SECURE CONTAIN PROTECT VS LEAGUE OF CREEPYPASTA
WHICH SIDE YOU’RE ON?
“We’re all got both light and dark inside us. What matters is the part we choose to act on. That’s who we really are.”
– Sirius Black
***
“Church of The Broken God?” Quinn pernah mendengarnya, “Sekte keagamaan sesat yang memuja mesin sebagai tuhan?”
Sosok misterius itu perlahan membuka topengnya. Quinn terkejut melihat wajah yang ia kenal berada di baliknya.
“Kau? Kau yang menyebabkan semua ini terjadi?” seru Toby.
“Bukannya aku sudah membunuhmu ya?” Jeff tampak heran, “Ya, aku ingat pernah menikammu!”
“Aku bisa masuk ke sini dengan gratis. Tentu saja aku bisa mensabotase seluruh SCP Park. Apa kalian lupa aku seorang hacker?” Rigel menjawab sambil tersenyum, “Omong-omong, hebat bukan tubuh mesin baru yang diberikan oleh SCP 914 ini kepadaku? Benar-benar mesin yang luar biasa!”
“Dan kau pasti Lucius Maxwell, pemimpin tertinggi Church of The Broken God!” ujar Zlatan.
“Lucius diambil dari nama junjungan kami, Lucifer, sang bintang senja. Sedangkan ‘Rigel’ adalah nama bintang. Aku heran kalian tak melihat kaitannya.” tawanya, “Ah, tak apalah. Aku toh sudah menang. Tak hanya menghancurkan SCP, aku juga mendapat bonus sang seeker ini. Tak ayal, seluruh ‘The Holder’ akan menjadi milikku.”
“Lepaskan dia, Lucius!” seru Zlatan, “Apa ini rencanamu? Membalas dendam pada SCP dan memusnahkan yang lain karena perbedaan ideologi?”
“Rencanaku jauh lebih besar ketimbang semua itu, Letnan Dragan” jawabnya, “Aku di sini untuk bertemu dengan tuhan.”
“Tuhan?”
“Ya, tuhan sang pencipta. Aku percaya pintu itu ada di sini ...”
Ia menampakkan koleksinya yang ia curi dari markas SCP.
“SCP-001?” Zlatan terkesiap, “Itukah rencanamu selama ini?”
“Kau tak perlu susah-susah mencuri SCP jika hanya ingin bertemu Penciptamu!” Jeff segera menyerangnya dengan pisaunya, “Aku dengan senang hati akan mengabulkannya untukmu!”
Namun tiba-tiba sesosok wanita menangkis serangan Jeff dan menendangnya hingga tersungkur. Dengan gemulainya ia mendarat di samping Lucius.
“Alice!” Quinn mengenalinya dengan jelas, walaupun ada rona hitam di kedua matanya, “Astaga, kau masih hidup!”
“Quinn kecilku ... masih saja lucu seperti biasanya.” Alice terkikik, “Aku mulai merindukanmu. Sayang sekali aku sudah bukan lagi Alice!”
Ia menyeringai.
“Namaku sekarang Zero!”
Memang bukan tokoh Creepypasta yang terkenal, aku tahu.” Lucius buru-buru menambahkan, “Namun ia akan segera menjadi bintang setelah ia menjadi satu-satunya tokoh Creepypasta yang tersisa seusai aku menghabisi kalian semua.”
“A ... apa yang terjadi denganmu?” Quinn tak mengerti. Awalnya ia bahagia mengetahui Alice masih hidup. Namun ia tak lagi Alice yang dulu ia kenal.
“Hati-hati!” ujar Toby sambil menyiapkan kapaknya, “Dia seorang proxy.”
“Apa?” Quinn terhenyak, “Bagaimana mungkin Alice menjadi proxy Slenderman?”
“Biar kujelaskan.” Lucius mengajukan diri, “Semua masalah dengan Slendy ini memang bagian dari rencanaku. Aku berpikir, apabila aku melancarkan seranganku pada SCP, sudah pasti mereka akan membalasnya melalui Beast Protocol. Kehadiran kalian, para Thaumiel akan sangat mengganggu rencanaku. Aku yakin pasti kalian bisa mengalahkan makhluk-makhluk SCP itu, namun aku berpikir, siapa yang akan membunuh kalian? Satu-satunya yang bisa adalah Slenderman!”
