Friday, December 6, 2019

RADIOACTIVE SERIES #1: PETAKA GADIS-GADIS RADIUM, KORBAN KESERAKAHAN KORPORAT




Sejauh ini Dark Case di blog gue sudah membahas berbagai macam kasus, mulai dari pembunuh berantai, teror rumah berhantu, kekejaman alam, hingga halusinasi dan paranoia. Kali ini gue akan membahas tema lain yang tak kalah horor, namun jarang diperbincangkan, yakni isu radioaktif.

Mendengar kata bencana radioaktif, mulai yang terngiang di kepala kita adalah ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki serta bencana Chernobyl hingga Fukushima. Namun kali ini gue akan membahas kasus-kasus yang jarang kalian dengar. Yang pertama ingin gue perkenalkan adalah kasus “Radium Girls” atau “Gadis-Gadis Radium” yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1910-an.

Kala itu pengetahuan tentang radioaktif masihlah minim dan para gadis yang diperkerjakan di sebuah pabrik jam tak menyadari bahaya radium yang mereka gunakan. Akibatnya, mereka mengalami berbagai dampak kesehatan mengerikan, mulai dari “lepasnya” rahang mereka hingga berbagai macam kanker. Celakanya, perusahaan mereka menolak bertanggung jawab. Perjuangan para gadis-gadis radium ini nantinya akan mengubah sejarah Amerika, bahkan dunia, dengan munculnya legislasi pertama yang mengatur tentang keselamatan kerja.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

TALES OF PARANOIA #6: KASUS BUNUH DIRI CHRISTINE CHUBBUCK



15 Juli 1974, pagi bergulir dengan biasa di Florida, Amerika Serikat. Udara cerah dan para pemirsa bisa menikmati sebuah acara talk show ringan bernama “Suncoast Digest” mungkin sembari bersantai minum kopi di sofa. Tepat jam 9 pagi, sang pemandu acaranya, Christine Chubbuck memulai siaran dengan tak lupa menyapa para penonton. Namun kala itu, tak seperti biasa, ia memulai program itu dengan membacakan berita sebelum bintang tamunya datang.

Selama delapan menit ke depan, ia membawakan beberapa berita lokal, salah satunya adalah penembakan di sebuah restoran dekat bandara. Namun rekaman yang menunjukkan peristiwa penembakan tersebut mengalami gangguan teknis, sehingga layar akhirnya kembali beralih ke wajah Christine. Wanita itu kemudian mengatakan ke arah kamera, “Sesuai dengan tradisi Channel 40 untuk membawakan berita 'darah dan kekerasan' yang terbaru dalam warna yang sesungguhnya, Anda akan melihat untuk pertama kalinya – bunuh diri!”

Kemudian ia mengeluarkan sebuah pistol dan menembak kepalanya sendiri, tepat di depan siaran langsung yang masih menyala.

Tayangan bunuh dirinya secara live itu membuat shock para pemirsanya di seantero Amerika, banyak yang panik dan langsung menelepon 911, namun ada pula yang menganggapnya hanya lelucon.

Namun itu bukanlah lelucon.

Pagi itu, Christine Chubbuck menjadi orang pertama dalam sejarah yang melakukan aksi bunuh diri di tayangan televisi. Namun apa yang melatarbelakangi keputusannya itu?

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

TALES OF PARANOIA #5: WABAH TERTAWA DI TANGANYIKA



Wabah yang aneh terjadi di sebuah desa di Tanganyika (sekarang Tanzania), Afrika. Kala itu seorang anak yang pulang dari sekolah asrama tertawa terus-menerus tanpa bisa dihentikan. Wabah itu kemudian menular ke teman-temannya dan segera, seluruh desa terjangkit oleh wabah tertawa itu. Siang dan malam, hingga seribu orang tertawa tanpa henti. Delapan belas bulan kemudian, barulah wabah misterius itu mereda. Apakah penyebab wabah misterius itu?

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

TALES OF PARANOIA #4: DESA YANG MENARI HINGGA MATI



Apa yang kalian bayangkan tentang Eropa pada abad pertengahan? Mungkin yang terngiang di benak kalian adalah para raja, ratu, serta ksatria yang saling berintrik dan berperang bak “Games of Thrones”. Atau mungkin yang terbersit adalah sejarah gelap berupa wabah Black Death yang menakutkan? Namun ada satu hal yang pasti tak pernah kalian pikirkan, yakni “wabah menari”.

