Bayangkan
adegan ini: sekelompok polisi mencari ke sebuah hutan dan menemukan
sebuah tanah yang dipagari oleh kawat. Tanah itu jelas properti milik
seseorang, namun polisi tak punya pilihan selain masuk ke sana.
Keberadaan mereka di sana untuk mencari sepasang kekasih yang
menghilang karena diduga diculik. Akun facebook dari sang pria masih
aktif, bahkan membalas pesan, mengatakan ia baik-baik saja. Namun
banyak yang percaya seseorang yang lain memegang akun itu,
kemungkinan sang penculik. Dari sinyal handphone tersebut, mereka
dituntun ke wilayah tersebut.
Para
polisi itu masuk dan ketika menginspeksinya, mereka mendengar suara
gedoran dari dalam sebuah kontainer. Ketika membukanya, mereka
terkejut. Para polisi itu melihat seorang wanita dirantai di bagian
lehernya dan dikurung di dalam tempat tersebut. Tak hanya itu. Ketika
para polisi menyisir tempat itu, mereka menemukan tiga jenazah
terkubur di tempat itu.
Merekapun
sadar, pencarian itu tanpa sengaja membawa mereka ke sarang seorang
pembunuh berantai yang kemudian dijuluki Amazon Killer.
Kenapa
“Amazon Killer”? Setelah identitas sang pemilik tanah tersebut sekaligus sang penculik diketahui
bernama Todd Kohlhepp, para polisi kemudian menemukan fakta
mengerikan yang seharusnya bisa menjadi petunjuk mereka apabila
mereka jeli menemukannya. Namun sayang, tak ada yang menyadarinya
hingga sang pembunuh tertangkap.
Akun
Todd di Amazon (situs toko online terbesar di Amerika) berisi
ulasan-ulasan atau review yang mengindikasikan bahwa alat-alat yang
beli, seperti gembok, pisau, perlengkapan senjata api, bahkan gergaji
mesin, ia gunakan untuk aksi pembunuhan berantainya.
Pembaca,
inilah Dark Case kali ini.
Bayangkan
kalian lagi browsing perlengkapan dapur di Shopee atau Tokopedia dan
ketika kalian membaca ulasannya, kalian mengernyit ngeri karena ada
kata-kata seperti, “Pisau ini cocok sekali untuk memutilasi orang”
dan ternyata, akun itu adalah milik seorang pembunuh berantai
sungguhan!
Coba
simak review-review di berbagai produk Amazon di bawah ini.
Review
untuk pisau berbintang empat ini berbunyi, “Aku belum pernah
menusuk seseorang, namun aku ingin, dan jika aku melakukannya, akan
kulakukan dengan pisau berkualitas seperti ini.”
Review
untuk gergaji ini: “Bekerja dengan sangat baik! Mengejar tetangga
dengan gergaji itu susah seandainya tidak menggunakan gergaji yang
mudah digunakan ini.”
Sedangkan
review untuk gembok ini, “Bekerja dengan sangat bagus! Jika ada
yang berbicara melawanmu, taruh saja gembok ini dalam kaus kaki lalu
gunakan untuk menghajar mereka! Pengirimannya juga bagus!”
Review
sekop ini di awal mengatakan, “Kusimpan di dalam bagasi mobil
seandainya diperlukan untuk mengubur mayat ...”
Review
gembok ini kira-kira berkata, “Kuat. Beli lima untuk kontainerku
[nanti kontainer ini terbukti dia gunakan untuk mengurung seorang
wanita]. Nggak akan menghentikan mereka, namun akan memperlambat
mereka hingga mereka terlalu tua untuk dipedulikan orang ...”
Akun
yang memposting review-review menakutkan dan “disturbing” itu
merupakan milik Todd Kohlhepp yang kemudian terbukti membunuh 7 orang
dengan sadis. Karena review tersebut dipost di situs jual beli asal
Amerika, Amazon, maka iapun dijuluki media sebagai sang “Amazon
Killer”.
Namun
siapakah Todd dan apakah yang melatarbelakangi tindakannya yang
teramat sadis itu? Kita akan mendalami lebih lanjut karakternya dan
tragisnya, seperti hampir semua pembunuh berantai, sejarah masa
lalunya dimulai dengan masa kecil yang menyedihkan.
Todd
Kohlhepp ketika dewasa
Todd
Christopher Kohlhepp lahir pada 7 Maret di Florida, namun dibesarkan
di South Carolina dan Georgia.Orang tuanya bercerai saat ia berumur 2
tahun. Ibunya menikah lagi dan Todd kecil amat membenci ayah tirinya.
Satu-satunya keinginannya adalah bersama ayah kandungnya lagi. Ketika
permintaannya ini terkabul, Todd berusaha keras meraih kasih sayang
ayahnya dengan mengikuti hobi ayahnya, termasuk mengoleksi senjata
api. Namun sayang, perhatian sang ayah malah tercurah untuk
kekasihnya. Todd kecil ditolak, baik oleh ibu maupun ayahnya
kandungnya sendiri.
Mungkin
inilah yang mendorong perilaku abusive-nya semenjak kecil. Bahkan,
semenjak di day care, ia dikenal sebagai anak bermasalah yang agresif
dan kerap merusak mainan teman-temannya. Pada umur 9 tahun, ia mulai
diberi konseling, bahkan sempat dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena
perilaku disturbingnya. Ia kerap menyiksa binatang, seperti menembak
seekor anjing dengan BB gun dan membunuh seekor ikan mas dengan
menuang Clorox (pemutih pakaian) ke dalam tangki akuarium. Perilaku
kekejaman terhadap hewan ini oleh para ahli disebut-sebut sebagai
salah satu dari “McDonalds Triads” yakni tiga perilaku dasar yang
umum dijumpai pada anak yang nantinya akan tumbuh menjadi psikopat.