“Aku mengetahui rencana Lucius di internet. Kau tak pernah tahu, Quinn, bahwa aku adalah anggota Church of Broken God semenjak dulu.” tambah Alice, ah bukan, Zero.
“Slendy memang tolol. Ia berhasil masuk ke SCP Park, namun jika dalam bentuk tentakel, bagaimana ia akan menghancurkan kalian? Jawabannya adalah dengan proxy baru.”
“Kalian tahu, dengan terciptanya proxy baru, Slenderman akan memperoleh energi baru. Karena itulah ia menciptakan kalian. Dan ia menciptakanku!” Zero tertawa sembari mengulurkan senjatanya. Sebuah palu.
“Dan sebagai gantinya, Zero mendapatkan kekuatan yang ia inginkan untuk membalas dendam. Bukan begitu, Sayang?”
“Membalas dendam pada orang tua angkat kita yang sudah memperlakukanku dengan begitu buruk, Quinn!” serunya, “Itu tujuanku! Tapi aku sangat terharu kau datang sejauh-jauh ini untuk menemukanku.”
“Sayang sekali kau bahkan tak perlu repot-repot melakukannya, Zero.” tambah Lucius. “sebentar lagi, dunia akan kumusnahkan beserta isinya.”
“Kau musnahkan? Ba ... bagaimana bisa? Dengan melepas seluruh koleksi SCP ini?” Zlatan membayangkan skenario mengerikan jika semua koleksi SCP ini lepas dan menghancurkan peradaban manusia.
“Tak perlu semua. Cukup satu.” Lucius tersenyum, “SCP- 217 atau mungkin kau akan lebih mengenalnya dengan sebutan ‘The Clockwork Virus’, Letnan Dragan?”
“Apa? Kau tak bisa ...”
“Aku sudah.” Lucius tersenyum.
Jantung Zlatan serasa berhenti berdetak mendengarnya.
“Viirus apa itu?” tanya Quinn, “Apa itu berbahaya?”
“Aku sudah menjangkiti salah satu personel SCP yang keluar dari Pulau Leviathan ini dengan virus ini. Sebentar lagi mereka akan mencapai daratan utama dan segera ... virus itu akan menyebar ke seluruh kota, negara, bahkan dunia ...” ia tertawa.
“Aku tak peduli jika seluruh dunia mati!” Jeff kembali menyerangnya dengan pisaunya, “Namun sebaiknya kau jadi yang pertama!!!”
“Huh, belum jera juga kau, Jeff?” Lucius menghunuskan tentakelnya kembali.
“Aku juga adalah lawanmu!” Toby ikut menyerangnya dengan kapaknya. Namun kali ini serbuannya ditangkis oleh palu Zero.
“Sekarang, untuk jurus pamungkas ...” Lucius melengkapi ujung tentakelnya dengan pisau tajam dan mengerahkannya ke arah Toby.
“Toby!” jerit Quinn, “Awas!”
***
Tentakel tajam itu siap merobek tubuh Toby. Namun tiba-tiba tentakel logam itu berubah menjadi sebuah slinki warna-warni dengan bunga di ujungnya, seperti kepala Jack In The Box.
“A ... apa ini?” Lucius kebingungan.
Dari atas, seorang wanita dengan sayap di punggungnya menyerang tentakel Lucius lainnya dengan pedang.
“Kalian datang!” seru Toby tak percaya.
“Enak saja kau mau beraksi sendirian!” Bloody Painter memotong tentakel-tentakel itu dengan pisaunya, “Kita semua adalah League of Creepypasta bukan?!”
Wajah Zero yang lengah dengan kehadiran para karakter Creepypasta itu ditendang dengan keras hingga ia terpaksa mundur. Sembari menghapus darah di mulutnya, ia menatap geram pada penyerangnya.
Clockwork berdiri di depannya, “Lawanmu adalah aku!”
Kedua wanita itu bertarung dengan sengitnya, sementara tokoh Creepypasta yang lain menebas satu demi satu tentakel Lucius.