Yup, “wabah menari” (“dance plague”) merupakan salah satu hal aneh yang terjadi di Eropa kuno, tapi jarang sekali disinggung dalam buku sejarah. Namun “wabah menari”, seaneh apapun kedengarannya, benar-benar terjadi. Kala itu, siapapun yang terjangkit akan terus menari, bahkan hingga mereka mati. Tak hanya satu dua orang, namun seluruh desa bisa terjangkit wabah itu dan menari hingga mereka terlelap dalam kematian. Apakah penyebabnya? Sebuah penyakit misterius? Ataukah hal yang mistis? Bedah kasus kali ini akan menguaknya.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

TALES OF PARANOIA #3: THE TRAGIC LOVE STORY OF TOM AND EILEEN LONERGAN



Thomas Joseph Lonergan dan Eileen Cassidy Lonergan adalah sepasang suami istri yang hidup bahagia. Setelah berkenalan di sebuah universitas di Louisiana, Amerika Serikat tempat mereka kuliah bersama, mereka berduapun memadu kasih hingga akhirnya memutuskan menikah. Namun nasib naas menimpa mereka. Setelah menyelesaikan karya sosial mereka di Tuvalu dan Fiji, mereka memutuskan mampir ke Queensland, Australia demi hobi mereka, yakni diving. Mereka bersama 5 pasangan lain menikmati hari mereka, melompat dari sebuah kapal speed boat dan menyelam untuk menyaksikan keindahan terumbu karang di dasar laut.

Akan tetapi ketika mereka berdua kembali ke permukaan, mereka menyadari bencana telah menghampiri mereka. Kapal mereka pergi tanpa mereka dan kini, mereka terjebak di tengah lautan yang luas. Gue akan mencoba membahas nasib mereka, atau lebih tepatnya apa yang mungkin menimpa mereka, mengingat hingga kini kasus menghilangnya pasangan ini tak menyisakan apapun kecuali misteri.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

TALES OF PARANOIA #2: THE STRANGE DEATH OF LARRY ELI MURILLO-MONCADA




Pada malam 28 November 2009, hujan deras tengah turun mengguyur kota. Guntur menggelora di luar, meninggalkan kilat yang membekas di langit. Namun di tengah badai itu, seorang pemuda justru membuka pintu rumah dan berlari keluar tanpa sepatu. Orang tuanya berteriak di belakangnya, berusaha mengejarnya. Namun pemuda itu tak mengindahkannya. Ia terus berlari hingga tubuhnya lenyap dibalik derasnya hujan.

Kala itu pemuda itu mengatakan bahwa ia dikejar seseorang dan ada yang hendak membunuhnya. Pemuda itu memang dikenal memiliki sejarah depresi dan paranoia, sehingga orang tuanya mengira hal itu hanyalah halusinasinya semata. Namun kali ini berbeda, ia terlihat amat ketakutan hingga lari dari rumah.

Itulah kala terakhir keluarganya melihatnya dalam keadaan hidup. Selama 10 tahun berikutnya, ia menghilang bak ditelan bumi. Hingga pada 2019, polisi mengetuk pintu rumah keluarganya. Kepada orang tuanya, polisi menyampaikan berita buruk, bahwa anak mereka yang telah menghilang selama satu dekade telah diketemukan, namun bukan dalam kondisi yang ingin mereka dengar.

Kisah tragis inilah yang kali ini ingin gue angkat dalam episode “Tales of Paranoia” kali ini. Kasus aneh nan misterius yang akhirnya berbuntut pada kematian yang tak kalah ganjilnya.

Inilah kasus Larry Ely Murillo-Moncada dan inilah Dark Case kali ini.

TALES OF PARANOIA #1: THE PECULIAR CASE OF BLAIR ADAMS




Setelah kemarin sempet sibuk dengan “Chronicle of Mother Nature”, gue akan memulai seri “Tales of Paranoia” yang menceritakan kisah-kisah ganjil yang disebabkan oleh gangguan jiwa. Salah satu cerita yang aslinya pengen gue angkat adalah kasus Elisa Lam. Namun gue pikir udah banyak banget media-media Indonesia yang menceritakan kisahnya. Maka dari itu, ketimbang gue buang-buang waktu, gue akan membahas kasus lain yang kurang lebih mirip, yakni kasus yang menimpa Blair Adams.

Blair Adams adalah pemuda 32 tahun asal British Columbia, Kanada dengan kehidupan yang normal. Namun seminggu sebelum kematiannya, perilakunya berubah drastis. Ia tiba-tiba menjadi paranoid dan mengaku bahwa ada seseorang yang berusaha membunuhnya. Ketakutannya itu membuatnya melakukan banyak hal ganjil, antara lain mencairkan seluruh rekeningnya lalu melarikan diri ke sebuah tempat antah berantah di Amerika Serikat. Teman-teman dan keluarganya menganggap ketakutannya ini hanyalah halusinasinya semata.

Namun kenyataannya, tubuhnya kemudian ditemukan tak bernyawa di sebuah tempat parkir.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.