Sunday, February 2, 2020

INSTA-SCANDAL: 8 ULAH INFLUENCER YANG BIKIN GELENG-GELENG KEPALA





Gara-gara channel YouTube favorit gue yang baru, yakni InformOverload, gue mulai merasakan kenikmatan baru guys yang sebelumnya belum pernah gue rasain, yakni nikmatnya gibahin orang. Astaga, kenapa ya nggak dari dulu gue tahu kalo ternyata ngomongin aib orang ternyata senikmat ini wkwkwkwk. Namun bukan sembarang aib yang akan gue bicarakan, melainkan aib para influencer.

Apa sih influencer itu? Di zaman medsos yang berkembang pesat ini gaya hidup masyarakat tentu saja berubah dan istilah-istilah baru pun muncul untuk mengikuti perkembangan zaman. Ada istilah “netizen” atau penghuni jagad maya, hingga munculnya instagram dan para penghuninya, yakni “influencer”. Sesuai namanya, para influencer bisa meng-”influence” atau mempengaruhi para followersnya untuk mengikuti gaya hidup tertentu atau bahkan mempromosikan produk pilihannya. Dari kegiatan ini muncullah istilah “paid promote” dimana brand-brand mulai gencar memanfaatkan jasa para influencer ini mengiklankan produknya ke khayalak jagad internet.

Memang bisa dikatakan, dengan munculnya media sosial, semua orang bisa menjadi “bintang” atau terkenal. Ini bisa menjadi hal yang baik dan juga buruk. Di satu sisi, netizen yang memiliki kelebihan khusus bisa menggunakan untuk mencari mata pencaharian baru. Semisal, yang memiliki bakat humor bisa menjadi komedian, yang punya bakat make up bisa membuat tutorial, bahkan yang berbakat editing bisa membuat film pendek sendiri.

Namun muncul pula sisi lainnya, yakni para “bintang” baru ini merasa dirinya sudah menjadi selebriti dan berperilaku seenaknya. Tak jarang, demi meraih pundi uang, mereka mulai berperilaku di luar norma dan etika yang ada. Atau dengan kata lain, mereka mulai menghalalkan berbagai cara meraih popularitas. Tapi tak jarang, ulah mereka tersebut justru menjadi bumerang dan balik menyerang mereka, ketika mereka justru mendapat berbagai kritik dan “backlash” dari para penggemar mereka, bahkan tak jarang kehilangan followers. Gue di sini akan memberika beberapa contoh ulah para influencer yang menurut gue mulai keterlaluan.


JACLYN HILL DAN LIPSTIK “MEMATIKAN”-NYA





Salah satu skandal paling memalukan, Jaclyn Hill adalah salah satu beauty influencer ngetop dengan jumlah followers 6,2 juta di instagram dan 5,8 juta di Youtube. Wow! Nggak heran, ia berambisi merilis brand produk kecantikannya sendiri dengan nama Jaclyn Cosmetics pada 2019 lalu. Salah satu produk andalannya adalah lipstik yang langsung ludes terjual habis.

Namun komplain mulai bermunculan ketika para konsumernya menemukan bahwa produk lipstik yang mereka terima ... berjamur! Nggak hanya itu, para followers setianya pun mengaku gatal-gatal setelah mengoleskan lipstik itu ke bibir mereka, waduh!  Tak pelak, masyarakat pun mulai mempertanyakan kehigienisan produk tersebut. Skandal ini membuat Jaclyn malu parah hingga menghapus akun twitter dan instagramnya.

Sumber artikel: 1, 2

NATALIE SCHLATER DAN SKANDAL FOTO DI BALI





Skandal kali ini melibatkan pulau dewata kebanggaan kita, yakni Bali. Sebagai destinasi wisata yang mendunia dan terkenal berkat keindahan alam serta tradisinya, tak heran para influencer berbondong-bondong mendatangi pulau ini untuk menjepret foto-foto nan instagrammable. Namun satu insiden membuat warga Bali marah, yakni ketika seorang influencer asal Swedia memajang foto ini. Emang sih gue akui dia cewek yang kece dan sexy, tapi captionnya kali ini membuat siapapun geram.

