Di antara perbintangan inilah sang "Great Attractor" berada. Apakah itu? Tak ada yang benar-benar tahu |
Alam
semesta memiliki banyak misteri, kita semua tentu bisa mengamini.
Walaupun para ilmuwan bisa menebak kala sang jagad raya tercipta (Big
Bang) hingga bagaimana ia akan musnah (ada empat skenario musnahnya
jagad raya, mulai dari Big Rip, Big Freeze, Big Crunch, dan Big
Slurp), namun masih ada saja pertanyaan tak terjawab tentang jagad
raya ini. Salah satunya mengapa “void” bisa ada. “Void” (gue
menerjemahkannya sebagai “Kehampaan”) adalah bagian alam semesta
yang teramat gelap karena hanya memiliki sedikit bintang ataupun
galaksi di dalamnya, bila dibandingkan dengan wilayah alam semesta
lain. Baik bintang maupun benda langit lainnya seakan “menghindari”
Kehampaan ini. Sebuah jawaban muncul, bahwa mereka “menghindari”
Kehampaan itu karena tertarik ke arah lain, yang dinamakan “The
Great Attractor”.
Namun
apakah “The Great Attractor” itu? Misteri itu bahkan jauh lebih
besar, bahkan mungkin menjadi misteri terbesar di jagad raya ini.
Jika
kita melihat peta alam semesta, maka pastilah kalian menyadari bahwa
bintang-bintang dan galaksi yang menaunginya tersebar tak merata.
Galaksi biasanya berkumpul dalam satu “cluster”. Namun di antara
cluster-cluster tersebut, terdapat ruangan kosong yang disebut
“void”. Adanya “Void” atau Kehampaan tersebut masihlah
misteri. Contoh paling terkenal adalah “Bootes Void” yang
memiliki diameter 330 juta tahun cahaya. Bootes Void memiliki hanya
60 galaksi, padahal wilayah seluas itu (0,3% dari seluruh jagad raya)
harusnya memiliki lebih dari 2 ribu galaksi.
Bootes Void hanyalah satu dari
berbagai Kehampaan di alam semesta ini. Namun mengapa ada wilayah
kosong seperti itu di alam semesta? Kita bisa mengetahui jawabannya
(atau at least menebaknya, karena kita belum tahu kebenarannya)
dengan menilik wilayah lain di alam semesta yang justru memiliki
kondisi sebaliknya. Di wilayah itu justru galaksi berjejal-jejal di
dalamnya.
Pada tahun 1986, peneliti menemukan
anomali gravitasi antar-galaksi di wilayah yang disebut Laniekea
Supercluster. Pertama gue jelaskan dulu, galaksi kita yakni Bima
Sakti dan tetangga kita, galaksi Andromeda termasuk ke dalam
supercluster (kumpulan galaksi) bernama Virgo Supercluster. Virgo
Supercluster ternyata merupakan bagian dari supercluster yang jauh
lebih besar, bernama Laniekea Supercluster, yang menjadi rumah bagi
100 ribu galaksi.
Di sinilah para peneliti menemukan hal
yang aneh. Galaksi kita, Bima Sakti, bersama galaksi-galaksi di
sekitarnya, kini tengah bergerak menuju ke sebuah titik di Laniekea
Supercluster, yakni tepatnya menuju ke Konstelasi Norma. Para
peneliti kala itu tak tahu apa yang sebenarnya menarik Bima Sakti ke
arah rasi Norma ini sehingga mereka sekadar menyebutnya sebagai “The
Great Attraction” atau “Sang Penarik Agung”. Para peneliti tak
bisa melihat apa sebenarnya sang “Penarik Agung” ini karena
wilayahnya berada di “Zone of Avoidence” atau ZOA.
Apa itu ZOA? Well, bayangkan lokasi
kita di Bima Sakti saat ini. Bima Sakti adalah galaksi berbentuk
spiral dengan bagian yang teramat terang (karena mengandung banyak
bintang) di pusatnya, sementara “tangan-tangan” spiralnya
memiliki lebih sedikit bintang. Nah, kita terletak di “tentakel”
Bima Sakti yang menyebabkan galaksi Bima Sakti di langit malam
tidaklah terlihat seperti spiral, namun hanya seperti garis yang
terang dan dijejali bintang (karena kita melihatnya dari samping).
Bima Sakti kita sesungguhnya berbentuk seperti ini |
Namun dari Bumi kita terlihat seperti ini |
Nah, ada bagian yang takkan bisa kita
lihat di langit malam, yakni bagian yang terhalang oleh bagian pusat
Bima Sakti. Bukan karena terlalu gelap, namun justru karena terlalu
terang. Karena tadi, bagian pusat memiliki lebih banyak bintang. Nah,
daerah di balik pusat Bima Sakti inilah yang disebut sebagai ZOA,
yakni wilayah yang takkan bisa dijangkau oleh teleskop manapun karena
terhalang oleh galaksi kita sendiri.
Segala sesuatu yang berada di arah panah itu adalah ZOA karena kita takkan bisa melihatnya sebab terhalang galaksi kita sendiri |
Akan tetapi tentu yang namanya peneliti tak berhenti sampai di situ. Mereka terus berusaha memecahkan misteri tersebut. Namun hasil penelitian mereka justru mengundang lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban. Mereka kemudian mengetahui bahwa Sang “Great Attractor” sendiri sebenarnya tengah bergerak menuju ke sebuah titik di Shapley Supercluster. Shapley Supercluster terletak 650 juta tahun cahaya dari kita dan baru ditemukan pada 1930 oleh astronom bernama Harlow Shapley dari Harvard.
Dengan kata lain, ada sesuatu di sana
yang menarik supercluster kita, termasuk galaksi Bima Sakti kita, ke
arahnya. Ada apa di sana? Itu pertanyaan besar lain. Apakah yang
begitu agung dan kuat hingga seolah-olah menarik galaksi-galaksi di
alam semesta ke arahnya? Sayang ya kita keburu menamai supercluster
itu “Shapley”. Jika saja kita menyadari signifikansinya kala itu,
kita pasti menamainya dengan julukan yang lebih dahsyat, seperti “The
God's Throne” semisal? Sebab apapun yang ada di sana pastilah
memiliki kekuatan yang maha-agung hingga alam semesta tunduk
kepadanya.
Nah ada yang lebih aneh ketimbang “The
Great Attractor”, yakni “void-void” yang di awal gue sebutkan
tadi. Ternyata ada kebalikan dari “The Great Attractor” (atau
apapun yang ada di Shapley Supercluster tadi), yakni “Dipole
Repeller”. Namanya memang kurang menarik karena subjek ini memang
kurang “menarik” (pun intended) sebab bintang-bintang dan galaksi
seolah menjauhinya. Yap, jika “Great Attractor” ini menarik isi
alam semesta ke arahnya, si “Dipole Repeller” ini justru menjadi
“antipati” karena semua galaksi dan bintang seolah malah “kabur”
darinya. Seperti dugaan para ilmuwan, “Dipole Repeller” ini
berisi “void-void” yang mahaluas.
Interaksi antara Dipole repeller dengan Shapley attractor |
Belum jelas apa yang sebenarnya
terjadi, apakah “Great Attractor” yang menarik galaksi-galaksi ke arahnya, atau malah “Dipole Repeller” yang mendorong mereka.
Ilmuwan malah menduga di antaranya, bahwa ada gaya misterius bernama
“dark flow” (dinamai “dark” bukan karena jahat atau apa,
namun karena masih misterius) yang bak ombak di lautan semesta,
membawa galaksi dan bintang-bintang yang mengapung di atasnya ke
dalam suatu arus tertentu.
Kita memang sampai saat ini tak bisa
mengamati ada apa sebenarnya di “Great Attractor” yang menarik
sejagad raya ke arahnya karena adanya ZOA tadi. Namun uniknya, karena
Matahari bersama dengan Tata Surya kita sebenarnya mengorbit pusat
galaksi Bima Sakti, maka suatu saat kita akan berada di posisi dimana
pandangan kita takkan lagi terhalang oleh ZOA, sehingga kita akan
bisa melihat apa atau “siapa” sesungguhnya Sang “Great
Attractor” tersebut.
Jika waktunya tiba, mungkin identitas
Sang Penarik Agung itu akan terkuak. Namun sayang, kita membutuhkan
waktu jutaan tahun hingga sampai di lokasi tersebut. Hingga saat itu,
kita hanya bisa menebak dan berfilsafat, apakah yang begitu agung di
sana, hingga jagad raya kita tertarik ke arahnya.
TAMBAHAN:
Sebuah video dari Channel Isaac Arthur (yang gue liat abis gue selesai nulis artikel ini hiks)
mencoba menjawab apa sebenarnya “The Great Attractor” itu dengan
dua ide yang amat menggelitik. Ide pertama, Shapley Supercluster
sebenarnya merupakan rumah dari ras alien yang sudah mencapai
Peradaban Type III dari Skala Kardhasev. Dengan teknologi itu, mereka
sudah mampu memanipulasi galaksi, sehingga galaksi kita dan
galaksi-galaksi lain di sekitarnya tertarik ke arahnya.
Ide kedua jauh lebih mencengangkan
ketimbang alien. Seperti kita tahu tadi dari penjelasan gue, awalnya
para ilmuwan mencoba mengetahui apa itu “The Great Attractor”
yang ada di posisi Konstelasi Norma. Namun mereka malah mengetahui
plot twist mengejutkan, bahwa “The Great Atrractor” yang kita
kira tengah menarik kita itu sebenarnya tertarik oleh sesuatu di
Shapley Supercluster. Nah, bagaimana jika kita terus menyelidikinya,
kita malah akan menemukan jawaban yang sama? Bagaimana jika Shapely
Supercluster justru juga ikut tertarik ke arah yang sama, terletak
jauh di belakang supercluster tersebut. Ada
apa di sana? Bagaimana jika kita kembali menemukan hasil sama, yang
menarik Shapley Supercluster itu juga tertarik oleh sesuatu yang
lain, begitu terus hingga suatu saat kita sadar ...
Apapun yang menarik bagian alam
semesta kita ini berada di luar alam semesta kita?
SUMBER:
WIKIPEDIA, YOUTUBE (Astrum), YOUTUBE (Joe Scott)
Salud sama bangdep, bisa nulis artikel seenak ini, pokok e jos tenan uhuy
ReplyDeleteSerius pengen banget bangdep diundang ke Hitam Putih
Salut dah buat bang Dave, btw ditunggu ya bang buat artikel lovecraftians horror nya
ReplyDeleteSemangat bang dave
Bangdep, saran aja, postingan2 bangdep yg baru2 kasi tag dong bang, biar enak nyarinya kalo mau baca2 lagi, makasih bang..
ReplyDeleteSalam,
Yume
Bang, kapan update lagii???
ReplyDeleteBang. Kalo menurut teori diatas kan kita kehalang ZOA untuk mengamati ke arah TGA. Dan harus sampe diposisi jam 12 baru bisa mengamati dimana butuh jutaan tahun. Tapi sebenernya bisa gasih kalo kita paling nggak ada diposisi jam 7 untuk sekedar "ngintip" apa yg ada dibalik ZOA itu
ReplyDeleteSupercluster mungkin ?? 🤔
ReplyDelete