Tahun
ini dimulai dengan cukup kelam, terutama dalam hal kriminal. Gue
selalu mengikuti perkembangan dunia kriminal di Amrik (buat bahan
blog gue) dan ada 3 kasus yang menarik perhatian gue karena
menghebohkan publik Amerika Serikat. Kasus kriminal mungkin sudah
biasa ya, namun ketiga kasus ini amat memilukan sebab korbannya
merupakan anak-anak. Kalau tahun lalu publik sempat dikejutkan dengan
Chris Watts yang tega membunuh dua putri kandungnya sendiri (bahkan
satu bayi laki-laki dalam kandungan istrinya), kali ini ada kasus
yang sama menggenaskannya. Bahkan yang mengejutkan, hanya di awal
tahun sudah ada 3 kasus yang cukup miris menimpa anak-anak. Kasus itu
menimpa Gannon Stauch, Thomas Valva, dan dua anak dari Lori Daybell.
Seperti
apakah kasusnya? Mari kita simak satu persatu.
PS:
Semua kasus ini masih on going sampai saat ini dan gue juga mengikuti
perkembangannya. Yang gue tulis ini adalah perkembangan terakhirnya.
GANNON
STAUCH
Anak-anak
memang rentan menjadi korban tindak kriminal, terlebih lagi jika anak
tersebut menderita autisme. Namun kasus ini cukuplah tragis, sebab
pelakunya diduga adalah sosok yang seharusnya melindunginya, yakni
ibu tirinya sendiri.
Pada
27 Januari 2020, seorang bocah berusia 11 tahun bernama Gannon Stauch
tiba-tiba lenyap. Kekhawatiran tentu menyeruak sebab Gannon merupakan
seorang anak berkebutuhan khusus. Orang terakhir yang melihatnya
hidup adalah ibu tiri Gannon yang bernama Letecia Stauch. Al Staunch,
ayah Gannon, menikahi Letecia setelah bercerai dengan istri
pertamanya sekaligus ibu kandung Gannon, Landen Hoitt.
Keterangan
Letecia pada polisi terus berubah-ubah sehingga mengundang
kecurigaan. Pertama ia mengatakan Gannon sakit dan tinggal di rumah,
sementara Letecia pergi keluar ke rumah temannya. Begitu ia kembali,
Letecia mengaku Gannon telah lenyap. Kemudian ia mengubah ceritanya
dengan mengatakan bahwa Gannon pergi ke rumah temannya.
Namun
sebuah video CCTV mengungkapkan fakta baru yang mencengangkan. Pada
hari dimana bocah itu lenyap, kamera CCTV di rumah tetangga mereka
menangkap Gannon masuk ke dalam mobil yang dikendarai Letecia.
Beberapa saat kemudian, mobil Letecia itupun kembali.
Tanpa
Gannon.
Proses
pencarian Gannon berlangsung alot, terutama karena Colorado, tempat
dimana Gannon menghilang, sedang dilanda musim dingin. Sukar
dipercaya seorang anak menghilang selama berhari-hari, bahkan
berminggu-minggu, dan selamat di tengah dinginnya musim salju.
Letecia Stauch
Karena
ketiadaan bukti, Letecia masih melenggang bebas, bahkan kemudian
“pindah” ke California. Namun pada awal Maret lalu, berita
mengejutkan pun gue dengar. Letecia akhirnya resmi dibekuk polisi di
California dan akan diekstradisi ke Colorado. Gannon hingga kini
masihlah belum ditemukan, namun polisi percaya bahwa anak itu sudah
tak bernyawa lagi. Apalagi dengan adanya bukti CCTV yang dirasa
cukup, mereka kini menuduh Letecia dengan pembunuhan berencana, child
abuse (penyiksaan anak), dan penghilangan barang bukti, termasuk
menyembunyikan jenazah Gannon.
Apa
benar Letecia secara kejam membunuh anak tirinya sendiri? Mengapa?
