Hingga kini apa yang sebenarnya melayang di langit malam kala Battle of LA terjadi masihlah menjadi misteri |
Pernah dong menonton film-film bergenre alien invasion semisal “Independence Day” atau “War of The Worlds” yang berkisah tentang serangan alien di kota-kota besar di Amerika Serikat, semisal New York dan Washington DC (biasanya dengan efek CGI dimana landmark-landmark ikonik dihancurkan)? Nah, ternyata hal tersebut bukan hanya imajinasi Hollywood semata? Peristiwa serupa pernah (atau diduga pernah) terjadi di California, Amerika Serikat. Kala itu penduduk AS tengah tegang karena mereka terlibat perang dengan Jepang pada Perang Dunia II setelah Jepang dengan terang-terangan menyerang pangkalan militer Pearl Harbor di Hawaii. Kala itu, mengingat lokasi Jepang dan pantai barat Amerika yang “hanya” dipisahkan oleh Samudra Pasifik, pihak militer AS cukup yakin bahwa cepat atau lambat, Jepang akan menyerang wilayah benua Amerika demi menunjukkan dominasi mereka, sama halnya seperti Jerman yang menduduki berbagai negara di Eropa.
Ketakutan mereka mengejawantah ketika pada malam hari, antara 24 dan 25 Februari 1942, terjadi sebuah peistiwa misterius yang menggoncang negara tersebut. Kala itu langit kota Los Angeles riuh redam dan terang benderang akibat suara tembakan yang membelah keheningan malam. Pihak militer kala itu menembakkan amunisi mereka tiada henti karena melihat sesuatu di langit yang mereka yakini sebagai pesawat tempur Jepang, musuh bebuyutan mereka. Namun di sinilah letak keanehannya. Jepang sendiri menampik keterlibatan mereka dan menyanggah, bahwa serangan udara yang terjadi pada malam itu merupakan perbuatan mereka. Lalu apakah yang melayang di langit dan menyebabkan kepanikan massal kala itu?
Misteri itu masihlah belum terjawab hingga sekarang, namun ada pihak yang menyebut, bahwa jawaban dari misteri itu sesungguhnya ada di depan mata mereka.
Yakni serangan kapal-kapal luar angkasa atau UFO.
Benarkah teori itu, bahwa di tengah Perang Dunia II, kota Los Angeles hampir saja diluluhlantakkan oleh kunjungan alien? Kita akan kupas tuntas teori tersebut di Dark History kali ini.
Peristiwa Pearl Harbor kala itu membuat warga Amerika amatlah trauma
“Battle of Los Angeles” atau yang dikenal pula
dengan sebutan “Great Los Angeles Air Raid” terjadi pada tahun 1942, dimana
kala itu, Amerika Serikat untuk pertama kalinya terlibat perang dengan negara
lain. Sekarang mungkin nama AS amat lekat dengan perannya menginvasi negara
lain, semisal Perang Vietnam ataupun perangnya melawan Osama bin Laden di
Afghanistan pasca Tragedi 11 September. Namun AS memulai kiprahnya di kancah
perpolitikan dunia sebagai negara yang senantiasa netral dan enggan berpihak
pada negara lain ketika terjadi konflik internasional. Bahkan ketika Perang
Dunia II pecah, AS masihlah berusaha bersikap netral dan tak mau ikut campur
dalam laga yang melibatkan seantero planet itu. Akan tetapi sikap mereka
berubah drastis ketika Jepang memprovokasi dengan cara menyerang pangkalan
militer Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.
Ketegangan tentu saja memuncak bagi para warga
AS yang tiba-tiba terlibat perang setelah beberapa dasawarsa mengalami masa
damai. Perang terakhir yang dialami pihak AS adalah Perang Sipil (Civil War)
yang terjadi pada 1861 yang terjadi hampir seabad yang lalu. Namun tentu saja
provokasi pihak Jepang itu ditanggapi dengan pernyataan perang oleh AS yang
berujung semua penduduk laki-lakinya yang memenuhi syarat harus maju dalam
wajib militer (termasuk Captain America, eh beda universe).
Bisa dibayangkan betapa cemasnya penduduk AS
kala itu setelah Jepang “berani-beraninya” menyerang pangkalan militer milik
AS. Beruntung, walaupun masuk dalam wilayah AS, Pearl Harbor berada nun jauh di
sana di Kepulauan Hawaii. Namun tentu muncul ketakutan di benak warga,
bagaimana jika Jepang nekad menyerang wilayah kedaulatan AS di benua Amerika
sendiri? Apalagi Jepang hanya tinggal menyeberangi Samudra Pasifik dengan
pesawat jet tempur mereka demi mencapai benua Amerika.
