Saturday, May 1, 2021

BATTLE OF LOS ANGELES: SERANGAN ALIEN ATAUKAH HISTERIA MASSAL SEMATA?

 

Hingga kini apa yang sebenarnya melayang di langit malam kala Battle of LA terjadi masihlah menjadi misteri

Pernah dong menonton film-film bergenre alien invasion semisal “Independence Day” atau “War of The Worlds” yang berkisah tentang serangan alien di kota-kota besar di Amerika Serikat, semisal New York dan Washington DC (biasanya dengan efek CGI dimana landmark-landmark ikonik dihancurkan)? Nah, ternyata hal tersebut bukan hanya imajinasi Hollywood semata? Peristiwa serupa pernah (atau diduga pernah) terjadi di California, Amerika Serikat. Kala itu penduduk AS tengah tegang karena mereka terlibat perang dengan Jepang pada Perang Dunia II setelah Jepang dengan terang-terangan menyerang pangkalan militer Pearl Harbor di Hawaii. Kala itu, mengingat lokasi Jepang dan pantai barat Amerika yang “hanya” dipisahkan oleh Samudra Pasifik, pihak militer AS cukup yakin bahwa cepat atau lambat, Jepang akan menyerang wilayah benua Amerika demi menunjukkan dominasi mereka, sama halnya seperti Jerman yang menduduki berbagai negara di Eropa.

Ketakutan mereka mengejawantah ketika pada malam hari, antara 24 dan 25 Februari 1942, terjadi sebuah peistiwa misterius yang menggoncang negara tersebut. Kala itu langit kota Los Angeles riuh redam dan terang benderang akibat suara tembakan yang membelah keheningan malam. Pihak militer kala itu menembakkan amunisi mereka tiada henti karena melihat sesuatu di langit yang mereka yakini sebagai pesawat tempur Jepang, musuh bebuyutan mereka. Namun di sinilah letak keanehannya. Jepang sendiri menampik keterlibatan mereka dan menyanggah, bahwa serangan udara yang terjadi pada malam itu merupakan perbuatan mereka. Lalu apakah yang melayang di langit dan menyebabkan kepanikan massal kala itu?

Misteri itu masihlah belum terjawab hingga sekarang, namun ada pihak yang menyebut, bahwa jawaban dari misteri itu sesungguhnya ada di depan mata mereka.

Yakni serangan kapal-kapal luar angkasa atau UFO.

Benarkah teori itu, bahwa di tengah Perang Dunia II, kota Los Angeles hampir saja diluluhlantakkan oleh kunjungan alien? Kita akan kupas tuntas teori tersebut di Dark History kali ini.

 

Peristiwa Pearl Harbor kala itu membuat warga Amerika amatlah trauma

“Battle of Los Angeles” atau yang dikenal pula dengan sebutan “Great Los Angeles Air Raid” terjadi pada tahun 1942, dimana kala itu, Amerika Serikat untuk pertama kalinya terlibat perang dengan negara lain. Sekarang mungkin nama AS amat lekat dengan perannya menginvasi negara lain, semisal Perang Vietnam ataupun perangnya melawan Osama bin Laden di Afghanistan pasca Tragedi 11 September. Namun AS memulai kiprahnya di kancah perpolitikan dunia sebagai negara yang senantiasa netral dan enggan berpihak pada negara lain ketika terjadi konflik internasional. Bahkan ketika Perang Dunia II pecah, AS masihlah berusaha bersikap netral dan tak mau ikut campur dalam laga yang melibatkan seantero planet itu. Akan tetapi sikap mereka berubah drastis ketika Jepang memprovokasi dengan cara menyerang pangkalan militer Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.

Ketegangan tentu saja memuncak bagi para warga AS yang tiba-tiba terlibat perang setelah beberapa dasawarsa mengalami masa damai. Perang terakhir yang dialami pihak AS adalah Perang Sipil (Civil War) yang terjadi pada 1861 yang terjadi hampir seabad yang lalu. Namun tentu saja provokasi pihak Jepang itu ditanggapi dengan pernyataan perang oleh AS yang berujung semua penduduk laki-lakinya yang memenuhi syarat harus maju dalam wajib militer (termasuk Captain America, eh beda universe).

Bisa dibayangkan betapa cemasnya penduduk AS kala itu setelah Jepang “berani-beraninya” menyerang pangkalan militer milik AS. Beruntung, walaupun masuk dalam wilayah AS, Pearl Harbor berada nun jauh di sana di Kepulauan Hawaii. Namun tentu muncul ketakutan di benak warga, bagaimana jika Jepang nekad menyerang wilayah kedaulatan AS di benua Amerika sendiri? Apalagi Jepang hanya tinggal menyeberangi Samudra Pasifik dengan pesawat jet tempur mereka demi mencapai benua Amerika.

