SECURE CONTAIN PROTECT VS LEAGUE OF CREEPYPASTA
WHICH SIDE YOU’RE ON?
“Walking with a friend in the dark is better than walking alone in the light.”
– Helen Keller
***
“TIDAAAAAAAK!!!” jerit Quinn begitu menyaksikan tubuh Rigel limbung tak bernyawa di lantai. Ia pun menggeram kepada sosok Creepypasta yang kini tengah menjilati darah yang menetes di pisaunya, menikmatinya, seakan-akan cairan merah kental itu adalah lelehan es krim.
Mata psikopat Jeff beradu dengan Toby.
“KAU?!” Jeff tampak terkejut, “Apa yang kau lakukan di sini?”
“Sebaiknya kau berhati-hati dengan yang ada di belakangmu.” Toby tersenyum.
Tiba-tiba sebilah gergaji mesin dihantamkan ke punggung Jeff, namun pemuda itu dengan sigap menghindarinya. Ia tampak kesal ketika berbalik dan melihat siapa penyerangnya.
“Kau lagi!” Jeff kemudian menyerangnya “Kenapa kau tak mati-mati?”
Dengan gerakan kikuk, Phoenix berhasil meluputkan diri dari serangan itu dan membalasnya dengan menyalakan gergaji mesin itu. Suara bising yang memekakkan telinga langsung membuat Quinn membawa Holden menyingkir.
Phoenix segera menghujamkan mata gergaji yang tengah berputar untuk memotong tubuh Jeff. Namun Jeff menahannya dengan pisaunya hingga terpercik api ketika kedua senjata itu bersentuhan. Phoenix berusaha mendorong gergajinya maju, namun Jeff yang hanya tertawa santai sepanjang pertarungan mereka, seakan memiliki tenaga super untuk menahan gergaji itu di udara.
Quinn mencoba mencari celah agar mereka bisa melarikan diri dari tempat itu, namun satu-satunya jalan keluar tertutup oleh pertempuran antara Jeff dan Phoenix.
Jeff berhasil mendorong Phoenix, bahkan pisaunya entah bagaimana berhasil mematahkan gergaji mesin itu. Kekuatan Jeff memang tak bisa dipandang sebelah mata. Quinn sadar, bahkan gabungan karakter Creepypasta pun tak mampu mengalahkannya.
Jeff segera menghantam perutnya kemudian mengangkatnya ke udara dan melemparkannya ke reruntuhan.
“BRAAAAAAK!!!”
Phoenix berusaha bangun, namun segera ia menyadari bahwa dirinya menghadapi musuh baru: SCP 906. Cacing-cacing dengan cepat menggerogoti tubuh Phoenix. Diiringi raungannya, tulang-tulangnya langsung ambruk tak bersisa.
Namun sepeninggal Phoenix, Quinn menyadari bahaya belumlah usai. Jeff menyeringai ke arah mereka sambil mengacungkan pisaunya.
“Sekarang giliran kalian!”
Quinn segera berusaha melindungi Holden, namun ia tahu tubuh kecilnya takkan mampu menghadapi serangan mematikan Jeff.
Tiba-tiba sebilah kapak menghentikan terjangan pisau Jeff. Dengan geram ia menoleh dan melihat seorang pemuda bermasker dengan sepasang kaca mata besar. Quinn langsung mengenalinya.
“TICCI TOBY?” jerit Quinn, “KAU ADALAH TICCI TOBY???”
Kedua senjata mereka berdenting ketika bertemu. Jeff mengayunkan pisaunya, namun selalu saja serangan itu berhasil ditangkis oleh kapak Toby. Bahkan salah satu serangan kapak itu berhasil mengiris lengan Jeff dan membuat pisaunya terjatuh ke tanah, diiringi suara dentingan dan makian.
“Kenapa Slenderman’s b*tch sepertimu berada di sini?!” seru Jeff kesal sembari memegangi lengannya yang terluka.