Akibatnya kini, para warga Amerika terutama yang
berada di pantai barat Amerika termasuk California, terlelap dalam paranoia.
Landmark kota Los Angeles yang paling terkenal, yakni tulisan nama HOLLYWOOD sebagai pusat industri perfilman Amerika yang amat termahsyur |
Saat itu (dan hingga kinipun), negara bagian
California menjadi pusat perekonomian AS yang teramat vital bagi negara
tersebut. Kota terbesar di negara bagian tersebut, yakni Los Angeles, juga
termahsyur akan industri perfilman Hollywood. Rumor menyebar bahwa Jepang
tengah memata-matai AS dengan mengutus kapal-kapal selamnya memasuki wilayah
kedautan AS untuk mempersiapkan serangan mereka. Karena alasan itulah,
kerapkali pihak militer AS memerintahkan blackout atau pemadaman listrik yang
meliputi seluruh kota-kota di pesisir barat AS. Hal ini bertujuan agar pihak
musuh, yakni Jepang, takkan mampu melihat keberadaan kota-kota penting dari
udara maupun dari laut, apabila kota-kota yang tadinya terang benderang itu
meluruh larut dalam kegelapan. Namun hal ini justru berpengaruh pada psikologis
penduduk California sendiri, yang kini mesti meringkuk ketakutan dalam
kegelapan dan ketidakpastian.
Warga kota Oakland semisal, yang terletak dekat
kota San Francisco, langsung memerintahkan semua sekolah untuk ditutup begitu
ada gosip bahwa kapal selam Jepang terlihat di pesisir pantai mereka. Warga
kota Seattle juga memerintahkan seluruh warganya untuk mematikan listrik
mereka. Sebuah gedung yang menolak perintah itu dan tetap menyalakan lampu
untuk bisnis mereka langsung didatangi 2 ribu warga setempat yang mengamuk dan
menghancurkan kaca-kaca di gedung itu. Histeria ini makin bertambah ketika
kapal selam Jepang tersebut “nongol” di dekat kota Santa Barbara, bahkan
memborbardir pangkalan pengeboran minyak Ellwood di lepas pantai kota Goleta,
California pada 23 Februari 1942.
Tentu insiden-insiden membuat militer AS waspada
akan serangan mendadak Jepang yang bisa terjadi kapan saja. Bahkan pada 24
Februari 1942, pihak militer AS menyatakan bahwa menyusul insiden Ellwood, diperkirakan
bahwa dalam kurun waktu 10 jam, serangan kedua akan terjadi. Klimaksnya, pada
2.25 pagi-pagi buta, sirine serangan udara menyala meraung-raung di seluruh
penjuru Los Angeles, menandakan terlihat “sesuatu” di langit yang diduga
sebagai kapal-kapal tempur Jepang. Alarm-alarm yang menulikan telinga ini
disusul dengan suara tembakan bertubi-tubi tepat pada jam 3.16 dini hari. Bisa
dibayangkan, betapa takutnya penduduk Los Angeles kala itu, terutama karena
mereka diselimuti oleh kegelapan malam karena seluruh listrik kini dipadamkan.
Suara tembakan yag sporadis ini terdengar hingga jam 4.14 dini hari hingga
akhirnya pada jam 7.21 pagi, situasi dinyatakan aman.
Namun di sinilah awal semua keanehan itu
terjadi.
Objek misterius yang melayang di langit Los Angeles kala itu membuat warga panik dan pihak militer kalang kabut |
Ketika debu pertempuran mulai mengendap dan matahari kini menyingsing mengawali hari yang baru, pihak militer AS menyiarkan konferensi pers demi menjelaskan peristiwa tadi malam. Namun anehnya, terdapat dua siaran pers yang amat berbeda keluar dari mulut pihak militer. Menteri perang AS kala itu, Henry Stimson menyebutkan bahwa paling tidak ada 15 pesawat musuh yang berusaha menyerang Los Angeles kala itu, memicu pertempuran menghebohkan semalam. Namun berita lain justru meluncur dari bibir Frank Knox, petinggi angkatan laut AS kala itu yang menyatakan bahwa pertempuran di Los Angeles malam itu hanyalah “false alarm” yang muncul karena ketegangan dan perang urat saraf yang melanda kondisi psikologis para tentara AS yang berjaga saat itu.
Adanya dua klaim yang berlawanan ini membuat
pihak pers curiga bahwa militer AS tengah berusaha menutup-nutupi sesuatu.
Seorang editor surat kabar “Long Beach Independent” menulis “Ada sesuatu yang
misterius yang tengah ditahan-tahan tentang seluruh masalah ini dan
kelihatannya ada sejenis penyensoran [oleh pemerintah] untuk menunda diskusi
tentang apa yang terjadi”.
