Tuesday, March 31, 2020

CHANNEL YOUTUBE MENGAKU BACKPACKER!



Hi guys! Bosen karena dikarantina atau dilokdon (gue nggak bisa baca lockdown, sorry)? Ga usah khawatir, gue ada kabar gembira karena blog Mengaku Backpacker kini punya channel YouTube sendiri. Linknya bisa diikuti di bawah ini:



Udah ada beberapa video dan gue berharap bakal bisa rutin posting video di sana. Tapi buat kalian yang suka baca-baca postingan di sini, jangan khawatir! Gue masih akan selalu update postingan di sini juga kok. Setiap kali ada materi menarik pasti akan gue tulis dan beberapa akan buat dalam bentuk video. Jika kalian udah baca postingan di sini pun jangan bosan-bosan liat videonya, karena pasti akan ada info tambahan yang mungkin nggak kalian dapatkan di artikelnya.

Jadi jangan lupa subscribe ya dan jika kalian ada saran serta kritik mengenai vide-video yang sudah ada, atau ada saran artikel yang kalian ingin gue angkat, nggak usah ragu mengetikkannya di kolom comment!

See you there!


Friday, March 20, 2020

THE BUTTERFLY EFFECT: PESTA MEGAH IRAN YANG MENGUBAH ARUS SEJARAH DUNIA



2,500 Year Celebration of the Persian Empire” adalah sebuah pesta megah yang diadakan pada 12-16 Oktober 1971 di Iran. Saat kali pertama kali denger tentang pesta ini, gue mengira pesta ini bakalan berakhir zonk kayak “Fyre Festival”. Tapi kenyataannya justru sebaliknya. Bahkan ada yang menyebut mungkin seperti inilah Fyre Festival akan terlihat apabila benar-benar berhasil dilaksanakan. Pesta yang digadang-gadang sebagai “pesta terbesar dalam sejarah” itu mengundang ratusan raja, ratu, dan para darah biru lainnya dari seantero dunia, tentu dengan perlakuan sekelas bintang lima yang patut mereka dapatkan.

Namun justru di sinilah letak masalahnya. Gara-gara kesuksesan pesta inilah, dunia yang kita tempati ini menjadi dunia yang amat berbeda. Sebab pesta megah tersebut pada akhirnya akan menumbangkan Dinasti Kekaisaran Iran yang sudah berjalan selama 2,5 milenia dan memicu Revolusi Iran yang dipimpin oleh Ayatollah Khomeini.

Berikut ini adalah kisahnya.

BEDAH TIGA KASUS YANG TENGAH MENGGUNCANG AMERIKA SERIKAT SAAT INI



Tahun ini dimulai dengan cukup kelam, terutama dalam hal kriminal. Gue selalu mengikuti perkembangan dunia kriminal di Amrik (buat bahan blog gue) dan ada 3 kasus yang menarik perhatian gue karena menghebohkan publik Amerika Serikat. Kasus kriminal mungkin sudah biasa ya, namun ketiga kasus ini amat memilukan sebab korbannya merupakan anak-anak. Kalau tahun lalu publik sempat dikejutkan dengan Chris Watts yang tega membunuh dua putri kandungnya sendiri (bahkan satu bayi laki-laki dalam kandungan istrinya), kali ini ada kasus yang sama menggenaskannya. Bahkan yang mengejutkan, hanya di awal tahun sudah ada 3 kasus yang cukup miris menimpa anak-anak. Kasus itu menimpa Gannon Stauch, Thomas Valva, dan dua anak dari Lori Daybell.

Seperti apakah kasusnya? Mari kita simak satu persatu.

PS: Semua kasus ini masih on going sampai saat ini dan gue juga mengikuti perkembangannya. Yang gue tulis ini adalah perkembangan terakhirnya.

MISTERI INSIDEN VELA: KILATAN CAHAYA MISTERIUS DI SAMUDRA PASIFIK



Samudra Atlantik senantiasa damai, sebab hanya sedikit, bahkan bisa dibilang tak ada kehidupan di sana. Pulau-pulau mungil yang ada di sana terletak di tengah antah berantah dan amatlah jauh dari peradaban terdekat. Akan tetapi pada 22 September 1979, kondisi itu berubah drastis ketika sebuah peristiwa spektakuler tertangkap oleh mata dunia.

Kala itu, kedamaian di samudra tersebut terkoyak ketika dua kilatan cahaya mahadashyat terlihat di langit. Memang tak ada saksi mata yang bisa memastikannya, akan tetapi lonjakan cahaya itu tertangkap oleh sensor sebuah satelit bernama Vela (hence, peristiwa tersebut lebih dikenal dengan nama “Insiden Vela”). Apa yang menyebabkan peristiwa itu masihlah misteri. Apakah cahaya itu disebabkan oleh sebuah asteroid yang memasuki Bumi, ataukah yang lebih mengkhawatirkan lagi: sebuah bom nuklir?

