Gue mencomot artikel bertema astronomi ini dari website BuzzFed, yang menurut redaksinya, bakal membuat kita me-re-evaluasi ke-eksistensi-an kita sebagai manusia. Namun gue rasa lebih dari itu. Artikel ini benar2 membuat kita menyadari betapa kecilnya kita dibandingkan seluruh alam raya ciptaan Tuhan. Hampir mirip sih dengan postingan foto Man vs Nature, namun artikel ini bakal membandingkan kita dengan keseluruhan alam semesta, yang pastinya membuat kita merasa lebih kecil lagi. Pokoknya membaca artikel ini, kita bakalan merasa ditampar apabila hingga saat ini kita belum mempercayai keberadaan Sang pencipta.
Ini adalah bumi, planet tempat kita tinggal. Terlihat besar dan megah?
Ini adalah tata surya kita, dimana bumi berada (tidak dalam perbandingkan ukuran dan jarak yang sebenarnya, hanya ilustrasi saja).
Ini adalah jarak antara bumi dan bulan dalam skala sesungguhnya. Terlihat dekat?
Think again! Semua planet dalam tata surya muat dijejerkan di antara bumi dan bulan!
Mari kita bicara tentang planet lain. Noda kecil ini adalah Amerika Serikat dibandingkan dengan Jupiter. Dan lingkaran vortex di dekatnya adalah Great Spot atau Noda Besar yang sebenarnya adalah badai menyerupai tornado yang berlangsung ratusan tahun!
Jika bumi memiliki cincin seperti Saturnus, maka seperti inilah cincin itu terlihat di berbagai belahan bumi.
Ini adalah salah satu komet yang setiap beberapa tahun sekali biasa melintasi bumi. Ini adalah perbandingan salah satu komet tersebut dengan kota Los Angeles. Bayangkan selama jutaan tahun, ribuan komet seperti ini melewati bumi ratusan kali, namun sama sekali tak pernah menabrak planet kita. Dan bayangkan akibatnya jika mereka bertabrakan!
Ini adalah planet kita terlihat dari bulan.
Ini adalah kita terlihat dari Mars.
Ini adalah kita terlihat dari Saturnus.
Dan ini adalah kita terlihat dari Neptunus, planet terakhir dalam tata surya. Di sini kita adalah sebuah titik yang harus dilihat dengan teleskop.
Ini adalah perbandingan ukuran bumi dan matahari. Menakutkan bukan?
Carl Sagan, seorang astronom sekaligus filsuf pernah mengatakan bahwa ada lebih banyak bintang ketimbang jumlah semua pasir yang ada di seluruh pantai yang ada di muka bumi.
Dan di antara bintang yang tak terhingga banyaknya itu pasti ada yang berukuran lebih besar daripada matahari bukan? Ini adalah ukuran matahari dengan bintang Canis Major.
Tata surya kita berada dalam galaksi yang disebut Bima Sakti (milky Way). Sebesar apakah kita dibandingkan galaksi tempat kita bernaung? Jika kita menyusutkan matahari hingga sebesar sebutir sel darah putih, maka seluruh galaksi Bima Sakti akan seukuran Amerika Serikat!
Bima Sakti berukuran sangat besar. Di sinilah kita berada.
Dan seluruh bintang yang kita lihat pada waktu malam hanyalah bintang yang berasal dari area yng dilingkari kuning ini. Kita tak bisa melihat lebih jauh dari titik itu.
Galaksi kita boleh besar, tapi masih ada langit di atas langit. Ini perbandingan galaksi kita, Milky Way dengan galaksi IC 1011.
Ini adalah galaksi lain, UDF 423 yang jaraknya 10 milyar tahun cahaya. Jadi ketika kita melihat galaksi ini, yang kita lihat adalah masa lalunya milyaran tahun lalu (cahaya membutuhkan waktu untuk sampai ke mata kita, bahkan matahari yang kita lihat sebenarnya adalah masa lalu matahari 8 menit yang lalu).
Tak hanya keindahan di alam semesta sana, namun juga sesuatu yang menakutkan, contohnya lubang hitam. Inilah ukuran salah satu lubang hitam dengan orbit Neptunus (berarti lingkaran tersebut berdiamater 2x jarak Neptunus ke matahari).
Terakhir sebagai pembanding betapa tak berarti-nya ukuran kita, inilah ukuran planet kita dibanding keseluruhan alam semesta. Ini adalah bumi, planet tempat kita bernaung.
Ini kita di tata surya kita.
Ini tata surya dan tata2 surya tetangga kita dalam Solar Interstellar Neighborhood.
Inilah ukuran Interstellar Neighborhood di dalam galaksi kita Bima Sakti.
Ini Bima Sakti dan galaksi2 tetangga kita yang lain di Local Galactic Group.
Ini grup galaksi kita bertetangga dengan grup2 galaksi lain di Supercluster Virgo.
