*apa yang akan kalian lakukan jika terjebak dalam kerumunan seperti ini?*
Gue nggak tahu terjemahan yang tepat dari “human stampede”, jadi di sini gue akan menggunakan istilah “kepanikan massal”. “Human stampede” adalah kondisi dimana karena dipicu suatu hal, kerumunan massa yang berjumlah besar menjadi panik sehingga saling mendorong, tak jarang menimbulkan korban tewas akibat terhimpit atau terinjak-injak. Tragedi kepanikan massal bisa terjadi dimana saja, seperti di stasiun kereta, konser, pesta tahun baru, stadion olahraga, bahkan saat upacara keagamaan, asal terdapat banyak orang. Banyaknya korban tewas dalam kepanikan massal ini akan membuat kita sadar bahwa sebisa mungkin kita harus menjaga pikiran kita jernih dan menghindari rasa panik berlebihan saat kita merasa terancam bahaya. Sebab kadangkala dampak kepanikan akan lebih buruk ketimbang situasi yang menyebabkan kepanikan tersebut.
1. Brooklyn Bridge Stampede
Kapan dan Dimana: 30 Mei 1884 di New York, Amerika Serikat
Korban jiwa: 15 orang
Ketika pertama dibuka, Jembatan Brooklyn yang menghubungkan Manhattan dengan Brooklyn, menjulang bak monumen raksasa yang membanggakan bangsa Amerika. Dibutuhkan waktu 14 tahun untuk menyelesaikan jembatan ini sehingga pesta pembukaannya-pun dibuat luar biasa meriah, dihadiri ratusan ribu warga. Sekitar 150.000 pedestrian memadati jembatan ketika tiba-tiba seseorang berteriak “Jembatan runtuh!!!”. Hal ini memicu kepanikan massal yang menyebabkan 15 orang terinjak-injak hingga tewas. Tragisnya, rumor itu sama sekali tidak terbukti benar. Untuk membuktikan keamanan jembatan ini bagi warga New York, pengusaha sirkus bernama PT Barnum mengadakan parade gajah melintasi jembatan ini. Namun tetap ini membuktikan bahwa dalam situasi seperti itu, kita sebaiknya jangan mempercayai isu yang belum jelas kebenaran dan asal-usulnya.
2. Heysel Stadium Disaster
Kapan dan Dimana: 29 Mei 1985 di Brussel, Belgia
Korban jiwa: 39 orang
Ini adalah salah satu tragedi terburuk dalam sejarah persepakbolaan di Eropa, dimana kerusuhan di dalam stadion Heysel mengakibatkan kematian 39 orang dan 600 lainnya mengalami luka2. Kerusuhan tersebut terjadi sebelum pertandingan final Piala Eropa antara tim Juventus dari Italia melawan Liverpool dari Inggris. Tragedi ini bermula ketika fans Inggris yang beringas (dikenal dengan sebutan “Hooligan”) berusaha merangsek masuk ke area dimana fans Juventus berada. Fans Juventus yang ketakutan berbondong-bondong kabur ke arah berlawanan sehingga mendesak para fans yang terlebih dulu duduk dekat dinding beton (yang kemudian hancur karena tekanan ribuan orang tersebut).
Peristiwa ini menyebabkan puluhan fans Juventus tewas dan tim Liverpool dilarang untuk bertanding di kejuaraan Eropa manapun selama 5 tahun. Ini bukan satu-satunya kerusuhan yang disebabkan oleh fans Liverpool. Pada 15 April 1989, kepanikan massal kembali melanda di Stadium Hillsborough, Inggris saat pertandingan Liverpool melawan Nottingham Forest, menyebabkan 96 korban tewas. Namun tragedi kerusuhan sepak bola terbesar dalam sejarah adalah tragedi pada babak kualifikasi Olimpiade tahun 1964 di Lima, Peru yang menyebabkan 318 orang tewas terinjak-injak dalam kepanikan massal yang tragis.