Namun bagaimana bisa sebuah bom nuklir diledakkan di tengah lautan antah berantah? Siapa yang melakukannya dan mengapa? Jawabannya mungkin sangat kelam, apalagi untuk masa depan dunia ini.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

NOT JUST MOVIES: TRAGEDI “FINAL DESTINATION” DI KEHIDUPAN NYATA



Sebagai penggemar horor (kalo bukan, ngapain kalian ke sini yak), pasti kalian semua sudah tidak asing dengan franchise “Final Destination”. Film-film tersebut memiliki plot tentang para penyintas yang berhasil selamat dari maut, namun tetap saja tidak bisa mencurangi maut karena beberapa saat kematian, tragedi lain akan terjadi merenggut nyawa mereka. Nah ternyata apa yang terjadi di Final Destination bukan hanya plot film saja, namun juga bisa terjadi di kehidupan nyata. Mau tahu seperti apa kasusnya? Simak aja yuk.

MIKE HUGHES: SANG “ROCKET MAN” YANG MENEMUI AKHIR TRAGIS DEMI MEMBUKTIKAN BUMI ITU DATAR



Gue yakin di antara kalian pasti ada deh pecinta Conspiracy Theory. Gue sih sah-sah aja sih ama penggemar teori konspirasi (apalagi kalo teorinya keren) tapi kalo kalian pendukung “Flat Earth Theory”, waduh! Soalnya gimana ya, di pelajaran sains kita diajarin kalo bumi itu berbentuk bulat dan udah banyak kok buktinya, seperti pergantian siang dan malam. Bahkan teori bahwa bumi bulat sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Pada abad ke-2 Sebelum Masehi, seorang filsuf Yunani bernama Eratosthenes berhasil mengukur keliling Bumi dengan cukup akurat hanya dengan berbekal sebuah tongkat dan bayangan, dimana hitungan itu tidak akan ia dapatkan jika sebelumnya ia tak memiliki pengetahuan bahwa Bumi itu bulat.

Namun yang namanya manusia tentu selalu mempertanyakan semua hal yang ia tahu. Jika sebagian besar orang sudah menerima berbagai bukti sains yang menyatakan Bumi itu bulat, ternyata ada pula orang-orang yang tidak “sreg” kecuali melihat bentuk Bumi sendiri secara langsung dari luar angkasa. Orang-orang ini masih berpaham bahwa Bumi itu datar dan foto-foto planet Bumi yang jelas-jelas menampakkan bentuk bola hanyalah konspirasi dan akal-akalan NASA saja. Salah satunya adalah pria bernama Mike Hughes.

Di satu sisi, Mike adalah seorang engineer jenius yang mampu menciptakan berbagai macam benda dari bahan-bahan seadanya. Namun di sisi lain, kengototannya bahwa “Bumi itu datar” membuatnya menjadi sosok yang “terasing”yang tak pernah dianggap serius. Bahkan, pahamnya itu akhirnya membawanya ke sebuah tragedi yang merenggut nyawanya sendiri.

Bagaimana kisahnya? Simaklah edisi Dark Case berikut ini.

PSYCHO OF THE MONTH: HOSSEIN NAYERI, SANG KRIMINAL YANG KHARISMATIK




Salah satu video di Inside Edition ini membuat gue tertarik pada salah satu sosok penjahat brutal ini. Memang identitasnya tak seterkenal penjahat-penjahat lainnya seperti Ted Bundy atau yang terbaru, Chris Watts. Namun tetap saja, menurut gue kisahnya amat unik dan memberi makna baru bagi istilah “psikopat”. Kita selalu membayangkan psikopat sebagai sosok gila yang kejam dan mengerikan, seperti yang dihadirkan oleh film-film Hollywood. Namun sosok psikopat satu ini justru kebalikannya: berfisik sempurna, kharismatik, namun amat manipulatif dan juga tentu saja, kejam setengah mati. Siapakah dia?

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

LILIAN ALLING: KISAH ANEH SANG PEJALAN KAKI SEJATI


Membaca kisah Lilian Alling emang bikin gue teringat ama “Chrnoicle of Mother Nature” yang pernah gue kompilasi tentang korban-korban keganasan alam. Namun bedanya, kisah Lilian ini hingga kini tak memiliki penutup atau ending yang memuaskan tentang bagaimana nasibnya. Lilian Alling adalah seorang imigran asal Rusia yang datang ke Amerika Serikat untuk mencari penghidupan baru. Akan tetapi setelah beberapa tahun tinggal di sana, Lilian merasa tak kerasan dan memutuskan pulang ke kampung halamannya. Sayang sekali Lilian tak memiliki cukup uang untuk kembali hingga akhirnya mengambil sebuah keputusan yang sulit kita percayai.

Ia memutuskan untuk pulang ke Rusia dari Amerika Serikat dengan berjalan kaki!

Bagaimanakah kisah selengkapnya? Simak perjalanan nekad wanita ini dalam Dark Case berikut ini.