu tersebut.

“Apa pintunya terkunci?” Takumi bertanya dengan nada cemas. Aku berusaha menggeser pintu dan pintupun terbuka beberapa centimeter. Shoji yang berada di sebelah kiri pintu dapat melihat bagian dalamnya.

“Ew...” ia melenguh dan menutup hidungnya.

“Ada apa?” tanya Takumi.

“Apa kau tidak menciumnya?”

“Mencium apa?” Takumi dan aku kebingungan.

“Serius kalian tidak menciumnya?” ujar Shoji sambil terus menutup hidungnya, “Buka pintunya lebih lebar dan kalian akan menciumnya!”

Aku mengumpulkan segenap keberanianku dan membuka pintu itu lebih lebar. Udara hangat mengalir keluar, diikuti debu yang berterbangan.

“Maksudmu debu-debu ini?”

“Hah? Aku tak menciumnya lagi ...” ujar Shoji.

“Berhentilah mempermainkan kami!” Takumi tampak marah, “Jika kau mengerjai kami lagi, aku akan meninggalkanmu di sini!” Takumi memang berwatak agak keras dan kasar.

“Maaf...tapi aku tadi benar-benar menciumnya, seperti bau sampah.”

“Cukup!” seru Takumi, “Itu hanya imajinasimu!”

Aku mengintip ke dalam melalui celah pintu dan memperhatikan sesuatu.

Lorong di dalamnya sangatlah sempit. Begitu sempit hingga hanya satu orang yang bisa melaluinya. Dan sama sekali tak ada pencahayaan di dalam. Aku hanya bisa melihat ujung lorong karena cahaya yang masuk dari luar, dari pintu yang kami buka ini. Di ujung lorong di lantai atas, terdapat pintu lain.

“Apa kita akan naik ke atas?” tunjukku.

“Tidak! Tidak!” Takumi tampak panik, “Jangan naik ke atas!”

“Kau tak mau?” Shoji keheranan melihat Takumi panik.

“Jika kalian mau ke sana, silakan saja. Tapi aku tetap di sini!” Takumi bersikeras.

“Yah, kalau begitu aku tetap di sini saja juga.” kata Shoji.

“Ah, kalian berdua pengecut! Bukankah kalian yang mengajakku ke sini?” ujarku, “ Baiklah, kalau begitu aku yang akan naik ke atas.”

“Serius?” mereka berdua berseru bersamaan.

“Jika aku tak pergi sekarang, aku takkan bisa tidur memikirkannya. Jika aku tak bisa tidur, maka aku akan pergi ke sini malam-malam dan itu tentunya akan lebih gawat. Jadi aku akan naik ke sana sekarang!” Alasan itu memang tak masuk akal, namun rasa penasaran sudah telanjur menguasaiku. Selain itu ada Shoji dan Takumi di sini, jadi pasti aman.

Namun selain penasaran, aku juga merasa takut. Aku akan naik ke sana sendirian, tetapi mereka berdua telah berjanji untuk tidak lari dan memperingatkanku jika sesuatu terjadi.

Maka akupun mulai naik ke atas.

TO BE CONTINUED

Saturday, April 19, 2014

RESORT PART 01

 

Catatan: Resort adalah sebuah cerita yang sangat panjang, meliputi sekitar 15 episode. Kisah ini bercerita tentang tiga sahabat bernama Takumi, Shoji, dan Yuuki (sang narator). Mereka memutuskan untuk bekerja selama liburan musim panas di sebuah penginapan terpencil. Mereka menduga Makiko, sang pemilik penginapan menyembunyikan sesuatu di lantai dua penginapannya. Ketika mereka memutuskan untuk naik ke lantai dua, didorong rasa ingin tahu mereka, hal mengerikan pun terjadi.

Karena cerita ini sangat panjang, sebaiknya jangan terlalu berharap untuk langsung mengetahui endingnya. Nikmati saja tiap episodenya.

***

Peristiwa ini terjadi ketika aku masih menjadi mahasiswa baru.

Musim panas mulai mendekat. Aku dan empat temanku memutuskan untuk berlibur ke pantai. Ketika kami membahasnya, salah seorang teman kami mengusulkan untuk bekerja paruh waktu di sana. Kamipun setuju, karena toh sebulan bermain di pantai kedengarannya membosankan. Paling tidak dengan bekerja, kami akan mendapat tambahan uang saku. Sayangnya, dua orang teman kami harus mengikuti seminar, sehingga mereka tak bisa ikut. Akhirnya, hanya kami bertiga yang meneruskan rencana tersebut.

Maka kamipun mulai mencari pekerjaan musim panas secara online Lowongan di sebuah hotel menarik perhatianku. Tentu karena aku berpikir pasti mudah bertemu dengan gadis-gadis di tempat semacam ini. Sempurna!

Kami menelepon hotel tersebut dan pemiliknya melakukan wawancara melalui telepon. Semua berjalan lancar. Kami bertiga diterima bekerja di sana selama musim panas. Dengan rencana kami berjalan lancar, kamipun tak sabar menantikan musim panas, bahkan sudah berandai-andai bertemu wanita-wanita cantik di sana.

Akhirnya hari itu tiba dimana kami mulai bekerja di hotel itu. Ini adalah kali pertama aku bekerja, jadi aku merasa sedikit gugup, namun juga excited.

Ketika kami tiba di hotel itu, kami terperangah. Ternyata hotel itu bukan hotel modern seperti yang kami duga. Hotel itu ternyata adalah rumah tradisional Jepang yang sudah tua, namun sangat luas dan masih terawat baik. Namanya cukup aneh, “B&B Cottage”, sama sekali tak cocok dengan atmosfer Jepang yang sangat kental di sini.

Kami memanggil dari depan pintu dan seorang wanita berumur separuh baya menyambut kami. Ia tersenyum dan memperkenalkan dirinya sebagai Makiko-san, pemilik penginapan ini.

Hotel ini memiliki empat kamar untuk tamu, sebuah ruang makan, dan dua kamar untuk staf. Sehingga total terdapat enam kamar, tidak termasuk dapur. Kami kemudian dibawa ke ruang makan. Setelah beberapa saat, seorang gadis muda muncul dan membawakan kami teh. Ia mengatakan namanya adalah Misaki-chan dan ia bekerja di penginapan ini. Selain kami berlima, ada pula suami Makiko bernama Ryuichi.

Kami secara singkat memperkenalkan diri kami dan Makiko menjawab, “Kamar para tamu berada di lantai satu. Kamar kalian akan berada di ujung lorong ini. Nah, sekarang mari kita bawa barang-barang bawaan kalian ke kamar.”

Dua temanku, Takumi dan Shoji, tiba-tiba bertanya, “Bukankah ada kamar juga di lantai dua?”

Kami memang melihat dari luar bahwa hotel ini memiliki dua tingkat.

Makiko tertawa, “Memang ada lantai dua di rumah ini, namun kami tidak menggunakannya.”

Kami bertiga keheranan sebab saat ini adalah musim liburan. Bukankah lebih menguntungkan untuk membuka kamar-kamar di lantai dua sehingga bisa menampung lebih banyak tamu? Namun saat itu kami tak begitu memikirkannya. Mungkin saja jika tamu sudah banyak, mereka akan membukanya, pikir kami.

Kami membawa barang-barang kami ke kamar. Pemandangan yang terlihat di kamar kami sangatlah indah, dengan taman Jepang dan pegunungan di kejauhan. Maka pekerjaan musim panas kamipun dimulai. Pekerjaan itu ternyata sangat berat, namun karena orang-orang yang bekerja dengan kami sangat menyenangkan, maka kami mengerjakannya dengan senang hati.

