Saturday, July 22, 2023

FINAL GIRLS: PROLOG


 Original series by: David Cahyo

 

KANTOR BERITA ONLINE “PROVOCATIVE”, JAKARTA (2020)

 

FINAL GIRL adalah istilah bagi sebuah plot klise dalam film-film horor.” reporter wanita itu melaporkan di depan sebuah green screen di studionya.

“Setiap film horor biasanya memiliki seorang protagonis wanita yang berhasil bertahan hidup hingga akhir film. Tokoh ini disebut sebagai 'Final Girl' atau 'Gadis Terakhir'. Saya sendiri lebih suka menyebutnya sebagai 'Puan Pamungkas' dan kenyataannya, tokoh-tokoh ini memang benar-benar ada dalam kehidupan nyata.”

Green screen di belakang reporter itu kemudian menampilkan sebuah panorama danau yang terlihat kelam. Mungkin karena filter grayscale yang berhasil mengilusikan danau yang aslinya indah itu menjadi menyeramkan.

“Tiga tahun lalu, di danau yang disebut Telaga Angker ini, pembunuhan berantai menimpa para penghuni sebuah resort. Sang pembunuh menyamar menjadi sosok dalam urban legend yang bangkit dari danau untuk membalas dendam. Peristiwa ini hanya meninggalkan satu korban selamat; seorang gadis.”

Gambar kemudian berganti dengan garis-garis polisi kuning yang menutup sebuah rumah yang hampir ludes terbakar.

“Pemirsa juga pasti masih ingat dengan kejadian tahun 2015 yang lalu, dimana 'Kost Dara', sebuah ‘sorority house’ yang terletak di tengah kota Yogyakarta menjadi saksi bisu pembantaian yang menimpa para gadis yang mendiaminya. Satu orang gadis penghuninya juga berhasil selamat dari peristiwa ini.”

Layar hijau itu beralih ke sebuah tayangan dari atas sebuah helikopter yang meliput kebakaran sebuah hutan.

“Dua tahun lalu, kejadian di Rawa Pati mengejutkan seantero Nusantara ketika sekelompok pecinta alam menjadi korban keganasan dari keluarga kanibal yang disebut-sebut tinggal di pedalaman hutan tersebut. Hanya ada satu saksi mata, seorang gadis, yang berhasil bertahan hidup dari peristiwa tersebut.”

Gambar berubah kembali menjadi situasi panik yang terekam dari sebuah kamera video amatir, dengan suara sirine ambulans dan mobil pemadam kebakaran yang meraung-raung di belakangnya.

“Tahun lalu, acara Prom Night sebuah SMA juga menjelma menjadi petaka ketika salah satu murid yang merayakan pesta kelulusan itu tiba-tiba mengamuk dan menghabisi nyawa teman-temannya. Yang selamat dari kejadian itu hanya satu orang gadis saja.”

“Dan terakhir,” terpampang gambar sebuah tebing dengan latar belakang lautan biru yang amat indah. Namun, drone yang melayang di atasnya menangkap gambar sebuah bus yang terbalik dan terbakar, dengan beberapa mayat terlihat tersangkut di tebing dan yang lain mengapung dan dipermainkan deburan ombak. Gambar mayat-mayat itu tentu saja telah disensor.

“Pada 2018, tragedi mengerikan menimpa sebuah bus darmawisata penuh anak-anak remaja yang meluncur tak terkendali, menabrak pembatas jalan, dan terguling dari sebuah tebing di Bali. Bak suatu keajaiban, empat orang berhasil menyelamatkan diri dari bus naas tersebut. Namun secara misterius, mereka kemudian satu demi satu tewas secara menggenaskan, bak dikejar oleh takdir mereka, dengan hanya menyisakan satu penyintas. Berbeda dengan kasus lainnya, satu-satunya yang selamat dari peristiwa ini adalah seorang laki-laki.”

“Kelima kejadian yang cukup mengguncang publik ini meninggalkan pertanyaan-pertanyaan bagi kita,” kamera kembali beralih pada sang presenter, “Apa yang terjadi dengan para survivor itu? Bagaimanakah perasaan mereka? Bagaimana mereka melewati hari-hari mereka dengan trauma mereka sebagai puan pamungkas? Adakah rasa bersalah, penyesalan, bahkan dendam pada sang pembunuh?”

Kamera kemudian mengakhiri siaran itu dengan close up wajah sang reporter wanita itu.

“Saya Amelia Suci akan memberikan laporan eksklusif tentang para puan pamungkas ini!”

 

BERSAMBUNG

 


1 comment: