Wednesday, February 19, 2020

SKANDAL GOFUNDME: KETIKA KEDERMAWANAN DIBALAS DENGAN DUSTA


Hallo guys. Melalui artikel ini gue ingin menyampaikan pesan: “Don't Trust The Internet” alias jangan percaya mentah-mentah apa yang kalian baca di internet, soalnya mungkin saja itu hoax. Sekitar 2-3 tahun yang lalu, gue pernah baca postingan ini wara-wiri di Line.



Kisahnya, seorang gadis Katelyn McClure terjebak di tengah antah berantah di tengah malam karena mobilnya kehabisan bensin. Celakanya lagi, ia tak membawa sepeser-pun uang. Ia semakin merasa ketakutan ketika tiba-tiba seorang pria tunawisma mendatangi mobilnya. Namun bukannya berniat jahat, pria itu malah dengan tulus hati menolongnya. Mengetahui wanita itu dalam kesulitan, lelaki itu memberikan uang terakhirnya, yang berjumlah 20 dolar, kepada wanita itu agar ia bisa membeli bahan bakar untuk mobilnya.


Cerita itupun menjadi viral dan banyak orang yang merasa terhangatkan hatinya mendengar kisah kebaikan tersebut. Untuk membalas kebaikan pria tuna wisma itu, Katelyn dan kekasihnya, Mark D'Amico, membuka sumbangan untuk pria malang nan baik hati itu halaman Go Fund Me. Harapannya, dengan uang sekedarnya yang mereka kumpulkan, pria itu bisa memulai hidup baru, bahkan membeli rumah baru, sehingga ia tak perlu hidup menggelandang lagi.

Netizen penghuni jagad maya yang mendengar kisah kebaikan tersebut menjadi trenyuh, apalagi sang pria tunawisma diketahui sebagai mantan pemadam kebakaran yang tentu semasa hidupnya berjasa menyelamatkan nyawa manusia. Merasa terharu dengan kisah tersebut, sekitar 14 ribu orang menyumbang dan hasilnya, terkumpul uang sebanyak 400 ribu dolar (sekitar 5,5 M rupiah).

Kita pasti berpikir, wow, kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk terus berbuat baik dan juga memberi kita keyakinan bahwa masih ada banyak orang di luar sana yang rela menolong sesamanya tanpa mengharap pamrih. Akan tetapi, kisah ini sama sekali tak seperti yang kalian duga.



Kejanggalan mulai terendus ketika Johnny Bobbitt, sang pria tunawisma, mengaku bahwa ia tak menerima haknya secara semestinya. Johnny mengatakan bahwa ia hanya menerima 85 ribu dolar (1,1 M rupiah) dan rumah yang dijanjikannya kepadanya hanya sebuah trailer (mobil karavan), itupun dengan syarat hanya bisa diparkir di rumah Katelyn dan Mark. Keluhan itupun menyulut penyelidikan menyeluruh oleh kepolisian dan hasilnya, Katelyn dan Mark ternyata menyelewengkan dana Go Fund Me tersebut. Bukannya untuk memperbaiki hidup pria yang menolong mereka, uang tersebut malah mereka pakai untuk membeli BMW baru, tas mewah, bahkan berlibur ke Disneyland dan Las Vegas.

Terbongkarnya kasus itupun mengejutkan publik dan membuat para pendonor dana tersebut, yang berasal dari seantero dunia, menjadi kecewa. Sebagai ganjaran, Katelyn yang tamak itu akhirnya dihukum 33 bulan penjara. Namun semakin dalam penyelidikan, borok lainpun mau tak mau ikut terkorek. Rahasia lain yang mengejutkan muncul bak plot twist.

Johnny, sang pria tuna wisma, ternyata tak se-innocent yang kita kira. Ia bukanlah korban penipuan.
Justru ia-lah pelakunya.

Polisi akhirnya menguak bahwa sedari awal, kisah yang menimpa Katelyn dan Johnny hanyalah kebohongan belaka. Semua itu palsu! Katelyn tak pernah tersesat dan Johnny juga tak pernah menolongnya dengan memberikan uang terakhir yang dimilikinya. Satu-satunya fakta dalam kejadian itu yang tidak dipalsukan hanyalah kenyataan bahwa Johnny memang seorang tuna wisma. Namun ia sendiri kehilangan rumah dan pekerjaannya karena kecanduannya terhadap narkoba.