3. Shiloh Baptist Church Disaster
Kapan dan Dimana: 19 September 1902 di Birmingham, negara bagian Alabama, Amerika Serikat
Korban jiwa: 115 orang
Jemaat gereja kulit hitam yang kala itu sedang mendengarkan kotbah pendeta seketika jatuh ke dalam kepanikan karena mengira gereja dilanda kebakaran. Pada malam kejadian, dua orang jemaat berselisih karena memperebutkan tempat duduk. Salah satu orang berteriak “Fight!” (pertengkaran), namun kebanyakan jemaat justru mengira mereka mendengar kata “Fire!” (kebakaran), menyulut kepanikan massal. Desain gereja memperparah kejadian ini. Untuk menuju ke pintu keluar, mereka harus menuruni sebuah tangga. Dorongan dari orang2 yang panik di belakangnya menyebabkan mereka yang berada di depan terjatuh dan bertumpukan di depan pintu, memblokir satu-satunya jalan keluar. Saat kejadian, tumpukan tubuh manusia sudah mencapai 3 meter. Tambahkan dorongan dari sekitar 1.500 orang yang panik di belakangnya, tak heran jumlah korban jiwa sangat banyak. Namun musibah di gereja ini bukan satu2nya kepanikan massal yang ironisnya terjadi saat perayaan keagamaan yang seharusnya berlangsung damai, seperti yang akan terlihat di list ini.
4. Kiss Nightclub Fire
Kapan dan Dimana: 27 Januari 2013 di Santa Maria, Brazil
Korban jiwa: 242 orang
Kepanikan massal bisa terjadi dimana saja, namun dampaknya akan lebih mematikan apabila terjadi di ruang tertutup, apalagi bila diperparah dengan kebakaran. Akibat satu langkah sepele, yakni menyalakan kembang api di dalam diskotik, kebakaran kecil segera merembet dan menyulut kepanikan massal. Banyaknya korban jiwa disebabkan hanya ada satu pintu keluar (yang juga sekaligus pintu masuk). Hal ini diperparah dengan jumlah orang di dalam diskotik yang melebihi kapasitas maksimal (sekitar hampir 1.000 orang). Banyak korban tewas terjebak di dalam kamar mandi setelah mengira bahwa pintu kamar mandi adalah pintu keluar darurat. Sekitar 180 korban ditemukan bertumpuk di dalam kamar mandi sempit itu, semuanya tewas. Bisa dibayangkan kepanikan yang terjadi apabila kalian terjebak di dalam gedung dengan keamanan tak memadai seperti denah ini.
Tragedi lain yang melibatkan kebakaran, namun dalam skala lebih besar adalah tragedi di Iroquois Theatre di Chicago, Amerika Serikat pada 30 Desember 1903 ketika 2.000 orang terjebak di dalam gedung teater yang terbakar. Minimnya pintu keluar menyebabkan pintu terhalang tumpukan tubuh dan menyebabkan kematian sia-sia dari sekitar 600 orang.
5. Phnom Penh Stampede – 456
Kapan dan Dimana: 22 November 2010 di Phnom Penh, Kamboja
Korban jiwa: 456 orang
Peristiwa kepanikan massal ini terjadi baru-baru saja di tahun 2010 dan disebut-sebut sebagai tragedi terbesar di Kamboja sejak genosida pada masa Khmer Merah. Di tengah perayaan “Khmer Water Festival”, ribuan orang berdesak-desakan di tengah jembatan sungai Tonle Sap, dimana arus manusia masuk dan mendorong dari dua arah. Kepanikan segera melanda ketika polisi menyemprotkan air ke arah kerumunan untuk membubarkan mereka. Secara mengejutkan, sekitar 456 orang meninggal akibat terhimpit ataupun jatuh ke sungai dan tenggelam. Beberapa tewas karena tersetrum akibat menyentuh kabel listrik yang menjalar di atas jembatan. Dan yang menyedihkan, hampir seluruhnya adalah muda-mudi. Pemandangan aftermath yang “eerie” menampakkan ribuan sepatu dan benda-benda lain milik para korban berceceran di TKP jembatan tersebut.
