Pas mudik ke Solo, gue terkesima melihat bangunan ini ketika dalam perjalanan menggunakan angkot dari Pasar Legi ke rumah gue. Bangunan putih apa ini ya? Apa itu candi? Apa itu makam? Rupanya bukan kedua2nya. Bangunan itu ternyata adalah ponten atau sarana MCK yang dibangun oleh Sultan Mangkunegaran VII pada 1936. Pembangunan ponten itu merupakan bentuk kepedulian sang Sultan terhadap kesejahteraan rakyatnya. Letak ponten ini memang pas, sebab di dekatnya mengalir sebuah sungai dan daerah dimana ponten ini berada (Kestalan, banjarsari) memang padat penduduk. Arsiteknya adalah Thomas Karsten, arsitek Belanda yang rupanya gemar memasukkan unsur2 tradisional Nusantara ke dalam karyanya. Lihat saja bangunan Pasar Gede rancangannya yang menggabungkan gaya arsitektur Eropa, Cina, dengan joglo khas Jawa.
Jika ingin menyambanginya, cari saja Pasar Legi. Letak Pasar Legi juga berada pas di belakang Keraton Mangkunegaran. Jadi jika kalian mengunjungi keraton ini, nggak ada salahnya mengintip keberadaan ponten ini. Posisinya emang agak tersembunyi. Untuk mencapainya, cari saja gang yang berada di depan Mall Luwes yang lama. Nah tinggal masuk ke gang ini dan di persimpangan berikutnya, kalian akan menjumpai bangunan bersejarah ini.
Dahulu ponten ini sempat terbengkalai. Airnya sudah berhenti mengalir dan lokasinya juga berdekatan dengan tempat pembuangan sampah, sehingga tak nyaman. Seumur2 aku tinggal di Solo, gue juga sama sekali tak menyadari keberadaan bangunan bersejarah ini. Untunglah, pada masa pemerintahan FX Rudyatmo alias Pak Rudy (penggantinya Jokowi), ponten ini diresorasi dengan bantuan Bank Jateng pada 2013.
Ini dia sekilas bentuk bangunannya. I never saw a building this photogenic.
Ponten ini memang tak bisa lagi digunakan sesuai fungsinya dulu. Tapi malah bagus sih, kasihan bangunan sekeren ini digunakan untuk MCK hahaha. Dan salut bagi semua pihak yang memperhatikan sejarah tempat ini. Semga generasi muda kita bisa melestarikannya.
No comments:
Post a Comment