Ia membandingkan kehidupannya dengan kehidupan seorang petani yang tengah bekerja keras menggarap sawahnya. Captionnya tersebut bisa dipahami sebagai sesuatu yang reflektif ya ketika ia merenungkan betapa berbedanya kehidupannya di Eropa dengan kehidupan di Asia yang tentu berbeda iklim serta kondisi sosial masyarakatnya. Namun masalahnya, Natalie memajang bikini dan “bokongnya” di postingan tersebut sehingga netizen-pun berasumsi ia sedang mengglamorkan kehidupannya dengan secara nggak langsung berkata, “Lihat lho, ini gue influencer tajir dan situ rakyat jelata misqueen! Ngakak woy!”.

Postingan Natalie (dan posenya) memang tidak sensitif dan berakibat ia terpaksa menghapus akun instagramnya karena banyaknya “backlash” yang ia terima.

Sumber artikel: Yahoo

CAROLINE CALLOWAY DAN FYRE FESTIVAL 2.0





Masih ingat dengan kasus Fyre Festival yang saking nistanya sampai membuat bulu kuduk merinding? Nah, ini ada sekuelnya, namun dengan skala lebih kecil. Caroline Calloway adalah seorang influencer dengan 800 ribu followers di instagram yang “viral” berkat captionnya yang berisi curhatnya sebagai mahasiswi Cambridge University yang bergengsi. Kisah hidupnya yang penuh makna hidup itupun menarik banyak gadis-gadis muda mengaguminya dan menjadikannya panutan. Di mata mereka, Caroline adalah sosok millenial muda yang cerdas, cantik, dan sempurna.

Menyadari kepopulerannya yang mulai merangkak naik, Caroline pun mulai mengembangkan sayap dengan mencoba membuat acara “meet and greet”. Dia men-charge 165 dolar (2,2 juta rupiah) untuk satu sesi meet and greet ini (wow, lebih parah dari Bowo wkwkwkw). Tapi harga segitu mungkin di Amrik sudah murah meriah, belum lagi ia menjanjikan sesi workshop, makan siang berupa menu vegan masakan rumah yang eksklusif, kenang-kenangan berupa jurnal dengan tulisan tangan Caroline sendiri, serta mahkota dari bunga anggrek. Melihat animo followersnya yang begitu tinggi, Caroline yang awalnya hanya merencanakan untuk mengadakan “meet and greet” ini di New York, kemudian memperluasnya ke 10 kota yang lain di berbagai penjuru Amerika Serikat, bahkan merencanakan untuk tour di Eropa pula.

Namun sama seperti Fyre Festival, acara itu berujung menjadi bencana.

Ini pertama kalinya Caroline mengadakan event seperti itu dan akibatnya, acara itupun berubah kacau. Pada H-1 acara, dari story-nya ketahuan bahwa ia masih belum mendapatkan lokasi event dan kebingungan setengah mati (padahal kala itu semua pesertanya telah membayar tuntas fee untuk acara itu). Para “attendee” telanjur yang datang pun tak mendapatkan apa yang mereka harapkan. Sesi lunch ala vegan yang ia janjikan? Cuman salad (alias sayuran mentah dikasi mayones) bikinan ibunya. Suvenir? Well, Caroline bilang ia nggak sempat bikin. Mahkota bunga anggrek yang seharusnya didapatkan tiap peserta? Cuma satu bunga anggrek, itupun dipakai bergantian untuk sesi foto. Sadar bahwa dirinya kewalahan, iapun membatalkan sesi meet and greet di kota lain dan memupuskan mimpinya untuk go international ke Eropa. Namun di sini pun beberapa followersnya masih mengaku kalo mereka nggak pernah mendapat ganti rugi ataupun refund.

Banyak yang beranggapan Caroline sama sekali nggak berniat menipu para fans-nya yang telanjur kecewa, namun hanya karena kurang pengorganisasian saja. Namun fakta mengejutkan lain setelah muncul sahabat (atau sekarang “mantan sahabat”) Caroline bernama Natalie Beach yang mengaku bahwa ia adalah “ghost writer” untuk akun instagram Caroline. Dengan kata lain, semua caption dan kisah hidup inspiratif yang selama ini membuat nama Caroline menjadi melambung tinggi dan viral, semuanya adalah bikinan Natalie. Ooops!

Sumber artikel: The Guardian

TRIO INFLUENCER INGGRIS DAN SKANDAL SIANIDA





Tiga influencer asal Inggris bernama Lauren Goodger, Mike Hassini, dan Zara Holland memiliki jumlah followers hingga 1,5 juta jika digabungkan. Tak heran, mereka menerima paid promote dengan excuse jutaan followers yang mereka miliki. Namun kali ini, paid promote yang mereka terima justru menjadi bumerang dan membuat mereka dipermalukan di depan TV nasional. Lah, bagaimana ceritanya?

Alkisah, mereka menerima paid promote untuk sebuah produk minuman diet yang mengandung hidrogen sianida. Sebenarnya ini adalah prank dari acara televisi BBC, namun yang mengejutkan, ketiga influencer itu dengan enteng menerima paid promote tersebut. Padahal, hidrogen sianida jelas adalah bahan kimia yang teramat berbahaya, bahkan pernah digunakan NAZI dalam Holocaust di kamp konsentrasi Yahudi.

Ketika dikonfrontir, ketiga influencer itu mengaku tak tahu menahu kalau hidrogen sianida itu berbahaya. SERIUS GUYS? LU NGGAK PERNAH DENGER SIANIDA ITU APA??? Tetep aja itu bukan alasan yang bisa diterima publik. Sebagai influencer, tentu mereka punya kewajiban untuk mempromosikan produk yang aman bagi para followersnya. Jikapun mereka bener-bener nggak tahu, mereka tetep punya kewajiban untuk mencari tahu. Toh di zaman internet begini, tinggal googling aja bisa. Atau jika males, pake Google Assistant aja langsung ketemu kok.

Ketiga influencer yang tertangkap basah menyetujui mengiklankan produk berbahaya ini membuka borok tentang bobroknya sistem paid promote ini guys. Bayangkan, para influencer ini nggak mencoba dulu produk mereka sebelum menawarkannya ke para fans mereka, bahkan nggak memastikan keamanannya dulu. Kasihan dong, para fans cuman jadi sapi perah buat para influencer supaya mereka bisa dapet duit banyak, ya nggak?

Sumber artikel: BBC

TIFFANY MITCHELL “UDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA SEMPET-SEMPETIN PAID PROMOTE”



Menurut gue paid promote bukan dosa. Toh siapa sih yang nggak butuh duit, ya nggak? Tapi tetap caranya itu lho, harus sesuai dengan norma kewajaran. Nggak seperti influencer yang satu ini. Selebriti instagram dengan jumlah follower 211.000 ini mengalami kecelakaan saat sedang mengendarai motor. Tapi justru tragedi naas itu malah ia manfaatkan untuk paid promote sebuah produk air mineral. BAYANGIN GUYS SEANDAINYA LU JATOH DARI MOTOR DAN MAU MATI, EH MASIH SEMPET-SEMPETNYA LU BIKIN KONTEN DAN PROMOSIIN PRODUK!!! BUTUH DUIT SIH GUE NGERTI TAPI NGGAK GINI-GINI AMAT!!!

Mau bukti, inilah fotonya.




Mungkin yang ada di benaknya kala itu adalah, “EH GOBLOK GUE JATOH! Eh, bisa dibikin konten nih! Guys, fotoin gue pake kamera DSLR lu, mumpung gue masih berdarah nih! Jangan lupa produknya kudu keliatan, lumayan sekalian paid promote. CEPETAN!”

Setelah dikritik followersnya, Tiffany membantah ia sengaja mengail di air keruh dan ia sama sekali nggak mengetahui bahwa temannya mengambil foto-foto “artsy” itu saat ia jatuh. Yeah right, mana ada orang yang tau temennya kena kecelakaan malah foto-foto (tapi emang bisa sih kalo temen lu b**gs*t) trus fotonya lu upload dengan bangga di instagram. Apalagi product placement-nya juga kok pas banget?

