Sunday, August 9, 2020

PENJELASAN FULL SPOILER TENTANG APA YANG TERJADI DI SEASON 3 “DARK”

Scene dengan seribu spoiler and they got the nerve buat naruh ini di episode 5

“Dark” sudah sampai ke season finalnya dan kali ini, gue akan mencoba menjelaskan apa yang terjadi di season pamungkas ini soalnya gue yakin kalian pasti banyak yang bingung (nggak heran, ceritanya emang rumit banget). Tapi ingat, baca artikel ini hanya setelah kalian menonton season ketiganya karena bakalan penuh spoiler! 

I've warned you!

ADAM DAN EVA

Gue cuma bisa bayangin penderitaan yang dialami Jonas bertahun-tahun ampe dia berubah jadi Adam

Kalo di season 2 kita menghadapi sosok villain bernama Adam (yang spoiler: ternyata merupakan versi tua-nya Jonas), maka di season 3 ini yang menjadi villain adalah Eva, yang merupakan Martha dari masa depan. Di season 2 diceritakan bahwa Adam sengaja mempermainkan Jonas (termasuk mengutus Jonas ke masa lalu agar ayahnya, Michael, bunuh diri) untuk menjaga “keselarasan” timeline waktu. Mungkin kalian pernah membaca tentang salah satu postingan gue tentang Time Traveling dimana gue menjelaskan tentang “Bootstrap Paradox” yang merupakan implikasi dari teori Predestinasi (apaan nih). Dengan kata lain, kalau sesuatu emang ditakdirkan, ya emang nggak bisa diubah, walaupun kita udah pergi ke masa lalu untuk berusaha mengubahnya.

Sebagai contoh, Jonas yang kembali ke masa lalu untuk mencegah ayahnya bunuh diri, justru menjadi alasan mengapa ayahnya bunuh diri. Contoh lain, Claudia yang mengetahui kematian ayahnya dari koran yang ia baca di masa depan, berusaha mencegah kematian ayahnya, namun justru malah menjadi penyebab kematian ayahnya sendiri. Nah, di sini, bisa dibilang tujuan Adam adalah menjaga agar takdir ini terus-menerus terulang. Salah satu caranya di season 3 ini adalah dengan menyuruh Silja kembali ke masa lalu (untuk menjadi ibu Noah) dan juga menyuruh Charlotte dan Elizabeth ke masa depan untuk menculik bayi Noah.

But here's the twist: dia berusaha membunuh Martha di ending episode 6 dan tujuan aslinya pun terungkap. Dia sama sekali nggak berusaha menjaga takdir “Bootstrap Paradox” itu, dia justru berusaha memutusnya. Hal ini berkaitan dengan sosok misterius yang dilambangkan sebagai Infinity (∞) yang tak lain dan tak bukan adalah anak dari Jonas dan Martha. Dengan membunuh Martha, maka ia juga akan membunuh bayi dalam kandungannya (kalian pasti ingat dengan adegan “ena ena” antara Martha dan Jonas sehingga bisa disimpulkan Martha hamil anak Jonas). Karena sang ∞ merupakan penyebab dari segalanya, maka membunuh bayi dalam kandungan Martha akan menghentikan siklus dan memutus “takdir” itu (walaupun itu harus ia capai dengan cara-cara kejam, yakni dengan menyiksa dirinya di masa lalu).

Lalu siapa ∞ itu dan mengapa kehadirannya begitu penting?


SIAPA ITU “INFINITY”

Yay ... trio assassin!

Di awal di episode 1 season 3 kita sudah disuguhkan dengan konsep trio assassin yang amat keren. Dari bekas luka di wajahnya, jelas bahwa mereka adalah satu orang dari tiga zaman yang berbeda. Namun barulah pada akhir episode 4 terkuak bahwa sang trio pembunuh ini tak lain adalah anak dari Martha dan Jonas yang tak pernah diberi nama, melainkan hanya dilambangkan dengan “infinity” atau ∞. Lalu apa signifikansinya? Jelas, ia-lah penyebab runtuhnya domino berantai yang menyebabkan peristiwa Apocalypse di kota Winden. Karena keberadaannya (dengan mengancam walikota Winden), maka PLTN di kota tersebut ada.

