Seaneh
apapun nama negaranya, mulai dari Tuvalu, Adzerbaijan, Liechtenstein, pasti
paling tidak kalian pernah mendengarnya di pelajaran geografi karena itu memang negara beneran. Namun
di list ini gue akan memperkenalkan negara yang antara “ada dan tiada”, dengan kata
lain negara-negara ini memproklamasikan kemerdekaan, namun hanya segelintir
(atau bahkan tak ada) negara lain yang mau mengakuinya. Sebab syarat berdirinya
sebuah negara, selain adanya wilayah, penduduk, dan pemerintahan, ada mereka
harus diakui oleh negara lain. Alhasil “negara-negara” ini mungkin tak pernah
kalian dengar sebelumnya karena emang keberadaannya sendiri diragukan. Berikut ini 10 di antaranya.
1. Isle of Man
Negara unik
yang berdiri di sebuah pulau antara Inggris dan Irlandia ini awalnya dikuasai
oleh Viking, sebelum akhirnya direbut oleh Inggris. Namun walaupun kecil,
negara ini didaulat oleh Bank Dunia sebagai negara terkaya ke-5 di dunia dan
uniknya, pendapatannya sekitar 17% berasal dari industri game online. Walaupun sudah merdeka dari Inggris, namun negara ini
bergantung sepenuhnya pada Inggris, terutama dalam hal militer. Bahkan warganya
pun otomatis dianggap sebagai warga negara Inggris. Hmmm … jadi kayak bukan
negara beneran ya? Tapi omong-omong benderanya unik ya hahaha.
2. Niue
Letaknya
yang amat terpencil di tengah samudra Pasifik mungkin membuat nama negara
mungil ini tak pernah terdengar. Terletak di wilayah Oseania, negara ini
mengandalkan negara tetangganya, Selandia Baru, dalam hal diplomatik. Namun kecil-kecil
cabe rawit, dengan luas hanya 261 kilometer persegi (hampir sepertiganya Jakarta)
dan penduduknya hanya 1.600 jiwa, negara ini menjadi salah satu yang terkaya
dan termakmur di dunia. Negara ini telah melunasi seluruh hutangnya, menggratiskan
wifi ke seluruh penduduknya, hingga membagi-bagikan laptop secara cuma-cuma ke seluruh siswanya.
Padahal, penduduk Niue yang hanya tinggal dalam satu pulau ini hidup amat
sederhana dengan bercocok tanam dan memakan ubi talas sebagai makanan pokoknya.
Wow … just wow!
3. Luhansk
Ini bukan
nama personil boyband Korea ya, melainkan wilayah yang memerdekakan diri dari
Ukraina pada 2014. Tentu saja Ukraina tak mengakui keberadaan negara ini,
bahkan menyebutnya sebagai organisasi teroris. Dan tak ada satupun negara resmi
di dunia ini yang mau mengakuinya, kecuali sesama negara “buatan” seperti di
bawah ini.
4. South Ossetia
South
Ossetia adalah wilayah di utara Pegunungan Kaukasus yang memisahkan diri dari
Republik Georgia pada 1991. Ibu kotanya di Tskhinvali, berpenduduk 50 ribu
orang, bahkan memiliki bendera dan lagu kebangsaan sendiri. Uniknya, keberadaan
negara ini sudah diakui oleh beberapa negara, seperti Rusia, Nikaragua,
Venezuela, dan Nauru. Walaupun begitu, mayoritas penduduk dunia mungkin pernah
mendengar keberadaannya.
5. Sahrawi
Nggak
pernah dengar juga kan? Negara ini berdiri di wilayah Sahara Barat yang
sama-sama diakui oleh Maroko sebagai bagian negaranya. Sahrawi memproklamirkan
kemerdekaannya pada 1976 dan uniknya, sudah diakui oleh sekitar 84 negara
anggota PBB, walaupun Maroko tetap kekeuh bahwa negara tersebut tidak sah.
Banyak negara yang menyarankan upaya damai dengan langkah tengah agar Maroko
memberikan status otonomi kepada Sahrawi.