Akibatnya kini, para warga Amerika terutama yang berada di pantai barat Amerika termasuk California, terlelap dalam paranoia.

Landmark kota Los Angeles yang paling terkenal, yakni tulisan nama HOLLYWOOD sebagai pusat industri perfilman Amerika yang amat termahsyur

Saat itu (dan hingga kinipun), negara bagian California menjadi pusat perekonomian AS yang teramat vital bagi negara tersebut. Kota terbesar di negara bagian tersebut, yakni Los Angeles, juga termahsyur akan industri perfilman Hollywood. Rumor menyebar bahwa Jepang tengah memata-matai AS dengan mengutus kapal-kapal selamnya memasuki wilayah kedautan AS untuk mempersiapkan serangan mereka. Karena alasan itulah, kerapkali pihak militer AS memerintahkan blackout atau pemadaman listrik yang meliputi seluruh kota-kota di pesisir barat AS. Hal ini bertujuan agar pihak musuh, yakni Jepang, takkan mampu melihat keberadaan kota-kota penting dari udara maupun dari laut, apabila kota-kota yang tadinya terang benderang itu meluruh larut dalam kegelapan. Namun hal ini justru berpengaruh pada psikologis penduduk California sendiri, yang kini mesti meringkuk ketakutan dalam kegelapan dan ketidakpastian.

Warga kota Oakland semisal, yang terletak dekat kota San Francisco, langsung memerintahkan semua sekolah untuk ditutup begitu ada gosip bahwa kapal selam Jepang terlihat di pesisir pantai mereka. Warga kota Seattle juga memerintahkan seluruh warganya untuk mematikan listrik mereka. Sebuah gedung yang menolak perintah itu dan tetap menyalakan lampu untuk bisnis mereka langsung didatangi 2 ribu warga setempat yang mengamuk dan menghancurkan kaca-kaca di gedung itu. Histeria ini makin bertambah ketika kapal selam Jepang tersebut “nongol” di dekat kota Santa Barbara, bahkan memborbardir pangkalan pengeboran minyak Ellwood di lepas pantai kota Goleta, California pada 23 Februari 1942.

Tentu insiden-insiden membuat militer AS waspada akan serangan mendadak Jepang yang bisa terjadi kapan saja. Bahkan pada 24 Februari 1942, pihak militer AS menyatakan bahwa menyusul insiden Ellwood, diperkirakan bahwa dalam kurun waktu 10 jam, serangan kedua akan terjadi. Klimaksnya, pada 2.25 pagi-pagi buta, sirine serangan udara menyala meraung-raung di seluruh penjuru Los Angeles, menandakan terlihat “sesuatu” di langit yang diduga sebagai kapal-kapal tempur Jepang. Alarm-alarm yang menulikan telinga ini disusul dengan suara tembakan bertubi-tubi tepat pada jam 3.16 dini hari. Bisa dibayangkan, betapa takutnya penduduk Los Angeles kala itu, terutama karena mereka diselimuti oleh kegelapan malam karena seluruh listrik kini dipadamkan. Suara tembakan yag sporadis ini terdengar hingga jam 4.14 dini hari hingga akhirnya pada jam 7.21 pagi, situasi dinyatakan aman.

Namun di sinilah awal semua keanehan itu terjadi.

Objek misterius yang melayang di langit Los Angeles kala itu membuat warga panik dan pihak militer kalang kabut

Ketika debu pertempuran mulai mengendap dan matahari kini menyingsing mengawali hari yang baru, pihak militer AS menyiarkan konferensi pers demi menjelaskan peristiwa tadi malam. Namun anehnya, terdapat dua siaran pers yang amat berbeda keluar dari mulut pihak militer. Menteri perang AS kala itu, Henry Stimson menyebutkan bahwa paling tidak ada 15 pesawat musuh yang berusaha menyerang Los Angeles kala itu, memicu pertempuran menghebohkan semalam. Namun berita lain justru meluncur dari bibir Frank Knox, petinggi angkatan laut AS kala itu yang menyatakan bahwa pertempuran di Los Angeles malam itu hanyalah “false alarm” yang muncul karena ketegangan dan perang urat saraf yang melanda kondisi psikologis para tentara AS yang berjaga saat itu.

Adanya dua klaim yang berlawanan ini membuat pihak pers curiga bahwa militer AS tengah berusaha menutup-nutupi sesuatu. Seorang editor surat kabar “Long Beach Independent” menulis “Ada sesuatu yang misterius yang tengah ditahan-tahan tentang seluruh masalah ini dan kelihatannya ada sejenis penyensoran [oleh pemerintah] untuk menunda diskusi tentang apa yang terjadi”.

