Saturday, April 7, 2012
PESONA MONUMEN 45 SOLO
Kl org Jakarta pny Monas, arek Suroboyo pny tugu pahlawan dan wong Semarang pny Tugu Muda, maka wong Solo pny Monumen 45. Letaknya tak jauh dr Stasiun Balapan. Kl kalian berkunjung ke Solo atau berdomisili di Solo, tak ada salahnya kalian berkunjung ke monumen yg dilengkapi taman yg sgt nyaman ini.
Monumen 45 terletak di daerah Banjarsari, Solo. Dr arah utara, lokasi ini berdekatan dg Stasiun Solobalapan. Sedangkan dr arah selatan, monumen ini berdekatan dg dg Pasar Legi, tepat di blkg Keraton Mangkunegaran. Monumen 45 diresmikan pd tahun 1976 untuk memperingati peristiwa bersejarah di kota Solo, yaitu Serangan Umum Empat Hari yg tjd pd 7-10 Agustus 1949 untuk merebut kembali kota Solo dr tgn agresor Belanda.
Nah, lokasi dmn monumen ini didirikan, yaitu Taman Banjarsari, dulunya mrpk tpt dimana Letkol Slamet Riyadi dan rekannya Mayor Ahmadi menggagas serangan tsb. Jasa Letkol Slamet Riyadi (kini menjadi Brigjen (Anumerta) Slamet Riyadi dan sudah diangkat mjd pahlawan nasional) diabadikan dlm tugu yg ada di RS Slamet Riyadi (di dekat Solo Grand Mall) dan patung raksasa di bundaran Gladag, tepat di dpn Keraton Kasunanan. Slamet Riyadi jg mjd nama jalan arteri di kota Solo. Smntara jasa Mayor Ahmadi dikenang lewat patung yg didirikan di Proliman, tak jauh dr Monumen 45.
Omong2 kawasan dmn monumen ini didirikan dulunya disebut Villa Park dan mrpk pemukiman elite kaum Belanda pd masa kolonial. Cukup byk bangunan tua yg berceceran di lokasi ini, namun sygnya kebanyakan dlm kondisi memprihatinkan dan yg msh baik pun keindahannya tertutup oleh pedagang kaki lima yg mangkal di pinggir jalan.
Ini adl gerbang sebelah utara monumen ini. Bentuknya sengaja dibangun menyerupai gerbang keraton Kasunanan.
Monumen ini dibangun di tengah taman yg rindang dan asik bt menikmati waktu santai.
Di keempat penjuru, terdapat patung Ganesha ini.
Nah, ini adl wajah sisi utara Monumen 45, terlihat patung dua pejuang dg tugu yg dibuat menyerupai bentuk atap rumah khas Jawa. Uniknya, tugu ini dibuat dg ketinggian 17 m, melambangkan hari kemerdekaan RI.
Sedangkan ini adl sisi selatan Monumen 45. bedanya di sini terdapat 3 patung pejuang dan simbol Garuda Pancasila di tugunya.
Ada tangga naik ke pelataran tugu dmn kita bs melihat koleksi relief yg menceritakan sejarah kota Solo. Relief ini dibuat urut berlawanan arah jarum jam dimulai dr arah selatan tugu. Dimulai dr relief perjuangan rakyat Solo mengusir penjajah Jepang.
Kemudian diadakannya PON I di Stadion Sriwedari Solo.
Lalu serangan Agresi Militer Belanda yg membumihanguskan Solo.
Kemudian perlawanan rakyat Solo di bawah komando Letkol Slamet Riyadi untuk mengusir Belanda.
Relief ini melukiskan peristiwa G30S- PKI.
Ini menggambarkan bencana banjir besar yg prnh melanda Solo.
Relief ini menggambarkan Pemilu yg berjalan dg damai dan sukses di Solo.
Yang ini berbau Orde Baru bgt. relief ini menggambarkan pembangunan di Indonesia yg berlandaskan UUD 45.
Relief terakhir ini menggambarkan gotong royong dan kerukunan antarumat beragama di Solo. Lihat ada gambar masjid berdampingan dg gereja di sini.
Hmm…kl menilik sejarah Solo harusnya ditambah satu nih reliefnya, yaitu keberhasilan Walikota Jokowi dlm membangun Solo hingga sekeren skrg. Omong2 soal Jokowi, dulunya kawasan Monumen 45 ini terbengkalai slm bertahun2. Bahkan kawasan ini digunakan untuk berjualan para pedagang kaki lima yg menjual brg2 bekas. Akhirnya pd tahun 2006 Walikota Jokowi yg dipilih oleh rakyat kmd mengembalikan fungsi Monumen 45 spt sediakala sbg tempat rekreasi warga Solo.
Gmn dong nasib para PKL-nya? Tenang, mrk direlokasi ke pasar baru yg bernama Pasar Klithikan Notoharjo yg terletak di daerah Semanggi Solo. Relokasi ini mendapat byk pujian sebab berjalan dg damai, bahkan para PKL dikirab ke lokasi barunya sesuai tradisi Jawa. Hmm…beda bgt ya ama relokasi2 di Jakarta dan kota2 besar lainnya yg biasanya berujung bentrok. Jadi bangga mjd Wong Solo hehehe.
Balik lg ke Monumen 45. Ini adl gerbang sblh selatan Monumen 45, agak berbeda dg gerbang sblh utara.
Gerbang ini diapit oleh dua tugu lilin ini dan sebuah gazebo di sisi barat.
Terus ke selatan, kita akan menemukan Pasar Legi. Layaknya pasar2 tradisional lainnya, pasar ini terkesan kumuh dan kotor. Namun begitu, pasar ini tetap mjd nadi perekonomian yg ptg bagi kehidupan wong Solo.
Nah, jika kita terus berjalan ke selatan, kita akan menemukan sebuah sungai dg jembatan yg unik ini. Jembatan ini dibangun oleh Keraton Mangkunegaran dan bagian pinggirnya dihias oleh motif spt pinggiran balkon atau teras rmh2 tradisonal zaman dulu.
Terus ke selatan, kita akan menemukan tembok bagian blkg keraton Mangkunegaran yg sygnya rusak oleh aksi vandalisme.
Nah itu dia sekilas ttg Monumen 45 Banjarsari Solo. Lokasi ini terletak tak jauh dr Keraton Mangkunegaran, mesjid kuno Mangkunegaran, dan Monumen Pers. Jd tak ada slhnya sekalian mengunjungi tpt2 tsb.
Labels:
solo
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment