Monday, February 24, 2025

GUNDALA: SUPERNOVA – CHAPTER 9

 


KRISIS KOBALT

 

NB: cerita ini adalah fan fiction Gundala dari komik yang pernah terkenal pada era 80-an. Saya tak memegang hak cipta atas tokoh ini.

 

Awang masih menyetrika ketika siaran televisi menayangkan breaking news.

“Wah ada apa ini heboh sekali?” ujar Yoga yang sedang menikmati snack di depan televisi.

Awang sendiri tak begitu tertarik. Sejak Sancaka menghilang tiba-tiba, Awang sangat terpukul. Ia melakukan berbagai cara untuk mencarinya, mulai dari menyebar poster bahkan melapor pada polisi. Namun tak ada hasil apapun.

Esthy jauh lebih terpukul ketimbang dirinya.

Perlu waktu bagi Awang untuk menghibur dan menenangkannya. Ia hanya mengatakan bahwa Sancaka mungkin pergi untuk menenangkan diri dan mencari tahu siapa orang tua kandungnya (toh dia baru tahu kalau dia anak angkat). Awang tak mungkin mengatakan Sancaka tiba-tiba menghilang setelah berubah menjadi ....

“Waaaaah! Apa itu?!” terdengar suara heboh yang menarik perhatian anak-anak kost lain. Awang menghentikan kegiatannya dan mematikan setrikanya.

“Ada apa sih?” rasa penasaran akhirnya menghinggapi Awang.

“Lihat!” tunjuk Yoga, “Ada UFO tertangkap kamera!”

Awang segera bergegas menuju ke depan televisi.

“Rekaman ini diperoleh baru saja dari tim peneliti Selandia Baru yang bertugas di Antartika. Pesawat raksasa misterius muncul dan mengeluarkan sinar, seakan mengambil sesuatu dari dalam es di Antartika. Badan keamanan PBB sedang mendiskusikan untuk mengirimkan pesawat militer ke lokasi tersebut. Namun mengingat jauhnya lokasi penampakan UFO ini dari pangkalan militer di Australia ...”

“Wah, kau percaya ini, Awang” Yoga menoleh ke arahnya. “Ada alie—“

“Lho? Awang?” ia heran melihat pemuda itu tak lagi berada di ruangan itu.

***

 

Seumur hidupnya Godam tak pernah memaksakan dirinya sejauh ini. Ia adalah seorang superhero, namun ia tak pernah mendorong dirinya hingga mencapai batas kemampuannya. Ia baru saja terbang sejauh ribuan kilometer dari Jawa menuju ke Antartika (bahkan sempat dikejar oleh jet tempur Australia ketika mencapai wilayah udara mereka). Apalagi Godam harus melesat secepat mungkin. Namun pada akhirnya ia berhasil melakukannya.

UFO di depannya jauh lebih besar ketimbang yang ia lihat di televisi. Berbentuk piringan besar, benda itu mengeluarkan sinar yang mengekstrak logam jenis tertentu dari dalam es. Retakan es menjalan makin besar, bahkan memecahkan gunung es menjadi beberapa bagian. Sebuah gunung es runtuh, menimbulkan luapan air dan tsunami kecil yang mengaduk-aduk lautan bak sendok di semangkok sup.

Godam memutari benda itu. Ia merasakan tak ada tanda-tanda kehidupan sedikitpun di pesawat ini. Apakah benda ini dijalankan menggunakan sistem autopilot? Darimana asalnya?

Godam tak memiliki waktu untuk bertanya-tanya. Apapun benda ini dan tujuannya hadir di sini, ia tak mau mengambil resiko. Ia segera mengeluarkan palunya dan menghantamkannya sekuat tenaga ke UFO tersebut.

Sukar dipercaya. UFO tersebut hanya bergeser beberapa inci saja. Pukulannya menyebabkan UFO tersebut penyok, namun dindingnya dengan segera pulih seperti sediakala, licin seperti sekaleng aluminium.

“Apa-apaan ini?” Godam tak habis pikir.

Ia memukulkan palunya kembali. Namun hasil yang sama terjadi. Benda itu penyok sejenak, hanya untuk kembali ke wujudnya yang semula.

Apapun yang ia lakukan, rasanya tak berpengaruh sedikitpun pada benda ini.

Godam mulai memancarkan cahaya dari cincinnya. Ia menyorotkan sinar laser yang langsung membakar benda itu. Tampaknya UFO itu merasa terancam dan menyalakan sistem keamanannya. Benda itu langsung mengarahkan senapannya ke Godam dan menembaknya bertubi-tubi.

Godam melesat dengan gesit, berusaha menghindari peluru-peluru. Beberapa serangan jatuh ke sebongkah gunung es dan langsung meledakkannya serta menenggelamkannya.

“Wah dahsyat juga!” pikir Godam, “Aku tak boleh lengah!”

Ia menghajarkan palunya kembali ke arah benda itu. Namun kali ini, tenaga yang terkumpul ke permukaan UFO itu justru dipantulkan kembali ke penyerangnya sehingga Godam langsung terhantam dan mendarat dengan keras di atas daratan es.

Retak-retak berbentuk jaring laba-laba langsung terlihat dimana ia mendarat dengan kesakitan.

“Sial! Bagaimana mengalahkan benda itu?”

Tiba-tiba ia melihat semua senjata di UFO itu kini diarahkan ke dirinya. Godam segera melesat ke angkasa sebelum tembakan-tembakan memberondongnya. Ketika serbuan itu selesai, hanya tertinggal kawah raksasa di permukaan es tersebut.

Godam hanya bisa menatap tak percaya ketika semua senapan di pesawat luar angkasa itu kembali terarah kepadanya yang tengah melayang di langit.

“Sial! Bagaimana aku bisa lari dari benda ini?”

Tiba-tiba pesawat itu meledak dengan sendirinya sebelum sempat menyerang Godam secara membabi buta.

Tidak, bukan meledak sendiri, pikir Godam.

Ia diserang.

Tapi oleh apa?

Ia melihat dari kejauhan dan tampak sebuah siluet, hampir tak terlihat karena gerakannya yang amat cepat.

Siluet itu tengah mempreteli bagian-bagian UFO tersebut, ah tidak, ia sedang memotong-motongnya.

Akhirnya ia bisa melihat senjata apa yang sosok itu pakai.

Sepasang sayap menyerupai sayap burung, menyobek-nyobek kapal itu tanpa ampun. Bagian-bagian kapal itu yang terpotong jatuh menghantam gunung es di bawahnya.

Tiba-tiba sosok itu berhenti di udara, seolah sedang mengambil ancang-ancang. Kedua sayapnya membuka dan tiba-tiba muncul pancaran sinar yang teramat kuat. Godam sampai menutup matanya karena silau.

Sinar itu diikuti suara ledakan yang amat dahsyat. Godam sampai harus berlindung di balik jubahnya. Begitu ia membuka mata, ia sudah melihat UFO itu hancur berkeping-keping dan bagian-bagiannya sudah terlontar ke arah laut, tenggelam.

Sosok bersayap itu tak lagi ada di sana.

Siapa dia?

Apa ada superhero lain yang berada di Bumi?


TO BE CONTINUED

 

 

 

3 comments:

  1. Bang, boleh bikinin artikel tentang anti gravitasi dari sayap kumbang? Serius menarik bgt, coba deh cari di YouTube

    Bikin artikel di karyakarsa juga boleh, disini juga boleh, hehehe

    ReplyDelete
  2. Dari jaman gua smp sampe lulus kuliah😁👌

    ReplyDelete