Media kemudian menjuluki apa yang terjadi malam itu sebagai “Battle of Los Angeles”.

Battle of Los Angeles menghiasi halaman pertama surat kabar seantero AS kala itu karena  kehebohannya

Uniknya, setelah PD II kelar pada 1945 pasca penjatuhan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang membuat Jepang bertekuk lutut dan menyerah tanpa syarat, pihak imperial Jepang sama sekali menampik bahwa mereka ada kaitannya dengan serangan misterius di Los Angeles itu. Mereka mengaku bahwa mereka sama sekali tak menerbangkan pesawat apapun ke California kala itu. Namun bukan berarti Jepang sama sekali tak berniat untuk menyerang Amerika. Pada 3-4 Juni 1942, Jepang sempat menyerang pangkalan Dutch Harbor di Alaska dan mengirim ribuan balon yang mengangkut bom hingga ke Oregon (negara bagian di utara California), menewaskan beberapa warga sipil. Lebih menghebohkan lagi, mereka bahkan merencanakan penyerangan maut menggunakan senjata biologis yang dikembangkan Unit 731 (yang sudah kita bahas kekejamannya) pada 22 September 1945 dalam sebuah operasi yang disebut “Codename: Cherry Blossom at Night”. Jepang sama sekali tak menampik rencana-rencana tersebut, lalu buat apa mereka berbohong tentang serangan Los Angeles pada 1942? Lalu jika benar itu bukan perbuatan Jepang, lalu siapa?

Dipicu dahaga akan penjelasan yang memuaskan, jangan salahkan jika Teori Konspirasipun menguar.

Pertama, apapun yang terlihat di langit Los Angeles malam itu jelas bukan hanya sekedar halusinasi yang disebabkan oleh paranoia semata. Sebab nyatanya, pada malam kejadian, radar militer memang menangkap adanya sebuah objek yang tengah melayang, sekitar 193 kilometer jauhnya dari Los Angeles. Celakanya, objek itu terus mendekat hingga pada jam 2.21 pagi, pihak militer segera memerintahkan blackout. Pada 2.43 dilaporkan bahwa sebanyak 25 pesawat terlihat di langit Los Angeles pada ketinggian 3.600 meter dari permukaan tanah. Bahkan pada jam 3.06 pagi, tembakan terpaksa dilepaskan oleh phak militer AS karena sebuah objek yang menyala merah terlihat di atas langit kota Santa Monica.

Banyak pula saksi mata yang melaporkan cahaya yang berkedip-kedip muncul di langit. Bahkan, kesaksian mereka cukup “aneh” dengan menyatakan bahwa objek-objek yang terbang itu berkerumun, jumlahnya mencapai ratusan, bahkan ada yang terlihat bergerak amat lambat hingga amat cepat hingga 320 km per jam. Bahkan ada yang bersaksi bahwa cahaya-cahaya yang terlihat dari objek-objek yang tak dikenal itu terlihat “berparade” di langit.

Kontan, militer bereaksi dengan tak henti-hentinya menembaki objek-objek terbang misterius itu dengan segala senjata yang mereka miliki. Tercatat, sekitar 1.440 peluru mereka tembakkan kala itu. Bahkan ada pula saksi mata yang melihat bahwa paling tidak empat dari pesawat tersebut ditembak jatuh dan meledak di wilayah Hollywood.

Penampakan balon cuaca seperti inilah yang dipersalahkan dalam insiden Battle of Los Angeles

Namun ketika fajar menyingsing dan matahari menyingkapkan semua rahasia, mereka tak bisa menemukan apapun. Yang tertinggal dari bekas-bekas pertempuran itu hanyalah peluru-peluru yang bertebaran di tanah dan juga merusak gedung-gedung sekitar. Sama sekali tak terlihat pesawat musuh yang jatuh dan yang lebih aneh lagi, pesawat-pesawat yang terlihat di angkasa kala itu sama sekali tak menjatuhkan bom. Jika pesawat itu dikirim untuk menyerang Los Angeles, tentulah mereka akan membalas serangan militer AS dengan serbuan bom ataupun tembakan peluru balasan bukan?

Tragisnya, “pertempuran” yang berjalan singkat itu telanjur mencabut lima korban jiwa, tiga dari warga sipil yang kendaraannya mengalami kecelakaan dan dua lagi meninggal karena serangan jantung.

Akan tetapi bukti akan keberadaan “musuh” mereka malam itu sama sekali tak tersisa. Seolah-olah mereka menguap begitu saja di udara.