Namun keberadaan PLTN sesungguhnya takkan berakibat sefatal itu jika saja tak ada tokoh lain yang masuk ke Winden secara misterius, yakni Aleksander. Di season 3 dikisahkan bahwa Aleksander muda sesungguhnya adalah buronan yang melarikan diri setelah membunuh seseorang (di season 2 diceritakan bahwa seorang inspektur polisi kemudian datang ke Winden untuk menyelidikinya). Beruntung ia bertemu dengan Regina dan menjadi kekasihnya, bahkan menjadi kepala PLTN tersebut. Karakter Aleksander yang “shady”itulah yang memicu apocalypse. Diceritakan, Aleksander menimbun dan berusaha membuang limbah radioaktif PLTN itu secara sembunyi-sembunyi (di dunia Jonas dengan bantuan Woller, polisi yang bermata satu; di dunia Martha dengan bantuan ayah Erik Obendorf, remaja yang diceritakan hilang di awal season 1). Tanpa ia duga, di dalam limbah itu terdapat partikel tuhan yang kemudian menyebabkan peristiwa apocalypse.

Sosok ∞ tak hanya penting dalam menjaga keberlangsungan peristiwa apocalypse ini, namun juga menjadi leluhur dari berbagai tokoh yang ada di dalam cerita. Sosok ∞ (yang diceritakan sebagai ayah kejam yang kerap menyiksa anak dan istrinya) menikah dengan Agnes (adik perempuan Noah) dan melahirkan Tronte Nielsen yang kemudian menjadi ayah dari Ulrich serta kakek Martha. Magnus, dan Mikkel. Uniknya, ∞ sendiri adalah anak dari Martha dengan kata lain ibunya adalah anak dari cucunya sendiri. Yang lebih gila lagi, ayah ∞ yakni Jonas, adalah anak dari Mikkel, berarti ayahnya adalah cucu dari cucunya sendiri. Pusing?


REGINA

Dimanapun ia berada, hidup Regina senantiasa berakhir tragis

Salah satu tokoh yang diam-diam memiliki signifikansi penting dalam serial ini adalah Regina. Sejak awal Regina adalah tokoh yang rancu. Kita dibuat sebal dengan tingkahnya yang egois, tapi di sisi lain kita juga dibikin iba karena ia diceritakan menderita kanker (yang kemungkinan besar disebabkan oleh PLTN dimana ibu dan suaminya bekerja). Kenapa tokoh ini penting?

Well, tokoh yang berhasil mengurai benang ruwet untuk memutus paradoks takdir yang berbelit-belit akibat time traveling ini adalah Claudia Tiedemann dan usaha keras Claudia tersebut takkan ada jika saja tak ada Regina. Ia berusaha keras menyelamatkan nyawa Regina, sebab di dua dunia paralel sekalipun, nasib Regina selalu saja menemui akhir naas. Di dunia Martha, ia meninggal karena kanker. Sedangkan di dunia Jonas, ia selamat dari apocalypse, namun dibunuh oleh ayahnya (?) sendiri, yakni Tronte Nielsen (ayah Ulrich dan kakek Martha).

Namun terkuak paradoks mengejutkan, bahwa Tronte ternyata membunuh Regina atas suruhan Claudia dari masa depan. Claudia tahu bahwa dirinya di masa lalu takkan berjuang begitu keras seandainya Regina masih hidup, sehingga ia tega melakukan hal tersebut. Tapi pengorbanannya itu berbuah manis, di akhir season 3 ini, Martha dan Jonas berhasil memutus rantai takdir yang ruwet tersebut sehingga apocalypse tak pernah terjadi. Begitu pula Regina masih hidup, bahkan sehat alias tak terkena kanker (sebab di dunia mereka, PLTN tak pernah ada karena Marta dan Jonas juga tak pernah ada, sehingga ∞ tak pernah ada pula).

Yang jadi Regina versi ABG cantik banget btw

Tapi misteri yang kurang terlalu dieksplore di serial ini (karena kurang heboh ketimbang asal usul Charlotte) adalah siapa ayah Regina. Ayah Regina tak pernah dimunculkan di season 1 atau 2. Di season 3 bahkan disebutkan tak ada yang tahu siapa ayah Regina. Sosok Claudia pun selalu ditampilkan sebagai single mother. Para penduduk Winden mengira (atau bergosip) bahwa ayah Regina sesungguhnya adalah Tronte (yang membuat ia dan Ulrich sesungguhnya kakak adik). Teori ini masuk akal, sebab di season 3 diselipkan adegan (walaupun intrinsik) bahwa saat remaja Tronte dan Claudia sempat “ena ena”, apalagi mereka berdua memang tinggal satu atap. Walaupun ketika dewasa, Tronte ternyata lebih memilih menikah dengan Jana karena gadis itu lebih care dan peduli akan dirinya.

