A LOVECRAFTIAN NOVEL
“Dokter, Anda perlu tahu ini.” Suster Frida buru-buru memberitahunya, “Barusan pasien itu menyebut nama 'Cthulhu'!”
Profesor
Alghiffari yang saat itu sedang menemui Dokter Chalid langsung menoleh. Di
depan mereka, terlihat layar CCTV yang menayangkan semua bagian dari rumah
sakit itu, termasuk bangsal dimana anak-anak tidur dan kamar milik Enricho.
“Benarkah?
Itu menarik. Dia mengatakan hal lain?”
Frida
menggeleng, “Anda tahu kami tak bisa mendengar apa yang dikatakan saudara
kembarnya. Hanya dia yang tahu.”
“Siapa
pasien itu?” tanya Chalid yang baru kali ini melihat Enricho, “Aku pikir kau
hanya menampung anak-anak dengan Sindrom Exogenesis?”
“Ah,
dia adalah kasus yang sangat menarik.” Profesor Alghiffari mulai bercerita,
“Dia pertama kali datang ke rumah sakit dengan gejala tumor di atas ginjalnya.
Namun tak sembarang tumor. Tumor dalam tubuhnya itu memiliki gigi, rambut,
bahkan kelopak yang menyembunyikan bola mata yang tak berfungsi di bawahnya.”
“Teratoma?”
tanya dokter itu dengan tertarik, “Dia memiliki 'Parasitic Twin' dalam
tubuhnya?”
“Diagnosismu
tepat sekali. Embrio Enricho sebenarnya memiliki kembaran ketika masih berada
dalam perut ibu mereka. Namun entah mengapa, embrio kembarannya itu berhenti
berkembang dan justru menyusup masuk ke dalam janin Enricho. Di sana ia berada
di tubuhnya hingga Enricho dilahirkan dan tumbuh dewasa, namun dalam keadaan
dorman. Baru beberapa bulan terakhir, saudara kembarnya yang parasit itu mulai
tumbuh dan menyebabkan sakit pada abdomennya. Namun tak hanya itu, kembaran
parasitnya itu juga memiliki kesadaran.”
“Kesadaran?”
“Ya,
Enricho mengaku tumor itu mulai berbicara kepadanya, secara telepati. Dia
menyuruhnya melakukan hal-hal buruk, membakar sebuah sekolah dengan ratusan
siswa di dalamnya, membajak sebuah bus penuh berisi penumpang hingga bus itu
terjun ke dalam danau, dan banyak hal-hal kriminal lainnya. Pengadilan tentu
saja menganggapnya gila dan tak memasukkannya ke penjara, melainkan mengirimkannya
ke tempat kami.”
“Apa
kau yakin itu bukan kasus skizofrenia biasa? Hal itu sudah lumrah terjadi,
apalagi dia baru saja didiagnosis menderita tumor. Ada kemungkinan stress akibat
penyakitnya menjadi pemicu halusinasinya.”
“Namun
dia mengucapkan banyak hal-hal menarik. Sebagai contoh, apa kata yang
diucapkannya kepada Dokter Aulia barusan, Suster Frida?”
“Radnock
Jacin Nathair.” jawab perawat itu. Tanpa sepengetahuan Enricho, Frida sudah
mematai-matai setiap perkataan dan tindak tanduknya semenjak ia masuk.
“Astaga,”
Chalid menahan napasnya, “Itu nama tiga Older Gods yang tercantum dalam Necronomicon!
Bagaimana dia bisa mengetahuinya?”
“Tentu
saja fokusku selama ini, memori evolusioner!”
“Pemuda
itu memiliki gen memori evolusioner yang aktif? Tapi itu mustahil! Bukankah
hanya penderita Sindrom Exogenesis yang memilikinya? Dia lahir secara normal
kan? Dia harusnya tak punya gejala-gejala sindrom itu.”
“Bukan
Enricho tentu saja, melainkan kembaran parasitnya.”
“Dia
benar-benar hidup dan berbicara padanya?” dokter itu tidak percaya, “Tapi
seharusnya ingatan itu menimbulkan trauma, karena melihat wujud para Older Gods
yang pernah mendiami Bumi saja bisa membuat seseorang gila! Apalagi
mengingatnya!”
