TENTARA
Pada akhir perang Irak, seorang serdadu Amerika menelepon kedua orang tuanya.
“Halo Ayah dan Ibu!” katanya, “Mereka akan mengirimku pulang beberapa hari lagi. Ketika aku pulang, bisakah aku tinggal bersama kalian?”
“Tentu saja.” Kata sang ayah bahagia, “Kau bisa tinggal dengan kami kapanpun kau suka.”
“Salah seorang temanku tak punya tempat tinggal lagi. Bisakah dia ikut denganku?”
“Tentu, nak! Temanmu selalu disambut di rumah ini.”
“Tapi, ada sesuatu yang harus Ayah tahu. Temanku itu menginjak ranjau sehingga kehilangan tangan dan kaki.”
Terdengar suara hening sebentar dan sang ibu lalu berkata, “Mungkin tak apa-apa untuk beberapa hari Nak. Namun merawat orang cacat adalah beban yang sangat besar bagi kami. Mungkin kamu bisa mencarikannya perawat di rumah sakit veteran.”
Sehari kemudian, orang tua itu menerima telepon bahwa anak mereka bunuh diri. Mereka sangat sedih. Beberapa hari setelahnya, sebuah peti mati berisi jenazah anak mereka tiba. Begitu membukanya, mereka langsung ambruk ke tanah dan menangis tiada henti.
hooh,si tentara pake umpama 'teman' tapi untuk me nge cek ortunya bakal nerima dia kalau dia pulang cacat atau nggak,mayatnya ternyata gk punya tangan dan kaki,kan
ReplyDeleteYoi bener banget, bravo!
DeleteSebenarnya si anak yang menginjak ranjau... Cuma dia ngetes orang tuanya bakal tetep nerima dia atau engga.. Tapi orang tuanya berkata "Tidak" dengan cara lain.. Anak itu tau dia gak bakal diterima dan bunuh diri.. Bener gak bang dave :v
ReplyDeletesaya turut berduka cita.
ReplyDeletebenar-benar riddle yang inspiratif!
#007
Menurutku org tua nya benar, justru si anak yg salah pake cara mengumpamakan teman. Jelas semua org genggan ngurusin org lain yg cacat, tapi kalo dia cerita dirinya sendiri ya org tua pasti menerima. Menyedihkan... dia ga seharusnya bunuh diri
ReplyDeletemari kita tinjau cerita ini dari segi psikologis si tentara *cailah):
Delete1. orang yang kehilangan anggota tubuhnya alias difabel pastilah malu dengan kondisinya, karena itu dia sulit mengaku pada orang tuanya.
2. orang difabel juga takut dirinya menjadi beban bagi orang lain. mungkin dia berpikir daripada menyusahkan orang tuanya dan membuat mereka menderita, lebih baik dia bunuh diri saja
3. mungkin dia berpikri dengan kondisinya itu dia nggak akan berguna lagi bagi keluarganya (dan menjadi beban tadi) dan tak mampu bekerja mencari nafkah, sehingga ia merasa diteruskan pun, hidupnya akan sia2
4. orang tuanya sendiri mengaku bahwa "merawat orang cacat adalah beban yang sangat besar bagi kami" sehingga ia takut akan ditelantarkan orang tuanya dan memilih mati saja
begitulah analisa saya *plaaaak*
Menginjak ranjau? Ranjau itu apa ya?._.
ReplyDeleteRanjau itu semacam bom untuk menjebak musuh, sangat sensitif jika dibanting ataupun terhimpit benda berat... (:
ReplyDeletealhamdulillah
ReplyDeletewah ini pernah ada di soal bhs inggris, kalo ga salah pas smp, sekitar 8 atau 9 tahun lalu
ReplyDeletetapi waktu itu bukan riddle tapi cerita full
dan habis baca endingnya, bahwa yg cacat itu adalah dirinya sendiri, i didnt know what to say
Sebenarnya si Anak yang menginjak ranjau, dia meu mengetes orang tua nya dengan mengumpamakan "teman", tapi orang tuanya menolak, sakit ahti mendengar jawaban orang tuanya, si anak bunuh diri deh...
ReplyDelete