Wednesday, April 26, 2017

TALE AS OLD AS TIME: 7 DONGENG TERTUA DI DUNIA

 

BEAUTY AND THE BEAST

(sumber gambar)

Masih demam Beauty and The Beast guys? Gue sih lebih milih nonton film “Life”yang horror abis ketimbang nonton “Beauty and The Beast” apalagi “Dear Nathan”. EW! Guys just don’t watch those movies. Tapi kesuksesan film “Beauty and The Beast” emang ngingetin gue ama kisah-kisah dongeng indah yang dulu pernah mewarnai masa kanak-kanak gue. Apalagi ada film-film Disney dengan soundtrack indah yang makin membuat dongeng-dongeng itu unforgettable.

Tapi seberapa tuakah kisah-kisah dongeng yang kita dengar? Mungkin banyak yang mengira kisah-kisah itu berasal dari zaman pertengahan Eropa, soalnya settingnya saja di kerajaan-kerajaan dengan kastil-kastil megah dan putri-putri yang cantik. Namun jika dirunut, beberapa dongeng ternyata “setua waktu”, bahkan sudah ada sebelum manusia mengenal tulisan (prasejarah). Yup, usia dongeng-dongeng di list ini ternyata sudah ribuan tahun dan versi yang kita kenal adalah versi modern yang sudah dipoles.

Lalu bagaimana versi aslinya jika memang cerita ini sudah berumur ribuan tahun? Emang sih nggak selebay putrinya menunggang mammoth atau melawan sabretooth tiger. Tapi cerita-cerita ini memiliki versi asli yang jauh lebih kelam. Soalnya dongeng awalnya berfungsi untuk memperingatkan “betapa jahatnya” dunia saat itu (yang jelas masih “savage” dan less-civilized). Emang seberapa kelam sih? Well, pada versi aslinya, kisah Cinderella melibatkan mutilasi, Sleeping Beauty diperkosa, Rapunzel hamil di luar nikah, Snow White melibatkan ratu kanibal dan pangeran pengidap nekrofilia, those kind of things. No big deal.

Cukup deh intronya, nanti kepanjangan. Berikut ini 7 dongeng tertua yang diturunkan dari masa ke masa dan memiliki origin yang mungkin akan membuat kalian terkejut.

NB: Gue kasi banyak link ya soalnya postingan gue sebelumnya yang membahas origin gelap dari dongeng-dongeng Disney ternyata banyak mendapat keraguan.

1. SLEEPING BEAUTY

Sudah ada sejak: 1500 tahun lalu

741px-Sleeping_Beauty_by_Harbour

(sumber gambar)

Kalian dijamin nggak akan menduga “Sleeping Beauty”ternyata terinspirasi oleh dongeng Viking kuno berjudul “Brynhlild” yang terinspirasi oleh sosok sejarah bernama Putri Brunhilda yang hidup pada abad ke-6.

Alkisah, seorang valkyrie bernama Brynhild dikutuk oleh Odin, raja para dewa Norse karena melanggar perintahnya. Peri cantik ini dikutuk untuk tidur dikelilingi lingkaran api dan hanya bisa bangun jika ada lelaki yang menciumnya. Seorang ksatria bernama Siegfried kebetulan lewat di kastil dimana Brynhild dikurung dan membangunkannya. Mereka berdua jatuh cinta, namun sayang Siegfried harus pergi karena masih memiliki tugas. Sebelum pergi, ia berjanji akan kembali untuk menikahi Brynhild.

Sayangnya, Siegfried bertemu dengan seorang penyihir yang menginginkan pemuda itu menikahi anak perempuannya. Penyihir itupun memberikan ramuan yang membuat Siegfried melupakan Brynhild. Brynhild yang marah besar akan pengkhianatan Siegfried kemudian memfitnahnya bahwa dia dulu pernah memperkosanya. Akibatnya Siegfried dibunuh dan tak hanya itu, Brynhild yang penuh dendam merasa tak cukup dan membunuh anak laki-laki Siegfried yang masih berusia 3 tahun. Akan tetapi, pada saat upacara pembakaran mayat Siegfried, Brynhild kemudian merasa menyesal dan melemparkan dirinya ke dalam api, membunuh dirinya sendiri. Jiwa mereka berduapun kembali bersatu di surga dan bahagia selamanya.