“Dugaanku
karena kembaran parasitnya itu tak pernah mengalami interaksi sosial sama
sekali dengan siapapun. Dengan kata lain, dia adalah psikopat!”
“Masuk
akal, mengingat ia membuat Enricho melakukan hal-hal sadis seperti itu.”
“Dan
yang lebih menarik lagi, aku berteori bahwa kembaran parasit sebenarnya
memiliki kemampuan All-Seeing!”
“All-Seeing?
Omniscience? Kemampuan untuk mengetahui semua hal, baik masa lalu, masa
sekarang, dan masa depan?”
“Ya,
kembaran itu menceritakan banyak hal menarik kepada para dokter kami melalui
mulut Enricho. Namun sayang, kami seringkali harus menekan kemampuan All-Seeing
itu dengan obat-obatan. Terlalu berbahaya jika kita membiarkan kembarannya yang
jahat itu sadar setiap saat. Entah apa yang bisa dilakukannya kepada kita.”
“Lalu
kenapa kita masih membutuhkan lima anak itu dan upacara ini, jika kau sudah
memiliki Enricho dan kembaran parasitnya? Kita bisa memintanya memberitahu
lokasi Cthulhu tanpa menggunakan Necronomicon!”
“Jika
saja semudah itu.” profesor itu menghela napas, “Sudah kubilang kembarannya itu
bersifat antagonistik. Aku merasa dia menahan informasi penting dari kita
supaya kita tetap membiarkannya hidup lebih lama.”
Perhatiannya
teralihkan pada Suster Frida, “Apa Dokter Aulia sudah pergi? Aku tak mau dia
menyaksikan upacara ini. Hatinya terlalu lembut untuk hal-hal semacam ini.”
Frida
menunjukkan gambar Dokter Aulia memanggul tasnya dan berjalan menuju ke
parkiran di layar CCTV.
“Huh,
aku tahu kenapa kau tetap mempertahankannya di proyek ini, Prof, walaupun dia
tak tahu menahu tentang para Older Gods dan Necronomicon,” sindir Chalid, “Dia
cantik sekali.”
***
“Kenapa
Profesor meminta kita memindahkan para Blind Idiot ini malam-malam
begini?” keluh Andri, “Apa yang mau dia lakukan?”
Suara
geretan roda dari tempat tidur para pasien bergema di lorong rumah sakit itu.
“Mana
kutahu, tapi mungkin ada hubungannya dengan kehadiran Dokter Chalid.”
“Apa
dia mau membedah mereka malam-malam begini?”
“Entahlah,
tapi kau tahu kan Dokter Chalid amat sibuk dan sering pergi ke luar negeri.
Mungkin mumpung dia ada di sini, mereka mau melakukan pemeriksaan pada
anak-anak ini. Kita turuti saja perintah mereka.”
“Apakah
sudah semua?” tanya Suster Frida ketika kedua perawat itu memasukkan dua
ranjang terakhir.
“Kurasa
sudah. Itu Adit, Elsa, dan Budi. Ini kami mengantarkan Rizky dan Balqis.”
“Kerja
kalian bagus,” ujar Frida, “Kurasa setelah malam ini, pekerjaan kalian di rumah
sakit ini sudah selesai.”
“Apa?
Benarkah?” kedua perawat itu terlihat keheranan.
“Sekarang
pergilah. Tunggu kabar dari kami.”
Kedua
pemuda itu berbalik penuh tanda tanya.
“Hei,”
Ryan menyikut Andri saat berjalan melintasi lorong, “Apa besok orang tua
anak-anak itu akan menjemput mereka?”
“Hahaha,
mana mungkin! Mereka jelas menaruh anak-anak mereka di sini karena mereka tak
mau merawat mereka. Lihat saja, apa pernah orang tua mereka mengunjungi mereka
di sini atau menelepon mereka untuk menanyakan keadaan mereka? Tidak pernah
kan?”
“Memang
sih, mereka sudah dibuang.”
