Saturday, December 7, 2019

DECEMBER MADNESS: MISTERI MENGHILANGNYA TIGA PENJAGA MERCUSUAR FLANNAN ISLES


Pertama kali gue mengenal tentang insiden di mercusuar Flannan Isles adalah berkat dua film misteri, yakni “The Vanishing” yang dibintangi Gerard Butler dan “The Lighthouse” yang dibintangi Robert Pattinson. Memangnya seheboh apa sih kasus mercusuar Flannan Isles sampai menginspirasi beberapa judul film yang menggaet aktor terkenal? Misteri ini hingga kini merupakan salah satu kasus yang tak pernah terpecahkan. Dua film tersebut pun mengambil sisi yang berbeda untuk menjelaskan kasus tersebut. Jika “The Vanishing” lebih menyoroti penyebab yang lebih masuk akal, “The Lighthouse” justru mengeksplor sisi supranatural. Mungkin kalian sendiri punya teori sendiri apabila sudah menyimak kisahnya ...

Kisah menghilangnya tiga penjaga mercusuar secara misterius di sebuah pulau terpencil bernama Flannan Isles di lepas laut Skotlandia.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

Flannan Isles adalah pulau tak berpenghuni di sebelah barat Skotlandia. Pulau ini pernah coba dikolonisasi, bahkan dianggap tempat suci karena adanya reruntuhan gereja Katolik kuno yang didedikasikan pada Saint Flannan. Akan tetapi karena alamnya yang amat tak bersahabat serta lokasinya di tengah antah berantah, tak ada lagi yang mau menghuninya. Pada akhir abad 19-an, kekhawatiran mulai muncul karena kondisi pulau ini yang dipenuhi batu karang sehingga membahayakan kapal yang melewatinya. Untuk membantu pelayaran, akhirnya pemerintah Skotlandia setuju untuk membangun sebuah menara mercusuar di pulau yang tandus itu. Mereka juga merekrut orang-orang untuk menjaganya dan dengan demikian, terpaksa tinggal di pulau terpencil itu.

Pada 1900, baru setahun setelah mercusuar itu dirampungkan dan pertama kalinya manusia menempati pulau itu sejak ratusan tahun, misteri mulai menyusup ke pulau itu.

Kala itu, pada 15 Desember 1900, sebuah kapal bernama Archtor melewati pulau itu dan menyadari bahwa cahaya di mercusuar itu sama sekali tak menyala. Menyadari ada sesuatu yang aneh, para kru-nya pun mengabari pihak berwajib. Sebuah kapal bernama Hesperus kemudian dikirim untuk melihat kondisi para penjaga mercusuar di Flannan Isles. Mereka dijadwalkan berangkat pada 20 Desember, namun baru bisa mencapai pulau tersebut pada 26 Desember karena cuaca buruk.

Namun ketika tiba, para kru segera mencium ada sesuatu yang tidak beres.

Sebelum mendarat, mereka membunyikan sirine, bahkan meluncurkan suar. Namun tak ada satupun di pulau itu yang turun untuk menyambut mereka dan membantu kapal mereka berlabuh. Kala itu mereka tahu benar bahwa pulau itu dihuni oleh tiga orang penjaga mercusuar, yakni Thomas Marshall, James Ducat, dan Donald McArthur.


Kapal itupun menurunkan satu krunya, Joseph Moore ke pulau itu untuk melihat keadaan. Namun ia malah menemukan hal-hal yang lebih aneh lagi. Gerbang menuju kompleks mercusuar itu serta pintu depannya terkunci rapat, namun tak ada satupun orang yang ia temukan di dalamnya. Lampu mercusuar sudah dibersihkan dan diisi minyak, menandakan ketiga pria itu memang di sana dan merawatnya, namun anehnya, tak menyalakannya. Jaket mereka ditinggalkan begitu saja di dalam mercusuar. Hal yang cukup tidak masuk akal, mengingat kala itu adalah musim dingin dan udara di luar tentu amat menggigil. Jika mereka keluar, pastilah mereka wajib membawa jaket mereka. Tak ada bukti perkelahian atau pergolakan lain, namun anehnya, sebuah kursi tergeletak dalam keadaan terbalik di dapur.

