Di episode ini, para traveller akan melakukan travelling dr Solo menuju Bali via Gunung Bromo, Probolinggo tanpa sedikitpun bantuan peta dan guide book, jadi mrk harus mengandalkan petunjuk dr warga lokal. Aku tahu episode ini bakal seru sebab Andrew satu kelompok dg Chloe yg notabene dibencinya. Nah, di episode ini perjalanan klp Nathan – Mairi Claire – Chantel berjalan cukup lancar. Mereka menyewa travel dr Solo ke Probolinggo. Sayangnya begitu sampai di Bromo, Nathan sakit shg tdk bs menemani Chantel dan Mairi Claire melihat matahari terbit di Bromo. Begitu tiba di puncak Bromo, mereka berdua lgs terkesima dg keindahan sunset di Bromo. Wah jadi kepingin travelling kesana.
Perjalanan tim mereka bertolak belakang dg perjalanan tim Andrew – Lewis – Chloe yg penuh kesengsaraan dan memakan biaya banyak. Andrew merasa bete sebab Chloe menghabiskan uangnya untuk penginapan yg nyaman. Andrew jg ikut2an bete dg Lewis krn tll pendiam dan pasif. Iapun memutuskan untuk tidak membagi tambahan travel bugdet 50% yg didapatnya krn terpilih mjd Traveller of the Week kpd mrk berdua. Mereka bertiga tdk smpat menikmati matahari terbit dr puncak bromo, namun Chloe merasa puas melihat kawah Bromo dan matahari terbenam di sana. Bahkan ia mengatakan kalimat yg benar2 membuatku terkesan “Kadang-kadang jiwa memang perlu untuk melihat pemandangan seperti ini.” Bisa dibilang walaupun membuat semua rekan travellernya bete, tp Chloe adl traveller favoritku.
Nathan yg kembali sehat bergabung dg Mairi Claire dan Chantel. Sayangnya Mairi Claire dan Chantel yg membeli tiket bis ke Bali justru menjadi korban penipuan (oh no, benar2 memberi citra buruk bt org Indonesia!). Bus yg mrk pikir akan mengantarkan mrk hingga Bali, ternyata hanya berhenti di pelabuhan Ketapang. Setelah pusing krn tdk ada seorangpun di pelabuhan yg bs berbahasa Inggris, akhirnya mereka terpaksa mengeluarkan uang lebih untuk membayar ferry dan taksi menuju Bali. Namun mrk langsung gembira melihat bule2 spt mrk sedang berpesta di Bali. “We’re in Bali!” sahut Chantel gembira.
Trio bete alias Andrew – Chloe – Lewis mengalami pengalaman yg benar2 membuatku terbahak2. Krn budget mrk yg makin menipis, mrk terpaksa naik bus “Rizky Transport” (dlm bhs Inggris artinya transportasi yg beresiko), yg seperti bis2 ekonomi pd umumnya, sopirnya gemar mengebut dan ugal2an. Bahkan Andrew mengatakan “Kita akan tiba di Bali lebih cepat atau mati di sini”. Di pelabuhan, kebetean Chloe memuncak dan mengucap sumpah serapah “I’m travelling like a peasant (aku berpergian seperti petani/org miskin)”. Di forum yg aku baca, konon pernyataan Chloe ini sempat membuat marah para backpacker Inggris.
Begitu sampai di Bali, mereka mulai menikmati keindahan Pulau Dewata itu. Nathan memberanikan diri menembak Mairi Claire. Syg Mairi Claire menganggapnya hanya teman. Di Bali, Chloe kehabisan uang dan berharap Andrew membagi sedikit uang hadiahnya sbg Traveller of the Week. Namun Andrew justru berbohong dan berpura2 uang hadiahnya hilang saat dia me-laundry celananya.
Di akhir episode ini, para peserta berkumpul di Tanah Lot dan memilih Chantel sbg Traveller of the Week. Dua tim baru dibagi lagi yaitu Andrew – Nathan – Chantel dan Chloe – Mairi Claire – Lewis. Tantangan berikutnya yaitu mengajak teman baru sebanyak-banyaknya untuk pergi ke destinasi mrk berikutnya, Gili Trawangan. Namun di episode berikutnya akan banyak terjadi peristiwa yg mengejutkan dan tak terduga.
No comments:
Post a Comment