Keren juga
ya namanya? Abkhazia adalah negara yang terletak di pesisir Timur Laut Hitam.
Sejauh ini, hanya Rusia dan 3 negara lain yang mengakuinya. Sedangkan negara-negara
anggota PBB sebagian besar menganggapnya bagian dari Republik Georgia.
7. Transnistria
Duh, tambah
susah-susah ya namanya? Namun nama negara ini lebih mudah ketimbang nama
resminya, yakni Republik Pridnestrovian Moldavian. Buseeeet. Negara ini hanya
diakui oleh sesama negara tak resmi lainnya seperti South Ossetia dan Abkhazia,
sedangkan hampir seluruh dunia sepakat menganggapnya sebagai bagian dari negara
Moldova di Eropa Timur.
Negara yang
juga dikenal dengan nama Republik Nagorno Arabakh ini memiliki masa lalu
tragis. Setelah pecahnya USSR, wilayah Artsakh langsung menjadi rebutan antara
Republik Azerbaijan dan Armenia hingga pecah perang. Namun negara ini malah
ingin memerdekakan diri, walaupun tak ada segelintir negara pun yang mendukung keberadaannya.
PBB dan anggota-anggotanya masih menganggapnya sebagai bagian dari Armenia.
Dari
namanya langsung ketahuan bahwa negara ini pasti berada di Afrika dan merupakan
pecahan dari Somalia. Dari negara-negara di atas, Somaliland memiliki jumlah
penduduk paling besar, yakni 3,5 juta dengan hampir separuhnya tinggal di
Hargeisa, ibu kotanya. Namun hingga kini, negara ini tak diakui keberadaannya
oleh dunia.
Nah enak
nih nyebutnya ketimbang negara dengan nama-nama susah seperti di atas hehehe.
Di antara yang lain, inilah negara tak resmi yang paling dekat dengan tanah air
kita, yakni di Asia Tenggara. Terletak di perbatasan Myanmar, Tiongkok, dan Thailand,
negara ini bermaksud memisahkan dari Myanmar. Celakanya lagi, pemasukan kas
negaranya sebagian besar berasal dari drug
trafficking alias penyelundupan narkoba. Aduh.
BONUS
Sovereign Military Order of Malta
Negara ini
unik, sebab walaupun diakui oleh 107 negara di dunia (termasuk Palestina),
namun negara ini bisa dianggap tak ada, sebab tak memiliki wilayah! Awalnya,
negara ini didirikan oleh para ksatria dari Ordo Malta dan mereka bertempat
tinggal di Pulau Malta, selatan Italia. Namun pada 1801, ketika Napoleon
menguasai Malta, para ksatria ini diusir dari pulau tersebut dan tak memiliki
wilayah negara lagi. Setelah Malta memperoleh kemerdekaan, para anggota Ordo Malta memilih tak kembali ke
pulau tersebut dan mengklaim kedaulatannya. Justru mereka lebih memilih tinggal
di dua buah gedung di Roma dan 13.500 penduduknya tersebar di seluruh dunia,
menjadi relawan. Walau tak memiliki wilayah sejengkalpun, negara ini memiliki
mata uang, paspor, perangko, hingga militernya sendiri.
Tak salah
sih memperluas pengetahuan kita dengan mengetahui keberadaan negara-negara ini.
Namun yang perlu menjadi keprihatinan kita adalah sebagian besar negara
tersebut lahir akibat konflik dan isu separatisme (walau ada yang damai dan
adem ayem aja sih). Tentu kita sama sekali nggak mendukung para separatis yang
mencoba melepaskan diri dari kedaulatan sebuah negara (soalnya negara kita juga
punya masalah yang sama dengan Papua dan Aceh) dan gue harap semua konflik bisa
diselesaikan dengan damai.
Keren artikelnya
ReplyDeleteKerenn artikelnya
ReplyDeleteNambah wawasan bgt! Great as usual bang
ReplyDeleteSeru juga kalo bisa bikin negara dengan nama yg kiyut seperti " Kyaa"' atau " Nyaaa"
ReplyDelete