CERITA HOROR GOJEK (4): PENUMPANG TENGAH MALAM

SUMBER GAMBAR: UNSPLASH

“Huh lama sekali sih!”

“Kamu sabar dong. Baru sepuluh menit kamu nunggu.”

“Baru? Itu lama tau. Aku nggak mau nunggu. Aku cancel saja.”

“Eh jangan! Apa kamu nggak kasihan ama abang gojeknya? Dia bisa turun peringkat. Susah tahu cari driver yang masih mau narik di musim pandemi gini. Lagian mungkin aja ini bukan salah dia. Mungkin aja dia kejebak macet.

“Tapi paling nggak dia bisa telepon kan kalau dia telat?”

“Kamu kayak gini aja baper. Gimana kalo kamu punya pacar nanti?”

“Kamu ini. Ya nggak mungkin ada yang mau sama gue!” dengusnya kesal. “Eh dia datang. Cepat kamu sembunyi!”

“Oke aku pakai tudungnya. Kamu pastikan ya nomor polisinya sama dengan yang ada di aplikasinya. Cek juga wajah drivernya sama nggak dengan yang di foto.”

“Kalo lebih ganteng gimana hahaha.”

Sepeda motor itupun menepi.

“Sssst! Sembunyi, jangan sampai ketahuan!” bisiknya.

“Maaf mbak. Mbak yang pesan gojek tadi?” tanya sang pengemudi.

“Iya benar Mas.”

“Maaf lama. Mau saya bawakan tasnya?”

“Nggak usah Mas. Saya naik ya.”

“Eh mbak pelan-pelan naiknya. Kok berat sekali.” pemuda itupun menoleh ke belakang, “Haaaah ... HAAAAAAAH!!! AAAAAA TIDAK! TIDAAAAAAK!!!!”

“LHO MAS? MAS KENAPA???”

Namun pemuda itu sudah keburu tunggang langgang hingga sepeda motornya itupun jatuh bersama kami.

“Tuh kan dia ketakutan. Pasti karena aku.”

“Ya sudah, apa boleh buat. Kita pesan gocar saja.”

***

“Motor saya masih di sana Pak. Saya nggak berani ambil.” pemuda itu masih ngos-ngosan.

“A ... Apa mas yakin dengan apa yang mas lihat? Kan sudah malam? Mungkin mas salah lihat.”

“Saya yakin Pak. Awalnya saya pikir dia bawa tas tapi ada kepala pak. Ke ... kepalanya ada dua, Pak!”