“Yang jelas tak ada urusannya denganmu!” Toby menyabetkan kapaknya kembali, kali ini hampir mengenai perut Jeff. Toby jelas di ambang kemenangan. Ia tinggal menyabetkan kembali kapaknya satu kali lagi untuk menghabisi Jeff.
Namun tiba-tiba Toby mendecakkan suara “Tick.” dan kehilangan kendali atas tangannya. Tangannya menyentak dan menjatuhkan kapak itu dari genggamannya.
“Ku ... kurang ajar ...” makinya sambil berkedip cepat, “Kenapa harus kambuh ... di saat seperti ini ...”
Jeff segera mengambil kesempatan itu untuk menggapai kembali pisaunya yang tadi terjatuh. Ia bersiap menghujamkannya ke arah Ticci Toby yang sesaat tadi kehilangan kendali tubuhnya.
Namun tiba-tiba serangan lain ditujukan pada Jeff. Seutas rantai dilemparkan dan segera menjeratnya. Jeff berusaha meronta, namun rantai itu mengikatnya lebih kuat. Jeff menyadari bahwa rantai itu sebenarnya adalah rantai jam.
“Keparat! Lepaskan aku!” seru Jeff.
Toby terhenyak ketika melihat siapa yang barusan menyerang Jeff dan membantunya. Sebuah arloji tertanam di mata kanannya.
“Clockwork!!!” seru Toby.
“CLOCKWORK?! Apa-apaan ini?” jerit Quinn, “Kenapa semua karakter Creepypasta berkumpul di sini?!”
***
Cain terhenyak ketika kandangnya tiba-tiba membuka dengan sendirinya.
“Aneh?” pikir Cain. Kamarnya merupakan kandang standar bagi penghuni SCP, walaupun ia memiliki keleluasaan untuk membuka dan menutup kuncinya. Namun kunci kamarnya tak pernah tiba-tiba membuka seperti ini.
Dia berjalan keluar dan terkejut melihat kandang-kandang lain di sampingnya juga membuka dan karakter-karakter SCP, yang jauh lebih ganas dan berbahaya ketimbang dirinya, keluar dari kurungan mereka.
Mereka mulai menyerang para penjaga keamanan yang dengan cepat merasa kewalahan.
“Ada apa ini sebenarnya?”
***
Suara sirine bertambah kencang. Masing-masing berasal dari kandang yang berbeda.
“Ada apa ini?!” seru Daniel kebingungan. “Kenapa ada banyak sekali containment breach?!”
“Sepertinya ada yang menyabotase sistem keamanan kita!” bisik Zlatan, “Jika tidak, mana mungkin sebanyak ini koleksi SCP lepas!”
Matanya menatap ngeri ketika sebuah kandang yang seharusnya dijaga ketat dengan mudah terbuka. Teriakan-teriakan terdengar dari para penjaganya.
Seekor reptil mengerikan keluar, meninggalkan jejak darah dari para penjaga keamanan yang tadi dibantainya. Ia mengaum dengan keras, hingga mendetakkan rasa takut di jantung para tentara itu.
“LARI!” seru Zlatan, “ITU SCP 682!”
Namun Daniel tak menuruti perintah Zlatan. Ia mengokang senjatanya dan menembakkan segala amunisi yang ia punya.
“Itu tidak akan berhasil, Daniel!” seru Zlatan, “Kita pergi dari sini! Ini perintah!”
Zlatan benar. Daniel segera menyadari bahwa walaupun pelurunya berhasil melukai tubuh monster itu, namun dengan cepat luka itu menutup berkat kemampuan regenerasi yang dimilikinya.
Makhluk itu berniat menyerang Zlatan dan Daniel, namun tiba-tiba terdengar tembakan. Kali ini, sepertinya tembakan itu berhasil melukai SCP 682 secara permanen, bahkan mengusirnya. Makhluk itu kemudian berlari ke arah yang berlawanan.
Zlatan menoleh untuk melihat siapa yang menembak. Terlihat Emile memegang senjata, namun itu bukanlah artileri seperti yang biasa dimiliki Mobile Task Force, para penjaga keamanan di fasilitas SCP. Zlatan menyadari benar pistol itu adalah salah satu koleksi SCP.
