Friday, March 20, 2020

BEDAH TIGA KASUS YANG TENGAH MENGGUNCANG AMERIKA SERIKAT SAAT INI



Tahun ini dimulai dengan cukup kelam, terutama dalam hal kriminal. Gue selalu mengikuti perkembangan dunia kriminal di Amrik (buat bahan blog gue) dan ada 3 kasus yang menarik perhatian gue karena menghebohkan publik Amerika Serikat. Kasus kriminal mungkin sudah biasa ya, namun ketiga kasus ini amat memilukan sebab korbannya merupakan anak-anak. Kalau tahun lalu publik sempat dikejutkan dengan Chris Watts yang tega membunuh dua putri kandungnya sendiri (bahkan satu bayi laki-laki dalam kandungan istrinya), kali ini ada kasus yang sama menggenaskannya. Bahkan yang mengejutkan, hanya di awal tahun sudah ada 3 kasus yang cukup miris menimpa anak-anak. Kasus itu menimpa Gannon Stauch, Thomas Valva, dan dua anak dari Lori Daybell.

Seperti apakah kasusnya? Mari kita simak satu persatu.

PS: Semua kasus ini masih on going sampai saat ini dan gue juga mengikuti perkembangannya. Yang gue tulis ini adalah perkembangan terakhirnya.


GANNON STAUCH


Anak-anak memang rentan menjadi korban tindak kriminal, terlebih lagi jika anak tersebut menderita autisme. Namun kasus ini cukuplah tragis, sebab pelakunya diduga adalah sosok yang seharusnya melindunginya, yakni ibu tirinya sendiri.

Pada 27 Januari 2020, seorang bocah berusia 11 tahun bernama Gannon Stauch tiba-tiba lenyap. Kekhawatiran tentu menyeruak sebab Gannon merupakan seorang anak berkebutuhan khusus. Orang terakhir yang melihatnya hidup adalah ibu tiri Gannon yang bernama Letecia Stauch. Al Staunch, ayah Gannon, menikahi Letecia setelah bercerai dengan istri pertamanya sekaligus ibu kandung Gannon, Landen Hoitt.

Keterangan Letecia pada polisi terus berubah-ubah sehingga mengundang kecurigaan. Pertama ia mengatakan Gannon sakit dan tinggal di rumah, sementara Letecia pergi keluar ke rumah temannya. Begitu ia kembali, Letecia mengaku Gannon telah lenyap. Kemudian ia mengubah ceritanya dengan mengatakan bahwa Gannon pergi ke rumah temannya.

Namun sebuah video CCTV mengungkapkan fakta baru yang mencengangkan. Pada hari dimana bocah itu lenyap, kamera CCTV di rumah tetangga mereka menangkap Gannon masuk ke dalam mobil yang dikendarai Letecia. Beberapa saat kemudian, mobil Letecia itupun kembali.

Tanpa Gannon.

Proses pencarian Gannon berlangsung alot, terutama karena Colorado, tempat dimana Gannon menghilang, sedang dilanda musim dingin. Sukar dipercaya seorang anak menghilang selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, dan selamat di tengah dinginnya musim salju.

Letecia Stauch

Karena ketiadaan bukti, Letecia masih melenggang bebas, bahkan kemudian “pindah” ke California. Namun pada awal Maret lalu, berita mengejutkan pun gue dengar. Letecia akhirnya resmi dibekuk polisi di California dan akan diekstradisi ke Colorado. Gannon hingga kini masihlah belum ditemukan, namun polisi percaya bahwa anak itu sudah tak bernyawa lagi. Apalagi dengan adanya bukti CCTV yang dirasa cukup, mereka kini menuduh Letecia dengan pembunuhan berencana, child abuse (penyiksaan anak), dan penghilangan barang bukti, termasuk menyembunyikan jenazah Gannon.

Apa benar Letecia secara kejam membunuh anak tirinya sendiri? Mengapa? Kebenarannya mungkin akan agak lama kita dapatkan sebab Letecia tetaplah bungkam selama di pengadilan dan tetap ngotot bahwa dirinya tak bersalah. Namun gue sendiri sebenarnya nggak terlalu peduli dengan sosok wanita ini.

Yang lebih bikin gue penasaran, dimanakah Gannon kini?

Sumber: The Sun

LORI DAYBELL


Wanita bernama asli Lori Vallow ini menghebohkan media massa Amerika lewat kasusnya yang amat rumit dan juga misterius. Apalagi kasus ini melibatkan dua anak yang lenyap dan masih diperparah dengan isu pembunuhan berantai dan melibatkan sebuah sekte terlarang.

Kasus ini dimulai oleh pinta seorang nenek yang telah lama tak melihat kedua cucunya yang bernama Joshua “JJ” Vallow (7 tahun), and Tylee Ryan (17 tahun). Kala itu mereka dirawat oleh ibu mereka, Lori Daybell dan suami barunya Chad Daybell. Namun semenjak September, sang nenek sama sekali tak mendengar kabar keduanya, sehingga memicu rasa resah dan curiga. Polisi segera menyelidikinya, namun Lori dan suaminya bersikeras bahwa kedua anaknya tengah berada di rumah teman mereka di Arizona. Polisipun memberikan deadline hingga 30 Januari 2020 bagi pasangan Vallow untuk membawa kedua anak mereka ke kantor polisi dan membuktikan mereka masih hidup.

Akan tetapi hingga tenggat waktu tersebut lewat, kedua anak itu tetap tak kunjung muncul.

Dan yang lebih mengejutkan lagi, Lori teramat cuek dengan kasus menghilangnya kedua anak kandungnya dan malah asyik pelesiran ke Hawaii bersama suami barunya. Hal ini memicu kemarahan warga Amerika yang mengikuti perkembangan kasus mereka melalui berita. Para pemirsa mengangap bahkan orang-orang asing seperti mereka justru lebih khawatir akan keselamatan dan keberadaan JJ dan Tylee ketimbang ibu kandung mereka sendiri.

Sama seperti kamera CCTV yang menangkap basah Letecia Staunch sebagai orang terakhir yang bersama Gannon, sebuah rekaman juga memperlihatkan perilaku ganjil Lori yang teramat mencurigakan. Sebuah kamera CCTV gudang menangkap Lori tengah menyimpan barang-barang pribadi milik kedua anaknya ke dalam storage unit (tempat penyimpanan) seolah-olah barang-barang itu takkan digunakan lagi.

Polisipun akhirnya makin gerah dan terpaksa turun tangan. Pada 20 Februari akhirnya mereka menangkap Lori di Hawaii dan berniat mengekstradisinya ke Idaho. Penyelidikan meyebutkaan bahwa JJ terakhir terlihat tanggal 23 September dan kakaknya, Tylee terakhir terlihat pada 8 September, kala itu ia pergi bersama orang tuanya ke Yellowstone National Park. Pihak berwajibpun tak punya pilihan lain selain mencari kedua anak itu di Yellowstone, sebab Lori tetap bungkam dan tak mau mengaku dimana mereka. Namun sama seperti kasus yang menimpa Gannon Stauch, proses pencarian kedua anak itu dibilang amat mustahil, mengingat luasnya taman nasional itu serta musim dingin yang tengah berkecamuk.

Namun Lori tak hanya terkait dengan kasus menghilangnya kedua anak kandungnya itu. Semakin diselidiki, semakin terkuak masa lalu Lori yang kelam dan misterius. Bahkan, banyak yang menyebut bahwa ia adalah sosok pembunuh berantai.

Karena paling tidak, sudah tiga orang dalam kehidupannya yang tewas secara beruntun dan misterius.

