Hallo para
movie-goers, mungkin kalian bingung ya genre apaan sih “crazy
movies” ini. Pasti genre nggak jelas bikinan admin MBP (yang juga
nggak jelas). Well, tepat sekali! Postingan ini emang gue bikin
khusus buat film-film horor “gila” yang mendobrak pakem-pakem
yang ada. Ada beberapa film yang menurut gue amat unik sehingga gue
perlu memasukkannya ke sini. Berikut ini list-nya.
1. THE WITCH IN THE WINDOW (2018)
Film ini nggak
dirilis di bioskop, melainkan diputar secara eksklusif di Shudder.
Buat kalian yang nggak tahu apa itu Shudder, itu adalah layanan
streaming berlangganan khusus film horor, jadi mirip versi seremnya
Netflix. Gue mengerti kok alasan kenapa film ini nggak ditayangkan di
layar lebar karena film ini bergenre “slow burn” dan gue tahu
banyak yang nggak begitu menghargai genre ini, terutama orang-orang
yang nggak sabaran. Film-film slow burn emang punya alur yang pelan
banget dan terkenal “pelit” dalam menampakkan teror demi build up
yang memuaskan. Tapi gue sama sekali nggak keberatan dengan film slow
burn, bahkan gue cenderung menyukai film bergenre seperti ini karena
biasanya mereka punya pay off yang sesuai (jika kita mau bersabar
sepanjang film).
Maka dari itu,
film ini mungkin “kontroversial” buat kalian. Ada kemungkinan
(besar malah) kalian nggak akan menyukainya, tapi gue pribadi malah
amat terkesan dan bahkan “memuja” film ini.
Ceritanya cukup
simpel, yakni seorang ayah dan anaknya yang pindah ke sebuah rumah
berhantu. Film-film slow burn seperti ini nggak hanya mengandalkan
penampakan hantu aja (yang biasanya minimalis, tapi begitu keluar
malah nakutin banget), tapi juga mengeksplore drama keluarga. Dan
itulah yang akan kalian saksikan di sini.
Alasan utama gue
memasukkannya ke list ini adalah film ini menawarkan teknik
sinematografi yang belum pernah gue lihat sebelumnya (gue nggak
bilang ini belum pernah dilakukan, tapi gue bilang ini pertama
kalinya gue melihat teknik ini). Yakni ketika sang tokoh berbicara
atau bercakap-cakap, kamera bukannya mengarah ke tokoh yang sedang
ngobrol itu (seperti teknik kamera pada lazimnya), namun malah
menyorot ke angle atau sudut yang nggak biasa, semisal pojokan rumah
yang nggak ada apa-apa di sana. Tentu scene ini akan membuat kita
berpikir akan terjadi sesuatu di lokasi yang disorot oleh kamera itu,
sebab lokasi itu lebih penting ketimbang karakter yang sedang
berdialog. Nah, ini merupakan build up ketegangan yang amat efektif
(dan juga low budget) dan akan bikin kita deg-degan.
Overall, film ini
amat menarik walau seperti kata gue tadi, mungkin bukan untuk semua
orang. Gue kasi film ini skor 3,5 CD berdarah.
2. TERRIFIED (2017)
Film berbahasa
Spanyol berjudul asli “Aterrados” ini merupakan salah satu film
paling “gila” yang gue saksikan. Bahkan mungkin salah satu film
horor terbaik yang pernah gue tonton. Ada banyak review yang
menyanjung film ini dan jelas, review-review itu sama sekali nggak
bohong. Film ini kembali membuktikan kenapa kalian mesti lebih banyak
menonton film-film horor berbahasa Spanyol.
Secara alur,
“Terrified” mengingatkan kita pada film-film horor Jepang seperti
“Ju On” (bahkan teknik scare-nya juga hampir mirip). Film ini
menceritakan tentang sebuah rumah yang dihantui oleh sosok monster
yang tak hanya mengerikan untuk dilihat, namun juga amat ganas. Film
ini memiliki tiga alur. Yang pertama (bagian awal) adalah seorang
pria yang mengeluhkan suara-suara dari rumah tetangganya. Yang kedua
adalah penjelasan apa yang sebenarnya terjadi di rumah tetangga itu.