“Emile! Buang pistol itu! Itu adalah SCP 127!” perintah Zlatan.
Namun Emile justru menggenggam pistol itu lebih erat.
“Kurasa benda itu tak berbahaya, Letnan.” bela Daniel, “Bukankah itu pistol yang seluruh bagian dalamnya terdiri dari materi organik? Pistol yang hidup dan mengeluarkan peluru dari gigi? Jika benda itu bisa melukai SCP 682, kurasa kita bisa memanfaatkannya.”
“Tak ada satupun koleksi SCP yang bisa dipercaya!” bantah Zlatan. “Namun terserah jika kalian ingin menyimpannya, asal tanggung sendiri nanti akibatnya! Lagipula, makhluk itu bukan itu prioritas kita sekarang!”
“Mengejar monster itu bukan prioritas kita?” Daniel tersentak, “Lalu apa?”
“Menyelamatkan pengunjung yang tersisa,” Zlatan menoleh ke sekelilingnya. Bunyi sirine bersahut-sahutan terdengar dari seluruh penjuru fasilitas itu. “Aku khawatir jika kondisi segawat ini, mereka akan memerintahkan Beast Protocol!”
***
“Bagaimana ini, Doktor!” teriak Dr. Quentin, si ahli komputer, dengan panik. “Seluruh sistem keamanan kita bobol. Firewall kita runtuh! Bahkan sistem kita memerintahkan untuk melepaskan semua koleksi SCP!”
“Bagaimana itu bisa terjadi?” seru Dr. Mercury, “Seluruh sistem komputer merupakan tanggung jawabmu bukan?”
“Apa itu gara-gara gempa barusan?” tanya Dr. Nikolai Montenegro, sang ahli cryptozoologi.
“Mu ... mustahil jika gempa menyebabkan ini semua. Sepertinya ada penyusup dari dalam yang meretasnya.” jawabnya gemetar.
“Pengkhianat lagi?” Dr. Lethe memandang petingginya, “Sudah kubilang untuk tidak mempercayainya! Sahabatnya pernah mengkhianati kita!”
Dr. Wondertainment hanya termangu sembari berpikir.
“Tidak, bukan Zlatan, aku yakin. Ia tak memiliki kemampuan setinggi ini.” jawabnya, “Evakuasikan seluruh staff dan personil SCP. Inisiasi Beast Protocol, sekarang!!!”
“Apa Anda yakin?” tanya Dr. Zyn Kiryu, “Seisi pulau bisa terbunuh ... bahkan para pengunjung ...”
“Toh dunia tak tahu mereka ada di sini.” Dr. Wondertainment hanya tersenyum mendengarnya, Lagipula Zyn, sejak kapan kau peduli dengan nyawa manusia?”
***
“Rupanya kau juga bebas, Natalie?” Toby tersenyum ke arah Clockwork, “Sepertinya mereka telah memulai Beast Protocol. Hanya itu satu-satunya penjelasan mengapa kau bisa bebas segampang ini.”
“Romantis sekali kau, Toby.” Clockwork tersenyum, “Apa kau jauh-jauh datang ke sini untuk membebaskanku?”
“Tentu tidak,” jawab Toby dingin, “Aku di sini hanya untuk Tuanku.”
“Ck ck ck, rupanya benar rumor kalian berpacaran?” ejek Jeff, “Benar-benar menjijikkan!”
“Diam, Tolol! Itu hanya fan fiction konyol!” Clockwork mendekatkan pisaunya ke leher Jeff hingga hampir menyayat lehernya, “Ajalmu sudah dekat! Your time is up!” katanya sambil tertawa, “Kau pikir hanya kau yang punya tagline terkenal?”
“Huh, kalian membuatku mau muntah!”
“Tu ... tunggu.” potong Quinn, “Kau tadi menyebut Beast Protocol. Apa itu? Dan apa arti semua sirine ini?”
