Sunday, March 16, 2014

PANDORA PART 03

 

Kami semua berada di ruang tamu dimana kami masuk tadi, jadi ia tak mungkin keluar. Kami mencoba mencarinya di ruang tamu dan dapur, namun kami tetap tak menemukannya.

“Haruka!” panggil Saori penuh keputusasaan, “Haruka! Dimana kamu! Jawab kakak!”

Namun tak ada jawaban.

“Hei, apa kalian pikir dia naik ke atas?” kami semua menatap ke arah tangga itu.

“Tidak mungkin! Mengapa ia melakukan itu?” jerit Saori. Air matanya mulai mengalir.

“Tenanglah! Ayo kita naik ke atas dan mencarinya!”

Tak ada waktu untuk memikirkan betapa takutnya kami. Kami berjalan melewati tiang menakutkan itu dan mulai berjalan menaiki tangga.

“Haruka-chan!” panggil kami.

“Haruka, ini tidak lucu!” seru Saori, “Keluarlah sekarang!”

Namun tetap tak ada jawaban.

Ketika kami sampai di atas, kami melihat dua kamar. Pintu masing-masing kamar tertutup. Kami menduga kedua kamar tersebut adalah kamar tidur.

Kami membuka pintu di sebelah kanan kami. Namun tak ada apapun di dalamnya. Kamipun menutupnya dan beranjak ke kamar kedua.

“Ia pasti ada di kamar ini!” kamipun membuka pintu itu secara perlahan.

Haruka ada di sana.

Namun tak ada satupun di antara kami yang berani berkata sepatah katapun. Kami semua membeku.

Di tengah ruangan itu terdapat benda yang sama seperti yang ada di tangga.

Sebuah meja rias dan sebuah tiang dengan rambut manusia di atasnya. Namun tiang itu tampak lebih pendek, sama tingginya dengan Haruka yang masih SD. Kami semua sangat ketakutan dan tak berani bergerak sedikitpun.

“Kak, apa ini?” Haruka menunjuk tiang itu dan menoleh kepada kami.

Ia berjalan mendekati meja rias itu. Ada tiga laci di sana dan ia membuka laci teratas.

“Apa ini?”

Ia menarik sesuatu keluar dari dalam laci. Sebuah memo dengan dua buah huruf tertulis di atasnya.

禁后 - The Forbidden Empress.

“Kak, ini bacanya apa?” namun sebelum kami menjawabnya, ia sudah menarik laci yang kedua.

Ia mengambil benda yang sama persis seperti yang ia temukan di laci pertama. Sebuah kertas bertuliskan huruf kanji yang sama.

Kami semua tak mengerti apa yang terjadi, namun Saori segera menghampiri adiknya dan mencengkeram tangannya dengan keras. Haruka sampai menangis dibuatnya.

“Apa yang kamu lakukan?” ia berteriak di depan muka Haruka. Dengan marah ia segera merebut kertas itu dari tangan gadis cilik itu dan membuka laci untuk mengembalikan kertas itu.

Masalahnya adalah, Haruka mengambilnya dari laci kedua, sedangkan laci yang ditarik oleh Saori adalah laci ketiga.

Ketika laci itu terbuka, Saori hanya berdiri tak bergeming sambil menatap apa yang ada di dalamnya. Ia tak bersuara sedikitpun.

Ia hanya diam, seperti terhipnotis. Ia menutup laci itu kemudian menatap ke depan. Pandangannya tampak kosong. Ia lalu menarik rambutnya yang tumbuh melebihi bahunya lalu meletakkannya di mulutnya.

Ia mulai mengunyah rambutnya sendiri.

“Hei, apa yang terjadi denganmu?” Kami bertanya.

“Saori! Saori, sadarlah!”

Kami semua memohon agar ia berhenti melakukannya, namun ia sepertinya sama sekali tak mempedulikan kami. Pandangannya masih kosong dan ia masih mengunyah rambutnya.

Tangis Haruka makin kencang, mungkin karena menyaksikan kakaknya bertingkah aneh. Kami semua bertambah gugup.

“Apa...apa yang terjadi dengannya?”

“Aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi!”

“Pikirkan itu nanti! Sekarang kita harus membawanya pulang! Aku sudah tak mau lagi berada di sini.”

Naoki, Kazuchika, dan Atsushi segera membawa Saori keluar dari rumah itu, sementara aku menjaga Haruka yang masih menangis. Bahkan setelah keluar dari rumah itu, Saori masih tetap mengunyah rambutnya.

Kami tahu kami akan terlibat masalah, namun kami harus segera membawanya ke orang dewasa yang mengerti tentang sejarah rumah itu. Kami mengurungkan niat kami membawanya pulang dan memutuskan membawanya ke rumahku yang terletak paling dekat dengan rumah tua itu.

Saat itu aku belum tahu itu adalah saat terakhirku melihat Saori.

TO BE CONTINUED

13 comments:

  1. akhirnya.. ditunggu beberapa jam coba dari tadi/?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya ampun, pembaca setia ya? hiks ... jadi terharu *kegeeran*

      Delete
  2. Ohoho yey akhirnya muncul. Gak bisa bayangin kalau makan rambut gimana rasanya. Ayo jangan suka bikin orang gantung diri dong (?) eh maksudnya ceritanya yang gantung. Ditunggu kelanjutannya~

    ReplyDelete
  3. Yaampuuunn akhirnya di post jugaa updatenya jangan lama lama ya bang

    ReplyDelete
  4. Penasaran bgt bang dave
    Apa isi laci ketiga?
    Kenapa saori memakan rambutnya?
    Kenapa saori meninggal?
    Kenapa....

    -junianatha15

    ReplyDelete
    Replies
    1. semuanya akan terjawab .. di episode terakhir!!!! *tapi masih lama hehehe*

      Delete
  5. Saori mulai lapar..
    Mulai lapaaarrr! Mulai lapaaarrr
    #ambil snick*rs

    ReplyDelete
  6. Cerbung=cerita bikin kembung



    -A

    ReplyDelete
  7. Huuaaa.. Gra2 UTS ga sempat baca ceritanya, udah dari dulu baca yang cerita beginian tapi baru sekarang nge-ngoment
    1 kata dah.. KEREEEEN #kompormeleduk

    ReplyDelete
  8. aku mau komen disini tapi gak semepet. Akhirnya keluar. jangan suka bikin gantung orang dong.. eh maksudnya gantungin cerita /dikira baju/ ayo lanjutin. aku tunggu kelanjutannya^^

    ReplyDelete
  9. Saat aku membaca cerita ini, kepala ku sakit dan pusing. Apa yang terjadi?
    Saat aku menceritakannya pada Mama ku, dia berkta "Laptop dan Nintendo 3DS mu Mama sita. Tidur sana, jangan begadang lagi."
    Wajahku seketika pucat. Sekarang aku tau, perkataan Mama ku lebih seram dibandingkan cerita ini...


    #JustKandang-Ayam hehehe...

    ReplyDelete
  10. cepet dong bang update lagi

    ReplyDelete