Gaya arsitektur gotik lahir pada abad ke-12 di Paris ketika Basilika St. Denis di Paris, Prancis didirikan sebagai gereja gotik pertama di dunia. Sejak saat itu, gaya arsitektur menjamur di Eropa hingga akhirnya ditinggalkan pada abad ke-16, ketika bangsa Eropa mulai beralih pada arsitektur bergaya Romawi seperti Baroque. Namun pada tahun 1740-an di Inggris, gaya gotik kembali marak dan lahir kembali menjadi gaya neo-gotik. Gaya arsitektur ini dipelopori oleh arsitek Augustus W. Pugin dengan hasil karyanya yang sangat terkenal, yakni Gedung Parlemen Inggris dan menara Big Ben-nya di London. Kepopuleran kembali gaya gotik ini juga dikatalisis oleh novel romantis karya Victor Hugo yang sangat terkenal, “Hunchback of Notre Dame”. Gaya arsitektur ini mencapai puncaknya pada abad ke-19 dengan dibangunnya gereja2 bergaya neo-gotik. Keindahan gereja2 ini sama sekali tak kalah dengan gereja2 gotik pendahulunya seperti Katedral Notre Dame dan Katedral Milan. Berikut ini adalah 10 gereja bergaya neo-gotik paling menakjubkan yang tersebar di seluruh dunia.
1. Gereja St. Peter dan St. Paul (Ostend, Belgia)
Setelah gereja yang lawas rata dengan tanah akibat bencana kebakaran, raja yang berkuasa saat itu, Raja Leopold II dengan antusias berniat membangun gereja yang lebih megah dari pendahulunya. Arsitek Louis Delacenserie kemudian dititahkan untuk membangun gereja bergaya neo-gotik ini mulai tahun 1899-1909.
2. Gereja St. Ouen (Rouen, Prancis)
Gereja yang terletak di Rouen, utara Prancis ini lebih terkenal atas organ Cavaille-Coll yang dianggap sebagai masterpiece dan salah satu organ terbaik di Eropa. Gereja ini sebenarnya sudah ada sejak abad ke-14, namun sayangnya musnah akibat pergolakan Revolusi Prancis. Pada 1846-1851, gereja ini direkonstruksi kembali dengan gaya neo-gotik yang jauh berbeda dengan bentuk gereja aslinya.
3. Katedral Cologne (Cologne, Jerman)
Gereja ini disebut-sebut sebagai objek wisata paling terkenal di Jerman, bahkan menarik hingga 20 ribu pengunjung tiap harinya! Katedral ini sebenarnya sudah dibangun pada 1248 dan terhenti pembangunannya pada 1473. Ketika gaya neo-gotik berjaya kembali, gereja inipun kembali dibangun dan dirampungkan sekitar 400 tahun kemudian pada 1880. Gereja ini menjadi gereja terbesar di Eropa Utara bahkan sempat menjadi bangunan tertinggi di dunia.
4. Gereja Votive (Vienna, Austria)
Setelah usaha pembunuhan Kaisar Austria, Franz Joseph oleh pemberontak Hungaria digagalkan pada 1853, saudara sang kaisar yang bernama Archduke Ferdinand Maximillian memerintahkan pembangunan sebuah gereja sebagai ucapan syukur atas selamatnya nyawa sang kaisar. Akhirnya dipilihkan rancangan gereja bergaya neo-gotik oleh Heinrich von Ferstel yang kemudian direalisasikan dan diresmikan pada 1879.
5. Katedral Sacred Heart (Guangzhou, Cina)
Katedral yang dikenal sebagai “Rumah Batu” oleh para penduduk lokal ini terletak di Guangzhou, Kanton, sebelah selatan Cina. Katedral bergaya neo-gotik ini dibangun pada 1861 untuk menggantikan gereja lama yang hancur akibat Perang Opium II pada masa Kaisar Qing. Arsiteknya didatangkan dari Prancis dan pendanaannya dibantu oleh Kaisar Napoleon III yang berkuasa saat itu.