Toby menoleh ke arahnya, “Beast Protocol adalah langkah terakhir yang akan dilakukan SCP jika koleksi-koleksi Keter melarikan diri atau terjadi containment breach besar-besaran. Mereka akan mengeluarkan SCP level paling berbahaya untuk mengejar dan memusnahkan mereka.”
“Level paling berbahaya? Apa yang lebih berbahaya ketimbang Keter?” tanya Quinn lagi.
“Dalam hal ini, SCP level Thaumiel.”
Ia kemudian memandang Jeff dan Clockwork, “Yakni kalian.”
“Cuih! Aku bukan bagian organisasi murahan ini!” Jeff meludah, “Lagipula, aku kabur dengan kemampuanku sendiri. Aku tak perlu menunggu belas kasihan mereka untuk melepaskanku. Dan tentunya aku tak sudi menuruti perintah mereka. Biarkan saja para koleksi SCP itu kabur dan membunuh semua yang ada di sini!”
“Itu termasuk kau, tolol!” Clockwork mengencangkan ikatannya, “Kau juga akan menjadi mangsa mereka.”
“Hahaha ... aku tak segampang itu mati” Jeff tiba-tiba menyikut perut Clockwork hingga ikatannya terlepas, kemudian meloloskan diri.
“Sial!” seru Clockwork kesakitan. Ia langsung bangkit dan berusaha mengejarnya.
“Sudahlah, biarkan saja dia pergi!” cegah Toby, “Kita punya misi yang lebih penting!”
“Huh, aku bukan Proxy sepertimu!” balas Clockwork, “Aku takkan ikut-ikutan dengan misimu.”
“Kau ... kau di sini untuk membangkitkan Slenderman? Dia ada di sini?” tanya Quinn. Ia telah lama mendengar tentang kengerian yang ditimbulkan oleh kehadiran Slenderman. Ia tak bisa membayangkan jika sosok semenakutkan itu benar-benar nyata.
“Sisa-sisanya paling tidak.” jawab Toby, “Tubuh Tuanku mungkin sudah dihancurkan, namun jiwanya takkan pernah mati. Slenderman adalah makhluk abadi. Aku mendapatkan sinyal telepati darinya bahwa mereka masih menyimpan potongan tentakelnya di sini. Ada kesempatan untuk membangkitkan Tuanku kembali, namun aku harus menemukan sisa tubuhnya itu.”
“Aku takkan ikut membangkitkan iblis semacam Slenderman!” tolak Quinn, “Aku akan pergi membawa anak ini keluar dari sini.”
“Sayang sekali, Quinn ... satu-satunya tempat paling aman di sini adalah bersamaku. Kau saja hampir terbunuh gara-gara cacing-cacing tadi. Monster-monster di luar sana bahkan lebih mengerikan.”
Dia berbalik ke arah Clockwork, “Kau juga Natalie. Satu-satunya kesempatan untuk bisa lolos dari tempat ini adalah dengan bekerja sama denganku. Kau juga takkan bertahan di luar sana sendirian.”
“Lagipula, Quinn ...” tatap Toby kembali, “Tidakkah kau ingin tahu apa yang terjadi dengan saudarimu?”
Quinn terdiam. Baru kali ini ia melihat kemampuan Jeff The Killer. Quinn berpikir, sejak kapan dia di sini?
Ia mulai penasaran, apakah menghilangnya Alice ada hubungannya dengan Jeff?
TO BE CONTINUED
min scp-682 dah mati di melavolent creature :v, kok hidup lagi :v, trus class thaumiel nya contohnya apa ya, gtw ane :v
ReplyDelete-ibc
iya emang ... tapi kan scp 682 punya daya regenerasi jadi cuman mati sementara habis itu pulih kembali (begitu ceritanya, masuk akal nggak sih hahaha)
DeleteNgeles :v
Deleteabis kayaknya nggak seru kalo dia nggak nongol lagi hahaha
DeleteGood good.. Sepertinya seru klo dibikin filmnya :V
ReplyDeleteBtw bang, SCP 682 bukannya udh mati ya gara2 jantungnya dibuat jus di scp malevolent?