“Wah, kita benar-benar beruntung mendapatkan pekerjaan ini, ya kan?” temanku Takumi berkata padaku setelah kami bekerja di sana selama seminggu.

“Ya, bahkan lebih keren lagi: kita akan mendapatkan uang.” kata Shoji.

“Yah tentu,” jawabku, “Namun puncak liburan akan segera datang. Kita akan sangat sibuk nantinya.”

“Nah, karena kau mengungkitnya tadi ... apakah mereka akan membuka lantai dua jika lebih banyak tamu berdatangan?”

“Kurasa tidak,” kata Shoji, “Bukankah Makiko-san dan keluarganya tinggal di sana?”

“Benarkah?” Takumi dan aku menaikkan nada suara kami. Kami baru tahu hal itu.

“Aku nggak benar-benar yakin sih. Tapi bukankah ia selalu membawa makanan ke atas?”

“Aku tak tahu.” Takumi dan aku sama-sama heran mendengarnya.

Shoji membersihkan halaman pada suatu sore dan melihat Makiko naik ke atas cukup sering. Dia membawa keranjang dengan makanan di dalamnya dan bergegas naik ke atas. Ketika Shoji mengatakannya kepada kami, kami cukup terkejut.

“Benarkah?” mungkin karena aku tak melihatnya sendiri, aku tak begitu mempercayai cerita Shoji itu.

Beberapa hari kemudian, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri ketika sedang menyapu lorong. Makiko mengendap-endap keluar dari salah satu kamar tamu. Biasanya ia tak membersihkan kamar itu. Selalu Misaki yang mengerjakannya. Aku pikir itu agak aneh. Bahkan aku sempat meragukan penglihatanku, namun itu jelas Makiko. Aku memikirkannya sepanjang hari dan tak tahan untuk menyinggungnya di hadapan teman-temanku.

“Ya, aku melihatnya juga.” Takumi berkata ketika aku menceritakan hal itu.

“Serius? Mengapa tak kau ceritakan padaku?”

“Aku hanya berpikir ia mungkin ada keperluan di sana.” Takumi menjelaskan, “Toh dia pemilik penginapan ini kan? Ia bebas untuk berbuat apapun.”

“Memang.” aku setuju.

Hanya sebulan sebelum pekerjaan musim panas kami berakhir. Kami tak bisa menahan rasa penasaran kami.

“Kenapa kita tidak mengikutinya saja?” saran Shoji.

“Apa yang kau katakan?” Takumi heran, “Tempat ini kan sangat kecil. Jelas sekali kita bakal ketahuan.”

“Tapi ...” Shoji masih tampak penasaran.

“Sekarang bagaimana?” aku bertanya. Namun tak ada yang bisa menjawabku. Beberapa minggu lagi kami akan pergi dan kami ingin ada pengalaman berkesan sebelum meninggalkan tempat ini.

Sebuah petualangan.

“Baiklah. Jika salah satu dari kita melihat hal yang aneh, maka kita akan memberitahu satu sama lain. setuju?” kamipun sepakat sebelum pergi tidur malam itu.

Keesokan harinya, Shoji memanggil kami ke sebuah ruangan. Kami dengan enggan mengikutinya.

“Nah, kalian tahu kan saat aku mengatakan bahwa Makiko selalu naik ke lantai dua?” Shoji memulai, “Sebelumnya aku hanya melihatnya naik ke atas, namun kali ini aku menunggunya hingga ia turun. Dan ia menghabiskan waktu sekitar lima menit di atas, lalu ia turun membawa nampan makanan yang kosong.”

“Dan?” Takumi penasaran.

“Dia selalu makan dengan kita kan? Namun ia membawa makanan ke atas...bukankah itu artinya ada yang tinggal di lantai atas?”

“Aku pikir begitu, namun ....” kataku.

“Siapapun yang tinggal di atas, kita belum pernah melihatnya. Kita bahkan belum pernah mendengar ada yang tinggal di atas bukan?”

“Apa mungkin orang yang tinggal di atas sedang sakit?”

“Namun jika dia hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk makan, bukankah itu berarti dia sangat sehat? Tidakkah kalian berpikir ini aneh? Kamu sendiri kan yang bilang untuk mengatakan pada kalian kalau aku melihat ada yang aneh. Itu sebabnya aku mengatakannya pada kalian.”

“Lalu, apa yang sebenarnya ada di atas?” kami bertiga bertanya-tanya.

 

TO BE CONTINUED

Sunday, April 13, 2014

PANDORA PART 07 – FINAL

 

Inilah bagian terakhir dari ceritaku.

Setelah rumah tua itu selesai dibangun, tak ada yang berusaha masuk selama puluhan tahun. Namun seperti saat aku dulu, anak-anak muda dari generasi orang tuaku juga sangat penasaran dengan isi rumah itu. Namun mereka sangat dilarang untuk membicarakannya, apalagi masuk ke sana.

Kalian mungkin ingat ceritaku tentang keluarga Atsushi. Ibu dan neneknya berasal dari kota ini, namun ibunya pindah ke prefektur lain setelah menikah.

Itu adalah sebuah kebohongan.

Sunday, April 6, 2014

40 MOTIVATIONAL QUOTES TO INSPIRE YOUR DAY

 

Hallo para readers. Jika biasanya admin memberikan hiburan berupa yang serem2 atau yang lucu2, kali ini untuk pertama kalinya gue akan memberikan inspirational quotes to bright up your day. Gue harap quotes2 ini bisa membantu para readers dalam menghadapi masa2 sulit hidup kalian, soalnya bulan kemarin admin juga mengalami banyak perubahan dalam hidup admin yang cukup membuat down. Tapi quotes2 ini cukup mengisnpirasi admin untuk tetap optimis dan kata anak2 galau zaman sekarang, move on. So, here they are.

Albert-Einstein-quotes-About-Life

“Hidup itu seperti mengendarai sepeda. Agar tidak terjatuh, kamu harus tetap bergerak.”

Albert Einstein.

WADUK PLUIT: TAK LAGI TERCEMAR *SEPERTI ADMIN*

 

Photo-1806

Hallo guys. Sebagai pelengkap acara jalan2 gue ke Pantai Indah Kapuk menggunakan jasa bus BKTB Monas – PIK, maka kali ini gue bakal menulis tentang Waduk Pluit. Sejak alam gue kepengen maen ke waduk ini. Penyebabnya tentu karena berita keberhasilan Jokowi merelokasi para penduduk di sana dan mengubah kawasan itu dari pemukiman kumuh menjadi taman dan kawasan wisata seasri ini. Namun niat itu sempat beberapa kali gue urungkan, soalnya transportasi ke lokasi tersebut agak ruwet. Akan tetapi semua berubah semenjak negara api menyerang... HALAH ... maksudnya semua berubah sejak bus BKTB yang terintegrasi busway beroperasi. Kehadiran bus ini semakin memanjakan pecinta jalan2 seperti gue untuk menggerayangi wilayah Jakarta Utara *plaaak* Bonusnya, bus ini lewat pas di depan Waduk Pluit lhooo.

TAMAN WISATA ALAM ANGKE KAPUK: SANCTUARY OF HOPE

 

   Photo-1737    

Melihat foto di atas, paling para readers semua mengira gue ambilnya di pedalaman Kalimantan gitu. Salah besar guys, soalnya tau nggak lokasi foto gue di atas? Gue ambilnya di Jakarta cyiiin. OMFG, serius gua??? Masak sih di Jakarta yang makin tergerus kemajuan zaman serta banyak polusi masih ada tempat seasri ini? Jika kalian ingin merasakan suasana seperti ini, silakan datang ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk yang terletak di wilayah Pantai Indah Kapuk (PIK). Soalnya tempat ini benar2 merupakan last sanctuary buat hutan2 bakau beserta keeksotisan satwa2nya di Jakarta.

