Monday, September 30, 2024

GUNDALA: JAGAD GENI

 

“Namaku adalah Gundala dan aku bukanlah seorang pahlawan.”

Sancaka, seorang pemuda yang sedang mengerjakan tahap akhir tesisnya, tiba-tiba terbangun tanpa satupun ingatan tersisa akan dirinya. Yang ia tahu, seorang pemuda menyelamatkannya dari sambaran petir. Ketika menelusuri masa lalunya, ia menghadapi sekelompok penjahat berkekuatan adidaya yang ingin menguasai dunia, sembari berusaha menyelamatkan kekasihnya.

Keputusan apa yang akan ia ambil? Melarikan diri, melindungi semua yang ia cintai, ataukah bergabung dengan kegelapan?

Kisah seorang pahlawan akan dimulai. Di sini.

Selamat bergabung.


NB: cerita ini adalah fan fiction Gundala dari komik yang pernah terkenal pada era 80-an. Saya tak memegang hak cipta atas tokoh ini.


Sedikit catatan penulis:

Novela ini gue tulis dengan gaya yang lebih eksperimental untuk mencoba sejauh apa gue bisa menulis narasi. Makanya jangan heran jika ada perbedaan “sudut pandang” pada bab awal, tengah, dan akhir. Saat menulis bab pertama, gue merencanakan seluruh cerita akan ditulis dari sudut pandang orang pertama (yakni dari sudut pandang tokoh utamanya, Sancaka). Namun menginjak bab berikutnya, gue menyadari bahwa hal itu tidak mungkin, sehingga gue mencampur antara sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga agar kita bisa melihat hal-hal yang tak mampu dilihat tokoh utamanya. Di bab terakhir gue malah menyadari bahwa gue nggak mungkin memakai sudut pandang pertama lagi, sehingga gue full menggunakan sudut pandang orang ketiga. Nantinya keseluruhan cerita lanjutannya hanya akan menggunakan sudut pandang orang ketiga supaya seragam.

Berikutnya, jika kalian membaca cerita ini dan kebingungan, jangan khawatir karena gue mencoba menulis cerita ini dengan gaya “Memento” dari Christopher Nolan, dimana sang karakter utamanya mengalami amnesia sehingga ia berusaha mengumpulkan kepingan-kepingan memorinya, yang berakibat jalan cerita ini akan lompat-lompat dari masa kini ke masa lalu, kadang tanpa pemberitahuan. Jadi gue peringatkan dulu, cerita ini membutuhkan konsentrasi penuh dan sedikit logika supaya kalian mengetahui di masa apa latar belakang bagian kisah yang kalian apa sedang terjadi. Tapi gue yakin kok ama kecerdasan pembaca-pembaca gue dan percaya kalian bakal bisa mencernanya dengan baik!

Di beberapa bagian kalian malah mungkin akan terasa membaca postingan sains dari gue karena beda dengan kisah-kisah science fiction lainnya yang hanya bermodal “fantasi”, gue berusaha sekeras mungkin memberikan penjelasan saintifik akan semua yang terjadi di sini (walaupun hasilnya tentu tak sempurna).

Akhir kata, selamat menikmati!

1 comment:

  1. Semoga lancar Bang Dave. Insya Allah Teddy nantikan tiap pekan, hehe.

    Kalau boleh saran konten. Bang Dave tau kanal YouTube "CocoMelon" nggak?
    Katanya progam itu nggak baik bagi anak-anak. Apakah benar?

    Apa memang ada sisi kelamnya Bang??

    ReplyDelete