WTF!!! Cerita macam apa itu??? Psikopat abis. Cerita versi terjemahannya pun bermacam-macam, ada “Sleeping Beauy” karya Charles Perrault (1697), “Little Briar Rose” karya Grimm Bersaudara, “Sun, Moon, and Talia” karya Giambattista Basile (1634) , dan “Perceforest” (versi tertua, dibuat pada abad ke-14). Asal kalian tahu, semakin jadul versinya, semakin sadis. Semua versi itu (paling tidak tiga terakhir) tak lupa selalu memasukkan unsur:

    1. Sang putri diperkosa saat tidur
    2. Sang putri bangun dan menemukan sang pangeran sudah menikah dengan wanita lain

Karya yang kita kenal sekarang versi Disney adalah versi paling “child-friendly” and “less-traumatic version” bikinan Perrault. Namun bahkan versi yang kita kenal pun (berhenti di sang putri bangun karena dicium pangeran dan hidup bahagia selamanya) sebenarnya hanya mencakup season 1 dari cerita Perrault saja. Versi asi Perrault (yang seperti gue bilang tadi, paling “less-gory” ketimbang versi lainnya) masih memuat season 2, dimana pernikahan sang putri dan pangeran ditentang oleh Ratu Jahat (ibu sang pangeran, yang lagi-lagi adalah versi yang diperhalus, sebab di versi sebelumnya, tokoh ini diperankan istri sang pangeran yang marah besar karena suaminya membawa istri muda).

Sang Ratu Jahat kemudian menyuruh koki untuk memasak kedua anak sang putri, kemudian menyuruh sang putri memakannya. Tapi untung, sang koki tak tega dan menggantinya dengan daging kambing. Tak hanya itu, sang ratu kemudian menawari sang putri (yang shock karena mengira telah memakan anaknya sendiri) untuk bunuh diri dengan menggorok lehernya. Ewww ... what!

But c’mon guys, admit it! Bahkan tanpa unsur perkosaan saja, kisah Sleeping Beauty sudah berbau pelecehan seksual. Seorang cowok yang mencium cewek yang sedang nggak sadarkan diri? Definitely a creep!

2. CINDERELLA

Sudah ada sejak: 2.000 tahun lalu

CINDERELLA

(sumber gambar)

Kisah Cinderella yang kita dengar sekarang (disiksa ibu tiri, menunggang kereta labu, sepatu kacanya ketinggalan) merupakan versi Charles Perrault yang sudah “diperindah” dan juga disensor sedikit (termasuk menghilangkan bagian dimana saudari tiri Cinderella memutilasi kaki mereka agar muat di sepatu kaca). Namun agak nggak terduga nih guys, versi asli cerita ini ternyata berasal dari Mesir, yakni dari dongeng berjudul “Rhodopis

Alkisah, Rhodopis adalah seorang budak wanita yang dibawa ke Mesir dan kemudian diperkerjakan paksa sebagai seorang “courtesan”karena kecantikannya. Pada suatu hari, ketika mandi, seekor elang mencuri sebelah sepatunya dan kemudian menjatuhkannya ke pangkuan seorang raja Mesir. Sang raja mencari keberadaan pemilik sepatu itu dan menikahinya. Rhodopis pun menjadi ratu dan hidup bahagia selamanya.

Well, nothing disturbing about the story right? Kecuali jika kita menilik apa arti kata “courtesan” yang menjadi pekerjaan Cinderella versi asli ini.

COURTESAN

Yup, you got it right lady and gentlemen! Menurut versi aslinya, Cinderella adalah PSK! Well, selamat tinggal masa kecil gue yang bahagia. Bila kalian nggak percaya, nama “Rhodopis” sendiri kemungkinan bukan nama asli sang budak, melainkan nama pemberian yang berarti “pipi merah merona”. Well, kira-kira profesi apa ya yang cocok dengan nama panggilan seperti itu?

3. LITTLE RED RIDING HOOD

Sudah ada sejak: 2000 tahun lalu

RED RIDING HOOD

(sumber gambar)

Ngomongin cerita sadis pasti tak lepas dengan dongeng yang satu ini. Kisah ini awalnya diperkirakan berasal di Eropa pada abad ke-10, mengingat penggunaan tokoh serigala yang merupakan musuh alami manusia pada abad pertengahan Eropa. Cerita ini dipopulerkan oleh Grimm Bersaudara pada abad ke-19, tentu saja setelah mensensor habis-habisan berbagai adegan gory pada versi aslinya. Menurut wikipedia, versi asli dongeng ini meliputi sang serigala menyisakan daging sang nenek dan menyuruh Red Riding Hood memakannya, dimana gadis itu dengan senang bersedia menyantapnya (masih ditambah sang serigala “menidurinya” dulu sebelum memakannya hidup-hidup). Hmmm ... really ruin your childhood memories ha?

Namun anggapan bahwa cerita ini berasal dari Eropa terbantahkan ketika ditemukan banyak cerita yang sangat mirip dengan Red Riding Hood dari berbagai belahan dunia, mulai dari Afrika hingga Tiongkok. Di Afrika, hewan yang mengancam diganti dengan hyena, sementara di Asia Timur diganti dengan harimau. Namun yang mengejutkan, versi tertua cerita ini ternyata berasal dari Timur Tengah sekitar 2.000 tahun lalu!

Lalu apa sebenarnya pesan moral cerita kuno ini? Kenapa cerita ini dianggap amat penting hingga disebarluaskan hingga ke seluruh dunia?

Sosok serigala di sini hanyalah sebuah “lambang” dari sesuatu yang justru jauh mengerikan ketimbang hewan predator pemangsa daging, yakni manusia. Serigala yang menyamar menjadi nenek sang Red Riding Hood menjadi analogi sempurna bagi manusia yang pandai berpura-pura padahal memiliki niat yang amat jahat. Pesan moral cerita ini adalah selalu berhati-hati pada setiap orang yang kita temui, siapa tahu dia psikopat pemerkosa dan kanibal yang hendak memangsa kita. No shit! What a great moral lesson for kids!

4. BEAUTY AND THE BEAST

Sudah ada sejak: 2.500 tahun lalu

image

(sumber gambar)

Yeeeey ... akhirnya sampai juga di dongeng “magical” nan romantis ini. Come on ... what can be possibly wrong with the real version of this beautiful fairy tale? Right? Right? Right?

Di sebuah kerajaan, seorang ratu tengah bersedih karena dia tak memiliki keturunan. Tiga orang peri datang mengabulkan permintaannya, namun dengan syarat bahwa pangeran yang dilahirkannya adalah seekor babi dan akan menjadi manusia apabila sudah menikah selama tiga kali. Dengan berat hati, sang ratu bersedia.

Tak lama, sang ratu melahirkan seekor babi liar. Sang raja yang marah besar berniat membuangnya, namun akhirnya mengurungkan niatnya dan membesarkan anakya. Suatu hari, tiba saatnya untuk sang pangeran babi menikah dan sang ratu memilihkan anak sulung dari tiga putri seorang petani yang miskin. Petani yang miskin tersebut tak punya pilihan lain selain menikahkan anaknya dengan babi, apalagi setelah dia dijanjikan kekayaan yang amat besar.

Sang putri sulung dengan berat hati menerima pernikahan itu. Namun pada malam pengantin, sang gadis tersebut merasa jijik dan melempar sang pangeran babi. Sang babi marah dan menusuk sang gadis dengan taringnya hingga membunuhnya.

Sang ratu kemudian meminta putri kedua sang petani untuk dinikahkan dengan anaknya. Sang gadis tentu menolak sebab tak mau bernasib sama dengan kakaknya, namun ibunya memaksanya demi imbalan harta kekayaan yang akan mereka dapatkan. Pada malam pertama pernikahan mereka, lagi-lagi hal yang sama terjadi dan gadis itu dibunuh oleh sang babi.

Akhirnya tinggallah sang anak bungsu petani tersebut. Dengan ikhlas dia mau menikah dengan pangeran babi tersebut. Pada malam pertama mereka, berbeda dengan kakak-kakaknya, dia tidak merasa jijik dengan babi itu bahkan ehem ehem dengannya (maklum pengantin baru). Gue bayangin adegannya pasti hardcore, because he’s a goddamn pig!!!

Keesokan harinya, sang gadis menemukan bahwa sang babi telah mengelupas kulitnya dan berubah menjadi pangeran yang tampan. Sang gadis pun bahagia apalagi setelah melahirkan anak yang normal, bukan babi. Yaaaaaaay :D

What the f ...

Pesan moralnya apa sih? Nggak apa-apa menikah sama siluman babi merangkap pembunuh berantai asalkan dia tajir?

5. RUMPELSTILSTSKIN (4.000 TAHUN)

Sudah ada sejak: 4.000 tahun lalu

Rumpelstiltskin

(sumber gambar)

Pasti masih banyak di antara kalian yang masih asing dengan cerita ini (termasuk gue), makanya gue akan kisahkan di bawah ini. Lagian, kita semua pasti udah merasa trauma dan tercemari dengan cerita-cerita di atas, jadi apa salahnya nambah satu lagi?

Suatu hari hiduplah seorang penggiling gandum yang ingin mencoba membuat dirinya terlihat penting di depan raja. Ia membual bahwa selain cantik, putrinya juga mampu memintal jerami menjadi emas. Mengira bahwa cerita itu benar, sang raja kemudian mengurung sang gadis di dalam ruangan berisi jerami dan alat pemintal. Sang raja memberi ultimatum, jika keesokan harinya dia tidak mengubah jerami itu menjadi emas, dia akan dieksekusi.

Sang gadis yang kebingungan pun menangis. Secara ajaib, dia didatangi kurcaci yang menawarkan bantuannya, asalkan sang gadis memberi imbalan. Sang gadis memutuskan memberikannya gelang yang ia pakai. Sang kurcaci setuju dan memintalkan emas untuknya. Sang raja yang melihat ruangannya dipenuhi emas menjadi tamak dan mengurung sang gadis di ruangan yang lebih besar dipenuhi jerami untuk dipintal menjadi emas. Lagi-lagi sang raja mengancam, jika keesokan harinya dia tak mendapat emas, sang gadis akan dipenggal.

Untuk kedua kalinya, sang kurcaci menawarkan bantuan asalkan ada imbalan. Sang gadis kemudian memberikannya cincin. Sang kurcaci pun setuju dan lagi-lagi ruangan itu dipenuhi emas.

Sang raja masih tak puas dan mengurung sang gadis di ruangan yang jauh lebih besar berisi jerami. Sang raja kali in berjanji akan menjadikan sang gadis ratu jika ia berhasil memintalnya menjadi emas lagi. Namun bila gagal, ia akan dibunuh.

Sang kurcaci ketiga kalinya kembali menawarkan bantuan, namun sang gadis sudah tak punya apa-apa lagi untuk diberikan. Akhirnya sang kurcaci meminta anak sang gadis kelak apabila dia telah menikah dengan raja. Tak punya pilihan lain, sang gadis setuju. Ruanganpun kembali dipenuhi emas dan sang gadispun menjadi ratu.

Setelah sang ratu naik tahta, sang kurcaci kembali meminta janjinya. Namun sang ratu tak mau memberikan anaknya. Sang kurcaci pun memberikan ultimatum. Jika dalam waktu tiga hari ia tak bisa menebak nama sang kurcaci, maka ia akan menculik anaknya.

Sang ratu kemudian mengutus para prajuritnya ke seluruh penjuru negeri untuk mencari tahu nama sang kurcaci, namun tak ada yang berhasil. Beruntung, salah satu prajuritnya melihat sang kurcaci tengah menari dan mengejek sang ratu, katanya, “Mereka takkan bisa menebak namaku ... sang Rumpelstilstskin.”

Menyadari bahwa itu namanya, sang ratu menjawabnya saat sang kurcaci kembali memenuhi janjinya. Merasa kesal, sang Rumpelstilstskin kemudian membelah dirinya menjadi dua. Semuanya akhirnya hidup dengan bahagia (well, kecuali si Rumpelstilstskin yang tubuhnya sudah terbelah dua).

Ok, what a crazy fairy tale. Sukar dipercaya guys, dongeng ini sudah berumur 4.000 tahun lalu. Bisa dibayangkan pada saat itu nenek moyang kita masih hidup dengan cara primitif. Lalu kenapa dongeng ini bertahan begitu lama secara turun-temurun?

Jawabannya, kisah ini mungkin menggambarkan “keprimitifan” masyarakat zaman dulu, dimana untuk memastikan hasil panen yang berlimpah, mereka tak segan meminta pertolongan dewa-dewa atau roh dengan cara mengorbankan nyawa anak mereka sendiri sebagai tumbal. Pretty disturbing ha?

6. JACK AND THE BEANSTALK

Sudah ada sejak: 5000 tahun lalu

jack and the beanstalk

(sumber gambar)

Masih ingat dengan cerita ini? Memang sih nggak pernah diadaptasi menjadi kisah Disney yang indah, secara nggak ada putri dan tokoh Jack-nya juga nakal banget sehingga nggak bakal bisa jadi role model yang baik buat anak-anak, nggak kayak tokoh-tokoh  kita di atas (seperti princess yang terjebak prostitusi atau pangeran pemerkosa dan pembunuh berantai).  

Kisah “Jack and The Beanstalk” yang kita kenal merupakan versi Joseph Jacobs pada 1807, sedangkan versi tertulis tertua bisa dilacak hingga tahun 1743. Namun, menurut para ahli, kisah ini berusia lebih lama lagi, yakni 5.000 tahun lalu, ketika nenek moyang bangsa India dan Eropa masih menggunakan bahasa yang sama, yakni bahasa Indo-European.

7. THE SMITH AND THE DEVIL

Sudah ada sejak: 6.000 tahun yang lalu

The_Smith_and_the_Devil

(sumber gambar)

Dongeng-dongeng di atas masihlah “muda” jika dibandingkan dengan dongeng ini. Dongeng ini sudah ada sejak Bronze Age (Masa Perunggu). Perlu kalian tahu, Bronze Age adalah masa setelah Stone Age (Zaman Batu). Yup ... zaman batu guys .... masih ada The Flinstones. Pada masa ini muncul profesi baru, yakni blacksmith atau pandai besi yang akan menggabungkan timah dan tembga menjadi perunggu. Seperti apa kisah dongeng yang melibatkan pandai besi ini?

Alkisah datanglah seorang iblis ke seorang pandai besi dan bekerja padanya dengan bayaran murah. Suatu hari sang iblis mengatakan bahwa dia bisa membuat manusia muda kembali. Sang pandai besi tidak percaya sehingga kemudian sang iblis berusaha membuktikannya. Dia menempa seorang tua dengan alat-alat pandai besinya (termasuk di antaranya memukulinya dengan palu, menyiramnya dengan logam panas, dan menaruhnya dalam tungku menyala). Ajaibnya, si orang tua berubah menjadi muda kembali.

Percaya bahwa dia juga memiliki kemampuan itu, sang pandai besi mencobanya pada orang lain. Dia memukulinya dengan palu, menyiramnya dengan logam panas, dan membakarnya dalam tungku. Namun yang tersisa hanya abu dan sisa-sisa tulang orang itu. Sang iblis pun pergi setelah berhasil menipu sang pandai besi, sementara si pandai besi diamuk massa yang marah.

Hmmm ... no comment on that. Gue harap ada yang membuat filmnya. Pasti seru pas adegan gore.

BONUS:

ANIMAL BRIDE

jakatarub

(sumber gambar)

Dongeng ini mungkin juga seumuran dengan “Jack and The Beanstalk” serta “The Blacksmith and The Devil” di atas. Dongeng yang termasuk ke dalam tipe “Animal Bride” (salah satu yang terkenal berjudul “Swan Bride”) memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

    1. Ada seorang makhluk supranatural (dalam dongeng Eropa berupa angsa ajaib) berupa gadis cantik yang sedang mandi
    2. Ada pria yang mengintip dan ingin menjadikannya istri
    3. Pria tersebut mencuri sesuatu (biasanya pakaian) agar sang wanita tak bisa “terbang pergi” dan kemudian menikahinya
    4. Mereka memiliki anak
    5. Sang ayah tanpa sengaja memberitahu asal muasal sang ibu kepada sang anak. Akibatnya sang ibu akhirnya pergi, meninggalkan sang ayah dan sang anak.

Get the point guys? Pada titik ini kalian pasti berpikir “KENAPA CERITANYA MIRIP LEGENDA JAKA TARUB DAN LEGENDA TERJADINYA DANAU TOBA”???

Yup, secara mengejutkan, dongeng tersebut memang dikenal dalam berbagai peradaban di seluruh dunia. Di Italia, dongeng ini dikenal dengan nama “Dove Girl”. Di Kroasia, sang gadis adalah serigala jadi-jadian. Di Afrika, sang gadis adalah kerbau jadi-jadian. Di Sumatra Utara, sang gadis adalah ikan. Cerita yang mirip juga ditemukan di Rusia, Cina, hingga Jepang.

Bahkan versi Tiongkok-nya memiliki kesamaan luar biasa dengan Jaka Tarub. Dikisahkan seorang penggembala sapi melihat tujuh bidadari mandi di sungai lalu menyembunyikan pakaian mereka. Di Jepang sendiri ada berbagai versi, dimana si cewek bisa berupa burung bangau, kitsune (siluman rubah), hingga Yuki Onna (hantu salju). Namun versi Jepang semuanya memiliki kesamaan, yakni ketiganya meninggalkan suaminya begitu sang suami mengetahui identitas istrinya yang sebenarnya.

Entah kenapa guys, semua kesamaan ini membuat gue merasa agak “creepy” sendiri. Kenapa ada banyak bangsa mengenal dongeng yang sama? Apa semuanya berasal dari satu versi yang kemudian menyebar? Ataukah pada awalnya semua bangsa memiliki asal-usul dan bahasa yang sama? Apakah kejadian ini memang benar-benar terjadi ataukah merupakan simbol alam bawah sadar manusia?

Bahkan jika ditilik lebih jauh, semua dongeng ini memiliki keterkaitan erat dengan “Beauty and The Beast” yakni pernikahan dengan binatang (bahkan jika kita lihat salah satu dongeng Disney, “Frog Prince” temanya juga sama). Bedanya hanya jika pada cerita “Animal Bride”, hewannya adalah yang perempuan; maka pada “Beauty and The Beast”, yang menjadi hewan adalah sang laki-laki.

Lalu kenapa dongeng bermotif ini begitu lestari dalam benak umat manusia? Apa sejak lama manusia punya hasrat nakal untuk ehem ehem dengan binatang? Ewwww ... jelas tidak!!!

Ada berbagai analisis psikologis tentang hal ini, namun gue bisa simpulkan satu hal. “Manusia” menggambarkan peradaban dan kebudayaan kita, sedangkan “binatang” menggambarkan alam. Sudah lama manusia rindu untuk bersatu kembali dengan alam. Namun sayang, peradaban kita tak mengizinkan. Bahkan, segala yang dianut dalam kebudayaan kita, terutama jika semakin modern, justru merusak alam.

Ini dibuktikan dengan hubungan antara “manusia” dan “hewan” dalam dongeng-dongeng tersebut, walaupun sangat sulit dan mengalami berbagai tantangan serta tentangan (Gaston anyone?), namun digambarkan sebagai hubungan yang lazim bahkan romantis. Namun sayangnya, seperti disiratkan dalam beberapa dongeng yang nggak happy ending, nggak selamanya persatuan itu, walaupun sangat diidamkan manusia, bisa terjadi (seperti kisah istri dalam “Animal Bride” yang selalu meninggalkan suaminya). Well, afterall ... not all fairy tales have that “happily ever after” ending, right?

NB: tulisan ini terinspirasi oleh artikel ini

9 comments:

  1. pernah aku ngebaca dongeng majalah Bobo jadul, halamannya masih hitam-putih, belum seheboh sekarang. Ceritanya kalo nggak salah tentang pemuda yg dihukum mati raja yg jahat dengan cara direbus. Terus wanita yg mencintai pemuda itu ngasih secamam serbuk ajaib ke air kuali, biar si pemuda nggak kanapa-napa. Pas proses hukum mati berlangsung, si pemuda emang nggak kenapa-napa. Dia selamat. Malah terlihat lebih tamvan. Raja pun jadi heran dan juga kepingin jadi awet muda, jadilah si raja itu menceburkan dirinya ke dalam kuali berisi air yg mendidih dan mati :v

    Terus ada juga aku ngebaca dongeng di majalah Ino kalo gak salah. Adegannya si pemuda memotong-motong daging lengannya sendiri terus ditimbang, buat penebusan kalo gak salah. Abis itu lupa ceritanya :v

    ReplyDelete
  2. entah kenapa setelah membaca cerita sebenarnya tentang beauty and the beast gw jadi teringat ama salah satu game eroge yang pernah gw mainin

    ReplyDelete
  3. Tapi ku tetep nonton beauty and the beast ma Life di tayang perdana karena ada noona sama aa jake disana wkwkkwkw

    ReplyDelete
  4. Yg nikah sm babi...bayangkan itu babi ngepet x y...alias babi jadi2 an yg msh ada mpe skrg...tatutttt

    ReplyDelete
  5. RUMPELSTILSTSKIN itu kayaknya pernah ada di t*ans tv, tapi nama kurcacinya Rumput Teki. Ceritanya mirip malah. Bisa juga saya salah mengingat, soalnya udah lama tayangnya di tv.

    ReplyDelete
  6. semenjak membaca artikel sejenis ini, setiap liat cerita disney selalu melihat dari sudut pandang lain, hmm.. banyak sekali emang adegan yang tidak masuk akal, kembalikan lagi imajinasi indahku

    ReplyDelete
  7. JACK AND THE BEANSTALK udah ada filmnya bang

    ReplyDelete