GEREJA REGINA CAELI: THE ARK OF FAITH

 

Photo-1781

Beberapa bulan terakhir gue emang jarang jalan2. Secara hampir setaon di jakarta, hampir semua tempat asyik buat backpackingan di Jakarta udah gue jelajahin. Gue ampe bingung, mau kemana lagi ya jalan2nya, soalnya admin udah mulai kehabisan tempat nih. Nah, beruntung banget pas gue lagi di Harmoni nunggu bus ke arah katedral, gue melihat bus BKTB yang baru diluncurin Pak Jokowi. Trayeknya Monas – Pantai Indah Kapuk (PIK). Melihat kata “PIK” mata gue langsung berbinar. Soalnya selama setahun ini gue emang memendam keinginan untuk beribadah di gereja Regina Caeli di PIK. Namun niat itu urung gue laksanakan secara gue emang nggak mengenal daerah Jakarta Utara dan gue juga sempat berpikir mustahil untuk ke PIK tanpa mobil pribadi. Nah, dengan kehadiran bus BKTB jurusan PIK ini, gue jadi merasa makin dimanjakan *halah, jadi Manis Manja Group dong* sebagai warga Jakarta. Akhirnya, gue putusin gue bakal ke gereja dan bonusnya, ternyata banyak wisata alam keren di PIK ini (namun bakal kubahas di postingan terpisah).

ADMIN DIARIES: PENGALAMAN NGGAK PENTING GUE BELI BOTOL MINUM DI CARREFOUR

 

Photo-1663

Hahaha hebat ya gue. Pengalaman nggak penting aja dimuat di blog dan anehnya, DIBACA AMA KALIAN hahahaha. Berasa artis dah gue, setiap gerak-gerik gue selalu diikuti ama para readers blog gue *plaaaak* Well guys, buat kalian yang emang bosen banget dan nggak ada kerjaan ampe buka2 posting curhatan nggak penting gue *kayak orangnya*, kali ini gue akan membicarakan produk2 impor, khususnya Jepang. Emang sih kita kudu cinta produk dalam negeri. Tapi gue akuin, produk luar (khususnya Jepang) tuh kreatif2 dan lebih awet daripada yang lokal2 gitu. Gue bukan pengkhianat bangsa lho guys, soalnya nggak cuman botol minum, masalah cewek2 pun gue lebih milih cewek2 si kayak Jepang apa Korea gitu hahahaha.

Cewek2 Jepang ama Korea: ###KABOOOOOOOOOOOOOOOOOOOR###

ADMIN DIARIES: PENGALAMAN MENJADI KORBAN TRAGEDI TRANSPORTASI

 

Hallo readers...kangen khan ama curhatan admin?

Ekspresi readers serempak: “KAGAAAAAK ....!!!

Udah gue duga pasti kalian semua udah kangen dan nggak sabar denger cerita admin *nggak nyadar mode on*Kali ini admin akan berbagi cerita mengenai kehidupan sehari2 admin yang penuh kejutan. Hidup admin ini nggak beda jauh ama serial2 TV Amrik terutama Vampire Diaries alias penuh twist nggak terduga. Di saat gue mengira segalanya akan menjadi lancar, eh ada aja kejadian2 mengejutkan sekaligus mencengangkan *lebay* yang makin mewarnai hidup admin. Pengennya sih kalo difilemin kayak Raditya Dika gitu, yang maen sih sebaiknya Nicolas Saputra soalnya muka ama kepribadiannya nggak jauh2 dari admin *PLAAAAK*

Ekspresi readers: 10ppt13_thumb

Nah, silakan simak ya cerita admin ini ...

REAL LIFE HORROR: SOUNDING, THE MOST DISTURBING BEHAVIOUR EVER!!!

 

Artikel mengerikan ini gue dapat dari http://www.oddee.com/item_98727.aspx bercerita tentang perilaku abnormal yang disebut urethral sounding. Sounding adalah penyimpangan dimana pelakunya cenderung melakukan self mutilation atau melukai dirinya sendiri di bagian tubuh yang paling vital, yakni penis atau alat kelamin laki2. Pelaku sounding akan memasukkan berbagai benda2 tajam ke dalam penisnya sendiri. Nggak bisa dibayangkan deh mengapa ada orang yang mau melakukan perbuatan semengerikan ini. Demi meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap para korban2 sounding ini, maka seorang fotografer bernama Tyler Jordan kemudian menerbitkan koleksi foto2 alat2 mengerikan yang pernah dimasukkan oleh para penderita sounding ini. Benda2 ini ternyata diperoleh dari seorang urologist (dokter ahli saluran kencing) yang hendak pensiun. Wajar jika postingan ini kumasukkan dalam seri “Real Life Horror”.

PERHATIAN: PARENTAL ADVISORY!!! KONTEN SANGAT DISTURBING DAN MENIMBULKAN TRAUMA. SANGAT DISARANKAN UNTUK MEMPERTIMBANGKAN BAIK2 SEBELUM MELIHAT GAMBAR2 INI!!!

REAL LIFE HORROR: FOTO2 X-RAY PALING MENGGEMPARKAN

 

all

Kalo biasanya admin menyajikan cerita2 horor dalam bentuk urban legend, kali ini cerita horor yang akan admin sajikan berasal dari dunia nyata. Melihat (dan membayangkan) foto2 X-ray ini bakalan membuat kita merinding. soalnya foto2 x-ray ini nyata dan diambil dari rumah2 sakit dimana para korban dirawat. Amazingly, semua korban dengan foto x-ray ini semuanya selamat. Wah, kalo kalian ngerasa bete banget karena merasa banyak kesusahan hidup menimpa kalian, liat aja kondisi para korban di bawah ini, pasti kalian bakal ngerasa bersyukur. Berikut ini foto2 x-ray paling disturbing dalam seri Real Life Horror ....

10 ARTIS TERFAVORIT ERA 2000-AN *JADUL GILAK*

 

britney-spears-baby-one-more-time-front-young-1670771227

Kalo biasanya di tag musik gue berbagi lagu2 Korea dari artis K-Pop keren, kali ini agak beda, guys. Admin akan menyajikan artis2 yang keren pada masa admin masih SMP-SMAan dulu. Singkatnya pas admin masih imut2 *sekarang mah amit2* Zaman dulu pas tahun 2000-an, gue ingat banget di salah satu stasiun televisi swasta ditayangin acara MTV yang keren abis. Pembawa acaranya masih orang Filipina dulu, namanya VJ Donita yang kocak banget. Nah, pas zaman2 itu gue doyan banget dengerin musik2 Barat dan nge-idolain para musisi2 remaja saat ini. Masih ingat nggak sih ama artis2 yang bakal gue bahas di bawah ini? Gue yakin para readers pasti langsung pada nostalgila ama musik2 teen-pop kala itu yang keren banget *kalo sekarang mah lagu2 Barat liriknya jorok2 dan musiknya dugem2 gitu, nggak suka gue* Silakan disimaaaaak ....

15 SELFIE PALING EKSTRIM YANG DIJAMIN BIKIN *MOMEN HENING*

 

Sekarang emang lagi musim selfie guys, everybody knows that. Mulai dari anak muda hingga Obama, semuanya berebut selfie buat dipajang di facebook. Selfie emang menjadi ajang untuk membuktikan keeksisan, namun bagaimana dengan selfie2 ekstrim di bawah ini? Dijamin selfie2 para ekstrimis ini bakalan membuat kalian kalah telak, soalnya kalian nggak bakal bisa nyaingin guys. Seekstrim apa sih? Berikut ini 20 selfie esktrim yang bakal bikin kalian geleng2 kepala.