Sumber artikel: The Sun

KANDAL HASTAG “MALIBU FIRE” & “PRAY FOR CALIFORNIA”



Inilah menurut gue skandal influencer paling memalukan, yakni ketika mereka mulai memanfaatkan bencana dan penderitaan orang lain demi kepentingan mereka sendiri. Pada tahun 2018 terjadi  kebakaran hutan di Malibu, California. Tentu peristiwa ini membuat banyak pihak prihatin hingga hastag #malibufire dan #prayforcalifornia pun menjadi trend. Namun ternyata para influencer tak segan memanfaatkan hastag yang seharusnya menjadi tempat berduka dan saling support tersebut untuk mempromosikan diri mereka.

Taktik ini disebut sebagai “keyword squatting” dimana para influencer memanfaatkan hastag yang lagi moncer, memaksakan diri untuk membuat caption yang “sesuai” dengan hastag tersebut (seperti “ikut sedih dan berduka atas kebakaran di Malibu”), namun konten fotonya justru amat tidak sesuai karena memang bertujuan untuk mempromosikan produk. Semua itu demi memancing lebih banyak views, walaupun jelas caranya tidak manusiawi.

Betapa tidak? Sebagai contoh, ada influencer yang menggunakan hastag itu, namun justru memajang foto shirtless dengan produk minuman berenergi di tangannya. Sementara yang lain justru tampil dengan muka tersenyum dan bahagia, walaupun isi captionnya jelas-jelas berduka.





Ada masih banyak sih contoh lainnya, namun kebanyakan memajang foto nyaris telanjang yang menurut gue nggak pantas buat dimuat di blog ini.

Yang mengejutkan, salah satu artis yang terlibat aksi kurang terpuji ini adalah Raline Shah. Saat membuat postingan betapa “prihatinnya” ia dengan kebakaran di Malibu, ekspresinya justru malah tertawa sambil melompat kegirangan dalam balutan pakaian yang dipromosikannya.





Hal ini tentu membuat gue sebagai orang Indonesia meradang, sebab seharusnya Raline, yang berada di negeri orang, harus bisa menjaga muka orang Indonesia di sana dan bukannya mengikuti trend yang jelas tak simpatik tersebut. Don't get me wrong, I like Raline Shah dan bangga dia bisa go international. Namun dengan jumlah followers 6 juta lebih, harusnya Raline lebih bijak dan menjadi panutan bagi penggemarnya. Yang lebih malu-maluin lagi, insiden Raline Shah ini sudah diliput berbagai media internasional. Duh!

Sumber artikel: The Mirror

INFLUENCER AWARD


Yap, influencer ... walaupun mereka terkenal dan punya fisik bak dewa dan dewi, tetap saja  mereka bukan orang-orang berotak encer. Lihat saja acara “American Influencer Awards” ini. Yup, bener banget guys, ada acara penghargaan buat para influencer. Gue bisa bayangin ya nominasinya kayak, “Caption Terbaik”, “Status Galau Terbaik”, “Foto Liburan Terbaik”, “Foto Hadap Kanan Terbaik”, “Foto Hadap Kiri Terbaik”, “Foto Lompat Terbaik”, “Foto Manyun Terbaik”, “Foto Makanan Terbaik”, dsb.

Nggak hanya itu, bisa kalian bayangkan seperti apa jadinya kalo semua influencer bertemu dan berkumpul dalam satu venue. Hasilnya pasti, ehm ... cringe banget! Lihat saja kompilasi momen-momen “krik krik krik” yang bikin gue aja yang nggak pernah buka instagram jadi malu. Ada-ada kocaknya, mulai dari host yang guyonannya garing (gue aja nggak tahu presenternya itu aslinya cowok apa cewek). Bahkan yang lebih memalukan, ada beberapa influencer yang ketauan NGGAK BISA BACA!!!! Well, not surprised at all! Lihat saja video YouTube-nya di bawah ini.





3 comments:

  1. Logan dan Jake Paul gk termasuk, bang?

    ReplyDelete
  2. Itu yg baca nomine Giliana astaganagalila maaf kayak gajelas

    ReplyDelete
  3. Numpang komen, Indonesia juga udah ada influencer award loh, ane bangga dah Indonesia juga punya ajang bergengsi kayak gitu

    ReplyDelete