Media kemudian menjuluki apa yang terjadi malam
itu sebagai “Battle of Los Angeles”.
Battle of Los Angeles menghiasi halaman pertama surat kabar seantero AS kala itu karena kehebohannya |
Uniknya, setelah PD II kelar pada 1945 pasca
penjatuhan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang membuat Jepang bertekuk lutut
dan menyerah tanpa syarat, pihak imperial Jepang sama sekali menampik bahwa
mereka ada kaitannya dengan serangan misterius di Los Angeles itu. Mereka
mengaku bahwa mereka sama sekali tak menerbangkan pesawat apapun ke California
kala itu. Namun bukan berarti Jepang sama sekali tak berniat untuk menyerang
Amerika. Pada 3-4 Juni 1942, Jepang sempat menyerang pangkalan Dutch Harbor di
Alaska dan mengirim ribuan balon yang mengangkut bom hingga ke Oregon (negara
bagian di utara California), menewaskan beberapa warga sipil. Lebih
menghebohkan lagi, mereka bahkan merencanakan penyerangan maut menggunakan
senjata biologis yang dikembangkan Unit 731 (yang sudah kita bahas kekejamannya)
pada 22 September 1945 dalam sebuah operasi yang disebut “Codename: Cherry Blossom
at Night”. Jepang sama sekali tak menampik rencana-rencana tersebut, lalu buat
apa mereka berbohong tentang serangan Los Angeles pada 1942? Lalu jika benar
itu bukan perbuatan Jepang, lalu siapa?
Dipicu dahaga akan penjelasan yang memuaskan, jangan salahkan jika Teori Konspirasipun menguar.
Pertama, apapun yang terlihat di langit Los
Angeles malam itu jelas bukan hanya sekedar halusinasi yang disebabkan oleh
paranoia semata. Sebab nyatanya, pada malam kejadian, radar militer memang
menangkap adanya sebuah objek yang tengah melayang, sekitar 193 kilometer
jauhnya dari Los Angeles. Celakanya, objek itu terus mendekat hingga pada jam
2.21 pagi, pihak militer segera memerintahkan blackout. Pada 2.43 dilaporkan
bahwa sebanyak 25 pesawat terlihat di langit Los Angeles pada ketinggian 3.600
meter dari permukaan tanah. Bahkan pada jam 3.06 pagi, tembakan terpaksa
dilepaskan oleh phak militer AS karena sebuah objek yang menyala merah terlihat
di atas langit kota Santa Monica.
Banyak pula saksi mata yang melaporkan cahaya
yang berkedip-kedip muncul di langit. Bahkan, kesaksian mereka cukup “aneh”
dengan menyatakan bahwa objek-objek yang terbang itu berkerumun, jumlahnya
mencapai ratusan, bahkan ada yang terlihat bergerak amat lambat hingga amat
cepat hingga 320 km per jam. Bahkan ada yang bersaksi bahwa cahaya-cahaya yang
terlihat dari objek-objek yang tak dikenal itu terlihat “berparade” di langit.
Kontan, militer bereaksi dengan tak
henti-hentinya menembaki objek-objek terbang misterius itu dengan segala
senjata yang mereka miliki. Tercatat, sekitar 1.440 peluru mereka tembakkan
kala itu. Bahkan ada pula saksi mata yang melihat bahwa paling tidak empat dari
pesawat tersebut ditembak jatuh dan meledak di wilayah Hollywood.
Penampakan balon cuaca seperti inilah yang dipersalahkan dalam insiden Battle of Los Angeles |
Namun ketika fajar menyingsing dan matahari menyingkapkan semua rahasia, mereka tak bisa menemukan apapun. Yang tertinggal dari bekas-bekas pertempuran itu hanyalah peluru-peluru yang bertebaran di tanah dan juga merusak gedung-gedung sekitar. Sama sekali tak terlihat pesawat musuh yang jatuh dan yang lebih aneh lagi, pesawat-pesawat yang terlihat di angkasa kala itu sama sekali tak menjatuhkan bom. Jika pesawat itu dikirim untuk menyerang Los Angeles, tentulah mereka akan membalas serangan militer AS dengan serbuan bom ataupun tembakan peluru balasan bukan?
Tragisnya, “pertempuran” yang berjalan singkat
itu telanjur mencabut lima korban jiwa, tiga dari warga sipil yang kendaraannya
mengalami kecelakaan dan dua lagi meninggal karena serangan jantung.
Akan tetapi bukti akan keberadaan “musuh” mereka
malam itu sama sekali tak tersisa. Seolah-olah mereka menguap begitu saja di
udara.
Militer, yang tadinya melaporkan bahwa mereka
melihat paling tidak 15 pesawat musuh di udara, langsung menarik kembali dan
meralat pernyataan itu. Mereka menyebutkan bahwa laporan awal tentang
pertempuran itu terlalu “dilebih-lebihkan” dan apa yang terjadi malam itu
dipicu oleh halusinasi akibat ketegangan semata. Barulah pada 1983, pihak
Angkatan Udara AS dengan resmi menyatakan bahwa insiden di Los Angeles pada
tahun 1942 itu kemungkinan besar disebabkan oleh balon meteorogis yang terbang
ke langit Los Angeles dan menimbulkan kebingungan di antara tentara AS yang
berjaga kala itu.
Namun tentu saja, ada teori yang lebih “gurih”
dalam menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi malam itu: bahwa apa yang
terlihat di langit Los Angeles malam itu sebenarnya adalah pengunjung dari
langit; tamu dari angkasa luar.
Dengan kata lain: alien.
Peristiwa misterius yang terjadi kala itupun menginspirasi film Hollywood ini yang menceritakan kota LA diserang alien |
Ya, memang beredar hembusan kabar bahwa apa yang dilihat pihak militer dan warga Los Angeles di langit California malam itu sesungguhnya adalah UFO. Sayang, tak ada yang bisa membuktikannya karena hingga kini belum ada foto yang benar-benar jelas menunjukkan apa memang benar ada yang tengah terbang mengintai langit Los Angeles malam itu, ataukah itu semua hanyalah kesalahpahaman akibat balon udara sahaja. Apalagi, semua foto yang diambil kala insiden itu masihlah berupa foto hitam putih yang kurang jelas, mengingat teknologi masa itu yang belumlah mumpuni. Skenario ini juga menginspirasi sebuah film Hollywood berjudul “Battle: Los Angeles” yang dirilis pada 2011.
Bagaimana menurut kalian, apakah Battle of Los
Angeles bisa dijelaskan oleh akal sehat sebagai fenomena psikologis semata,
ataukah itu kunjungan dari pesawat angkasa luar? Yang jelas, keberadaan UFO
sendiri bagi pihak militer adalah hal yang “lumrah”. Tercatat, beberapa kali
pilot angkatan udara AS memang berpapasan dengan objek terbang yang tak dikenal
ini, bahkan mereka memiliki julukan bagi mereka, yakni “Foo Fighters”.
Contohnya, pada 1944 pilot yang tengah terbang di Eropa Barat melihat
objek-objek yang melayang dengan cepat dan memancarkan cahaya warna-warni mirip
lampu Natal. Penampakan lain terlihat oleh pilot Sekutu di Paris pada tahun
yang sama. Bahkan, ketika PD II meletus, penampakan-penampakan ini dianggap
serius oleh pihak militer karena mereka takut bahwa ini adalah senjata baru
milik NAZI. Sayang, kini pembahasan tentang UFO hanya dianggap sebagai guyonan
semata. Terakhir, pihak militer AS juga merilis video pertemuan pesawat jet AS
dari kapal USS Nimitz pada 2004 dengan objek yang diduga UFO.
So, are they real or just our illusions?
SUMBER: WIKIPEDIA
A VERY SPECIAL THANKS TO:
Aulia
Pratama Putri
별처럼 다 우리 빛나
SPECIAL THANKS TO MY SUPPORTER THIS APRIL:
Sinyo Kulik
, Singgih Nugraha , Adhitya Sucipto , Rahadian Pratama Putra , Radinda , Kinare
Amarill , Maulii Za , Rara , Sharnila Ilha , Victria tan , Ali Hutapea , Keny
Leon , Rosevelani Manasai Budihardjo , Marcella F , Tieya Aulia , PJ Metlit ,
Marwah , Dana Xylin , Paramita . Amelia Suci Wulandari . Rivandy , Syahfitri ,
Dyah Ayu Andita Kumala , Fitriani , Ilmiyatun Ainul Qolbi , Ciepha Ummi , Riani Azhafa
mungkin itu pesawat haunebu II punya jerman, bentuknya emang mirip ufo..
ReplyDeleteSeperti kata bang Dave di atas, kalo emang itu pesawat musuh, kenapa gak ngirim serangan balik?
DeleteMungkin pesawatnya dalam kondisi yang nggak memungkinkan? Ada kerusakan ato udah mau nembak tapi senjatanya macet?
Deleteimajinasiku be : pesawat time traveller dari masa depan yang mau meneliti tentang perang dunia II lebih dalam ��
ReplyDeleteImajinasi mu luar biasa, teruskan nak! 👍
DeleteKena mental parah banget tuh Amerika. Sampe halu
ReplyDelete