Gue mulai hari ini akan merilis novel online “Loveless Creation: A Lovecraftian Novel” yang (setau gue) merupakan novel bergenre Lovecraftian horror pertama di Indonesia (CMIIW). Namun apa itu Lovecraftian horror?
Dilansir dari Wikipedia, horor Lovecraftian adalah subgenre
fiksi horor yang menekankan kengerian pada sesuatu yang tak diketahui dan tidak
dapat dipahami, alih-alih memanfaatkan gore atau elemen kejutan lainnya seperti
horor pada umumnya. Genre ini dinamai sesuai nama perintisnya, yakni penulis asal
Amerika Serikat bernama H. P. Lovecraft (1890–1937). Genre ini disebut juga “cosmic
horror” atau "horor kosmik" karena menekankan ketakutan kita pada
sesuatu yang ada di jagad raya ini, atau bahkan di luarnya. Istilahnya, novel
ini memanfaatkan “fobia” kita akan luar angkasa sana yang begitu luas namun hampa
dan tak banyak diketahui apa isinya.
Horor kosmis menekankan bahwa kita dan pengetahuan kita akan
alam semesta sesungguhnya amatlah “miniscule” alias saking kecilnya sampai bisa
dianggap tak berarti. Menurut horor jenis ini, di luar ada sana masih ada “sesuatu”
di luar realitas yang kita pahami yang sangatlah agung, menakutkan, dan
abstrak, sehingga mustahil kita mengerti. Bahkan, mencoba memahaminya malah
akan menyebabkan kita menjadi gila dan kehilangan kewarasan. Di depan “horor
kosmis” ini, kita sangatlah tidak berdaya.
Ide ini tercermin dalam “petuah” H.P. Lovecraft sendiri yang
mengatakan:
“The oldest and
strongest emotion of mankind is fear, and the oldest and strongest kind of fear
is fear of the unknown.”
“Emosi terpurba dan
terkuat manusia adalah rasa takut, dan jenis ketakutan yang terpurba dan
terkuat adalah ketakutan akan sesuatu yang tak kita ketahui”
Berikut ini adalah ciri-ciri horor kosmis ala Lovecraft ini:
Satu adalah ketakutan akan yang tak kita ketahui dan memang,
seharusnya tak kita ketahui. Tak heran, horor jenis ini menampilkan sosok
monster yang saking kuatnya, bisa dianggap “tuhan”. Melawannya kita takkan
bisa, sehingga yang tersisa hanyalah rasa putus asa apabila kita terpaksa
menghadapi makhluk semacam ini. Sosok monster ini juga amatlah tua dan purba,
bahkan lebih tua ketimbang umur manusia, bahkan bumi sendiri, serta biasanya
terabadikan dalam mitos kuno.
Dua adalah pencarian kebenaran akan makhluk-makhluk ini
justru akan berujung pada kegilaan tokoh utamanya, karena kekuatan (bahkan
wujud dan ukuran) makhluk ini tak bisa dinalar oleh manusia.
Tiga, mungkin agak sukar dipercaya, namun genre ini juga
bersifat “religius” karena biasanya ditampilkan sekte atau aliran sesat yang
mempercayai keberadaan makhluk ini dan memujanya karena dianggap superior,
bahkan melebihi dewa.
Empat, kadang-kadang ada namun tak harus muncul dalam kisah
bergenre ini, adalah kemunculan makhluk ini biasanya disebabkan oleh penggunaan
sains yang “kebablasan” atau terlalu maju, sehingga menyibak “kebenaran”
tentang makhluk ini yang sudah lama terkubur.
Lima, siap-siap sad ending saja sebab makhluk kosmis ini,
seperti gue jelaskan di point nomor satu, takkan pernah bisa dikalahkan.
Kisah-kisah ala Lovecraftian ini banyak menginspirasi
generasi baru para penulis horor lho. Sebut saja Robert Bloch (penulis “Psycho”),
Robert E. Howard (pencipta Conan the Barbarian), Mike Mignola lewat kreasinya “Hellboy”,
hingga sang maestro manga Junji Ito lewat karyanya “Uzumaki”. Bahkan penulis
horor terkenal Stephen King mengatakan bahwa H. P. Lovecraft adalah penulis
horor terbaik pada abad ke-20.
Nah tadi kan kita menyebut tentang sosok “moster” dalam
Lovecraftian horror ini. Salah satu yang terkenal (bahkan menjadi ikon) adalah Cthulhu,
sosok monster purba raksasa yang memiliki tubuh manusia, bersayap, dan juga
(yang khas banget nih) memiliki kepala seekor gurita. Masih ada kok sosok-sosok
lainnya seperti Nyarlathothep, Azatoth, Yog Sothoth, dll yang kabar gembiranya
nih, udah masuk public domain sehingga tak memiliki hak cipta.
Dalam dunia layar lebar, karya Lovecraft menginspirasi H. R.
Giger yang mendesain xenomorf di film “Alien”; sutradara John Carpenter di film
“The Thing”, “Prince of Darkness”, dan “In the Mouth of Madness”; Sam Raimi di
film “Evil Dead” dan sekuel-sekuelnya yang bejibun; serta film-film lainnya
seperti “Re-Animator”, "The Colour Out of Space” (diperankan Nicolas
Cage), “The Mist” (adaptasi novel Stephen King), “Annihilation” (Natalie
Portman), hingga “The Cabin in the Woods” (Chris Hemsworth).
Akan tetapi kebanyakan film itu hanya menyentuh “permukaan”
kisah HP Lovecraft saja. Sebab hingga kini, tak banyak adaptasi kisah-kisah
pendek buatannya yang bisa sukses dibuat. Soalnya dilogika aja, kengerian dari
kisah-kisahnya adalah sosok monster yang tak diketahui seperti apa bentuknya
(soalnya tahu wujudnya saja bisa menyebabkan kegilaan bagi siapapun yang
melihatnya). Kalau diadaptasi dalam bentuk film ya jadinya kita tak bisa
berimajinasi dong sengeri apa bentuknya? Tak heran, horor kosmis seperti ini
cukup sukar dibuat sehingga tak banyak diminati.
Namun jangan khawatir, mulai hari ini kalian bisa menikmati kisah horor Lovercraftian berjudul “Loveless Creation: A Lovecraftian Novel” ini yang akan gue update sekali seminggu pada hari Senin. Kisahnya tentang dua orang ilmuwan yang tanpa sadar membangkitkan sesosok makhluk yang amat tua dan menyebabkan bumi dalam bahaya. Untuk memecahkan masalahnya, merekapun harus berpaling pada “Necronomicon” sebuah buku yang menceritakan kisah-kisah tentang para “Older Gods” dan “Outer Gods” dan orang-orang yang tak beruntung menemukan mereka. Kisah ini akan dibalut dalam anthology (spoiler aja, akan ada tujuh cerita) yang tak saling berkaitan, namun memiliki satu kesamaan, yakni horor kosmis ini.
Jangan lupa ya, dishare jika kalian suka cerita ini biar
viral hehehe.
Ter-cerahkan!...karena dari dlu bingung sama genre horor lovecraftian itu apa.. karena aku pikir cuma genre horor yang antagonis nya monster.. ternyata lebih dari sekedar itu.. makasih bang Dave penjelasannya 🙏
ReplyDeleteWah, Bakalan seru nih. Nunggu setiap Senin. Semangat selalu ya Dave
ReplyDeleteAda webtun Indonesia yg bagus, yg genre ny horor lovecraftian ini. Judulnya Radio Algeria. Plot ny ttg Kumpulan cerita horor dari pendengar radio Algeria. Ga kayak horor webtun kebanyakan yg bercerita ttg hantu, di sini bener² ttg makhluk asing/kejadian yg tidak diketahui apa penyebab ny. Unik dan kreatif pokoknya. Berasa Junji Ito versi Indonesia. Coba deh bang dibaca. Dijamin bukan horor kaleng². Review juga di sini kalo bisa, wkwkw
ReplyDeleteIya nih baru baca episode2 pertama aja seru bgt
Delete