Tapi ternyata Tronte sesungguhnya bukanlah ayah Regina, melainkan Bernd Doppler, yang juga ayah dari Helge. Di season 1 kita tahu bahwa Regina saat kecil menjadi tentor bagi Helge dan di season 3 diperlihatkan bahwa Bernd memberikan uang lebih kepada Regina saat membayar jasa tentor bagi anaknya itu. Apa itu pertanda ada hubungan terlarang antara mereka? Agak creepy ya soalnya Regina umurnya sekitaran SD dan Bernd kala itu udah uzur, bahkan memiliki anak? Tapi tak bisa dipungkiri, pernikahannya dengan Greta, seorang wanita yang dingin (bahkan kerap menyiksa Helge, anaknya sendiri) pastilah tidak bahagia. Tapi jelas sih, asal usul Regina (yang menjelaskan mengapa dia tidak "menghilang" di penutup episode terakhir) tak terlalu dieksplor dan hanya dijelasin secara hampir tak kentara (hit or miss).


SILJA

Silja saat ia datang untuk menggoda Bartosz, padahal kalo dipikir-pikir dia darah dagingnya sendiri (ew!). But that is "Dark" for you, full of incest!

Salah satu tokoh yang cuma dapat peran secuil tapi ternyata sangat signifikan bagi jalan cerita adalah sosok misterius bernama Silja. Di pertengahan season 3, Silja muncul sebagai anak buah Adam yang memenjarakan Martha (setelah terlebih dahulu meminta pakaiannya yang bergaya abad pertengahan). Tapi barulah identitas Silja dijelaskan menjadi salah satu “sesepuh” para tokoh di serial ini.

Silja diceritakan kembali ke masa lalu untuk bertemu Bartosz yang kini terjebak di abad pertengahan. Mereka kemudian menikah hingga melahirkan dua anak, yakni Hanno (alias Noah) dan Agnes. Agnes ini keberadaannya juga cukup penting, karena ia nantinya menikah dengan ∞ dan melahirkan Tronte, yang menjadi kakek dari keluarga Nielsen. Noah kita sendiri sudah tahu merupakan tokoh yang amat penting. Selain mendalangi penculikan dan pembunuhan berantai di Winden, ia juga adalah ayah dari Charlotte. Bayi Charlotte dari masa depan kemudian diculik dan dikembalikan ke masa lalu (kepada HG Tannhaus yang baru saja kehilangan anak dan cucu perempuannya) untuk kemudian dirawat. Charlotte kemudian tumbuh besar dan menikah dengan Peter, memperanakkan Franziska dan Elizabeth. Elizabeth kemudian selamat dari apocalypse dan bertemu dengan Noah dewasa dan kemudian menikah. Mereka kemudian memiliki anak, yang sesungguhnya adalah Charlotte, yang kemudian diculik dan diberikan kepada HG Tannhaus. Dengan kata lain, Charlotte dan Elizabeth merupakan “Bootstrap Paradox” karena masing-masing merupakan ibu dari ibu mereka sendiri. Pusing?

Namun ada satu lagi plot yang mungkin kalian lewatkan dan menurut gue cukup disturbing. Pada awal season 2 ada adegan dimana Hanno (alias Noah muda) membunuh ayahnya sendiri pada saat menggali terowongan di gua Sic Mundus. Setelah kita mengetahui bahwa ayah Hanno (atau Noah) tak lain adalah Bartozs, maka sesungguhnya kita telah menyaksikan kematian tragis Bartosz sendiri. Ugh!

Masih ingat adegan ini di awal season 2. Now this scene has a very different meaning 

Oh ya, hal gila lain? Silja sesungguhnya adalah putri dari Hannah. Di season 3, diceritakan Hannah terjebak di masa lalu dan terlibat affair dengan Egon Tiedemann, yang tak lain adalah ayah Regina. Akibat hubungan terlarang itu, Hannah akhirnya mengandung dan melahirkan anak perempuan bernama Silja. Padahal Hannah di masa depan menikahi Mikkel yang sebenarnya adalah cucu dari cucu putrinya sendiri. Pusing?

Hal lain yang juga dipengaruhi oleh keberadaan Silja adalah nasib Egon. Dikisahkan Doris, istri Egon (yang sebenarnya juga terlibat perselingkuhan lesbian dengan Agnes) mengetahui tentang hubungan terlarang suaminya dengan Hannah. Akibatnya, ia menceraikan Egon dan pergi. Ini kemudian mempengaruhi kepribadian Egon sehingga ia menjadi pemabuk karena merasa tak mampu mempertahankan rumah tangganya. Di season 1, Ulrich amat membenci Egon karena tak mampu memecahkan kasus menghilangnya adiknya, Mads. Ulrich juga menyebut hal tersebut karena Egon, yang seorang kepala polisi, tidaklah kompeten dalam penyelidikan karena terus mabuk-mabukan. Nah, sekarang kita tahu alasannya.