Jauh sebelum kasus itu mengemuka, Johnny sudah mengenal pasangan Katelyn dan Mark semenjak mereka bertemu di sebuah kasino. Uh, bayangin ngapain ada tuna wisma nongkrong di kasino? Kita bisa nebak, semua kemalangan di hidup Johnny hingga ia menjadi tuna wisma disebabkan oleh ulahnya sendiri yang gemar berjudi dan mengonsumsi narkoba.

Di kasino itulah, ketiganya merencanakan sebuah scam demi memperkaya diri mereka sendiri, dengan memanfaatkan kebaikan hati netizen. Kreatif sih, tapi kok ya sesat niatnya.


Ketiganya ternyata tukang ngadalin bro!

Alhasil, setelah keterlibatan Johnny terbongkar, iapun menghadapi hukuman hingga 30 bulan. Namun karena statusnya sebagai pengguna narkoba, kemungkinan besar pria itu akan menjalani hukumannya tersebut di dalam panti rehabilitasi, bukan di penjara.

Nah, apa yang kita pelajari dari kisah tersebut? Pertama, jangan terlalu mudah percaya dengan apa yang kalian baca di internet. Hanya karena kisah itu viral, bukan berarti kisah itu benar. Siapa tahu hoax? Jangan pula terlalu mudah men-share cerita yang kita baca. Selalu cek kebenarannya. Jika suatu kisah “too good to be true” atau malah kebalikannya, “too bad too be true”, maka ada kemungkinan kisah tersebut hoax.

Apalagi yang kita pelajari? Yang jelas, jangan sampai terbongkarnya kisah penipuan membuat kita menjadi was-was dalam berderma. Bersedekah itu baik (wajib malah), namun tetap kita harus mempertimbangkan asal-usulnya, jangan mudah terlena dengan kisah yang sekedar viral. Selain itu, Go Fund Me sebagai situs yang profesional juga punya mekanisme kok untuk mengembalikan uang para pendonor apabila memang terjadi penipuan. So don't worry guys, goodness will always prevail.





10 comments:

  1. Ga nyesel sih gue kembali buat baca postingan lu bang wkwk. Dbesttttt

    ReplyDelete
  2. Serba salah ya kalau mau sedekah pun sekarang mending beliin makanan deh. Kalau kasih uang, uangnya malah diselewengkan kebanyakan. Buat beli rokok lah, dll. Malah engga dipakai untuk yang seharusnya. Berbuat baikpun sekarang harus pinter sih

    ReplyDelete
  3. Kalo di indonesia banyak donk tempat utk bersedekah ada panti asuhan,anak yatim piatu,panti jompo, dll

    ReplyDelete
  4. Gak selamanya netizen itu tukang nyinyir (padahal emang banyak). Tapi juga banyak banget yang dermawan, seenggaknya sebelum bersedekah ke orang yang tak di kenal dan jauh di mata yang belum tentu kebenaran ceritanya, alangkah baiknya jika kita bisa membahagiakan orang tak mampu di sekitar kita terlebih dahulu.


    Bang bang,, kalo kisahnya anak 8 th yg di bully karena dia punya Dwarfism syndrome dia bilang pengen mati itu gimana bang, katanya aslinya dia udah dewasa sekitar umur 18 tahunan, dan dia katanya selebgram atau semacamnya gitu, trus itu cuma drama aja sama ibunya biar dpet sumbangan,, gak tau mana yg bener sih ..

    ReplyDelete
  5. Taon kemaren ada kasus audrey. Dan blm lama ini ada kasus siswa yg katanya korban begal dan berhasil membunuh pelakunya. Ternyata dia bkn korban begal, tp lg selingkuh di ladang tebu (dia udh punya istri yg putus sekolah gr2 mba) dan dia emg udh nyiapin pisau serta alibi

    -CakNgganteng

    ReplyDelete
  6. bahas covid 19 please..... dan abg 15 tahun bunuh bocah 5 tahun juga tolong ya......

    ReplyDelete
  7. yah kalau mau nipu mah, pembagian hasilnya harusnya dirinci dengn baik. kalau si Jonny gak nyinggung dia cuman dapet 1,1 Mah, pasti gak bakal terkuak. harusnya sebelum melancarkan aksinuya, mereka menentukan pembagian hasil berdasarkan presentase. dibagi 3 kalau adil brarti 33 persen kek.
    .
    .
    contoh penipu yang gak pernah nonton film The Bank Job nih. -_-

    ReplyDelete
  8. *mencari ide sejenis

    ReplyDelete