“Dan
aku juga nggak kaget jika akhirnya Dokter Chalid membedah mereka dan mengoleksi
otak mereka di dalam botol kaca berisi cairan pengawet,” Andri terkikik, “Toh,
tidak akan ada yang peduli sama anak-anak Blind Idiot itu!”
***
“Ada
tiga Older Gods yang masih hidup di Bumi ini menurut Necronomicon. Older Gods
yang lain sudah musnah karena kebiasaan kanibalistik mereka.” tanya Dokter Chalid,
“Kini yang tersisa adalah Nyarlathotep, Shub-Niggurath, dan Cthulhu. Namun di
antara mereka, kenapa Cthulhu yang harus kita undang?”
“Karena
dua dewa lainnya bukan pilihan. Shub-Niggurath hanyalah sebuah hutan monster
yang tak bisa meninggalkan domain-nya. Sementara Nyarlathotep menyaru
dalam wujud manusia dan menyamar di antara kita. Tak ada yang tahu dimana ia
sekarang. Lagipula ia satu-satunya Older Gods yang terdampar di dunia kita dan
memiliki free will atau kehendak bebas. Entah apa tujuannya, namun ia
hanya ingin menyiksa manusia dan membuat mereka menderita. Benar-benar dewa
yang sakit jiwa. Sedangkan Cthulhu, dia-lah satu-satunya yang pantas kita
sembah sebagai tuhan.”
“Karena
Cthulhu yang paling kuat?”
Profesor
Alghiffari menyeringai, “Tak juga, masih banyak Outer Gods yang jauh lebih
kuat.”
“Outer
God? Tunggu … apa bedanya dengan Older Gods?”
“Older
Gods adalah sebutan bagi mereka yang telah tiba dan mendiami Bumi ini.”
Profesor itu menjelaskan, “Lalu ada pula Outer Gods, tuhan yang bersemayam di sisi
lain semesta ini, atau bahkan di luar dimensi ini.”
“Lalu
kau bilang mereka jauh lebih kuat? Siapa saja mereka?”
“Buku
ini menyebut tentang Dagon yang memakan planet, Yuggoth yang berupa planet
raksasa yang hidup, Yog-Shothoth yang ada di balik gerbang, serta
'Dia-Yang-Tak-Boleh-Disebut-Namanya' yang kekuatannya maha dahsyat. Namun hanya
Cthulhu yang bisa kita jangkau, karena mereka semua berada di bagian alam
semesta yang lain, bahkan ada yang dikurung di luar semesta kita.”
Tunggu
... 'Dia-Yang-Tak-Boleh-Disebut-Namanya'? Siapa itu?”
“Aku
heran, kau selama ini ditugasi oleh organisasi kita untuk menjaga Necronomicon.
Apa kau sama sekali tak pernah membacanya.”
“Aku
terlalu takut. Bukankah kau akan bermimpi tentang makhluk-makhluk mengerikan
ini jika kau mengetahui namanya?”
“Hanya
jika kau berinisiatif untuk memanggilnya, maka ia akan datang. Perkecualian
untuk 'Dia-Yang-Tak-Boleh-Disebut-Namanya', mengetahui namanya saja dapat
mengundangnya masuk ke dunia kita dan memicu kiamat besar-besaran. Dia adalah
Outer Gods terkuat, bahkan Necronomicon menyebutkan sebagai Outer God yang
pertama dan pencipta Outer Gods yang lain.”
“Jadi
Buku Necronomicon-pun tak tahu siapa nama sesungguhnya dari
'Dia-Yang-Tak-Boleh-Disebut-Namanya' itu?”
“Hanya
inisialnya saja, ZTHTH. Namun tak ada yang tahu cara menyebutkannya dengan
benar.”
“Prosesi
sudah siap, Tuanku.” ujar Frida, menengahi pembicaraan mereka.
“Baiklah,
ambil buku itu!” perintah Profesor Alghiffari kepada Dokter Chalid “Ayo kita
lakukan sekarang!”
***
“Mengapa
Para Dewa lebih menyukai pengorbanan mereka ini?” bisik Frida ketika mereka
akan memulai ritual itu, “Apa mereka lebih suka dengan Blind Idiot
ketimbang anak biasa?”
“Blind
Idiot?” tanya Chalid.
“Itu
sebutan kami pada anak-anak itu. Kenapa dia lebih menyukai mereka yang cacat mental?”
“Oh,
kau salah besar Frida!” Chalid balas berbisik, “Mereka justru memiliki
pengetahuan tentang alam semesta yang jauh lebih dalam ketimbang kita. Mereka
sudah menyaksikan sejarah dunia sejak kehidupan pertama muncul di Bumi ini
hingga sekarang. Itu semua tertanam dalam genetik mereka dan terekam di ingatan
mereka. Seandainya kita memiliki All-Seeing, dewa kita akan jauh lebih
puas. Namun sayang, kita baru punya satu di sini.”
“Lalu
apa yang akan dilakukan Cthulhu begitu kita menemukan dimana dia terpendam dan
membangkitkannya?”
“Cthulhu
adalah tuhan kita yang sebenarnya, bukan Tuhan palsu yang ditawarkan
agama-agama lain di dunia. Cthulhu adalah makhluk abadi dan mengetahui
segalanya. Ia juga omnipoten, maha kuasa, dan bisa melakukan segalanya.
Termasuk memberikan kita semua yang kita mau.”
“Apakah
kita benar-benar harus membunuh mereka” Frida menatap kelima anak itu dengan
berkaca-kaca, terutama Elsa. Dia sudah telanjur menganggapnya sebagai anak
kandungnya semenjak kematian putrinya sendiri.
“Oh,
Frida... Kau tidak menaruh perasaan kasihan pada mereka kan? Bayangkan, jika
kita berhasil memanggil Cthulhu, kita bisa memintanya membangkitkan kembali
putrimu yang telah meninggal.”
Frida
terdiam. Memang itu tujuannya mengikuti cult ini.
“Lihatlah,”
bisiknya, “Ritualnya sedang dimulai. Ini akan jadi sangat indah!”
***
“Cthulhu
yang maha suci” Profesor Alghiffari berlutut di tengah-tengah pentagram itu
sembari membaca halaman Necronomicon, sementara lima anak terletak di tiap
penjurunya, “kami menyembah kepadamu dan memberikan persembahan ini.
Tunjukkanlah kepada kami letak kota kunomu yang agung, R'lyeh, sehingga kami
dapat pergi ke sana dan membangkitkanmu. Bersama, kita akan ciptakan dunia baru
dimana kau akan menguasainya! Terpujilah Cthulhu yang maha besar! Terpujilah
darahmu yang agung!”
Ia
bersiap menusuk Adit sebagai pengorbanan pertama, tapi seorang pemuda menyerbu
masuk dan berusaha menghentikannya.
“STOP!”
teriak Enricho. “JANGAN BUNUH ANAK ITU!”
“Apa
yang dia lakukan di sini!” seru Profesor Alghiffari murka, “Bukankah kau
seharusnya menguncinya di kamar, Frida?”
“A
... aku sudah menguncinya, Tuan!” jawab Frida dengan gugup,
“Aku
akan menangkapnya!” ujar Chalid. Namun tiba-tiba Profesor Alghiffari berseru.
“Ri
... ritualnya sudah dimulai!” serunya ketika pentagram di bawahnya menyala
dengan warna merah. Angin yang kencang bertiup mengelilingi pentagram, “Ada Older
Gods yang datang ke sini, na ... namun ...”
Ia
menatap kedua rekannya dengan wajah pucat, “Dia bukan Yang Mulia Cthulhu!”
“Siapa
dia?” teriak Chalid.
“Entahlah!
Mungkin dia tertarik dengan All-Seeing itu!” teriaknya.
“Di
... dimana anak-anak itu?” tunjuk Frida.
Profesor
Alghiffari dengan panik menatap ke bawah. Perawatnya benar. Kelima anak itu
telah menghilang.
BERSAMBUNG
Makin seru aja ceritanya,mantab bang dave
ReplyDeleteBajirut, ini seru!!!! 🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
ReplyDelete