Wednesday, February 19, 2020

SKANDAL GOFUNDME: KETIKA KEDERMAWANAN DIBALAS DENGAN DUSTA


Hallo guys. Melalui artikel ini gue ingin menyampaikan pesan: “Don't Trust The Internet” alias jangan percaya mentah-mentah apa yang kalian baca di internet, soalnya mungkin saja itu hoax. Sekitar 2-3 tahun yang lalu, gue pernah baca postingan ini wara-wiri di Line.



Kisahnya, seorang gadis Katelyn McClure terjebak di tengah antah berantah di tengah malam karena mobilnya kehabisan bensin. Celakanya lagi, ia tak membawa sepeser-pun uang. Ia semakin merasa ketakutan ketika tiba-tiba seorang pria tunawisma mendatangi mobilnya. Namun bukannya berniat jahat, pria itu malah dengan tulus hati menolongnya. Mengetahui wanita itu dalam kesulitan, lelaki itu memberikan uang terakhirnya, yang berjumlah 20 dolar, kepada wanita itu agar ia bisa membeli bahan bakar untuk mobilnya.

KASUS ALEXANDER URTULA DAN INYOUNG YOU: CINTA BERUJUNG PETAKA




Pernah terlibat dalam hubungan yang toxic, dimana alih-alih kalian merasa bahagia dengan pasangan kalian, kalian justru merasa lelah dan terus-menerus “makan hati”? Jika ya, maka gue sangat menyarankan pada kalian untuk segera mengakhiri hubungan tersebut. Jika tidak, maka nasib kalian mungkin akan berakhir seperti kasus ini.

Tanggal 20 Mei 2019 seharusnya menjadi salah satu saat paling membahagiakan bagi  Alexander Urtula, seorang pemuda keturunan Filipina yang bermukim di Amerika. Pada hari itu, seharusnya ia menghadiri upacara wisudanya sendiri di Boston College. Namun keluarganya yang menantinya di aula kampus tersebut mulai bertanya-tanya ketika pemuda itu tak kunjung datang.

Hingga siang mulai menjelang dan sebuah kabar yang menyesakkan pun datang.

Alexander tak pernah datang ke acara itu sebab sebelum pagi itu, ia memutuskan bunuh diri dengan melompat dari atas atap sebuah gedung.

Bunuh diri semestinya bukanlah kasus pidana yang berakhir di pengadilan. Toh, seberapa tragisnya kasus kematiannya, tetap saja pemuda itu sendirilah yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Namun kasus ini rupanya tak semudah yang dibayangkan, bahkan berakhir di meja hijau. Bagaimana bisa?

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

INIKAH ALASAN MENGAPA PANGERAN HARRY MENINGGALKAN KELUARGA KERAJAAN? ALASANNYA MENGEJUTKAN!!! (BUKAN CLICKBAIT)


Rolf Harris

Alasan itu bernama Rolf Harris. Rolf adalah entertainer serbabisa yang menjadi musikus, aktor, hingga pelukis ternama di tanah airnya, Australia. Lahir pada tahun 1930, ia dikenal sebagai bintang senior yang amat dihormati di negeri kanguru tersebut.  Sepanjang karirnya, ia sudah merilis berbagai hits seperti “Tie Me Kangaroo Down, Sport”, “Jake The Peg”, dan “Two Little Boys” yang semuanya menduduki posisi puncak di tangga lagu berbagai negara, mulai dari Australia, Inggris, hingga Amerika. Acara televisinya, “Rolf Harris Show” juga membuatnya mencicipi kesuksesan di Inggris sebagai presenter papan atas. Namun mungkin prestasinya yang tertinggi justru sebagai pelukis, dimana pada 2005 ia pernah didaulat untuk melukis Ratu Elizabeth II, sang ratu Inggris di Buckingham Palace, untuk merayakan ulang tahun beliau ke-80.

HEBOH!!! UPDATE TERBARU KASUS CHRIS WATTS DAN GADIS-GADIS PANAMA


 

Kasus Chris Watts ialah kasus yang senantiasa membuat gue penasaran, hingga gue kali ini mengangkat kasusnya untuk ketiga kalinya (silakan simak lagi pembahasan pertama dan kedua gue). Nggak hanya kasusnya yang memang tragis dan menarik, namun karena tiap saat selalu saja ada update-update mengejutkan dan penuh plot twist yang mengungkap kebenaran kasus ini. Karena memang perlu diakui, bahkan setelah Chris Watts ditangkap-pun, masih banyak sisi-sisi misteri yang belum terungkap dari kasus ini. Semisal, apakah alasan sebenarnya Chris tega menghabisi nyawa putri-putrinya sendiri yang masih teramat belia? Adakah ada sosok misterius yang membantunya melaksanakan kejahatan keji tersebut? Bagaimana kronologi pembunuhan itu sesungguhnya?

