Film-film seperti “Terminator”
serta web series semacam “Black Mirror” dan “Death, Sex,
Robots” memperingatkan manusia akan bahaya teknologi yang bisa
mengambil alih kehidupan manusia, termasuk di antaranya “Artificial
Intelligence” (AI) atau “Kecerdasan Buatan”. Nah, kayaknya kita
semakin dekat ya dengan dunia futuristik yang digambarkan oleh film
dan serial-serial tersebut, soalnya kini ada robot yang bisa bikin
lagu lho.
Ajang “Eurovision” adalah ajang adu
musik terbesar di Eropa. Para pesertanya adalah negara-negara Eropa
yang mengirimkan satu lagu dari masing-masing negara sebagai wakil
dalam kompetisi tersebut. Lagu-lagu dalam ajang Eurovision ini
terkenal catchy, tapi juga cheesy. Maklum, untuk mendapatkan vote
sebanyak-banyaknya, lagu yang dikirimkan haruslah bernada enak dan
mudah diingat. Makanya, kebanyakan lagu yang beradu di ajang
Eurovision ini bergenre pop.
Tapi gimana nih kalo udah ada robot
yang bisa bikin lagu Eurovision sendiri.
Para peneliti di Eropa menciptakan
sebuah AI dan memasukkan ratusan lagu-lagu Eurovision (termasuk
melodi dan liriknya) sebagai input. Kemudian dengan sistem
algoritmanya sendiri, AI tersebut menciptakan sebuah lagu baru yang
nggak pernah didengar orang berdasarkan “panduan” input tersebut.
Bahkan lirik yang dihasilkannya bisa dimengerti lho. Lagu itu
berjudul “Blue Jeans and Bloody Tears” (weird enough? Just like
our expectation about a song created by a robot!), tapi gue paling
suka sama nadanya pas, “Baby Bye Bye Bye” jadi gue lebih suka
menyebut lagu itu dengan judul tersebut.
Inilah lagu tersebut.
Akan tetapi tetap saja, sebagai lagu
yang diciptakan oleh Kecerdasan Buatan, liriknya terdengar aneh.
Liriknya menceritakan seorang pria yang
berusaha move on setelah putus dari pacarnya. Tapi kalo ditelaah
lebih dalam, agak seram juga. Lirik di reffrainnya berkata, “There's
no life without your life in misery” yang artinya, “Tak ada
kehidupan (bagiku) tanpa (melihat) hidupmu dalam penderitaan.” wah
ini sih lebih mirip cowok yang mau balas dendam ke mantan. Mungkin
saja di AI ini bermaksud membuat lirik semacam, “Kehidupanku dalam
penderitaan tanpamu” tapi kata-katanya mungkin bikin salah paham.
Yah, maklum lah AI.
Atau kemungkinan lain, memang dia mau
melihat manusia menderita?
Apakah lirik “Baby bye bye bye”
sebenarnya mengungkapkan keinginan sang AI untuk mengucapkan selamat
tinggal pada penciptanya setelah dia memberontak dan memusnahkan
seluruh umat manusia???
Well, apapun itu, prestasi para ilmuwan
Eropa ini emang amat mengagumkan. Semoga aja AI yang mereka ciptakan
nggak hanya bisa nyiptain lagu (menggeser pekerjaan para komposer
dong?) tapi juga bisa membantu manusia di berbagai bidang yang lain.
Yang jelas, menciptakan lagu ini baru langkah awal aja. AI ini masih
bisa dikembangkan lagi, mungkin di bidang kedokteran untuk
mendiagnosis penyakit (langkahnya mungkin sama, diinput informasi
tentang berbagai gejala penyakit supaya nantinya dia bisa membuat
diagnosis sendiri dari berbagai input tersebut) dan menyelamatkan
nyawa, I don't know, tapi yang jelas bangsa kita nggak boleh
ketinggalan dengan prestasi bangsa Eropa tersebut!
Meanwhile, prestasi membanggakan yang
diliput media dalam negeri ....
Tuyul hunter is the best
ReplyDeleteNjir, kok malah seram?
ReplyDeleteTears will always have wet eyes? Bukannya kebalik ya? Harusnya kan wet eyes have tears biar masuk akal 😹?
ReplyDeleteNamanya juga diciptain ama robot 😅
Deleteijian buat pelengkap konten yotube ya bang. nanti saya cantumin sumbernya, hehe
ReplyDelete