Joseph memanggil teman-temannya untuk ikut membantunya mencari para penjaga mercusuar di sekujur pulau, namun mereka tak menemukan siapapun. Hal-hal aneh mulai mereka temukan. Jelas ada sesuatu yang terjadi di pulau itu, sebab sebuah pagar besi terlihat bengkok, kotak-kotak kayu hancur dan isinya berserakan, hamparan rumput tercabut seolah terenggut begitu saja dari atas tanah, dan yang paling aneh, sebongkah batu seberat 1 ton lebih telah berpindah tempat.

Namun tiada yang lebih ganjil ketimbang catatan yang tertinggal di log (buku catatan harian) sang penjaga mercusuar.

Pada 12 Desember, tiga hari sebelum kapal Archtor melintasi pulau itu dan melihat nyala mercusuar sudah dalam keadaan mati, Thomas Marshall menulis hal yang teramat aneh. Ia melihat badai yang dahsyat, bahkan ia mengaku tak pernah melihat angin sekencang itu selama 20 tahun karirnya. Ia juga melaporkan bahwa James Ducat menjadi “sangat pendiam” dan Donald McArthur menangis tersedu-sedu. Donald justru adalah yang paling dewasa dan senior di antara mereka, hingga sama sekali tak masuk akal jika ia sampai mengalami “breakdown” semacam itu hanya gara-gara sebuah badai. Pada hari berikutnya, 13 Desember, Thomas kembali menulis bahwa ketiga pria itu kini berdoa karena badai yang mereka alami bertambah ganas.

Sengeri apakah badai yang menimpa mereka? Tiga orang tersebut sudah berpengalaman sebagai penjaga mercusuar, bahkan mungkin sudah melalui banyak badai. Di dalam mercusuar mereka yang setinggi 23 meter (kurang lebh tujuh lantai), harusnya mereka merasa aman.

Dan inilah fakta yang paling aneh dari semuanya.

Pada 12-14 Desember, sama sekali tak pernah ada badai di tempat itu.

Sama sekali tak ada laporan badai dari kapal-kapal yang melintas, bahkan angin kencang sekalipun tak pernah berhembus. Lalu apa yang mereka lihat dan alami kala itu? Apa yang membuat mereka begitu ketakutan?

Catatan terakhir dalam log itu tertanggal 15 Desember, dimana Thomas menulis. “Badai telah berakhir. Laut sudah tenang. Tuhan menang.”

Nassnya itulah hari dimana mereka bertiga menghilang ditelan bumi.

(sumber gambar)
Ilustrasi badai

Ada teori bahwa mereka bertiga keluar untuk memeriksa kerusakan akibat “badai” itu dan akhirnya tersapu oleh ombak. Namun badai apa? Sama sekali tak pernah terjadi badai kala itu. Dan lagi-lagi, kala itu adalah pertengahan Desember dan ketiga pria itu meninggalkan jaket mereka di dalam. Sukar dipercaya ketiganya rela berjalan di udara musim dingin yang mengigil tanpa jaket mereka.

Ada yang berpendapat bahwa ketiga penjaga itu sengaja kabur dan memulai hidup baru. Mungkin saja mereka tak puas dengan kehidupan yang terisolasi di tengah laut dan melarikan diri. Dengan memalsukan catatan log itu, mereka berharap bahwa orang-orang akan mengira mereka hilang karena tersapu badai. Namun lagi-lagi teori itu tidak masuk akal. Thomas Marshall memang belum menikah, namun dua rekannya yang lain sudah berkeluarga. James memiliki seorang istri dan 4 anak, sementara Donald dan istrinya juga sudah dikarunia dua anak. Mustahil ayah-ayah itu sengaja menelantarkan keluarganya sendiri. Apalagi mereka pekerja keras, terbukti dengan mereka rela menerima pekerjaan sebagai penjaga mercusuar (yang notabene sering ditolak orang lain karena harus terisolasi di pulau tak berpenghuni) demi menghidupi keluarganya.