Pada 2018, suami ketiga Lori tewas setelah ditembak oleh saudara Lori sendiri, Alex Cox. Alex sendiri berkilah ia hanya membela diri karena mereka berdua terlibat pertengkaran. Namun di tengah penyelidikan polisi, mayat Alex kemudian ditemukan di Arizona. Ia diduga bunuh diri.

Tak hanya kematian suaminya yang ganjil, pernikahannya dengan Chad Daybell juga sama janggalnya. Mereka menikah hanya dua minggu setelah istri Chad yang bernama Tammy, meninggal dalam kondisi misterius. Chad dan Tammy telah menikah selama 30 tahun dan pada Oktober 2019, Chad mengatakan bahwa istrinya meninggal dengan “sebab alami”, bahkan “meninggal dalam tidurnya dengan tersenyum”. Hal itu agak sulit dipercayai mengingat Chad memperoleh uang asuransi atas kematian Tammy sebesar 430 ribu dolar (sekitar 7 miliar rupiah)

Seakan menambah kepelikan dan kerumitan kasus ini, baik Chad dan Lori terlibat sebuah sekte misterius yang menyebut dirinya “Church of Firtsborn” yang percaya bahwa kiamat akan segera datang. Entah apa ini ada hubungannya dengan menghilangnya JJ dan Tylee, namun kasus ini masih dalam perkembangan dan gue amat berharap kedua anak itu bisa ditemukan dengan selamat.



THOMAS VALVA


Kasus yang menimpa Thomas Valva bisa dibilang memiliki kesamaan dengan kasus Gannon di atas, yakni sama-sama menimpa anak yang menderita autisme. Namun sayang, akhir yang ditemuinya lebih menggenaskan. Ia ditemukan tak bernyawa setelah mengalami penyiksaan tak terperikan oleh kedua orang tua yang seharusnya mengasihi dan mengayominya.

Pada 17 Januari 2020, seorang pria bernama Michael Valva menelepon 911 dan mengatakan bahwa putranya, Thomas terjatuh dan kini tak sadarkan diri. Begitu paramedis datang, semua sudah terlambat. Thomas dinyatakan sudah tewas. Namun pihak penyelik langsung menemukan hal yang aneh. Pertama, apa yang diderita Thomas kala itu bukanlah cidera akibat jatuh semata. Wajahnya bahkan “menempel” dengan es di lantai garasi kala itu, menandakan bahwa ia telah terbaring di sana cukup lama di suhu yang mengigil.

Suhu tubuh Thomas kala itu hanya 24 derajat Celcius, menandakan bahwa ia mengalami hipothermia. Fakta pun terkuak bahwa sebelum Thomas ditemukan tewas, ia dikurung di dalam garasi tanpa penghangat ruangan, tanpa selimut, ataupun tanpa matras atau alas tidur lainnya. Ia bermalam di situ dengan suhu di luar rumah mencapai minus 7 derajat Celcius. Hal itu tentu amat mematikan, terutama bagi tubuh ringkih bocah berusia 8 tahun tersebut. Tak hanya itu, hasil otopsi pun membuktikan bahwa Michael, ayahnya, berusaha menyembunyikan bukti dengan memandikan jenazah anaknya dengan air panas agar suhu tubuhnya naik.

Lalu apa yang melatarbelakangi tindakan keji tersebut? Nasib Thomas Valva memanglah tragis. Semenjak kecil, kedua orang tuanya telah bercerai. Ibu kandungnya, Justyna Zubko-Valva, kehilangan hak asuh atas anaknya setelah mereka bercerai. Padahal ia telah meminta belas kasihan pada pengadilan karena Michael, mantan suaminya, adalah pria yang abusif. Ia dikenal sebagai pria pemarah yang tak segan menyiksa anaknya, terutama akibat hilang kesabaran karena Thomas adalah anak autistik yang butuh perlakuan khusus. Sayang, pihak pengadilan tak mengindahkannya, bahkan menganggapnya berbohong. Pasalnya, Michael adalah seorang polisi sehingga mereka tak mempercayai klaim Justyna bahwa mantan suaminya itu adalah pria yang kejam.