“Ku ... kurang ajar ...” Lucius segera berusaha melarikan diri masuk ke pintu SCP-001 sembari menarik tangan Holden, namun tiba-tiba wajahnya tersembur oleh api hingga terbakar hebat.
“AAAAAARGH!!!!”
Holden dengan cerdasnya memanfaatkan kelengahannya dan menggunakan siput naganya untuk melarikan diri.
“Holden! Cepat ke sini!” panggil Quinn.
“Cepat! Kalian harus pergi dari sini!” seru Toby sembari masih menangkis serangan tentakel-tentakel itu.
“Bagaimana denganmu dan Jeff? Kalian tidak akan ikut?”
Toby tersenyum ke arahnya, “Kami masih punya urusan di sini!”
“Pergilah jika kau mau!” bisik Jeff di sampingnya, “Tapi aku tak mau melewatkan kesenangan ini!”
Toby memandangnya sebentar.
“Kau yakin?”
“Ayo cepat!” Zlatan segera menggendong Holden pergi. Dengan berat hati Quinn mengikutinya ke helikopter.
Toby membuat pertimbangan sebentar dan akhirnya memilih mengikuti teman-temannya ke helikopter.
“Kalian takkan bisa lolos!” Lucius meluncurkan tentakel terakhirnya untuk kembali menangkap Holden, namun sebilah pisau bedah menancap di tentakelnya itu serta membuatnya korslet.
“Tak secepat itu ...” bisik Doctor Plague sambil memimpin para SCP-nya untuk ikut menyerangnya, “Kau adalah pasienku!”
“Let’s play with me!” seru Sally sambil tertawa.
“Your time is up!” serang Clockwork.
“I will sentence you!” seru Angel sembari menusukkan pedangnya.
“There will be no tomorrow!” Bloody Painter ikut menghujamkan pisaunya.
Dan Jeff mendapat kehormatan melakukan serangan pamungkas.
“GO TO SLEEP!”
***
Lucius akhirnya roboh oleh serangan bertubi-tubi itu. Namun ia belum menyerah.
“Aku takkan mati sebelum bertemu tuhanku ...” seru Lucius yang tinggal menanti ajalnya, “Dan kalian akan ikut bersamaku!”
Lucius membuka pintunya dan segera, semua karakter Creepypasta dan SCP tersedot ke dalam pintu itu.
***
Zlatan berhasil menghidupkan helikopter itu, namun Toby yang bersiap masuk ke helikopter itu tertarik oleh pusaran angin yang keluar dari pintu itu.
“QUINN!”
Kapak Toby terbang dan terhisap oleh pintu itu, namun ia berhasil berpegangan pada pintu helikopter.
“TOBY!” Quinn berusaha menariknya.
***
Toby hampir saja berhasil masuk ke helikopter, namun ...
“Tick!”
Lagi-lagi serangan sindrom Tourette membuatnya tak mampu mengendalikan tangannya dan melepaskan pegangannya.
“TIDAAAAAK!!!” jerit Quinn.
***
Toby pun terserap masuk ke dalam pintu itu. Namun sebelumnya, ia berhasil berpegangan ke tepi pintu dan menutupnya, mencegah helikopter yang ditumpangi Quinn ikut terhisap ke dalam dunia lain.
Helikopter itupun berhasil terbang meninggalkan pulau ini.
Tanpa Toby ataupun anggota League of Creepypasta lainnya.
***
Helikopter mereka tentu saja tak mampu menyeberangi Samudra Pasifik. Namun beruntung di tengah jalan, mereka bertemu dengan sebuah kapal kargo yang bersedia menolong mereka. Entah berapa lama perjalanan yang sudah mereka tempuh. Lima hari? Seminggu?
Quinn menatap daratan yang terlihat dari dek kapal. Sebentar lagi mereka akan pulang. Namun tetap saja, Quinn merasa sedih. Tak hanya ia menemukan kenyataan mengerikan tentang Alice, kini iapun harus kehilangan Toby dan teman-teman barunya.
“Itu kota Ravenhill Sanctuary.” tunjuk Zlatan.
“Ya,” balas Quinn, “Rumah Holden ada di sana. Akhirnya aku bisa menepati janjiku pada Goth untuk membawanya pulang dengan selamat.”
