Hello guys! Ini adalah sekelumit artikel sains yang gue tulis di Karyakarsa. Jika kalian ingin membaca lebih banyak artikel seperti ini, ikuti saja link di bawah ini ya (atau masuk saja ke halaman utamanya lalu pilih “Karya”, lalu geser ke kanan dan pilih “Science”.
https://karyakarsa.com/dave.cahyo/posts?tag=Science
Apa sih gua paling berbahaya di dunia? Mungkin ada yang menjawab, itu Bang gua yang pernah dibahas di blog dimana ada yang kejepit di sana sampai meninggal? Ah, itu mah masih kurang berbahaya dengan gua yang satu ini. Saking berbahayanya, jika kalian masuk ke dalam gua ini, bisa jadi umur kalian takkan panjang. Tak hanya itu, bisa jadi akan ada bencana apokaliptik bak “Last of Us” jika ada yang nekad masuk ke gua ini.
Penasaran gua apa yang gue maksud?
Namanya adalah Gua Kitum yang
terletak di Taman Nasional Mount Elgon di Kenya, Afrika. Gua ini merupakan gua
vulkanis sepanjang 200 meter yang terletak di dalam Mount Elgon, dekat
perbatasan Kenya dan Uganda. Dinding gua ini amat kaya akan nutrisi, termasuk
garam sodium hingga hewan-hewan pun sering bekunjung di sini. Rupanya mereka
mengerti benar nilai nutrisi bebatuan di gua ini sehingga hewan seperti gajah
seringkali mampir ke sini untuk menjilati, bahkan memakan bebatuan di sini.
Gajah-gajah ini bahkan
sering ketahuan “menambang” bebatuan di sini dengan menghancurkannya
menggunakan gading mereka agar lebih mudah dimakan. Bisa dibilang nih, perilaku
ini mirip banget dengan manusia yang menambang mineral dan bebatuan dengan
tangan mereka. Bahkan diduga karena ulah mereka ini, gua inipun semakin lama
semakin besar hingga mencapai ukurannya yang sekarang. Tak hanya gajah, gua ini
juga didiami berbagai jenis kelelawar yang emang suka ama tempat yang gelap.
Tak heran dong karena
keunikannya, ada saja wisatawan yang tertarik berkunjung ke gua ini. Namun
sejarah membuktikan, hal ini bisa fatal. Pasalnya, dua wisatawan yang masuk ke
gua ini kini hanya tinggal namanya saja.
Alkisah, pada tahun
80-an, ada dua wisatawan mancanegara yang penasaran akan gua ini dan
mengunjunginya. Pertama adalah seorang pria Prancis pada tahun 1980 dan kedua
adalah seorang bocah berusia 15 tahun dari Denmark yang memang tinggal di Kenya
pada tahun 1987. Namun tak ada dari mereka yang selamat. Setelah masuk ke gua
ini, merekapun meregang nyawa dan akhirnya meninggal secara misterius.
Lho, memang apa yang
terjadi pada mereka ketika memasuki gua tersebut?
Rupanya siapapun yang
memasuki gua ini akan “dikutuk” untuk tewas secara menggenaskan. Namun buka
kutukan takhyul, melainkan karena serangan virus. Ya, rupanya kedua wisatawan
itu terjangkit oleh virus misterius bernama Marburg virus setelah mengunjungi
gua ini. Namun darimana adalnya virus ini?
Ini pulalah yang membuat
para dokter kala itu kebingungan. Gejala penyakit ini amatlah mirip dengan
Ebola, sehingga mereka menyimpulkan pasti penyebabnya juga sama, yakni
disebabkan oleh virus. Namun juga penyebabnya adalah virus, maka harusnya
melibatkan vektor (perantara) hewan dong karena virus kan hanya bisa hidup di
dalam tubuh makhluk hidup.
Tersangka utamanya pun
adalah kelelawar. Akan tetapi usaha mereka untuk melacak kelelawar pembawa
virus itupun gagal. Pasalnya tiap kelelawar dari gua tersebut yang ditangkap
dan diperiksa oleh para ilmuwan, tak ada satupun yang memiliki virus tersebut
dalam tubuhnya.
Pertanyaan baru mulai
terjawab sekitar dua dekade kemudian, tepatnya pada tahun 2007 dimana penyakit
misterius yang sama kemudian menyerang lagi para penambang di Gabon dan Uganda,
negara tetangga Kenya. Rupanya lingkungan tempat mereka bekerja hampir sama
dengan Gua Kitum, yakni di gua yang dihuni ratusan bahkan ribuan kelelawar. Anehnya,
ada dua pekerja yang terjangkit penyakit ini, namun sama sekali tak pernah digigit
oleh para kelelawar ini. Lalu bagaimana dong penyakit ini bisa menyebar?
Jawabannya mungkin agak
mengejutkan, yakni dari kotoran mereka. Rupanya kotoran kelelawar (disebut
guano) ini mengandung virus berbahaya tersebut dan tersebar dengan mudah
apabila pekerja tambang tanpa sengaja menghirup “aroma” dari guano ini.
Ngeri ya, bau t*i aja
bisa membuat orang sakit parah. Namun yang lebih meresahkan, penyakit yang
kemudian dinamakan Marburg virus disease ini sangatlah fatal apabila
menjangkiti manusia. Ketika pertama kali terkena, gejalanya takkan langsung
mengejawantah, melainkan menunggu 5 hingga 9 hari sebelum akhirnya menampakkan pertanda.
Gejala yang muncul berupa
demam hingga 40 derajat, sakit kepala, dan kelelahan. Apabila tidak
ditindaklanjuti, penyakit ini akan menyebabkan pendarahan dalam tubuh.
Akibatnya, penderitanya bisa mengalami memar tanpa sebab, kotorannya mengandung
darah, bahkan muntah darah. Fatal akibatnya jika penderitanya tak segera
dilarikan ke rumah sakit, sebab pasien bisa mengalami gangguan otak, kejang,
koma, hingga kematian. Bahkan, kematian biasa terjadi antara hari ke-8 hingga
16.
Nah, bayangkan aja nih
ada wisatawan yang masuk ke Gua Kitum ini, terjangkit, lalu kembali ke
negaranya. Apalagi virus ini dengan mudah menular melalui cairan tubuh (bisa
via batuk atau bersin). Mungkin jadinya akan seperti Coronavirus tapi versi
Last of Us. Duh, amit-amit jabang bayi deh jangan sampai kejadian!
Mengaku backpacker ini menemaniku dri jaman gadis sampe skrang punya anak 2 masih aktif ya ampuuun keren bgt konsisten bang
ReplyDeleteAkhirnya nostalgia sama update-an terbaru bangdepppp yeay
ReplyDelete