Kebenarannya mungkin akan agak lama kita dapatkan sebab Letecia
tetaplah bungkam selama di pengadilan dan tetap ngotot bahwa dirinya
tak bersalah. Namun gue sendiri sebenarnya nggak terlalu peduli
dengan sosok wanita ini.
Yang
lebih bikin gue penasaran, dimanakah Gannon kini?
Sumber: The Sun
LORI
DAYBELL
Wanita
bernama asli Lori Vallow ini menghebohkan media massa Amerika lewat
kasusnya yang amat rumit dan juga misterius. Apalagi kasus ini
melibatkan dua anak yang lenyap dan masih diperparah dengan isu
pembunuhan berantai dan melibatkan sebuah sekte terlarang.
Kasus
ini dimulai oleh pinta seorang nenek yang telah lama tak melihat
kedua cucunya yang bernama Joshua “JJ” Vallow (7 tahun), and
Tylee Ryan (17 tahun). Kala itu mereka dirawat oleh ibu mereka, Lori
Daybell dan suami barunya Chad Daybell. Namun semenjak September,
sang nenek sama sekali tak mendengar kabar keduanya, sehingga memicu
rasa resah dan curiga. Polisi segera menyelidikinya, namun Lori dan
suaminya bersikeras bahwa kedua anaknya tengah berada di rumah teman
mereka di Arizona. Polisipun memberikan deadline hingga 30 Januari
2020 bagi pasangan Vallow untuk membawa kedua anak mereka ke kantor
polisi dan membuktikan mereka masih hidup.
Akan
tetapi hingga tenggat waktu tersebut lewat, kedua anak itu tetap tak
kunjung muncul.
Dan
yang lebih mengejutkan lagi, Lori teramat cuek dengan kasus
menghilangnya kedua anak kandungnya dan malah asyik pelesiran ke
Hawaii bersama suami barunya. Hal ini memicu kemarahan warga Amerika
yang mengikuti perkembangan kasus mereka melalui berita. Para pemirsa
mengangap bahkan orang-orang asing seperti mereka justru lebih
khawatir akan keselamatan dan keberadaan JJ dan Tylee ketimbang ibu
kandung mereka sendiri.
Sama
seperti kamera CCTV yang menangkap basah Letecia Staunch sebagai
orang terakhir yang bersama Gannon, sebuah rekaman juga
memperlihatkan perilaku ganjil Lori yang teramat mencurigakan. Sebuah
kamera CCTV gudang menangkap Lori tengah menyimpan barang-barang
pribadi milik kedua anaknya ke dalam storage unit (tempat
penyimpanan) seolah-olah barang-barang itu takkan digunakan lagi.
Polisipun
akhirnya makin gerah dan terpaksa turun tangan. Pada 20 Februari
akhirnya mereka menangkap Lori di Hawaii dan berniat
mengekstradisinya ke Idaho. Penyelidikan meyebutkaan bahwa JJ
terakhir terlihat tanggal 23 September dan kakaknya, Tylee terakhir
terlihat pada 8 September, kala itu ia pergi bersama orang tuanya ke
Yellowstone National Park. Pihak berwajibpun tak punya pilihan lain
selain mencari kedua anak itu di Yellowstone, sebab Lori tetap
bungkam dan tak mau mengaku dimana mereka. Namun sama seperti kasus
yang menimpa Gannon Stauch, proses pencarian kedua anak itu dibilang
amat mustahil, mengingat luasnya taman nasional itu serta musim
dingin yang tengah berkecamuk.
Namun
Lori tak hanya terkait dengan kasus menghilangnya kedua anak
kandungnya itu. Semakin diselidiki, semakin terkuak masa lalu Lori
yang kelam dan misterius. Bahkan, banyak yang menyebut bahwa ia
adalah sosok pembunuh berantai.
Karena
paling tidak, sudah tiga orang dalam kehidupannya yang tewas secara
beruntun dan misterius.