CALEG KOPLAX: KUMPULAN FOTO KAMPANYE PALING KONYOL

 

Foto Caleg Lucu 10

Pemilu akan diadakan bulan ini guys? Apa kalian siap? Kalo gue sih udah siap banget … siap golput maksudnya hahaha. Gimana nggak golput kalo caleg-nya koplak2 begini. Gaya kampanye mereka nggak hanya tidak meyakinkan, tapi juga parah banget kocaknya. Aduduh … mau jadi apa negara kita kalo caleg2-nya aja model beginian. Inilah koleksi foto2 kampanye caleg paling nggak jelas yang bisa gue kumpulin dari berbagai sumber.

INILAH AKIBATNYA JIKA PUNYA ORTU GAPTEK ....

 

Dari situs favorit terbaru gue: http://list25.com/ gue nemuin artikel superkocak ini. Isinya tentang para ortu yang megang hape dan internet, tapi gara2 gaptek, malah bikin kacau. Ada yang nggak ngerti singkatan2 gaul dalam forum chat hingga ada yang nggak paham cara menggunakan hape. Pokoknya punya bonyok begini bakal bikin anaknya puyeng 7 keliling *padahal biasanya ortu yang dibikin pusing ama ulah anaknya* Tapi ya maklum lah, mereka kan masih belajar, ya nggak? Berikut ini kekonyolan gara2 para ortu sok gaul megang hape dan chat di telepon.


chinese

 

20 COSPLAY KURANG DANA YANG BIKIN ILFIL

 

ICEMAN

Pengen bergaya ala tokoh2 anime tapi kekurangan dana? Jangan khawatir ... bagi kalian yang kreatif pasti ada jalan keluar dengan memanfaatkan sampah2 yang ada di sekitar kalian. Waduuuh ... mentang2 lagi trend go green ya ... tapi nggak gini2 juga kali. Soalnya cosplay2 di bawah ini bikin kita pengen nenggak baygon, soalnya ancur banget guys. Mungkin abis pemilu legislatif ini banyak kali ya para caleg yang bakal berakhir kayak cosplayer di bawah ini *gila maksudnya* Silakan disimak cosplay2 kekurangan dana yang bikin ilfil ini ....

BONUS: 10 RIDDLE PIC TERBARU

 

Sebagai bonus koleksi urban legend dan riddle terbaru, kali ini admin akan memberikan koleksi riddle pic terbaru. Sekilas gambar ini tampak biasa2 saja, namun jika diperhatikan baik2, maka kalian akan menyadari ada sesuatu yang menakutkan di balik gambar2 ini. Tak usah takut untuk mengklik kanan masing2 gambar ini dan memperbesarnya jika kalian belum mengetahui jawabannya, sebab tak ada satupun gambar di bawah ini yang bertipe gif alias gambar bergerak. Silakan pecahkan apa yang tersembunyi dalam gambar2 ini dan jawablah di comment. Tapi jangan terlalu eksplisit ya jawabannya, cukup dengan: liat di sisi sebelah … atau liat di pojok … Biar lebih seru.

Enjoy the riddle!

URBAN LEGEND #20: FLU

 

FLU

(Cerita ini adalah sebuah riddle)

 

“Halo apa kabar?”

“Halo, lama tak bertemu. Bagaimana kabarmu?”

“Apa kau baik-baik saja? Suaramu sedikit berubah.”

“Yah, jadi seksi ya?” temanku tertawa, “Aku sedang sakit flu.”

“Oh benarkah? Kau harus beristirahat dan minum obat!”

“Ya, aku seharian ini tidur terus kok.”

“Oh ya, aku ingin mengingatkanmu. Kau sudah baca berita belum? Ada pembunuh berkeliaran di kota ini. Ia suka membunuh korbannya diam-diam dengan masuk ke rumah mereka dan mencekik mereka dari belakang. Kau harus berhati-hati!”

“Tenang, aku selalu mengunci rumahku kok.”

“Kau tinggal sendirian kan? Lagian kau juga lagi sakit begitu. Bagaimana jika kau ke rumahku saja biar aman?”

“Oh, tak apa-apa? Nanti kau tertular?”

“Ah, aku sudah kebal. Bagaimana? Paling tidak ada yang merawatmu di sini.”

“Oke. Eh, aku lupa dimana rumahmu hehehe. Maaf, aku pusing sekali, tak bisa berpikir.”

“Bagaimana sih, kita kan tetangga? Aku tinggal di Blok B nomor 5 di kompleks barat rumahmu.”

“Oke tunggu, aku ke sana ya. Bye!”

URBAN LEGEND #18: PARROT

 

PARROT

KAKATUA

(Cerita ini adalah sebuah riddle)

 

Aku mulai kesepian karena terlalu lama tinggal sendirian. Karena itu, aku memutuskan memelihara seekor burung kakatua. Kakatua itu mulai meniru semua perkataanku, bahkan menyapaku tiap hari. Tiap pagi ia selalu berkata, “Ohayou” (selamat pagi) dan tiap malam ketika aku pulang kerja, ia selalu berkata, “Welcome.” (selamat datang). Benar-benar burung yang pintar.

URBAN LEGEND #18: NIGHT OF COLD DAY

 

NIGHT OF COLD DAY

MALAM YANG DINGIN

(Cerita ini adalah sebuah riddle)

 

Kami baru saja pulang kantor dan karena malam ini cukup dingin, temanku memutuskan membeli sesuatu yang hangat dulu di warung.

Saat aku berdiri di luar menunggunya, aku bertabrakan dengan seorang anak kecil.

“Oh maaf,” kataku, walaupun anak itu yang menabrakku. Namun anak itu tetap saja berlari tanpa bahkan melihat ke arahku. “Dasar anak sekarang,” pikirku, “Diajari apa sama orang tuanya?” Lagipula malam-malam begini mengapa anak sekecil itu berada di luar rumah?

Tiba-tiba seorang wanita berlari dengan tergopoh-gopoh ke arahku, “Apa anda melihat anak saya?” tanyanya.

“Oh, tadi ia berlari ke arah sana!” jawabku.

Temanku kemudian keluar dan kamipun melanjutkan perjalanan. Karena sangat mengantuk, aku segera tertidur. Namun paginya, aku menemukan berita mengejutkan di koran bahwa seorang ibu yang memiliki seorang anak ditemukan terbunuh di rumahnya malam itu. Yang membuatku kaget, peristiwa ini terjadi tak jauh dari warung dimana temanku membeli minuman hangat tadi malam. Ah, semoga saja wanita itu bukan ibu yang kutemui tadi malam. Kasihan jika benar. Lingkungan ini benar-benar tidak aman. Aku harus pindah secepat mungkin.

URBAN LEGEND #17: A KILLER INSIDE THE HOUSE

 

A KILLER INSIDE THE HOUSE

PEMBUNUH DI DALAM RUMAH

 

Aku terbangun tengah malam dan merasakan suatu perasaan tak enak.

Aku menyalakan lampu mejaku dan melihat genangan darah yang sangat banyak di selimutku.

Aku menjerit dan berlari keluar kamarku. Aku buru-buru turun ke lantai bawah dan melihat Buddy, anjingku, kini terbaring bersimbah darah di dasar tangga. Aku hendak keluar melalui pintu depan ketika aku mendengar suara di ruang makan. Pembunuh itu masih ada di sini!

Aku segera berlari ke atas lagi untuk menemukan orang tuaku, berharap mereka masih hidup.

Aku membuka pintu kamar orang tuaku dan melihat kolam darah di lantai. Darah menetes dari atas tempat tidur dimana kedua orang tuaku terbaring tak bernyawa.