Para tersangka pembunuh Thomas Valva yang tak lain orang tuanya sendiri

Penyelidikan selanjutnya membuktikan bahwa siksaan yang diterima Thomas bertambah parah setelah ibu kandungnya tak ada lagi di sisinya untuk melindunginya, dan posisinya digantikan oleh Angela Polina, istri baru ayahnya itu. Sang ibu tiri itu ternyata sama kejamnya dengan sang ayah dan kerap ikut menyiksanya. Bahkan, Thomas seringkali tak diberi makan hanya karena ia tak mengucapkan “selamat pagi” pada ibu tirinya itu. Padahal, seperti gue sebutkan tadi, Thomas adalah anak penderita autisme yang memiliki kesulitan berkomunikasi.

Pada malam itu, entah “kenakalan” apalagi yang dilakukan Thomas yang membuat ayah dan ibu tirinya murka. Mereka menghukum Thomas dengan mengurungnya di garasi dan memaksanya tidur di atas lantai beton. Padahal kala itu adalah musim salju dan suhu di garasi tersebut menyerupai lemari pendingin.

Thomas-pun meregang nyawa, sendirian dan mengigil di tengah dinginnya malam, jauh dari kasih sayang yang semestinya diterimanya.

Peristiwa ini amat membuat shock sang ibu, Justyna yang telah lama memperingatkan semua orang tentang kepribadian psikopat mantan suaminya. Jika saja berbagai pihak mau mendengarkan pintanya, tentu saja anak kesayangannya itu takkan meregang nyawa di tangan ayah kandungnya sendiri. Baik Michael dan Angela ditangkap, namun itu serasa tak cukup. Tak ada apapun yang mampu mengembalikan nyawa si kecil Thomas dan ketidakadilan yang menimpanya mungkin juga dialami anak-anak berkebutuhan khusus lainnya yang senantiasa diabaikan dan disalahpahami.

Sumber: New York Post



8 comments:

  1. Semoga ketiga adek yang hilang diatas segera ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat 😭😭😭😭


    Ya Allah kasian Bu justyna zulko 😭😭😭😭

    ReplyDelete
  2. The most frustrating part is some cases could be prevented if the authority get rid of their fckin trust issues. Thomas Valva just one of many innocent souls that had been tortured by entities that call themself human.

    When you see something is wrong, and have the power to make a difference, but choose to look away and act as if nothing happens, that is true evil.

    ReplyDelete
  3. Waaaaa menangeees aku baca berita adek yang ketiga. Gak sanggup bayanginnya :(. Semoga Adeknya ditempatkan di tempat yang lebih baik ya....

    ReplyDelete
  4. Nyesek banget :" dan paling miris itu kasus ketiga, cuma karena dia mantan polisi atau apapun juga ga bakal bisa ngebuktiin lu bener-bener baik atau engga, kok bisa sih percaya cuma gara-gara itu. Isssh sumpah kesel banget. Semoga penjahat2 itu dapet hukuman setimpal

    ReplyDelete
  5. Ksian bangettt,,, knapa yg nyakitin org2 dekat korban sih? Yg hrusnya mnjaga kan yak. Jahaaaat

    ReplyDelete
    Replies
    1. karena yg dekat bukan jaminan dia nggak akan nyakitin eh ....

      Delete
  6. parahhh, makin nangis pas baca kasus yang ketiga.
    gila kali ya mereka, ga ada rasa kasihan apa ya, tega banget buat begitu.
    Semoga pelaku dapat hukuman yanh setimpal, adek2 yg belum ditemukan semoga cepat ditemukan, dan adel thomas ditempatkan yg terbaik di sisiNya

    ReplyDelete
  7. Tuhan kasihanilah.gasanggup denger 3 kasus ini.

    ReplyDelete