KATARINA

Penampilannya yang seperti gembel inilah yang membuat gue jatuh cinta dengan karakter Katarina di season ini

Oke, secara garis besar sih Katarina nggak terlalu berpengaruh besar bagi plot serial ini. Namun determinasinya untuk menemukan anaknya Mikkel hingga rela melintasi waktu amatlah perlu diapresiasi. Karakter ini sempat menjadi tokoh favorit gue selama 1 episode sebelum akhirnya menemui nasib tragis tewas di tangan ibunya sendiri, Helene, yang seorang perawat. Kematiannya disebutkan secara sekilas di season 2, di adegan dimana Martha dan Jonas bercengkerama di danau membahas tentang mayat yang ditemukan di danau (yang tragisnya sebenarnya adalah mayat ibunya sendiri). Namun pusing juga ya, kenapa Helene tega membunuhnya? Padahal Helene sekilas sebenarnya sadar bahwa Katharina di hadapannya, walaupun terlihat seumuran dengannya, sebenarnya adalah putrinya sendiri.

Di salah satu episode season 3, diperlihatkan adegan dimana Hannah dewasa bertemu dengan Helene di klinik aborsi. Semula kita dibuat mengira bahwa Helene ini mungkin saja anak dari sang dukun aborsi, tapi ternyata tidak. Ia justru datang ke sana karena ia sendiri hendak mengaborsi janin dalam perutnya. Sepertinya Helene sudah mengalami nasib miris sejak kecil (diperkosa mungkin) sehingga ia tak menginginkan janin dalam perutnya. Tak jelas apakah aborsi kala itu berhasil. Jika tidak, mungkin saja itu alasan mengapa Katharina bisa lahir. Saat Katharina remaja pun diperlihatkan bahwa ibunya memperlakukannya dengan amat kasar, bahkan kerap memukulinya tanpa alasan, walaupun Katharina jelas terlihat amat peduli dan sayang pada ibunya. Alasannya jelas, karena Helene tak pernah menginginkan kehadiran Katharina karena mengingatkannya pada perkosaan yang pernah ia alami.

Tapi ada juga sih yang bernasib sama tragisnya dengan Katharina, yakni suaminya Ulrich, karena Katharina pernah berjanji untuk membantunya melarikan diri, tapi ia tak pernah muncul (karena sudah dibunuh tadi). Sedih sih membayangkan nasib Ulrich yang sudah puluhan tahun terperangkap di rumah sakit jiwa dan begitu ada secercah harapan untuk bisa keluar, malah menghadapi akhir menggenaskan seperti itu. But well, he derserved it.


HG TANNHAUS

Di episode terakhir dikisahkan bahwa satu-satunya memecahkan “Bootstrap Paradox” yang memerangkap semua tokoh di kota Winden ke dalam siklus tragis dan mencegah apocalypse adalah mencegah kematian anak dan cucu dari HG Tannhaus. HG Tannhaus sendiri dikisahkan sebagai ilmuwan berotak moncer yang berusaha menciptakan mesin waktu untuk mencegah kematian keluarganya sendiri. Namun, peristiwa itu malah berakibat pada siklus takdir memusingkan yang berujung pada Martha dan Jonas. Untuk mencegahnya, mereka harus kembali ke awal dan mencegah kematian keluarga Tannhaus.

Saat melihat adegannya, gue berpikir justru usaha Marta dan Jonas akan berujung pada Bootstrap Paradox kembali. Bisa saja karena melihat mereka berdua di tengah jalan (setelah muncul dari perjalanan waktu) malah menyebabkan kecelakaan yang menewaskan keluarga Tannaus terjadi. Tapi dugaan gue salah, Marta dan Jonas justru berhasil dalam misi mereka dan berdampak pada adegan konklusi di akhir cerita sepanjang 3 season ini, yakni adegan makan malam.


ENDING MAKAN MALAM


Di adegan terakhir di penghujung “Dark” season 3, diperlihatkan bahwa hanya ada sedikit tokoh yang tersisa setelah Martha dan Jonas berhasil menyelamatkan keluarga Tannhaus. Yang tersisa kala itu adalah Hannah, Woller (sang polisi bermata satu), Peter, Katarina, Regina, dan Benni (tokoh PSK waria di season 1 dan 2). Mereka semua hidup bahagia. Hannah menikah dengan Woller (yang mungkin kalian ingat di season 2 sempat memuji Hannah bahwa ia amatlah cantik), Peter merangkul identitasnya sebagai LGBT dan melakukan pernikahan sejenis dengan Benni, sementara Regina dan Katharina masih single. Lalu bagaimana dengan tokoh-tokoh yang lain?