Gadis itu kemudian mendongak ke arahnya, “Apa menurutmu apa yang dikatakannya benar? Bahwa dunia sudah dia hancurkan?”
Quinn tak bisa membayangkan bahwa ia akhirnya pulang, namun dunia yang ia kenal sudah mengalami kiamat. Itu sangatlah tidak adil.
Zlatan tak menjawab.
Ketika kapal itu akhirnya menepi, segerombolan tim SWAT berpakaian hitam naik dan menodongkan pistol ke arah mereka.
“Kalian semua ditangkap!!!”
“Apa-apaan ini?” Zlatan mengangkat tangannya. Beberapa polisi segera membekuknya.
Komandannya naik dengan derap langkah sepatu boot yang menggema di lantai besi kapal itu.
“Ck ck ck ... anggota SCP rupanya? Tidakkah kau tahu bahwa kini kalian semua sudah ditetapkan sebagai buronan pemerintah dan seluruh fasilitas SCP di Amerika sudah ditutup?”
“Kalian tak mengerti ... kami baru saja lolos dari ....”
“Masukkan dia ke dalam mobil!” serunya, “Dan anak kecil itu, bawa dia juga! Child Service akan menanganinya.”
“Tidak, jangan masukkan dia ke panti asuhan!” seru Quinn mengamuk. Digigitnya kaki komandan itu, namun ia menghentakkan kakinya untuk mengusir gadis itu.
Ia terpental ke lantai, menghantam kontainer besi. Ia merasa amat lemah sekarang.
“Bagaimana dengannya, Komandan?” tanya anak buahnya sambil menunjuk Quinn.
“Tinggalkan saja! Biarkan Animal Control menanganinya nanti.”
Quinn hanya bisa menyalaki mereka ketika mereka turun dari kapal dan membawa Zlatan serta Holden pergi.
Tanpa Toby di sisinya, satu-satunya yang bisa berkomunikasi dengannya, ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia tak berdaya.
Toh sejak awal ia hanyalah seekor anjing.
TO BE CONTINUED
Apaan INI? Keren twistnya bang dave
ReplyDeleteWut??? Cuman seekor anjing?? Fakkk gue ketipu selama ini!!!! Mantav bang twistnya :v
ReplyDeleteOh god gua bener bener gatau harus bilang apa ini, gua terlalu speechless😓
ReplyDeleteprok prok prok dave hahahahahahaha
ReplyDeleteini yg di tunggu
ngemeng2 nasib mas CAIN gimana ya ?? plaaAaakk
H E C K
ReplyDeletegua harus ngomong apa?!
wah, kaget gw ngeliat plot twistnya. keren bgt. tp bang, si quinn kan anjing, tp kok dia bisa ngomong, ya?
ReplyDeleteSepanjang cerita quinn cuman bisa berkomunikasi dg toby, entah mungkin krn efek dr kunjungan terakhir ke scp park atau efek samping kekuatan yg diberikan slenderman
DeleteWaw, jd si zlatan, holden, jeff sama yg lainnya gk bisa denger dong
ReplyDeleteClockwork Virus, apakah virus zombie mesin yang berada di teaser?
ReplyDeleteBtw ini termasuk plot twist identitas yg pernah dibahas di sini ye bang
Good lah 👍👍👍👍👍
SHIIIIIIIT :V
ReplyDeleteSIAL! PENIPUAN MACAM APA INI!? :"((
QUINN BENER DAH
Wow, plot twist yg kereennn!!!
ReplyDeleteyang bikin keliru adalah penggunaan kata gadis ini.yah walaupun pada chapter pertama udah ada petunjuk misalnya saat hampir menabrak seorang pemuda,pemuda itu bilang dasar anjing atau saat mau membuka pintu gerbang dia merasa peganganya tinggi sekali.
ReplyDeleteklanjutan nya ????😈😈😈😈
ReplyDeletebtw selamat buat isna rifka yg sudah bisa menebak plot twist ini semenjak bab 1 :D
ReplyDeletesayang comment-nya nggak bisa gue publish soalnya bakalan jadi spoiler bgt hehehe
TO BE CONTINUED
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHmm ternyata ini sebabnya dia gk dianggap yg bunh alice
ReplyDelete