Pertanyaan-pertanyaan itu (mungkin) sedikit terjawab ketika Chris Watts mengambil keputusan yang amat kontroversial dan menghebohkan publik: menulis buku yang menggambarkan dengan detail kejahatan yang ia lakukan.

Di artikel ini, gue juga akan sedikit memberikan perkembangan (sekaligus teori) terbaru tentang Gadis-Gadis Panama, yakni kasus Kris Kremers dan Lisanne Froon, dua gadis asal Belanda yang lenyap di belantara Panama. Semoga perkembangan ini mampu menyibak kabut misteri yang menyelimuti  kasus ini dan memberi sedikit pencerahan akan nasib tragis yang mereka alami.

So, here we go!

PARA KANDIDAT PEMILU AMRIK 2020: SIAPAKAH YANG AKAN MENJADI PRESIDEN NEGARA ADIDAYA TERSEBUT? NOMOR 3 BIKIN KAGET!!!



Proses Pemilu Amerika Serikat tentu menjadi salah satu tradisi demokrasi yang paling ditunggu-tunggu sejagad. Tak mengherankan, siapa sih yang nggak merasa penasaran tentang sosok yang akan memimpin negara adidaya tersebut dan kebijakan-kebijakan apa yang AKAN ditempuhnya? Soalnya tak bisa kita pungkiri, tiap kebijakan negara Paman Sam tersebut mau tak mau akan berdampak pada seluruh dunia.

Pemilu terdekat adalah tahun 2020 dan sudah ada 10 kandidat presiden yang mengungkapkan hasrat serta ambisinya untuk maju sebagai calon presiden. Perlu diingat hanya ada dua partai politik di Amrik, yani parta Demokrat dan Republikan. Kedua-duanya memiliki visi dan ideologinya sendiri yang sekilas saling bertentangan. Semisal kaum Republikan dikenal berpemikiran tradisional dan konservatif, sementara pendukung Demokrat dikenal modern dan moderat (liberal).

Pendirian merekapun tertuang dalam berbagai kebijakan mereka yang cukup kontradiktif satu sama lain. Semisal, kaum Demokrat yang amat mendamba kebebasan amatlah mendukung pelegalan pernikahan sesama jenis (pro-LGBT) dan hak aborsi (pro-choice). Sebaliknya, pendukung Republikan amat menentang kedua hal tersebut (anti-gay dan pro-life). 

Namun kaum Republikan juga bukannya tanpa dosa. Mereka amat mendukung hak warga sipil untuk memiliki senjata (pro-gun) dimana hal ini ditengarai menyebabkan maraknya berbagai kasus penembakan massal di Amerika. Sementara itu kaum Demokrat tentu saja ingin membatasi kepemilikan senjata api untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.

Nah, politik di Amrik memang sangat menarik, maka dari itu gue di sini akan membeberkan siapa saja calon presiden mereka. Emang sih kita nggak bisa milih, tapi nggak ada salahnya kita senantiasa mengikuti perkembangan berita internasional. Yuk kita kemon!

FOR YOUR ENTERTAINMENT ONLY: 12 FILM DIMANA PEMAINNYA TERBUNUH (ATAU NYARIS)


Dunia sinema merupakan salah satu bisnis paling menjanjikan. Bayangkan, dengan franchise yang tepat seperti Avengers, kita bisa meraup untung hingga miliaran dollar (atau trilyunan rupiah). “Endgame” saja meraih angka box office fantastis senilai 2,8 miliar dolar, hampir setara dengan pendapatan per tahun negara Timor Leste. Namun apakah kalian pernah memikirkan, bahwa hiburan yang kita saksikan ternyata di balik layar bisa memakan korban nyawa? Yap, bisnis perfilman juga memiliki sisi gelap dimana tak jarang, kematian kru atau pemain film (terutama pemain pengganti) menggentayangi produksi film tersebut. Hal itu semakin sering terjadi di film-film action atau fantasi berbudget fantastis yang kerap meraup keuntungan tinggi di box office.