6. Kumbha Mela Stampede
Kapan dan dimana: 3 Februari 1954 di Allahabad, India
Korban jiwa: 500-800 korban
India merupakan salah satu tempat dimana sering terjadi peristiwa kepanikan massal yang memakan banyak korban jiwa. Tragisnya, kepanikan massal ini justru seringkali terjadi di tengah ritus massal agama Hindu yang diikuti oleh ribuan orang. Namun tragedi terbesar dalam sejarah India adalah tragedi dalam perayaan Kumbha Mela (upacara mandi bersama) di kota Allahabad, negara bagian Uttar Pradesh. Perayaan ini spesial bagi bangsa India sebab inilah perayaan religius pertama sejak India mendapatkan kemerdekaan mereka dari Inggris. Tak heran, sekitar 4-5 juta peziarah berpartisipasi. Ketiadaan kontrol massa menyebabkan kekacauan yang berakibat ratusan korban jiwa terinjak-injak dan tenggelam. Jumlah korban jiwa dalam peristiwa ini masih simpang siur. Media dalam negeri India menyebutkan sekitar 500 orang tewas, namun media luar negeri seperti The Guardian melaporkan hingga 800 orang kehilangan nyawanya akibat kejadian ini. Sebagai catatan, perayaan Kumbha Mela merupakan perayaan agama terbesar di dunia, dimana pada 2010 memecahkan rekor dengan mengumpulkan 80-100 juta peziarah di Sungai Gangga.
Peristiwa naas lainnya terjadi sepanjang sejarah India, seperti di Kuil Vidhan Bhavan, kota Nagpur pada 1994 ketika 113 orang tewas setelah berhimpitan dengan sekitar 40 ribu orang. Tragedi2 lainnya yang tercatat di abad ke-21 adalah di Maharashtra tahun 2005 (265 korban jiwa), di Kuil Naina Devi tahun 2008 (162 korban jiwa), Kuil Chamunda Devi di Jodhpur pada 2008 (224 korban jiwa), Kuil Ram Janki di Kunda pada 2010 (71 korban jiwa), Kuil Sabarimala di Kerala (102 korban jiwa), dan saat festival Navatri tahun 2013 (115 korban jiwa).
7. Baghdad Bridge Stampede
Kapan dan dimana: 31 Agustus 2005 di Baghdad, Irak
Korban jiwa: 953 orang
Salah satu kematian massal terbesar dalam sejarah Irak ini tak terjadi akibat serangan teroris maupun angkatan bersenjata Amerika Serikat, melainkan diakibatkan kepanikan mereka sendiri. Pada 2005, segerombolan besar penganut Muslim Syiah mengikuti sebuah festival kegamaan di jembatan Al Maimmah di Baghdad ketika rumor tentang serangan bom bunuh diri menyeruak. Semua orang panik dan mencoba berlari ke segala arah di tengah kerumunan. Hampir seribu orang meninggal karena sesak napas, terinjak-injak, maupun tenggelam karena terjun dari jembatan.
8. Khodynka Tragedy
Kapan dan Dimana: 30 Mei 1896 di Moskow, Rusia
Korban jiwa: 1.389 orang
Tragedi Khodynka merupakan salah satu tragedi “human stampede” terbesar di dunia dimana lebih dari seribu penduduk Moskow tewas setelah berdesak-desakan di Lapangan Khodynka. Tujuan kerumunan massa saat itu hanya demi menerima hadiah berupa sebuah parcel berisi selembar roti, sosis, kue pretzel, kue jahe, dan sebuah cangkir. Hadiah tersebur dibagikan secara massal untuk memperingati kenaikan tahta Kaisar Nicholas II sebagai Raja Rusia. Sejak jam 5 pagi, sudah sekitar setengah juta penduduk memadati lapangan. Sekitar 1.800 personel polisi yang diterjunkan gagal mengkondusifkan situasi sehingga terjadi kepanikan massal yang menewaskan 1.389 orang dan melukai 1.300 lainnya. Yang lebih mengerikan, sang kaisar yang baru naik tahta justru menutup mata atas penderitaan rakyatnya ini, bahkan malah mengadakan perayaan berupa pesta dansa meriah pada malam setelah peristiwa naas itu terjadi.
9. Tragedi Haji
Kapan dan Dimana: 2 Juli 1990 di Mekah, Saudi Arabia
Korban tewas: 1.426 jiwa
Ibadah haji yang sudah dilaksanakan selama 14 abad pasti membuat kita berpikir bahwa pelaksanaannya pastilah sudah dikelola secara profesional. Namun kenyataannya tidak! Terdapat banyak tragedi kepanikan massal dalam pelaksanaan ibadah haji dimana sudah terhitung ribuan korban jiwa tewas di kota suci Mekah. Bencana terbesar adalah pada tahun 1990, dimana kepanikan massal melanda terowongan pedestrian “Al Maisim” yang mengarah dari Mekah menuju Mina dan menewaskan 1.426 peziarah. Tragedi ini bukan satu-satunya, sebab diikuti dengan tragedi2 lainnya, terutama pada saat ritual jumroh seperti pada tahun 1994 (korban jiwa sebanyak 270 orang), 1998 (118 korban jiwa), 2001 (35 korban jiwa), 2003 (14 korban jiwa), 2004 (251 korban jiwa), dan 2006 (345 korban jiwa).