Aku mendengar sang pembunuh naik ke atas. Pelan namun pasti, ia membuat suara decitan ketika kakinya menginjak anak tangga yang terbuat dari kayu.

Aku meringkuk di pojok ruangan,tak ada lagi jalan keluar.

Pembunuh itu masuk melalui pintu.

Aku bernapas lega. Itu bukan pembunuh, ternyata itu pria berseragam polisi.

Aku hendak berlari ke arahnya, meminta tolong. Namun ia justru bergerak mundur ketika ia melihatku.

“Ke...kenapa?” tanyaku ketakutan, “A...apa ia ada di belakangku?”

Kemudian ia berkata dengan suara tegas sambil berusaha meraih pistol yang ada di sabuknya.

“Nak, tenanglah dan berikan kepadaku pisau itu!”

URBAN LEGEND #16: TEST OF COURAGE

 

TEST OF COURAGE

UJI NYALI

(Cerita ini adalah sebuah riddle)

 

Saat OSPEK, kami semua diharuskan mengikuti uji nyali di sebuah pemakaman tua. Kami dikirim berdua-dua untuk melintasi kuburan tersebut untuk menguji keberanian kami. Aku dan temanku sangat ketakutan karena saat itu sudah tengah malam.

Begitu sampai di kamp, kami berdua tertawa sambil menunjukkan tangan kanan kami yang membiru. Pasti karena kami berpegangan tangan terlalu erat saking takutnya. Kalau dipikir-pikir hal itu sangat konyol. Tak ada alasan bagi kami ketakutan seperti itu sebab tak ada satupun hal seram terjadi pada kami malam itu.

URBAN LEGEND #15: FIREWORKS

 

FIREWORKS

KEMBANG API

(Cerita ini adalah sebuah riddle)

 

Malam itu aku menyaksikan kembang api dari lantai atas sebuah gedung bersama sahabatku.

“Hei, maafkan aku akhirnya jadian dengan mantanmu,” katanya, “Aku merasa seperti orang jahat, merebutnya darimu.”

“Ah tidak apa-apa.” Jawabku, “Dia kan sudah memilihmu. Aku justru senang.”

“Oh, begitu. Syukurlah kamu tidak marah. Selamat tahun baru...”

“Selamat tahun baru!” aku berkata sambil menepuk punggung sahabatku itu.

URBAN LEGEND #14: VANDALISM

 

VANDALISM

VANDALISME

 

Belakangan ini aku mengalami kejadian tak mengenakkan. Begitu aku pulang, kamarku selalu saja acak-acakan. Tak ada yang hilang sih, tapi ini mulai mengangguku . akhirnya aku memutuskan untuk memasang kamera CCTV di pojok kamarku.

Ketika aku pulang hari ini, akupun mengecek isinya. Awalnya tak ada apapun yang terjadi, namun kemudian aku melihat kenop pintuku berputar. Pintu kamarku terbuka dan seorang wanita, sambil membawa pisau di tangannya, masuk ke dalam kamarku. Sambil tertawa-tawa ia mengobrak-abrik seisi kamarku dan kemudian bersembunyi di dalam lemari.

Di dalam video, seseorang kembali memutar kenop pintu dan membukanya. Itu aku.

URBAN LEGEND #13: LIVING ALONE

 

LIVING ALONE

TINGGAL SENDIRI

(Cerita ini adalah sebuah riddle)

 

Aku bertengkar hebat dengan orang tuaku dan akhirnya memutuskan untuk tinggal sendiri sejak dari sekarang. Hari pertama aku hidup mandiri, aku memulainya dengan hal-hal biasa, seperti sarapan, mandi, dan kemudian bersiap berangkat. Oh ya, hampir lupa ... aku harus membuang sampah. Akupun keluar dari rumah dan menyapa tetanggaku yang selalu meyirami tanamannya setiap pagi. Aku kemudian mengunci pintu kemudian berangkat. Benar-benar hari pertama yang sempurna!

URBAN LEGEND #12: MURDER

 

MURDER

PEMBUNUHAN

(Cerita ini adalah sebuah riddle)

 

Hari ini aku mengundang temanku, A, untuk bermain game di rumah. A dan aku bermain game hingga larut malam. Akhirnya kami lelah dan memutuskan menonton televisi. Malam itu sangat membosankan karena semua acara prime time sudah habis dan yang tertinggal hanyalah acara berita. Namun ada satu berita yang menarik perhatianku,

“Pagi ini di Chiyoda terjadi sebuah kasus pembunuhan misterius. Korbannya adalah seorang guru karate dan tubuhnya ditemukan terpotong-potong. Perlu diingat bahwa senjata pembunuhnya belum ditemukan jadi sangat sulit bagi polisi untuk melacak pelaku sebenarnya ..”

“Wah seram sekali. Bukankah tempat tinggalmu di Chiyoda? Berhati-hatilah!” kataku pada A.

A hanya tertawa, “Hahaha, menakutkan sekali, ada pembunuh berantai berkeliaran ...”

“Aku serius. Mungkin ia mengincar jago bela diri. Bukankah kau juga ahli judo?”

“Ya...ya...ya...justru karena aku ahli judo, aku bisa membela diri kalau bertemu dengannya. Eh, hari sudah malam, aku pulang saja.”

“Hei, menginap saja di sini! Bahaya kalau kau pulang malam-malam!”

“Hahaha....aku sama sekali tak takut dengan pembunuh yang berkeliaran membawa pisau dapur. Bye!”

Aku mengantar A ke pintu dan begitu ia pulang, aku gemetar ketakutan.

URBAN LEGEND #11: “HAVE YOU SEEN MY SON?”

 

“HAVE YOU SEEN MY SON?”

“APA KAU MELIHAT ANAKKU?”

 

“Apa kau melihat anakku?” seorang wanita bertanya dengan panik pada seorang gadis di seberang jalan.

“Maafkan saya, tapi saya tak melihatnya.” gadis itu menjawab dengan iba.

“Apa kau melihat anakku?” ia kemudian bertanya pada polisi dengan nada ketakutan.

“Tidak, bu ... kami tidak melihatnya. Namun kami akan mencarinya segera!” polisi itu segera menghubungi kantornya dengan radionya, sambil berusaha tidak menatap mata wanita itu yang sembab oleh air mata.

“Tolong ... tolong katakan dimana anakku ...” tanyanya pada tetangganya yang tinggal di sebelah rumahnya.

“Maaf, kami belum melihatnya ...” jawab sang tetangga dengan kasihan.

Wanita itu mencari di segala penjuru jalan sambil berteriak, “Dimana anakku!” Ia menangis dan menjambak rambutnya dengan putus asa. Semua orang di lingkungan tempat tinggalnya berusaha untuk membantu mencarinya, namun percuma. Mereka tak menemukan anak itu dimanapun.

“ANAKKU, DIMANA ENGKAU! KUMOHON KELUARLAH!!!”

Dua minggu setelah itu, wanita itu masih saja mencari anaknya. Tetangga-tetangganya bertambah iba karena menganggap wanita itu telah menjadi gila karena kehilangan anaknya.

Ia akhirnya pergi ke kantor polisi,

“Apa kalian sudah menemukan anakku?” tangisnya.

Polisi yang bekerja di meja depan hanya menghela napas, “Maaf Bu ...”

Sang ibu berjalan dengan lunglai ke rumah. Namun begitu sampai di dalam, ia segera menutup pintunya sambil tersenyum.

“Berarti aku menyembunyikan mayatnya dengan sangat baik ...”