6. Basilika San Sebastian (Manila, Filipina)
Gereja yang diresmikan tahun 1891 ini merupakan satu-satunya gereja gotik yang memiliki kerangka seluruhnya dari baja. Hal ini bertujuan untuk membuat gereja ini tahan gempa (yang sering terjadi di Filipina). Baja yang dipakai juga bukan sembarangan, sebab didatangkan jauh-jauh dari Belgia. Bahkan, Gustave Eiffel, perancang Menara Eiffle dan patung Liberty juga terlibat dalam pembangunannya.
7. Memorial Church of Protestation (Speyer, Jerman)
Walaupun memiliki bentuk yang sangat “Katolik”, gereja ini merupakan satu-satunya gereja Kristen Protestan yang ada di list ini. Gereja ini juga satu-satunya gereja gotik bermenara tunggal di list ini. Gereja ini dibangun pada 1893-1904 untuk memperingati peristiwa unjuk rasa dari kaum Protestan yang ingin membentuk negara Protestan lepas dari Kekaisaran Romawi Suci (Katolik) yang berpusat di Roma pada 1529.
8. Katedral St. Nicholas (Kiev, Ukraina)
Gereja tertua kedua di Kiev ini dibangun antara tahun 1899-1909 namun sempat ditutup pada 1938 saat Ukraina dikuasai oleh rezim komunis Uni Soviet. Bahkan gereja ini pernah beralih fungsi menjadi markas KGB. Baru pada tahun 1992, umat Katolik diperbolehkan beribadah dan mengadakan misa di katedral ini.
9. Katedral Metropolitan (Sao Paulo, Brasil)
Gereja ini dibangun pada 1913 dan baru selesai pada 1967 dengan dirampungkannya kedua menaranya. Gereja yang dirancang Maximilian Emil Hehl ini dianggap sebagai gereja neo-gotik ke-4 terbesar di dunia, walaupun memiliki kubah bergaya Renaissance.
10. Katedral St. Patrick (New York, AS)
Salah satu gereja terindah di Amerika ini mulai dibangun pada 1858, namun baru selesai 20 tahun kemudian karena tertunda oleh Perang Saudara yang berkecamuk saat itu. Gereja bergaya Gothic Revival ini dirancang oleh James Renwick Jr. Aka tetapi letaknya di tengah kota New York yang penuh polusi membuatnya terancam tergerus oleh hujan asam, sehingga mulai 2012, diadakan proyek renovasi besar2an selama 5 tahun yang diduga akan menghabiskan dana 175 juta dollar.
BONUS
Katedral Jakarta (Jakarta, Indonesia)
Katedral kebangaaan Indonesia ini juga berarsitektur neo-gotik. Pada awalnya, Belanda yang merupakan negara Protestan membatasi bahkan melarang penyebaran agama Katolik di Hindia Belanda. Namun setelah Belanda jatuh ke tangan Prancis, pada 1806 Napoleon Bonaparte yang seorang Katolik menunjuk adik bungsunya, Louis Napoleon menjadi raja Belanda. Sejak itulah agama Katolik diperbolehkan berkembang di Hindia Belanda, dimulai dengan pembangunan gereja Katolik pertama yang awalnya merupakan kediaman Jenderal de Kock pada 1829. Namun gereja bergaya neo-gotik yang kita lihat sekarang merupakan hasil renovasi arsitek MJ Hulswit pada 1891-1901.
Gereja ini memiliki tiga menara, yakni Benteng Daud (Fort of David) di sebelah utara dan Menara Gading (Tower of Ivory) di sebelah selatan yang hingga kini masih memiliki jam yang masih berfungsi. Menara ketiga terletak di “intercept” (persimpangan) atap yang berbentuk salib dan disebut The Angelus Dei Tower (Menara Malaikat Tuhan). Uniknya, gereja ini memiliki “spire” (atap runcing) terbuat dari baja dan “rib vault” (langit2 berbentuk rusuk) terbuat dari kayu yang ringan. Padahal, gaya neo-gotik umumnya menggunakan batu untuk kedua bagian gereja tersebut. Ternyata keduanya memiliki tujuan untuk membuat katedral ini tahan terhadap gempa.
Sangat menawan dan penuh dengan arsitektur seni tinggi . Manusia memberikan yang terbaik bagi Tuha
ReplyDeleteManusia memberikan semua akal budi yang terbaik demi kemulian Tuhan.
ReplyDelete