Dan yang ketiga menceritakan para investigator paranormal yang
berusaha menyelidiki peristiwa-peristiwa supranatural di rumah itu.
Kalo gue diminta
menggambarkan film ini dengan satu kata, pastilah kata itu adalah
“sempurna”! Film ini punya segalanya: monster yang membuat kalian
bergidik ngeri, jumpscare yang bisa bikin kalian melompat sampai
jerit-jerit, twist demi twist yang menarik, serta kengerian yang
sepertinya memang melekat di film ini dari awal hingga akhir. Sosok
monster yang ada di sini teramat kuat hingga kita bisa tahu nggak
akan ada yang bisa lolos dari terornya dan sense of hopeless inilah
yang membikin film ini benar-benar menakutkan.
Gue nggak ingat
bisa sepuas ini nonton sebuah film horor setelah bertahun-tahun,
apalagi perasaan ini datang setelah melihat sebuah film
“anti-mainstream” yang bahkan nggak berbahasa Inggris. Ketika gue
menonton sebuah film horor, biasanya gue merasa ada yang kurang,
semisal ah kurang di bagian ini atau endingnya kurang mengigit. Gue
selalu merasa ada sesuatu yang bisa diperbaiki di film itu untuk
membuatnya lebih bagus. Namun film ini berbeda. Film ini sudah
sempurna tanpa perlu diperbaiki. Film ini mengingatkan dnegan
perasaan yang gue alami ketika gue pertama kali menonton film-film
J-horror. Semuanya begitu sempurna. Filmnya aneh memang, tapi
ketidakbiasaan itu, kemauannya untuk keluar dari hal-hal klise dan
benar-benar all out gilanya, itulah yang membuat film ini menonjol
dari yang lain.
Singkat kata, gue
kasih nilai 5 CD berdarah untuk film ini.
3. BLACK DEATH (2010)
Gue agak
tercengang pas gue tahu aktor utama film ini adalah Eddie Redmayne
yang pernah dapat Oscar setelah memerankan sosok Richard Hawkins
dalam film autobiografinya dan di film-film mainstream, ia juga
populer sebagai tokoh utama di spin off Harry Potter “Fantastic
Beast and Where To Find Them”. Makanya nggak perlu diragukan lagi
kan Eddie ini aktor kelas atas yang aktingnya nggak perlu diragukan
lagi. Makanya gue mikir, kenapa ya dia main di film horor? Mungkin
aja dia dapatin peran ini sebelum namanya terkenal sebagai aktor
kelas kakap dengan bayaran tinggi.
Film bikinan
Inggris ini bersetting di masa kelam Eropa pada abad ke-14 dimana
kala itu wabah Black Death tengah melanda benua itu dan memusnahkan
sebagian besar populasinya. Namun di tengah teror wabah itu, masih
ada berita yang lebih mengerikan, yakni desas-desus dimana ada sebuah
desa yang penduduknya bisa bangkit lagi dari kematian. Isu itu
mendorong sekelompok pasukan dikirim ke desa itu untuk menyelidiki
keberadaan black magic yang meresahkan warga itu. Dalam perjalanan,
mereka dibantu oleh seorang biarawan muda yang diperankan Eddie
Redmayne sebagai penunjuk jalan.
Dari sinopsisnya,
gue awalnya berpikir ini film zombie, but it's even better! Untuk
menampilkan kondisi Eropa saat dicekam Dark Age ini, film ini nggak
malu-malu menampilkan adegan-adegan gore. Jalan ceritanya juga seru
dan gue sebenarnya nggak bisa spoiler kalian apa yang menyebabkan gue
masukin film ini di list film-film “gila”. Yang jelas, klimaksnya
benar-benar mengandung plot twist yang bikin gue menganga dan segala
yang gue pikirkan tentang “apa” film ini sebenarnya semenjak awal
dibuat berubah ketika plot twist ini terkuak. Lagi-lagi gue nggak
bisa bilang apa itu karena akan membuat pengalaman nonton film ini
jadi nggak seru, tapi yang pasti gue amat merekomendasikan film ini
untuk kalian.
Gue bener-bener
suka film ini. Mungkin menurut kalian film ini nggak sedahsyat
film-film lainnya (dan gore-nya pun mungkin kurang brutal ketimbang
yang gue bahas di review film Gore), tapi tetap twistnya itu gue
pikir sangat inovatif dan bisa jadi ide film-film berikutnya.
Gue kasih film ini
skor 4 CD berdarah.
4. THE HALLOW AKA
THE WOODS (2015)
Gue tertarik
menonton film ini karena bujukan salah seorang youtubers yang
mereview film-film horor yang underated
di vlog-nya. Ternyata dia nggak bohong, “The Hallow” ini
merupakan salah satu film paling seram yang pernah gue tonton.
Andaikan film atmosfer “The Ritual” dan “The VVitch” dicampur
dengan “A Quiet Place”, maka inilah hasilnya.
“The Hallows”
bersetting di Irlandia (salah satu alasan mengapa gue perlu menilik
film horor Irlandia) dan berkisah tentang seorang peneliti dan
keluarganya yang tinggal di dalam hutan untuk meneliti penyakit
misterius yang menyerang hutan tersebut. Namun kehadiran mereka tak
disambut baik oleh para tetangganya. Mereka kemudian mengetahui bahwa
ada alasan mengapa hutan tempat mereka tinggal seharusnya tak boleh
dimasuki manusia, sebab ada makhluk misterius yang mengintai di dalam
kegelapan hutan.
Gue suka banget ama film
ini. jika beberapa film slow burn seperti “Hereditary” memiliki
pace yang amat pelan, maka film ini jelas kebalikannya. Nggak perlu
terlalu banyak cing cong soal pengenalan tokoh, kengerian dalam ini
langsung ditunjukkan tanpa menunggu banyak waktu. Di 30 menit
pertama, sosok monster yang mengancam mereka sudah diperlihatkan
secara vulgar. Awalnya gue sempat kecewa, karena gue berpikir filmnya
nggak akan seru lagi jika monsternya sudah muncul duluan. Namun
ternyata gue salah, ada banyak yang masih mendukung jalan cerita,
semisal keluarga mereka yang mulai terkoyak akan ketidakpercayaan.
Belum lagi, keluarga yang menjadi tokoh utama film ini juga memiliki
bayi yang harus mereka lindungi.
Film ini sempurna,
mulai dari CGI (biasanya gue nentang abis jika ada CGI di film horor,
tapi kali ini memang mendukung cerita banget), plot
twist tentang “apa” sebenarnya
makhluk-makhluk yang menimpa mereka, sedikit body
horror dengan takaran yang cukup, serta
penyelesaian dan jalan cerita yang “A Quiet Place” banget, semua
memang sempurna. Tapi gue sempet heran, masa sih film sebagus ini
tapi gue nggak pernah dengar sebelumnya?
Ternyata setelah gue
selidikin (cailah), film ini awalnya berjudul “The Woods”. Naaaah
... ini dia pangkal permasalahannya. Gue sih sering denger review
bagus tentang film horor berjudul “The Woods”, tapi pas gue
cari-cari nggak pernah ketemu. Ternyata filmnya memiliki judul yang
lain. Perubahan judul ini mungkin karena judul “The Woods” udah
sering dipake oleh film lain jadi bikin rancu.
Akhir kata, seperti yang
udah gue bilang tadi, gue “terpaksa” ngasi skor sempurna, alias 5
CD berdarah untuk film ini.
Njiiiirrrrrrr gw ngejerit dong kena jump scare nya monsternya serem , anjiiirrrrr
ReplyDeleteYg bikin gw geregetan nape si funes lama amaaattttt bertindak ny aduuuuh pake kena serangan jantung ampe gw jejeritan ngatain funes 😂🤣😂🤣👌🏻
Ngomongin "terrified" ya? Emang jumpscarenya parah apalagi yg di jendela wkwkwk
Delete