Jika teori-teori yang sarat logika sudah tak bisa lagi menjawab pertanyaan, tak bisa disalahkan jika orang-orang mulai berpaling pada penjelasan supranatural yang lebih menggugah imajinasi. Ada yang menyatakan bahwa “badai” yang tak pernah ada itu sesungguhnya adalah monster laut yang kemudian memangsa mereka. Bahkan ada pula yang melompat ke kesimpulan tergila bahwa ketiganya diculik alien.

(sumber gambar)
Rahasia ketiganya mungkin terkubur dalam lautan

Namun dari semua teori itu, dari yang masuk akal sampai yang tidak, gue punya teori lain, kali ini menyangkut kegilaan. Mungkinkah jika log yang ditulis oleh Thomas bukanlah kebohongan, namun juga bukan suatu hal yang nyata (karena kita tahu memang tak pernah terjadi badai)? Perlu kita ingat, karena pekerjaannya sebagai penjaga mercusuar Thomas harus rela bekerja jauh dari semua yang ia kenal dan terpaksa tinggal di sebuah pulau di tengah musim dingin yang keras, di tempat terpencil yang antah berantah dan hanya dikelilingi lautan luas, bersama dua orang yang tak ia kenal. Mungkinkah kondisi itu lama-lama membuatnya kehilangan kewarasannya?

Mungkinkah ia berubah menjadi gila dan berhalusinasi, hingga itulah yang membuat kedua temannya ketakutan?

Dan mungkinkah dalam kegilaannya ia membunuh dia rekannya yang lain dengan melemparkan mereka ke dalam laut, kemudian ia sendiri menjemput kematiannnya dengan melompat dari tebing?

Gue pikir mungkin teori itulah yang paling plausible untuk menjelaskan tragedi tersebut. Namun tetap, kita takkan pernah tahu apa yang terjadi malam itu, ketika badai misterius melanda Flannan Isles. Misteri ini, selama tak pernah terjawab, akan terus memukau imajinasi manusia.

SUMBER: Wikipedia



12 comments:

  1. Jd penasaran sama filmnya...
    Bang dave sdh nnton?? Bagus gak??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo yg filmnya gerard butler udah nonton sih, tapi lebih ke drama jadi gue ga gitu demen. kalo yg filmnya robert pattinson ga tayang di indonesia kayaknya jadi belum nonton

      Delete
  2. yang bikin ga masuk akal gimana batu 1 ton bergeser pindah dr tempatnya??

    ReplyDelete
  3. Pernah baca tp lupa dmna, klo gk salah ada penjelasan lg terkait catatan log nya, 'badai' yg ditulis itu katanya menggambarkan suasana mereka bertiga disana dan di catatan terakhir itu dimaksud mereka saling bunuh. Sama kyk teori bang dave...

    ReplyDelete
  4. coba geser lagi batunya, siapa tau nemu 3 jasad

    ReplyDelete
  5. Mungkin Thomas kena "Cabin fever" seperti gejala depresi karena berada di ruangan dgn orang² yg sama selama berhari-hari lalu dia mengakhiri hidupnya sendiri dan kawan² nya.

    Soalnya Cabin Fever ini juga yg melatarbelakangi cerita film The Shining, yg buat si Jack depresi sampe mau bunuh anak dan istrinya.

    ReplyDelete
  6. Saya baru selesai nonton, tapi gx jelas, karena dalam cerita tersebut mereka bertiga saling bunuh lantaran masaalah emas yang di temukan, tidak nyambung dengan teori penemuan awal, seoerti batu satu ton bergeser, rumput ada yg terjaut dll, sangking pnasaranya sampek saya buka di gogle. Mnurut imajinasi saya ada gemba bumi d sekitaran pulau yg membuat mereka terpental ke laut.

    ReplyDelete
  7. Kalau Tomas membunuh kedua rekannya lalu bunuh diri..
    Trus penjelasan tentang batu 1 ton yg bepindah tempat serta rumput rumput yg tercabut itu gi mana...

    ReplyDelete
  8. Kalau Tomas membunuh kedua rekannya lalu bunuh diri..
    Trus penjelasan batu 1 ton yg bergerak sendiri dan rumput rumput yg tercabut itu gi mana

    ReplyDelete
  9. Aku nonton yg lighthouse, ya sama, halusinasi

    ReplyDelete