Simply, mereka tak pernah ada.

Wikipedia menghadirkan silsilah ini yang dijamin bikin puyeng

Akan gue jelaskan. Pertama, seluruh keluarga Nielsen tak pernah ada. Hal ini disebabkan karena Agnes dan Tronte tak pernah ada. Karena tak pernah ada perjalanan waktu, maka Hannah tak pernah kembali ke masa lalu dan melahirkan Silja. Akibatnya, Agnes dan Noah, kedua anak Silja juga tak pernah ada. Padahal Agnes inilah yang akan melahirkan Tronte, kakek dari keluarga Nielsen. Akibatnya, Ulrich Nielse, anak Tronte, tak pernah ada, begitu pula anak-anaknya: Martha, Magnus, dan Mikkel. Yang menyedihkan, karena Mikkel tak pernah ada, maka ia takkan pernah menikah dengan Hannah, sehingga Jonas-pun, tokoh utama serial ini, juga tak pernah ada. Inilah mengapa Hannah akhirnya menikah dengan Woller.

Selain keluarga Nielsen, siapa lagi yang keberadaannya terhapus? Well, keluarga Doppler juga lenyap. Karena Bootstrap Paradox kini telah lenyap, maka Charlotte tak pernah ada (karena Noah, ayahnya, tak pernah ada). Maka dari itu, Peter tak pernah bertemu dengan Charlotte sehingga kedua anak merekapun, Franzeska dan Elizabeth, juga tak pernah ada. Mungkin karena itulah, Peter tak malu-malu memamerkan hubungan homoseksualitasnya dengan menikahi Benni.

Karena Ulrich tak ada maka Katharina pun tak pernah menikahinya, dan tadi jelas, mereka tak pernah memiliki anak. Namun bagaimana dengan Regina? Well, ada kemungkinan Regina tak pernah bertemu dengan Aleksander. Aleksander adalah orang luar dan sama sekali tak terlibat dengan paradoks yang terjadi di kota Winden. Namun entah kenapa, tokoh ini juga sepertinya tak muncul. Mungkin saja karena PLTN di Winden tak pernah ada, orang tua Regina (yang secara turun temurun menguasai PLTN itu) tak mendapat posisi kuat dan kekayaan di kota Winden, sehingga Aleksander tak tertarik dengannya, entah. Namun yang jelas, ini menjadi kabar bahagia untuk Regina sebab tanpa adanya PLTN, maka iapun tak pernah terkena kanker.

Keberadaan Regina ini juga semakin mengukuhkan teori bahwa Tronte bukanlah ayahnya. Sebab jika benar Tronte adalah ayahnya, maka harusnya ia juga ikut lenyap, sebab di dunia ini Tronte tak pernah ada, sebab ibunya, Agnes dan neneknya, Silja, juga tak pernah ada. Namun kabar buruk bagi Bartosz, karena Regina tak pernah bertemu Aleksander, maka Bartosz-pun tak pernah ada.

Nah, itulah guys, penjelasan penuh spoiler tentang plot cerita “Dark” season 3. Jika ada yang masih kurang atau membingungkan, silakan kasi komentar! But one thing for sure, this series was definitely a hell of a ride!


5 comments:

  1. Setau gw Helge pun sebenarnya bukan anaknya Bernd Doppler tapi anak hasil perkosaan yang menimpa Greta. Mungkin itulah sebabnya meski Bernd jadi direktur PLTN, tapi kehidupannya Helge (yang di mata masyarakat adalah anaknya) terbilang nnggak sukses, cuma jadi cleaner aja. Sementara yang jadi direktur justru Claudia yang tidak lain ternyata selingkuhan Bernd.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hah masa sih? Di episode mana tuh? Pantesan Greta kayaknya benci bgt ama Helge, tapi kok Bernd keliatan sayang bgt ya ama dia? Kalo ga sukses mungkin itu krn kepribadian Helge aja sih yg sudah awalnya suka kena abuse dr emaknya, trus trauma lg pernah digebukin Ulrich, belum lg ada bekas luka di wajahnya. Tapi masuk akal sih knp Claudia
      jd direktur, walaupun gw liat dia ambisius jg makanya cocok jd pemimpin

      Delete
    2. bukannya udh dijelasin emg bernd bukan ayah kandungnya

      Delete
    3. di silsilah wiki di atas kan ada bang, helge bukan anaknya bernd

      ~TheEnd

      Delete
  2. Bukannya yg ngajarin Helge kecil itu si Claudia y? Kok jadi si Regina

    ReplyDelete