Kecelakaan-kecelakaan naas apa sajakah yang pernah terjadi demi hiburan kita? Film-film apakah yang pembuatannya ternoda dengan darah dan nyawa yang tidak berdosa? Berikut ini listnya.

1. DEADPOOL 2

DEADLY PRANKS: LELUCON-LELUCON YANG BERAKIBAT MALAPETAKA


Kesel nggak sih liat model-model prank zaman sekarang, ampe ada yang bikin abang gojek nangis? Nggak manusiawi menurut gue karena zaman dulu, prank, apalagi yang ditayangkan di televisi, nggak akan sekejam ini. Gue masih ingat banget ada acara humor dari Kanada tentang prank beginian, tapi tiap prank-nya justru lucu dan menghibur, bahkan bikin orang yang di-prank itu ketawa-ketawa.

Nah, tiga kasus di bawah ini nggak akan semenghibur itu, justru membawa suasana kelam. Pasalnya, prank-prank di bawah ini berujung maut dan sebenarnya, kematian di tiap kasus bisa dihindari seandainya prank itu tidak dilakukan! Kita memang nggak bisa menduga outcome yang akan kita terima dengan prank yang kita lakukan. Mungkin orang lain menanggapinya dengan canda, atau mungkin tidak.

Kasus-kasus apakah yang akan gue bahas? Ini dia!

HARBINGER OF DEATH: KISAH “TYPHOID MARY” DAN “SUPER SPREADER”, TAK BERDOSA NAMUN MEMBAWA PETAKA




Masih karena heboh Coronavirus nih, gue akan mengangkat kisah para “asymptomatic carrier” alias  orang-orang yang terinfeksi oleh patogen (virus atau bakteri penyebab penyakit), namun kebal terhadap penyakit itu sehingga tidak menunjukkan gejala apapun, akan tetapi masih bisa menularkannya pada orang lain. Contoh terkenal dari para “carrier” itu adalah sosok yang pada awal abad ke-20 disebut sebagai “Typhoid Mary”. Sosoknya kala itu mengguncang publik Amerika Serikat, bahkan mengundang ketakutan. Pasalnya, kemanapun sang Mary pergi, malaikat maut seolah senantiasa mengikutinya. Mary menyebarkan penyakit tifus (yang kala itu masih mematikan) kepada orang-orang di sekitarnya. Kasus serupa ternyata terjadi dalam penyebaran COVID-19 ketika seorang pria, lagi-lagi kebal terhadap virus ini, menularkan wabah ini ke penjuru Eropa.
Seperti apakah kisah mereka? Gue akan membahasnya di Dark Case kali ini.

DARK HISTORY: WABAH FLU SPANYOL, KIAMAT YANG TERLUPAKAN


 

Dunia kini lagi digoncang gundah gulana gara-gara merebaknya Coronavirus atau yang kini disebut dengan COVID-19. Banyak yang menyamakan wabah Coronavirus ini dengan wabah serupa yang pernah terjadi pada awal abad ke-20. Pada tahun 1918, dunia kala itu dihantam oleh wabah flu misterius yang mengoyak jagad. Wabah itu disebut dengan Flu Spanyol (sebuah salah kaprah sebenarnya, tapi akan gue jelaskan nanti) dan yang mengagetkan, wabah ini menginfeksi 500 juta penduduk dunia kala itu serta menewaskan (angkanya masih simpang siur) antara 50 hingga 100 juta penduduk Bumi.

Mengapa bencana ini begitu mematikan? Apakah penyebabnya? Mungkinkah wabah berskala apokaliptik ini akan terulang kembali?

Dear readers, inilah Dark History kali ini!

TEORI KONSPIRASI VIRUS APOKALIPTIK “COVID-19”: MUNGKINKAH BERAWAL DARI SENJATA BIOLOGIS?