URBAN LEGEND #10: THE HAUNTING

 

THE HAUNTING

DIHANTUI

 

Sejak awal bulan lalu, aku selalu memimpikan mimpi yang sama. Di mimpi itu, aku memimpikan sebuah rumah yang sangat besar dan indah. Dalam mimpiku, aku berada di depan rumah itu lalu masuk dan menjelajahinya. Aku pergi ke ruang tamu dan dapur, kemudian naik ke lantai dua dan menjelajahi kamar tidurnya. Aku selalu berpikir bahwa mungkin aku pernah berada di rumah itu dan ingatan itu tertanam dalam alam bawah sadarku. Namun anehnya, aku sama sekali tak ingat pernah melihat rumah itu sebelumnya.

Namun, semuanya berubah malam itu.

Suatu malam ketika aku sedang berkendara pulang dari kantorku, aku memutuskan untuk mengambil jalan pintas. Jalan itu melewati hutan pinus yang lebat. Rasa takut mulai menghinggapiku kettika kegelapan malam mulai menyelimutiku. Namun di antara bayangan-bayangan pohon, aku melihat sepercik cahaya di kejauhan dan akupun mendekatinya. Aku terkejut, ternyata itu rumah yang ada di dalam mimpiku!

Aku berhenti di depan rumah itu dan turun ke mobil. Rumah ini tak salah lagi adalah rumah dalam mimpiku! Ada tulisan “Rumah Dijual” di situ. Rumah ini adalah rumah yang sangat bagus dan akupun tertarik membelinya. Terasa seperti deja vu ketika aku berjalan ke muka rumah dan mengetuk pintunya.

Sesaat kemudian, seorang wanita tua membuka pintunya.

“Apa yang kau inginkan?”

“Maaf, mengganggu ibu malam-malam, namun saya ingin membeli rumah ini. Berapa harganya?”

Dia justru mulai menutup pintunya.

“Bu!!!” aku mencoba menahan pintu agar ia tak menutupnya.

“Kamu takkan mau membeli rumah ini!”

“Kenapa?”

“Karena rumah ini dihantui!”

“Dihantui?” aku nyaris tertawa, aku tak pernah percaya dengan hantu.

“Ya.” Jawab wanita itu, masih berusaha untuk menutup pintunya.

“Dihantui oleh siapa?”

“OLEHMU!” jerit wanita dengan ketakutan itu ketika ia membanting pintu.

URBAN LEGEND #9: NECKTIE

 

NECKTIE

DASI

(Cerita ini adalah sebuah riddle)

 

“Gubrak!!!”

“Hah? Suara apa itu?” seruku. Suara itu datang dari kamar ayahku di lantai atas. Aku segera berlari ke atas dan menemukan ayahku berada di lantai.

“Yah, apa ayah tidak apa-apa? Ayah barusan terjatuh?”

Ayahku hanya tertawa, “Ya, ayah barusan jatuh dari kursi.” Di samping ayah memang tergeletak sebuah kursi yang terguling ke samping. Namun melihat ayahku, aku justru tertawa terbahak-bahak. Ayah hanya memakai kaos jersey dan celana pendek, namun ia juga memakai dasi.

“Ayah, kenapa ayah berpenampilan seperti itu?’ aku tertawa.

Wajah Ayah memerah, “Jangan cerita pada ibumu ya? Ayah sangat malu.”

Setelah membantu ayahku berdiri, akupun meninggalkan kamarnya. Aku tak sabar untuk menceritakannya pada ibu kalau ia pulang nanti. Aku tahu ayah dan ibu sedang bertengkar hebat, namun aku yakin ibu juga pasti tertawa terbahak-bahak jika menemukan ayah nanti.

URBAN LEGEND #8: FIGDETING

 

FIDGETING

GUGUP

(Cerita ini adalah sebuah riddle)

 

Aku bekerja di sebuah restoran. Larut malam, saat restoran ini sedang sepi, aku melihat sepasang muda-mudi. Sepertinya mereka berpacaran. Sang gadis tampak antusias bercerita pada sang laki-laki. Namun sang laki-laki sebaliknya, ia tampak sangat gugup. Bahkan tingkah lakunya sangat mencurigakan. Ia sama sekali tak tersenyum dan hanya mengetuk-ngetukkan jarinya ke atas meja.

Lama-kelamaan, aku menyadari bahwa ketukan jarinya memiliki irama.

Taptaptap. Tap tap tap. Taptaptap.

Taptaptap. Tap tap tap. Taptaptap.

Irama itu sangat catchy sehingga mudah kuingat. Mereka duduk di sana beberapa lama, hingga suatu saat mereka memutuskan pergi. Aku merasa bersalah, mereka mungkin merasa agak terganggu sebab sejak tadi aku terus memandangi mereka.

Saat membayar bon di kasir, sang gadis tersenyum sangat manis kepadaku, sementara sang pria dengan tatapan tajam menatap ke arahku sebelum akhirnya pergi. Ups, apa ia merasa cemburu? Benar-benar pria yang aneh (mungkin depresi). Entah mengapa, perasaanku menjadi tidak enak. Aku harap gadis itu baik-baik saja.

URBAN LEGEND #7: AFTER RETURNING HOME

 

AFTER RETURNING HOME

SETELAH PULANG KE RUMAH

(Cerita ini adalah sebuah riddle)

 

Ketika aku tiba di rumah sepulang sekolah, tidak ada seorangpun di sana. Ayah dan ibuku masih belum pulang. Seperti biasa, setelah mengunci pintu, akupun pergi ke kamarku. Aku kemudian menutup pintu dan berganti baju di dalam kamar. Saat hendak membuka pintu, aku terkejut. Pintu kamarku tak mau membuka.

Seolah-olah ada yang memeganginya dari luar.

Aku tak mengunci kamarku, jadi seharusnya pintu itu terbuka dengan mudah. Mungkin saja pintuku rusak, namun pikiran bahwa “ada seseorang menahan pintuku dari luar” membuatku takut.

Untunglah kamarku terletak di lantai satu dan sambil membawa telepon genggam, akupun keluar dari jendela. Saat aku berada di luar, beruntung aku bertemu ibuku yang baru saja tiba di depan rumah.

“Ibu ... pintu kamarku ...mungkin ada orang...” aku berkata dengan terbata-bata karena masih ketakutan.

Namun ibuku justru tertawa. Ia tak mempercayaiku. Kamipun masuk dan ibu mencoba membuka pintu kamarku. Ternyata pintu itu terbuka dengan sangat mudah.

“Lihat, bisa kan? Jangan berpikir yang aneh-aneh. Rumah ini sudah tua, jadi wajar kalo pintu ini sudah rusak.”

Akupun masuk dan ibuku meninggalkan rumah sambil tertawa. Dengan perasaan malu, aku membuka kunci jendela dan menatap ke luar. Angin berhembus di wajahku dan aku mulai tertawa. Ah, mana mungkin ada orang mesum masuk ke kamarku? Hari masih siang bolong begini.

URBAN LEGEND #6: A SHORT NAP

 

A SHORT NAP

TIDUR SIANG

(Cerita ini adalah sebuah riddle)

 

Aku sangat lelah. Memiliki dua anak di bawah umur 3 tahun sangat menguras tenagaku. Aku tenggelam ke dalam sofa dengan penuh rasa syukur, mematikan televisi, dan benar-benar menikmati suasana tenang yang langka ini. Aku pasti tertidur karena kelelahan sebab hal berikutnya yang aku tahu, suamiku yang baru pulang kerja menggoncang-goncangkan bahuku.

“Hei, tukang tidur.” katanya, “Apa anak-anak sudah tidur semua?”

Aku segera panik, melompat dari sofa, dan meninggalkan suamiku yang dalam kondisi kebingungan melihat reaksiku. Aku berlari ke arah lorong. Detak jantungku memuncak ketika aku mencapai pintu di sebelah kanan. Aku berdoa, berharap aku salah.

