Monday, January 27, 2020

PENEMUAN SAINS TERBARU: BERPOTENSI MENYELAMATKAN UMAT MANUSIA ATAUKAH AWAL SKENARIO KIAMAT DUNIA?


Gue tergelitik dengan salah satu artikel yang gue baca dari Live Science sebuah media terpercaya tentang kemajuan sains dan penemuan-penemuan terbaru di bidang iptek. Kalo beberapa bulan kemarin gue dikejutkan dengan Artificial Intelligence pertama yang bisa menciptakan lagu (pernah gue bahas di sini), maka penemuan terbaru para ilmuwan di University of Vermont, Amerika Serikat juga cukup mengguncangkan dunia. Mereka menciptakan “makhluk” baru yang mereka tumbuhkan dari stem cells (sel punca) dari embrio katak. Namun uniknya, makhluk organik itu juga bisa disebut sebagai “mesin” sebab merupakan perpaduan ilmu komputer, robotik, dan biologi. Pertumbuhannya bisa diatur oleh ilmuwan menggunakan sebuah program komputer dengan algoritma rumit.

Dengan kata lain, makhluk baru itu merupakan robot berdaging atau bisa disebut juga sebagai “living machine” atau “robot yang hidup”.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.

Dua penemunya, yakni Doktor Sam Kriegman dan Joshua Bongard, keduanya adalah pakar robotik dari Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Vermont, menyebut ciptaan mereka sebagai “xenobot”. Joshua dalam website kampusnya mengatakan bahwa “Makhluk ini bukanlah robot ataupun spesies hewan yang baru, melainkan ini adalah jenis makhluk yang lain, yakni makhluk hidup yang dapat diprogram.”

Xenobot ini diciptakan menggunakan stem cell sejenis katak dari Afrika bernama ilmiah Xenopus laevis. Xenobot ini berukuran amat mikroskopis, yakni hanya selebar 1 milimeter dan tersusun atas jaringan amfibi yang hidup, namun didesain menggunakan model komputer. Xenobot ini, seperti layaknya robot, dapat diprogram dan diperintahkan untuk melakukan apapun. Namun seperti layaknya makhluk hidup, xenobot mampu bergerak, bahkan mampu menyembuhkan lukanya sendiri, serta dapat hidup selama berminggu-minggu.

Tak seperti robot, xenobot sama sekali tak memerlukan baterai atau impuls listrik dari luar agar bisa hidup. Xenobot memiliki jaringan otot yang berfungsi seperti layaknya jantung. Uniknya, melalui komputer, ilmuwan bisa mengatur kecepatan detak jantungnya bahkan juga arah pergerakannya. Bahkan, jika para ilmuwan memotong tubuh xenobot ini menjadi dua, ia mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bergabung kembali menjadi satu bagian.

Akan tetapi, tentu saja penemuan baru ini tak hanya mendatangkan decak kagum, namun juga memicu keresahan dan ketakutan. Bagaimana jika xenobot ini memiliki pikiran sendiri dan mulai memberontak? Apalagi kemampuan self heal-nya yang unik mengingatkan kita pada sosok antagonis di film Terminator, sehingga jika suatu saat terjadi masalah, makhluk ini hampir tidak dapat dimusnahkan.

Skenario terciptanya xenobot ini juga hampir mirip dengan plot salah satu novel science fiction ciptaan Michael Crichton (penulis “Jurassic Park”) berjudul “Prey”. Di novel itu dikisahkan para ilmuwan ahli rekayasa genetika dan nanoteknologi berhasil menciptakan organisme baru serupa xenobot yang disebut “nanobot” yang akhirnya membunuh satu demi satu para ilmuwan, bahkan berevolusi hingga mampu menginfeksi manusia. Hal ini tentu mengkhawatirkan karena xenobot ini kedepannya memang hendak dimanfaatkan di dunia medis dengan cara menginjeksikannya ke dalam tubuh manusia untuk mentransportasikan obat di dalam tubuh pasien.

Penemuan saintifik ini bisa dibilang setara dengan kontroversi yang ditimbulkan ketika para ilmuwan fisika di CERN, Eropa, menemukan "partikel tuhan" berkat penelitian mereka di Large Hadron Collider. Kala itu, bahkan fisikawan sekelas Stephen Hawkins mewanti-wanti bahwa penemuan partikel itu bisa mendatangkan peristiwa apokaliptik yang dapat memusnahkan jagad raya. Pasalnya, penemuan 'partikel tuhan' dikhawatirkan dapat memicu terciptanya lubang hitam yang akhirnya dapat memangsa seluruh kehidupan di bumi. 

Namun resiko xenobot seperti yang ditakutkan tersebut itu masihlah terlalu awal untuk diperbincangkan secara serius, sebab xenobot sendiri masihlah dalam tahap laboratorium dan belum diproduksi massal. Tentu saja ilmuwan akan menilik baik buruknya sebelum melepaskannya ke masyarakat. Kemajuan teknologi ini juga membawa harapan baru bagi perkembangan dunia medis dan siapa tahu, xenobot ini dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya. Ilmuwan Amerika aja udah begitu canggih bisa menciptakan xenobot, bagaimana dengan Indonesia?

Sementara itu headline news di Indonesia ....



8 comments:

  1. Ora dukun ora smileπŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

    ReplyDelete
  2. ngikik sama pict yang terakhir 😭

    ReplyDelete
  3. Bang Dave, apa bang bisa bahas soal Corona virus yg lagi viral saat ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kepengen bahas itu jg tp lagi ga ada waktu. Nanti deh gw usahain bulan ini gw bahas

      Delete
  4. Aku lagi nyedot minuman pas baca ss terakhir, hampir nyembur πŸ˜‚

    Tapi itu sebenernya Xenobot bisa mati gak sih? Karena detak jantungnya kan diatur komputer, berarti selama gak di turn off gak bakal mati dong?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo kata ian malcolm di jurassic park: "life will find a way"

      Delete