Tahun 2020 dimulai dengan teramat sensasional. Mulai dari banjir di Jakarta, kebakaran di Australia, insiden “nyaris” pecahnya Perang Dunia III akibat pemerintah Amerika Serikat yang mengeksekusi seorang jenderal Iran, gunung berapi meletus di Filipina, dan kini yang tengah marak: menyebarnya wabah Coronavirus. Virus yang kini diberi nama resmi “COVID-19” oleh WHO ini memang memunculkan banyak spekulasi. Awalnya virus ini dilaporkan muncul karena adanya transmisi dari hewan hidup yang dijual di sebuah pasar di Wuhan kepada manusia. Memang, kasus seperti ini bukanlah yang pertama terjadi. Virus flu burung berawal dari unggas, penyakit anthrax berasal dari sapi, virus H1N1 berasal dari babi, bahkan AIDS sendiri jika ditelusuri awalnya berasal dari simpanse (primata). Namun tentu saja, virus yang amat ditakuti ini tak luput dari teori konspirasi.

Tak heran jika ada yang mengatakan bahwa virus COVID-19 ini merupakan senjata biologis yang secara tak sengaja “lepas” dan menginfeksi masyarakat. Bahkan tak sedikit yang berspekulasi bahwa pemerintah komunis Tiongkok menyembunyikan fakta tentang jumlah korban sesungguhnya akibat virus tersebut. Berikut ini beberapa teori konspirasi yang mengemuka tentang penyebaran virus ini.

DON’T F*CK WITH NORTH KOREA (2): MENELISIK MISTERI KASUS OTTO WARMBIER



Kita telah membicarakan separuh dari kasus Otto Warmbier, seorang mahasiswa asal Amerika Serikat yang ditangkap saat berkunjung ke Korea Utara. Bagaimana akhir nasibnya setelah ia diadili secara sepihak oleh pemerintahan diktator itu? Tentu, kalian bisa menebak dari berbagai foreshadowing yang gue berikan di artikel sebelumnya, bahwa kisah ini takkan berakhir indah.

DON’T F*CK WITH NORTH KOREA (1): MENELISIK MISTERI KASUS OTTO WARMBIER



Nb: Karena artikelnya panjang, akan gue bagi jadi dua bagian

Otto Warmbier adalah pemuda kulit putih asal Amerika Serikat yang berprestasi dan hobi traveling. Namun namanya menjadi perbincangan publik di senatero negaranya ketika ia melakukan satu kesalahan yang amat fatal: berkunjung ke Korea Utara. Mulai dari beberapa tahun belakangan, Korea Utara memang membuka pintunya untuk pariwisata. Beberapa vlogger yang sering gue ikutin videonya pun ada yang pernah berkunjung ke Korea Utara, namun semuanya pulang selamat. Akan tetapi sayang, Otto tak menemui nasib sebahagia itu.

Pada kunjungannya di tahun baru 2016, Otto ditangkap oleh pihak berwajib di Korea Utara dan ditahan karena dituduh melakukan kejahatan “tak termaafkan”. Proses diplomasi untuk memulangkan pemuda itu ke negaranya berjalan alot karena baik Amerika Serikat dan Korea Utara tak memiliki hubungan yang harmonis. Video persidangan Otto yang “janggal” membuat kedua orang tua pemuda itu menjadi ketakutan. Hingga ujungnya, ketakutan mereka mengejawantah menjadi nyata. Otto dipulangkan setahun berikutnya dalam kondisi meregang nyawa.

Apakah yang sebenarnya terjadi dengan Otto? Benarkah seperti dugaan banyak pihak ia disiksa selama di penjara? Ataukah dia korban tak berdosa antara perang politik kedua negara?

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

MISTERI KONSPIRASI DI BALIK KEMATIAN JEFFREY EIPSTEN: PEDOFIL DENGAN “SAHABAT-SAHABAT” ADIDAYA





“Eipsten didn’t kill himself” adalah meme yang amat sering gue temui ketika gue berselancar di kolom komentar YouTube. Siapa Eipsten dan mengapa kasusnya menjadi bahan perbincangan para pecinta teori konspirasi? Jeffrey Eipsten adalah sorang miliuner asal Amerika Serikat yang pada tahun 2005 didakwa atas kasus-kasus pelecehan seksual. Kasusnya berhenti di tengah jalan ketika pada tahun 2019, ia ditemukan tewas di sel penjaranya. Pihak kepolisian kala itu menyatakan kematiannya murni sebagai aksi bunuh diri. Namun banyak pihak meragukannya, sebab kasus Eipsten kala itu menyeret banyak nama-nama tenar dengan kedudukan tinggi di berbagai belahan dunia. Sehingga, banyak yang menduga ia sengaja “disingkirkan” oleh kaum berkuasa.

Seperti apakah kasusnya? Semua akan gue bahas tuntas di Dark Case kali ini.