Aku membuka pintu kamar mandi.

URBAN LEGEND #5: CURIOUS CASE

 

CURIOUS CASE

KASUS YANG ANEH

(Cerita ini adalah sebuah riddle)

 

Suatu hari, seorang guru SD memanggil orang tua salah satu muridnya dengan panik.

Kedua orang tua tersebut ikut2an khawatir sebab guru tersebut terlihat sangat cemas.

“Ada apa dengan anak kami?” tanya mereka.

Guru itu menjawab, “Saya tahu apa yang akan saya katakan mengenai anak gadis anda terlihat mustahil, namun kasus ini sebenarnya pernah terjadi di sekolah ini. Anak perempuan anda sebenarnya adalah anak laki-laki. Ini memang suatu hal yang aneh, namun sebenarnya ia memiliki penis, hanya letaknya tersembunyi. Ia memerlukan operasi secepat mungkin.”

Segera kedua orang tua tersebut memeriksakan anak mereka ke dokter dan ternyata apa yang dikatakan guru tersebut benar. Mereka segera membawanya ke rumah sakit dan melakukan operasi untuk anak tersebut.

Mulai saat itu, anak itu hidup sebagai anak laki-laki.

Ini memang suatu kasus yang aneh. Tapi kedua orang tua tersebut sangat berterima kasih pada guru tersebut. Berkat dia, kini anak mereka dapat menjalani hidup yang normal.

URBAN LEGEND #4: INTERN TEACHER

 

INTERN TEACHER

GURU MAGANG

(Cerita ini adalah sebuah riddle)

 

Suatu hari seorang calon guru melakukan magang di sebuah SD di Jepang. Ini adalah kali pertamanya mengajar, sehingga ia merasa sangat gugup. Untunglah murid2nya sangat ramah dan dengan waktu cepat ia sudah merasa dekat dengan murid2nya.

Namun beberapa hari sebelum masa magangnya berakhir, salah seorang anak perempuan di kelasnya meninggal bersama kakak laki2nya. Mereka sedang tertidur di lantai dua saat api menelan rumah mereka. Hanya kedua orang tuanya dan adik mereka yang masih bayi yang tidur di lantai satu mereka menyelamatkan diri.

Teman2 sekelasnya shock dan menangis tersedu-sedu saat upacara pemakaman mereka. Setelah pemakaman, sang guru magang melihat-lihat lukisan yang dibuat oleh gadis itu sebagai tugas kelas seni. Temanya adalah keluarga. Di sana ia menggambar rumah dan keluarganya. Ia dan kakaknya sedang melambaikan tangannya dari jendela lantai dua. Sementara ayahnya sedang menggendong bayi mereka, bersama dengan ibunya yang sedang menyirami tanaman di halaman.

Mereka terlihat seperti keluarga yang bahagia. Sungguh sangat disayangkan.

URBAN LEGEND #3: THE MAID

 

THE MAID

SI PEMBANTU

 

Seorang pria sedang dalam perjalanan dinas ke luar kota ketika ia memutuskan untuk menghubungi istrinya di rumah lewat telepon. Ia terkejut ketika mendengar suara wanita yang tidak dikenalnya di telepon.

“Siapa kau?” tanya sang suami.

“Saya pembantu yang bekerja di rumah ini.” jawabnya.

“Kami tak punya pembantu di rumah kami.” kata sang suami dengan curiga.

“Saya baru saja mulai bekerja hari ini. Nyonya rumah yang memperkerjakan saya.”

“Dapatkah kamu memberikan telepon ini pada istriku?” pria itu semakin curiga.

“Beliau sedang beristirahat di kamarnya sekarang,” sang pembantu terdiam sebentar sebelum akhirnya ia melanjutkannya perkataannya kembali, “Saya pikir pria yang berada bersamanya di kamar tidur itu suaminya ...”

“Apa?!” sang suami terkejut. Sebuah akal kemudian muncul di kepalanya, “Apa kau mau uang 50 juta?”

“Apa yang anda inginkan untuk saya lakukan?” ia terdengar ragu-ragu, namun uang 50 juta terdengar sangat banyak untuknya.

“Ada pistol di laci meja telepon. Seharusnya pistol itu sudah terisi. Aku ingin kamu naik ke atas dan menembak mereka. Mengerti?”

“Ba...baik. Saya akan mencobanya.”

Sang pembantu pergi tanpa menutup teleponnya. Sang suami bisa mendengarnya menarik laci, melangkah naik ke atas, dan kemudian terdengar samar dua suara letusan tembakan sebelum akhirnya terdengar langkah kaki mendekat ke arah telepon.

“Halo?” tanya sang pembantu. Sang pria tersenyum dengan puas.

“Kau bekerja dengan sangat bagus. Jauh lebih bagus daripada dugaanku.”

“Terima kasih. Apa yang harus saya lakukan dengan jenazah mereka?”

“Pertanyaan bagus. Tenggelamkan saja mereka di kolam renang.”

“Kolam renang? Kolam renang yang mana? Rumah ini tidak memiliki kolam renang.”

Keduanya hanya terdiam.

URBAN LEGEND #2: GLASSES

 

GLASSES

KACA MATA

 

Aku baru berumur 7 tahun ketika orang tuaku mengetahui bahwa aku sebuta kelelawar. Sebenarnya kelelawar tidaklah buta. Mereka memiliki penglihatan, namun sangat buruk. Seperti itulah kondisiku. Aku belum pernah mengikuti tes penglihatan sehingga aku beranggapan bahwa orang lain melihat sebagaimana aku melihat dunia. Aku hanya melihat bayangan-bayangan kabur, figur yang samar-samar, cukup untuk membuatku tidak menabrak mereka. TV bagiku adalah radio yang dilengkapi dengan permainan cahaya dan aku hanya bisa membedakan mainanku dari warna-warnanya. Ketika aku tak kunjung belajar membaca, orang tuaku membawaku ke rumah sakit dan akhirnya mengetahui kekuranganku.

Duniaku berubah selamanya ketika aku mendapat kacamata pertamaku.

Aku melihat segalanya! Aku melihat kamar dokter mata, dinding, langit-langit, tanganku, dan orang-orang yang ada di ruangan. Aku melihat ayah, ibu, dokter, dan para perawat. Dengan takjub aku melihat warna mata ayahku untuk pertama kalinya.

Namun untuk pertama kalinya pula aku masih melihat beberapa orang di ruangan tetaplah samar, gelap, dan kabur. Mereka ada banyak dan aku tahu mereka mengawasiku seperti aku mengawasi mereka.

Dan aku menyadari kaki mereka tak menyentuh tanah.

URBAN LEGEND #1: KAGOME KAGOME

 

KAGOME KAGOME

 

Note: Kagome Kagome adalah sebuah lagu yang mengiringi permainan tradisional Jepang. Dalam permainan ini, sekelompok anak (minimal 7) akan membentuk lingkaran dengan satu anak di tengah berperan sebagai “oni” atau “setan”. Anak tersebut akan ditutup matanya, kemudian teman2nya di sekelilingnya akan menyanyikan lagu “Kagome Kagome”. Setelah lagu tersebut selesai, anak tersebut harus menebak nama anak yang ada di belakangnya. Bila ia benar, maka anak itu akan digantikan oleh anak yang tertebak namanya tersebut, begitu seterusnya (sumber: wikipedia).

Kakak perempuanku datang ke rumahku untuk pertama kalinya sejak 3 tahun terakhir. Aku belum pernah melihat keponakanku, namun sepertinya ia telah tumbuh menjadi anak yang cerdas. Karena beberapa tanda lahir di wajah dan tubuhnya, ia tak memiliki banyak teman seumuran. Namun ia memiliki banyak tenaga untuk bermain dan ketika ia lelah, aku memutuskan untuk menyanyikannya sebuah lagu.