Pada
2018, suami ketiga Lori tewas setelah ditembak oleh saudara Lori
sendiri, Alex Cox. Alex sendiri berkilah ia hanya membela diri karena
mereka berdua terlibat pertengkaran. Namun di tengah penyelidikan
polisi, mayat Alex kemudian ditemukan di Arizona. Ia diduga bunuh
diri.
Tak
hanya kematian suaminya yang ganjil, pernikahannya dengan Chad
Daybell juga sama janggalnya. Mereka menikah hanya dua minggu setelah
istri Chad yang bernama Tammy, meninggal dalam kondisi misterius.
Chad dan Tammy telah menikah selama 30 tahun dan pada Oktober 2019,
Chad mengatakan bahwa istrinya meninggal dengan “sebab alami”,
bahkan “meninggal dalam tidurnya dengan tersenyum”. Hal itu agak
sulit dipercayai mengingat Chad memperoleh uang asuransi atas
kematian Tammy sebesar 430 ribu dolar (sekitar 7 miliar rupiah)
Seakan
menambah kepelikan dan kerumitan kasus ini, baik Chad dan Lori
terlibat sebuah sekte misterius yang menyebut dirinya “Church of
Firtsborn” yang percaya bahwa kiamat akan segera datang. Entah apa
ini ada hubungannya dengan menghilangnya JJ dan Tylee, namun kasus
ini masih dalam perkembangan dan gue amat berharap kedua anak itu
bisa ditemukan dengan selamat.
Sumber: Deseret, Idaho Statesman
THOMAS
VALVA
Kasus
yang menimpa Thomas Valva bisa dibilang memiliki kesamaan dengan
kasus Gannon di atas, yakni sama-sama menimpa anak yang menderita
autisme. Namun sayang, akhir yang ditemuinya lebih menggenaskan. Ia
ditemukan tak bernyawa setelah mengalami penyiksaan tak terperikan
oleh kedua orang tua yang seharusnya mengasihi dan mengayominya.
Pada
17 Januari 2020, seorang pria bernama Michael Valva menelepon 911 dan
mengatakan bahwa putranya, Thomas terjatuh dan kini tak sadarkan
diri. Begitu paramedis datang, semua sudah terlambat. Thomas
dinyatakan sudah tewas. Namun pihak penyelik langsung menemukan hal
yang aneh. Pertama, apa yang diderita Thomas kala itu bukanlah cidera
akibat jatuh semata. Wajahnya bahkan “menempel” dengan es di
lantai garasi kala itu, menandakan bahwa ia telah terbaring di sana
cukup lama di suhu yang mengigil.
Suhu
tubuh Thomas kala itu hanya 24 derajat Celcius, menandakan bahwa ia
mengalami hipothermia. Fakta pun terkuak bahwa sebelum Thomas
ditemukan tewas, ia dikurung di dalam garasi tanpa penghangat
ruangan, tanpa selimut, ataupun tanpa matras atau alas tidur lainnya.
Ia bermalam di situ dengan suhu di luar rumah mencapai minus 7
derajat Celcius. Hal itu tentu amat mematikan, terutama bagi tubuh
ringkih bocah berusia 8 tahun tersebut. Tak hanya itu, hasil otopsi
pun membuktikan bahwa Michael, ayahnya, berusaha menyembunyikan bukti
dengan memandikan jenazah anaknya dengan air panas agar suhu tubuhnya
naik.
Lalu
apa yang melatarbelakangi tindakan keji tersebut? Nasib Thomas Valva
memanglah tragis. Semenjak kecil, kedua orang tuanya telah bercerai.
Ibu kandungnya, Justyna Zubko-Valva, kehilangan hak asuh atas
anaknya setelah mereka bercerai. Padahal ia telah meminta belas
kasihan pada pengadilan karena Michael, mantan suaminya, adalah pria
yang abusif. Ia dikenal sebagai pria pemarah yang tak segan menyiksa
anaknya, terutama akibat hilang kesabaran karena Thomas adalah anak
autistik yang butuh perlakuan khusus. Sayang, pihak pengadilan tak
mengindahkannya, bahkan menganggapnya berbohong. Pasalnya, Michael
adalah seorang polisi sehingga mereka tak mempercayai klaim Justyna
bahwa mantan suaminya itu adalah pria yang kejam.