Sunday, February 2, 2020

UPDATE TERBARU KASUS-KASUS YANG PERNAH DIBEDAH DI “DARK CASE” MENGAKU BACKPACKER




Hallo guys! Nggak terasa udah 7 bulan sejak comeback gue di dunia blogging (cailah) dan pastinya selama itu udah banyak banget kasus-kasus yang gue bahas. Nah di bulan Februari kali ini gue ingin  meng-update beberapa kasus yang pernah gue di “Dark Case” (dulu namanya “Bedah Kasus”). Kali ini cuma 4 kasus sih yang berhasil gue update, tapi gue harap di kedepannya akan lebih banyak update lagi, terutama untuk kasus yang belum terpecahkan. Silakan disimak.

ANYTHING FOR MONEY: DERETAN ULAH KETERLALUAN PARA YOUTUBERS DEMI MERAIH VIEWS




Kalo di postingan sebelumnya gue membahas tentang influencer di Instagram, maka kali ini gue akan membahas para YouTubers. Jujur, YouTube adalah salah satu bagian hidup gue sebab gue mendapat banyak banget hiburan dan informasi dari sana. Bahkan di sanalah gue menghabiskan sebagian besar waktu luang gue. YouTubers yang gue ikuti pun kebanyakan adalah insan-insan kreatif dengan konten bermutu dan bermanfaat.

Namun ternyata nggak semua YouTubers berfaedah seperti itu. Ada banyak contohnya dimana YouTubers yang hanya peduli pada pundi-pundi uang sehingga menghalalkan segala cara untuk meraih views dan followers. Beberapa bahkan jelas-jelas tak terpuji dan membahayakan orang lain. Mau tahu sejauh apa yang akan dilakukan para YouTubers ini demi meraih popularitas? Silakan disimak!

PS: beberapa konten di luar YouTube juga gue masukkan di sini, tapi sama nistanya sih

INSTA-SCANDAL: 8 ULAH INFLUENCER YANG BIKIN GELENG-GELENG KEPALA





Gara-gara channel YouTube favorit gue yang baru, yakni InformOverload, gue mulai merasakan kenikmatan baru guys yang sebelumnya belum pernah gue rasain, yakni nikmatnya gibahin orang. Astaga, kenapa ya nggak dari dulu gue tahu kalo ternyata ngomongin aib orang ternyata senikmat ini wkwkwkwk. Namun bukan sembarang aib yang akan gue bicarakan, melainkan aib para influencer.

Apa sih influencer itu? Di zaman medsos yang berkembang pesat ini gaya hidup masyarakat tentu saja berubah dan istilah-istilah baru pun muncul untuk mengikuti perkembangan zaman. Ada istilah “netizen” atau penghuni jagad maya, hingga munculnya instagram dan para penghuninya, yakni “influencer”. Sesuai namanya, para influencer bisa meng-”influence” atau mempengaruhi para followersnya untuk mengikuti gaya hidup tertentu atau bahkan mempromosikan produk pilihannya. Dari kegiatan ini muncullah istilah “paid promote” dimana brand-brand mulai gencar memanfaatkan jasa para influencer ini mengiklankan produknya ke khayalak jagad internet.

Memang bisa dikatakan, dengan munculnya media sosial, semua orang bisa menjadi “bintang” atau terkenal. Ini bisa menjadi hal yang baik dan juga buruk. Di satu sisi, netizen yang memiliki kelebihan khusus bisa menggunakan untuk mencari mata pencaharian baru. Semisal, yang memiliki bakat humor bisa menjadi komedian, yang punya bakat make up bisa membuat tutorial, bahkan yang berbakat editing bisa membuat film pendek sendiri.

Namun muncul pula sisi lainnya, yakni para “bintang” baru ini merasa dirinya sudah menjadi selebriti dan berperilaku seenaknya. Tak jarang, demi meraih pundi uang, mereka mulai berperilaku di luar norma dan etika yang ada. Atau dengan kata lain, mereka mulai menghalalkan berbagai cara meraih popularitas. Tapi tak jarang, ulah mereka tersebut justru menjadi bumerang dan balik menyerang mereka, ketika mereka justru mendapat berbagai kritik dan “backlash” dari para penggemar mereka, bahkan tak jarang kehilangan followers. Gue di sini akan memberika beberapa contoh ulah para influencer yang menurut gue mulai keterlaluan.