Kagome, Kagome

Ada burung di perut naga

Kapan? Kapan? Kapan ia akan keluar?

Bangau dan kura-kura, tergelincir saat malam sebelum fajar

Siapa di belakangmu?

“Hei, apa bibi tahu lagu ini sebenarnya tentang membunuh bayi dalam kandungan?”

Aku hanya terdiam karena tak menyangka ia akan mengatakan hal seperti itu. Keponakanku itu hanya menatapku, menunggu jawabanku.

“Maksudku ibu yang menyanyikan lagu ini ketika anaknya masih berada dalam perutnya sebenarnya ingin bayinya mati. Menyeramkan kan?” katanya lagi.

“Apa maksudmu aborsi?” aku tak begitu yakin anak sekecil itu sudah tahu makna kata itu, “Ya...itu memang menyeramkan.”

“Aborsi itu artinya ibu mengambil sebuah tongkat keras kemudian ditusukkan ke tempat bayi agar keluar dari perut. Setelah itu, bayinya akan dibuang ke tempat sampah.”

Astaga, pikirku. Darimana anak sekecil ini memiliki bayangan semengerikan itu? Apa yang kakakku ajarkan pada anak ini?

“Darimana kau belajar hal semacam itu?” tanyaku. Aku takut ia mendapatkannya dari teman-temannya.

“Bahkan di dalam perut mama, aku bisa mendengar dan merasakan ... Rasanya sakit sekali dan aku benar-benar takut. Aku menangis kalau ingat hal itu.”

Sejak saat itu aku benar-benar memperhatikan tanda-tanda lahir yang ada di sekujur tubuh keponakanku.

APRIL’S HORROR: 20 URBAN LEGEND DAN RIDDLE TERBARU

 
mirror

Bulan April ini admin akan memberikan urban2 legend dan riddle2 terbaru untuk merayakan keberhasilan blog admin bulan lalu. Jumlah postingan admin udah mencapai 600 posts dan jumlah likers di FB mencapai 300. Selain itu jumlah page visit admin pernah melonjak menjadi 5.000 page visit per hari (dari rata2 2.000 per hari) dan total page visit sejak blog ini diluncurkan mencapai 1,5 juta page visit. Wow! Tapi tenang saja, riddle2 yang akan admin berikan ini mudah2 dan tingkat kesulitannya masih di bawah riddle2 bulan Januari yang lalu. so, enjoy the riddles and be the first to solve it!

Saturday, April 5, 2014

PANDORA PART 06

 

Sekarang aku akan menjelaskan alasan mengapa kisah itu penting.

Pada kenyataannya, tradisi mengerikan itu tak bertahan lama. Orang-orang lama-lama meragukan tradisi tersebut hingga akhirnya kepercayaan itupun luntur. Akhirnya hubungan antara ibu dan anak berjalan seperti biasa seperti sekarang ini. Tradisi itupun akhirnya dilupakan.

Namun tetap ada dua kebiasaan yang masih bertahan hingga kini, yaitu kebiasaan memberikan “nama sesungguhnya” pada anak perempuan dan kebiasaan mewariskan meja rias untuk putrinya.

Suatu saat, seorang wanita bernama Yachiyo yang dibesarkan dengan cara ini, menikah dan memiliki keluarga normal. Seperti yang dilakukan ibunya kepadanya, Yachiyo memberikan nama tersembunyi pada putrinya, Yoshiko dan menyiapkan sebuah meja rias untuknya.

Keluarga itu hidup dengan damai, hingga Yoshiyo berumur sepuluh. Dan terjadilah peristiwa itu.

Suatu hari Yachiyo pergi mengunjungi orang tuanya, meninggalkan Yoshiko di rumah bersama suaminya. Ia pulang larut malam dan ketika ia tiba di rumah, ia menemukan sesuatu yang sangat mengerikan.

Yoshiko telah tewas. Kuku-kuku dan giginya telah tercabut. Darah berceceran dimana-mana.

Yachiyo mencari ke seluruh rumah dan menemukan serpihan kertas bertuliskan nama tersembunyi Yoshiyo di lantai. Kuku dan gigi Yoshiyo berserakan di meja rias putrinya.

Suaminya tak ada dimanapun.

Yachiyo hanya bisa menangis sambil memeluk jenazah putrinya. Tetangga yang mendengar tangisan Yachiyo datang dan berusaha membantunya. Ada yang berinisiatif menghubungi orang tua Yachiyo, sementara ada pula yang berusaha mencari suaminya.

Namun tak ada yang menemani Yachiyo.

Malam itu, Yachiyo memutuskan untuk bunuh diri di samping jenazah anaknya. Ia menyayat kedua pergelangan tangannya dengan pisau.

Ketika orang tua Yachiyo mendengar kabar kematian cucu mereka, reaksinya mereka sungguh dingin.

“Aku pikir aku tahu apa yang terjadi,” kata ibu Yachiyo, “Yoshiko pasti mendengar tentang ritual itu dari Yachiyo dan memutuskan untuk mencobanya sendiri. Yachiyo pasti tak menceritakannya dengan lengkap sehingga ia hanya menangkap bagian-bagian tertentu saja. Kemudian, ia menunggu hingga berumur 10 tahun untuk melakukannya.”

Ketika orang tua Yachiyo datang ke rumah malam itu, mereka menemukan Yachiyo juga telah tewas. Para tetangga merasa shock.

Orang tuanya segera memerintahkan, “Tak ada yang boleh masuk ke dalam rumah sebelum kami pergi.” Setelah berkata seperti itu, merekapun masuk.

Setelah berada di dalam selama beberapa jam, mereka akhirnya keluar. “Kami akan mengadakan upacara pemakaman. Kalian tak perlu mencari suaminya. Kalian akan mengerti segera.” mereka lalu memaksa para tetangga untuk pulang kembali ke rumah mereka.

Suaminya tetap menghilang selama beberapa hari. Namun suatu hari, ia ditemukan tewas di depan rumah mereka. Ketika ia ditemukan, segumpal rambut hitam yang panjang ditemukan tersumpal di mulutnya.

Para tetangga Yachiyo menanyakan pada orang tua Yachiyo mengapa ini terjadi.

“Siapapun yang masuk ke dalam rumah Yachiyo akan berakhir seperti ini,” ibunya berkata, “Rumah ini telah dikutuk. Siapapun, tolong jangan pernah masuk ke dalam rumah ini lagi!”

Sejak itu rumah tersebut menjadi semacam kuil untuk mengenang Yachiyo dan Yoshiko dan dibiarkan apa adanya. Selama bertahun-tahun, masyarakat mengikuti larangan orang tua Yachiyo untuk tidak memasukinya dan rumah itupun tak pernah tersentuh lagi.

Hingga akhirnya, rumah itu dirubuhkan karena mulai meresahkan. Namun di dalamnya mereka menemukan benda itu. Benda yang sama seperti yang kami lihat.

Meja rias dan rambut.

Mengetahui bahwa benda-benda itu mengandung kutukan, warga pun berinisiatif memindahkannya. Mereka membangun sebuah rumah baru yang sama persis dengan rumah Yachiyo di luar kota, di tempat yang jarang dikunjungi. Mereka meletakkan meja rias dan rambut itu di dalamnya dan mereka sengaja membuat dinding di pintu rumah itu. Tentu agar tak ada seorangpun yang masuk dan terkena kutukannya.

Hanya itulah penjelasan mengenai apa yang kami lihat. Dua meja rias dan rambut itu masing-masing milik Yachiyo dan Yoshiko.

Namun cerita ini tak berakhir sampai di sini.

 

TO BE CONTINUED