Gaya baroque (barok) emang jadi saingan berat gaya gotik. Keduanya merupakan gaya arsitektur gereja yang amat terkenal di zaman Eropa kuno. Sesuai dengan namanya yang berarti “mutiara”, gaya barok memang menonjolkan kemewahan. Berikut ini adalah 15 gereja bergaya barok paling indah di dunia yang tersebar di seluruh penjuru Eropa.
1. Katedral Santiago de Compostela (Santiago de Compostela, Spanyol)
Gereja ini merupakan tempat peziarahan ketiga paling penting bagi umat Katolik selain Yerusalem dan Roma. Sebab di kota kecil Santiago de Compostela ini berdiri gereja yang menjadi makam St. Yakobus, salah seorang dari 12 murid Yesus (bahkan dikatakan dalam Injil bahwa beliau adalah saudara Yesus). Peziarahan ke gereja ini disebut sebagai “The Way of St. James” dan merupakan tradisi yang sangat unik di Eropa. Setiap tahun, para penganut Katolik yang taat di Eropa akan berangkat dari rumahnya masing2 (bisa dari Prancis, Italia, bahkan Inggris) ke gereja ini dengan berjalan kaki! Perjalanan ini memakan jarak ratusan kimometer bahkan bisa memakan waktu berbulan-bulan. Tradisi ini bahkan masih berjalan hingga zaman modern seperti saat ini. Bedanya, tradisi peziarahan ini kini tak lagi bermotif keyakinan religius saja, melainkan ajang backpackeran dan melepaskan diri dari segala kemajuan teknologi dan rutinitas sehari-hari.
2. Katedral St. Paul (London, Inggris)
Katedral terbesar di London sekaligus tempat kedudukan Uskup London ini dulunya merupakan bangunan gotik yang dibangun pada abad ke-13. Namun kebakaran hebat yang meluluhlantakkan seluruh kota pada 1666 membuat Sir Christopher Wren merancang bangunan penggantinya, yang kali ini menerapkan gaya barok yang tengah naik daun kala itu.
3. Gereja Santa Maria della Salute (Venesia, Italia)
Gereja bergaya barok ini dibangun pada 1631 sebagai wujud syukur rakyat Venesia atas berakhirnya wabah yang sempat melenyapkan sepertiga populasi Venesia. Gereja ini diarsiteki oleh Baldassare Longhena dengan desain oktagonal, kubah yang menjulang, serta ukiran rumit yang menghiasi eksteriornya.
4. Frauenkirche (Dresden, Jerman)
Dibangun pada tahun 1743 dengan gaya rococo (kelanjutan gaya barok) yang memukau, gereja ini menemui nasib yang amat tragis ketika dihancurkan oleh serangan tentara Sekutu pada 1945 bersama dengan seisi kota Dresden. Selama puluhan tahun seusai perang, gereja ini dibiarkan sebagai puing2 sebagai monumen pengingat penderitaan yang diakibatkan oleh Perang Dunia II. Namun pada tahun 2005 akhirnya gereja yang dikenal dengan sebutan “Stone Bell” ini terlahir kembali dengan bentuk yang sama seperti gereja yang terdahulu. Keunikan satu2nya gereja Protestan di list ini ini tentulah bentuk kubahnya yang menyerupai lonceng.
5. Katedral Syracuse (Syracuse, Italia)
Katedral Syracuse merupakan contoh gaya arsitektur Sicilian Baroque di Pulau Sicily, Italia. Gereja ini selesai dibangun kembali pada 1700 setelah bangunan aslinya luluh lantak akibat gempa pada 1693. Uniknya, pada zaman Romawi dahulu, gereja ini sebenarnya adalah kuil Dewi Athena yang dipugar menjadi gereja oleh umat Kristiani saat itu.
6. Gereja St. Nicholas (Praha, Ceko)
Kedua gereja bergaya barok ini anehnya menyandang nama yang sama. Gereja St. Nicholas yang pertama merupakan gereja Katolik dari abad ke-18 yang bergaya Bohemian Baroque dan berada di distrik Mala Starna (Lesser Town), pusat kota Praha. Sementara gereja St. Nicholas yang kedua adalah gereja Orthodox yang berada di Old Town, Praha.
7. Katedral St. Andrew dan St. Michael Monastery (Kiev, Ukraina)
Kedua gereja ini kumasukkan dalam satu list karena berada di kota yang sama yakni, Kiev. Katedral St. Andrew merupakan salah satu landmark Kiev yang walaupun dibangun di Eropa Timur, memiliki gaya barok ala Italia, sebab dirancang oleh arsitek asal Italia, Bartolomeo Rastrelli. Sedangkan St. Michael Monastery atau sering disebut sebagai “Golden Dome” atau “Kubah Emas” merupakan biara yang dibangun dnegan gaya Ukranian Baroque. Naas, biara ini diratakan dengan tanah oleh pemerintah Uni Sovyet pada 1930-an, namun dibangun kembali pada 1999.
8. Gereja Sant’ Andrea della Valle (Roma, Italia)
Gereja indah ini dibangun sejak 1590 dan memiliki keindahan interior yang tiada taranya. Gereja ini memiliki kubah ketiga terbesar di Roma setelah Basilika Saint Peter di Vatikan dan Pantheon yang dulunya merupakan kuil Romawi.
9. Gereja St. Ignazio (Roma, Italia)
Gereja bernama lengkap Gereja Saint Ignatius de Loyola di Campus Martius ini dibangun pada 1650. Gereja ini bermula sebagai sebuah kapel mungil untuk kampus Collegio Romano. Namun dengan perkembangan kampus yang sangat pesat, kapel tersebut tak mampu lagi menampung peribadatan untuk 2 ribu mahasiswa sehingga gereja baru bergaya barok pun dibangun. Gereja ini lebih terkenal karena trompe l’il, yakni lukisan dengan ilusi tiga dimensi yang dilukis oleh Andrea Pozzo di langit2 gereja ini.
10. Basilika St. Peter (Vatikan)
Gereja terbesar di dunia sekaligus tempat kedudukan Paus, pemimpin tertinggi agama Katolik ini sejak masa pembangunannya menuai kontroversi. Biaya pembangunannya yang selangit menyebabkan konflik yang akhirnya membuat Martin Luther memutuskan diri dari Gereja Katolik dan mendirikan Gereja Protestan hingga kini. Gereja ini dibangun pada 1506-1626 untuk menggantikan gereja lama yang sudah berdiri sejak zaman Romawi kuno. Gereja ini juga dibangun tepat di atas makam St. Petrus, paus pertama. Perancangnya tak lain seniman terkenal, Michaelangelo.
wih....bagus banget
ReplyDeleteBlog yang menarik, mengingatkan saya akan Katedral di Verona , Santa Maria Matricolare, yang adalah campuran fantastis dari gaya Veronese Romanesque dengan elemen-elemen Gothic
ReplyDeleteSaya mencoba menulis blig tentang Verona semoga anda juga suka blog https://stenote-berkata.blogspot.com/2021/04/verona-di-katedral.html