Para tersangka pembunuh Thomas Valva yang tak lain orang tuanya sendiri
Penyelidikan
selanjutnya membuktikan bahwa siksaan yang diterima Thomas bertambah
parah setelah ibu kandungnya tak ada lagi di sisinya untuk
melindunginya, dan posisinya digantikan oleh Angela Polina, istri
baru ayahnya itu. Sang ibu tiri itu ternyata sama kejamnya dengan
sang ayah dan kerap ikut menyiksanya. Bahkan, Thomas seringkali tak
diberi makan hanya karena ia tak mengucapkan “selamat pagi” pada
ibu tirinya itu. Padahal, seperti gue sebutkan tadi, Thomas adalah
anak penderita autisme yang memiliki kesulitan berkomunikasi.
Pada
malam itu, entah “kenakalan” apalagi yang dilakukan Thomas yang
membuat ayah dan ibu tirinya murka. Mereka menghukum Thomas dengan
mengurungnya di garasi dan memaksanya tidur di atas lantai beton.
Padahal kala itu adalah musim salju dan suhu di garasi tersebut
menyerupai lemari pendingin.
Thomas-pun
meregang nyawa, sendirian dan mengigil di tengah dinginnya malam,
jauh dari kasih sayang yang semestinya diterimanya.
Peristiwa
ini amat membuat shock sang ibu, Justyna yang telah lama
memperingatkan semua orang tentang kepribadian psikopat mantan
suaminya. Jika saja berbagai pihak mau mendengarkan pintanya, tentu
saja anak kesayangannya itu takkan meregang nyawa di tangan ayah
kandungnya sendiri. Baik Michael dan Angela ditangkap, namun itu
serasa tak cukup. Tak ada apapun yang mampu mengembalikan nyawa si
kecil Thomas dan ketidakadilan yang menimpanya mungkin juga dialami
anak-anak berkebutuhan khusus lainnya yang senantiasa diabaikan dan
disalahpahami.
Sumber: New York Post
Semoga ketiga adek yang hilang diatas segera ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
ReplyDeleteYa Allah kasian Bu justyna zulko ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
The most frustrating part is some cases could be prevented if the authority get rid of their fckin trust issues. Thomas Valva just one of many innocent souls that had been tortured by entities that call themself human.
ReplyDeleteWhen you see something is wrong, and have the power to make a difference, but choose to look away and act as if nothing happens, that is true evil.
Waaaaa menangeees aku baca berita adek yang ketiga. Gak sanggup bayanginnya :(. Semoga Adeknya ditempatkan di tempat yang lebih baik ya....
ReplyDeleteNyesek banget :" dan paling miris itu kasus ketiga, cuma karena dia mantan polisi atau apapun juga ga bakal bisa ngebuktiin lu bener-bener baik atau engga, kok bisa sih percaya cuma gara-gara itu. Isssh sumpah kesel banget. Semoga penjahat2 itu dapet hukuman setimpal
ReplyDeleteKsian bangettt,,, knapa yg nyakitin org2 dekat korban sih? Yg hrusnya mnjaga kan yak. Jahaaaat
ReplyDeletekarena yg dekat bukan jaminan dia nggak akan nyakitin eh ....
Deleteparahhh, makin nangis pas baca kasus yang ketiga.
ReplyDeletegila kali ya mereka, ga ada rasa kasihan apa ya, tega banget buat begitu.
Semoga pelaku dapat hukuman yanh setimpal, adek2 yg belum ditemukan semoga cepat ditemukan, dan adel thomas ditempatkan yg terbaik di sisiNya
Tuhan kasihanilah.gasanggup denger 3 kasus ini.
ReplyDelete