10. Tragedi Chongqing
Kapan dan Dimana: 5 Juni 1941 di Chongqing, Tiongkok
Korban tewas: 4.000 jiwa
Serangan pasukan Jepang ke kota Chongqing di Cina dalam Perang Dunia II secara keseluruhan menewaskan 10 ribu korban sipil tak berdosa. Namun tak semuanya meninggal akibat kekerasan maupun serangan bom. Serangan militer selama 3 jam pada 5 Juni 1941 membuat panik sekitar 4 ribu warga yang bersembunyi di dalam bunker. Mereka sebenarnya aman di dalam sana. Namun mereka telanjur ditenggelamkan kepanikan sehingga akhirnya tewas akibat sesak napas.
BONUS:
Tragedi Carrefour
Kapan dan Dimana: 11 November 2007 di Chongqing, Tiongkok
Korban jiwa: 3 orang
Tragedi ini gue masukkan ke dalam bonus karena menurut gue ini adalah tragedi kepanikan massal paling bodoh dalam sejarah. Sekitar 3 orang tewas akibat berdesak-desakan dengan ribuan orang lainnya di Carrefour hanya untuk mendapatkan promo diskon sebesar 20% untuk minyak goreng.
Setelah mempelajari apa yang bisa diakibatkan oleh kepanikan massal, apa yang harus kita lakukan saat terjebak di tengah2 kepanikan massal? Pertama, jangan remehkan cedera akibat “human stampede”. Dalam kondisi panik, manusia akan memompa hormon aderanalin yang akan memberikan mereka kekuatan lebih. Pada kondisi panik, tekanan yang diberikan dari 6-7 orang yang mendesak ke arah yang sama cukup untuk membengkokkan pagar besi, bahkan meruntuhkan tembok batu bata.
Lakukan tindakan pencegahan, seperti selalu memperhatikan dimana pintu “exit” darurat ke manapun kamu pergi, seperti ke mall, stadion, atau di manapun terdapat banyak orang berkerumun. Jika kamu sudah telanjur terjebak di dalam kerumunan yang panik dan mereka bergerak ke satu arah (biasanya menuju pintu mereka masuk), ikuti saja dan jangan pernah melawan arus. Jangan pernah berdiri bertahan di tempat kalian berada, apalagi membungkuk atau duduk. Bergeraklah bersama dengan kerumunan dengan posisi kedua tangan melindung dada seperti petinju, untuk menghindari sesak napas akibat paru-paru kalian tertekan.
Jika memungkinkan untuk meloloskan diri, bergeraklah secara diagonal, menuju ke tempat yang aman. Dan yang paling penting, jangan pernah bersandar di tembok atau pagar, karena walaupun tampak aman, namun kalian bisa terhimpit oleh tekanan dari dua arah: dinding itu sendiri dan dari kerumunan orang.
Usahakan jangan sampai terjatuh. Jika kalian terjatuh, usahakan untuk segera bangun. Jika tidak bisa, lindungi kepala kalian dengan tangan kalian dan meringkuklah seperti posisi janin, untuk melindungi dada dan perut kalian. Jangan pernah biarkan perut atau punggung kalian terekspos untuk melindungi paru-paru kalian.
Namun lebih baik sedia payung sebelum hujan. Jika kalian berada di kerumunan massa dan merasa bahwa situasi memanas, sebaiknya kalian segera keluar dari kerumunan tersebut (walaupun sedang ada diskon besar atau ada performance dari band favorit kalian), sebab harga yang kalian akan bayar bila2 benar2 terjebak dalam kerusuhan massal takkan setimpal. Dan tentu yang lebih penting dari semua itu: selalu berpikir jernih, apapun kondisi berbahaya yang kalian hadapi. Jangan langsung percaya pada isu yang kalian dengar sehingga larut dalam kepanikan massal.
Jadi pengen adain konser dengan penonton 7 milyar orang :3
ReplyDeleteblog terkeren
ReplyDeletePerih hatiku liat bapak yg nangisi anaknya di stampede di India
ReplyDeleteParah tapi yg di China emang :(( Ya Allah demi minyak goyeng :((