Ini supercluster kita bertetangga dengan supercluster2 lainnya.
Dan akhirnya, letak local supercluster kita di alam semesta yang bisa diamati manusia.
Hmmm … dapat perbandingannya?
Setelah membandingkan ukuran, marilah kita membandingkan umur manusia dengan umur alam semesta.
Inilah kalender kosmis. Kalender ini merangkum perjalanan waktu yang dilalui alam semesta dimana umur alam semesta dimampatkan hanya satu tahun saja. Jika Big Bang terjadi pada tanggal 1 bulan Januari (dan saat ini adalah 31 Desember tengah malam), maka galaksi cakram Bima saktu baru terbentuk bulan Maret. Tata surya dan kehidupan tercipta pada bulan yang sama, yakni September. Organisme fotosintesis pertama berkembang satu bulan kemudian pada Oktober dan kehidupan multiseluler (bersel banyak) baru muncul November.
Pada 17 Desember, ikan pertama kali muncul, diikuti tumbuhan darat pada 20 Desember, serangga pada 21 Desember, dan berjayanya dinosaurus pada 29 Desember. Namun keesokan harinya, dinosaurus langsung punah dan digantikan mamalia pada 30 Desember.
Evolusi manusia hanya terjadi kurang dalam satu hari. Pada pukul 10.48 malam (pukul 22.48), Homo erectus (manusia modern) berkembang dan pada 11.58 malam (23.58) manusia mulai bermigrasi keluar dari Afrika menduduki Asia dan Eropa.
Kehidupan manusia modern berlangsung kurang dari semenit menurut kalender ini. Puncak zaman es terjadi 45 detik sebelum tengah malam dan pada masa ini pula manusia bermigrasi ke benua Amerika. Manusia mulai bercocok tanam pada 20 detik menjelang tengah malam. Kota dan peradaban pertama berdiri di Mesopotamia sekitar 15 detik sebelum tengah malam. Yesus Kristus dan Muhammad lahir kurang dari 5 detik sebelum tengah malam. Satu detik sebelum tengah malam, Columbus baru tiba di Amerika dan tepat tengah malam, di sinilah kalian, membaca artikel blog ini. Bisa kalian bayangkan betapa singkatnya keberadaan manusia dibandingkan umur alam semesta?
udah baca malah tertarik sm canis major , ukurannya lebih gede dr matahari beeehhhhh ������
ReplyDeletebisa kali dijadiin topik selanjutnya ����
min, Observable Universe itu bulat ? apakah di luar Observable Universe udh gak ada lagi atau ruang hampa yg gak ada namanya ?
ReplyDeletealam semesta nggak terbatas jadi observable universe tuh bagian alam semesta yg bisa dicapai dengan pengetahuan dan teknologi manusia. di luar itu, sains kita belum bisa mencapainya
Deletewhoaaa, brarti di luar observable universe tuh masi ada lagi dong ?
Deleteampun deh gak bisa ngebayangin ny -____-
min coba cari ttg makhluk lain di luar angkasa, kemungkinan besar manusia tidak sendiri
Subhanallah...
ReplyDeletepengen nangis bacanya bang, ternyata kita sekecil itu dibandingin sama alam semesta ini...
TTATT
waktu sma gue pernah baca bava katanya ada penelitian ttg ujungnya alam semesta dan ternyata alam semesta ini keseluruhannya berbentuk "terompet" :o
ReplyDeletejgn2... kita tidak sendiri di dunia ini? ya kali dunia seluas itu kehidupan cuma di planet kecil jk dibandingkan dg planet lain
ReplyDeletekita sepikiran bro...
DeleteDan kita hidup di fase yang terakhir...
ReplyDeleteAku mau nanya dong om.. Agamanya apa?? :3 aku muslim, dan kalo om nom moslim, aku salut bgt 😊:) blog om bikin aku makin pinter :v kebetulan suka bgt sm yg beginian(?) dan salah satu alasannya mendalami ilmu kea gini, bikin kita jd selalu bersyukur pada tuhan.. Thx atas infonya. Sy pasti bakal sserin2 pantengin backpaker :3
ReplyDeleteBagaikan sebutir pasir di samudra pasir ....dan sungguh sia sia jika dari super triliun-an planet itu ...hanya bumi yang berpenghuni .... Atau hanya aku/manusia saja yang KUPER di alam semesta ini....sedangkan besok saya bisa makan atau tidakaja belum tahu .... Hiks hiks sungguh terlalu
ReplyDeleteGoosebumps...
ReplyDeleteblog keren tentang universe gan
ReplyDeletehttp://versesofuniverse.blogspot.co.id
bro saran aja kalo pasang iklan jangan nutupin blog gitu, jadi urung bacanya
DeleteGitu kita sbg manusia masih sombong dan membanggakan apa yg dimiliki...???
ReplyDeleteM I K I R . . .! ! !
Regards
Eh
Sincerely
Ratna