Militer, yang tadinya melaporkan bahwa mereka melihat paling tidak 15 pesawat musuh di udara, langsung menarik kembali dan meralat pernyataan itu. Mereka menyebutkan bahwa laporan awal tentang pertempuran itu terlalu “dilebih-lebihkan” dan apa yang terjadi malam itu dipicu oleh halusinasi akibat ketegangan semata. Barulah pada 1983, pihak Angkatan Udara AS dengan resmi menyatakan bahwa insiden di Los Angeles pada tahun 1942 itu kemungkinan besar disebabkan oleh balon meteorogis yang terbang ke langit Los Angeles dan menimbulkan kebingungan di antara tentara AS yang berjaga kala itu.

Namun tentu saja, ada teori yang lebih “gurih” dalam menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi malam itu: bahwa apa yang terlihat di langit Los Angeles malam itu sebenarnya adalah pengunjung dari langit; tamu dari angkasa luar.

Dengan kata lain: alien.

Peristiwa misterius yang terjadi kala itupun menginspirasi film Hollywood ini yang menceritakan kota LA diserang alien

Ya, memang beredar hembusan kabar bahwa apa yang dilihat pihak militer dan warga Los Angeles di langit California malam itu sesungguhnya adalah UFO. Sayang, tak ada yang bisa membuktikannya karena hingga kini belum ada foto yang benar-benar jelas menunjukkan apa memang benar ada yang tengah terbang mengintai langit Los Angeles malam itu, ataukah itu semua hanyalah kesalahpahaman akibat balon udara sahaja. Apalagi, semua foto yang diambil kala insiden itu masihlah berupa foto hitam putih yang kurang jelas, mengingat teknologi masa itu yang belumlah mumpuni. Skenario ini juga menginspirasi sebuah film Hollywood berjudul “Battle: Los Angeles” yang dirilis pada 2011.

Bagaimana menurut kalian, apakah Battle of Los Angeles bisa dijelaskan oleh akal sehat sebagai fenomena psikologis semata, ataukah itu kunjungan dari pesawat angkasa luar? Yang jelas, keberadaan UFO sendiri bagi pihak militer adalah hal yang “lumrah”. Tercatat, beberapa kali pilot angkatan udara AS memang berpapasan dengan objek terbang yang tak dikenal ini, bahkan mereka memiliki julukan bagi mereka, yakni “Foo Fighters”. Contohnya, pada 1944 pilot yang tengah terbang di Eropa Barat melihat objek-objek yang melayang dengan cepat dan memancarkan cahaya warna-warni mirip lampu Natal. Penampakan lain terlihat oleh pilot Sekutu di Paris pada tahun yang sama. Bahkan, ketika PD II meletus, penampakan-penampakan ini dianggap serius oleh pihak militer karena mereka takut bahwa ini adalah senjata baru milik NAZI. Sayang, kini pembahasan tentang UFO hanya dianggap sebagai guyonan semata. Terakhir, pihak militer AS juga merilis video pertemuan pesawat jet AS dari kapal USS Nimitz pada 2004 dengan objek yang diduga UFO.

So, are they real or just our illusions?


SUMBER: WIKIPEDIA

 

A VERY SPECIAL THANKS TO:

Aulia Pratama Putri

별처럼 우리 빛나

SPECIAL THANKS TO MY SUPPORTER THIS APRIL:

Sinyo Kulik , Singgih Nugraha , Adhitya Sucipto , Rahadian Pratama Putra , Radinda , Kinare Amarill , Maulii Za , Rara , Sharnila Ilha , Victria tan , Ali Hutapea , Keny Leon , Rosevelani Manasai Budihardjo , Marcella F , Tieya Aulia , PJ Metlit , Marwah , Dana Xylin , Paramita . Amelia Suci Wulandari . Rivandy , Syahfitri , Dyah Ayu Andita Kumala , Fitriani , Ilmiyatun Ainul Qolbi , Ciepha Ummi , Riani Azhafa

 

 

6 comments:

  1. mungkin itu pesawat haunebu II punya jerman, bentuknya emang mirip ufo..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seperti kata bang Dave di atas, kalo emang itu pesawat musuh, kenapa gak ngirim serangan balik?

      Delete
    2. Mungkin pesawatnya dalam kondisi yang nggak memungkinkan? Ada kerusakan ato udah mau nembak tapi senjatanya macet?

      Delete
  2. imajinasiku be : pesawat time traveller dari masa depan yang mau meneliti tentang perang dunia II lebih dalam ��

    ReplyDelete
  3. Kena mental parah banget tuh Amerika. Sampe halu

    ReplyDelete