Pada
1986, ia melakukan kejahatan pertamanya yang sukar dibayangkan bisa
dilakukan oleh anak seumurnya. Ia menculik seorang gadis berumur 14
tahun, mengikatnya, melakban mulutnya, kemudian memperkosanya.
Setelah itu ia membawanya pulang, namun mengancam akan membunuh
adiknya apabila ia mengatakan kepada siapapun apa yang terjadi.
Perbuatannya itu membuatnya dijebloskan ke dalam penjara.
Kejahatannya
itu dilakukannya saat ia masih berusia 15 tahun.
Todd
Kohlhepp ketika muda
Yang
mengejutkan, Todd sebenarnya adalah pemuda yang pintar. IQ-nya berada
di angka 118 yang tergolong di atas rata-rata. Bahkan, sang hakim
yang menangani kasusnya menyayangkan perbuatannya dan mengatakan
bahwa Todd adalah “pemuda yang cerdas dan seharusnya berhasil dalam
hal akademis”.
Pada
2001, ia akhirnya dibebaskan dari penjara dan pindah ke South
Carolina bersama ibunya. Kehidupannya terlihat mulai lurus sejak saat
itu. Ia meraih gelar Sarjana Komputer di Central Arizona College. Ia
bahkan mendapatkan pekerjaan mapan sebagai desainer grafis. Ia
kembali kuliah pada 2003 di University of South Carolina dan lulus
dengan gelar Sarjana Administrasi Bisnis yang menekuni bidang
marketing.
Todd
Kohlhepp ketika sukses
Urusan
pekerjaannya pun lancar. Ia membuka firma real estate dan membawahi
puluhan agen sebagai pegawainya. Ia bahkan dikenal sebagai top
selling agent di Carolina. Ia juga punya izin pilot dan memiliki
investasi di bidang real estate di beberapa negara bagian.
Selain
sukses secara ekonomi, orang-orang juga mengingatnya sebagai orang
yang sangat supel dan profesional. Namun beberapa menggambarkannya
sebagai pria yang 'pemarah”. Todd memiliki restoran favorit bernama
“Waffle House” dimana ia kerap merayu seorang pelayan wanita di
sana. Perilakunya itu mulai dirasa meresahkan hingga tiap kali ia
datang, seorang koki pria akan menggantikan sang pelayan ini untuk
melayani pesanan Todd.
Sang
pelayan ini, gadis bernama Meagan Leigh McCraw-Coxie, kemudian
ditemukan sebagai salah satu dari tiga jenazah yang ditemukan
terkubur di awal artikel ini.
Pada
31 Agustus 2016, sepasang kekasih bernama Kala Brown dan Charles
Carver menghilang. Polisi berusaha mencari mereka dengan melacak
sinyal telepon genggam terakhir mereka. Di sanalah mereka menemukan
Kala, sang korban wanita, terikat di dalam kontainer, ditahan di sana
sebagai sandera.
Setelah itu, polisi mengekskavasi lahan dimana Kala ditemukan dan menemukan tiga jenazah. Jenazah pertama adalah Charles Carver, kekasih Kala, yang tewas ditembak Todd karena masalah pribadi. Dua mayat lainnya adalah Johnny Joe Coxie dan Meagan Leigh McCraw-Coxie yang dilaporkan menghilang pada 2015. Meagan adalah pramusaji yang ditaksir Todd, sedangkan Johnny adalah suaminya.
Setelah itu, polisi mengekskavasi lahan dimana Kala ditemukan dan menemukan tiga jenazah. Jenazah pertama adalah Charles Carver, kekasih Kala, yang tewas ditembak Todd karena masalah pribadi. Dua mayat lainnya adalah Johnny Joe Coxie dan Meagan Leigh McCraw-Coxie yang dilaporkan menghilang pada 2015. Meagan adalah pramusaji yang ditaksir Todd, sedangkan Johnny adalah suaminya.
Foto
korban: Kala dan Charles
Sebagai pemilik lahan tersebut, Todd
kemudian ditangkap dan melalui interogasi, ia akhirnya mengaku bahwa
korban-korbannya itu bukanlah yang pertama. Ia mulai membunuh sejak
2003. Buset deh, kalau Jamu Nyonya Meneer (RIP) berdiri sejak 1919
kedengarannya keren ya, tapi ini malah membunuh sejak 2003?
Polisi
kemudian mengaitkannya dengan kasus tak terpecahkan yang terjadi pada
November 2003. Kala itu, polisi menemukan empat mayat (salah satunya
wanita) di sebuah toko sepeda motor bernama “Superbike Motorsports
“. Todd membunuh mereka berempat karena marah dan sakit hati saat
ia diejek karena tidak bisa mengendarai motor yang ia beli di sana.
Yang
lebih mengejutkan, Todd kemudian mengatakan bahwa korbannya
sesungguhnya “lebih banyak lagi”. Ketika ditanya berapa lagi
pembunuhan lain yang ia lakukan, ia hanya menjawab,
“Terlalu
banyak.”
Mugshot
dari Todd Kohlhepp
Hingga
kini, Todd tak mau menyebutkan siapa saja yang telah ia bunuh, namun
polisi Arizona mulai menyelidiki serangkaian pembunuhan pada
1983-1986, dimana saat itu Todd tinggal bersama ayahnya di sana.
Perlu diingat, pada tahun itu, Todd masihlah berusia 12-15 tahun.
Todd,
sang pembunuh yang berkeliaran di toko online Amazon, memberikan
review-review untuk menandakan “kepuasannya” pada alat-alat yang
digunakannya untuk membunuh, akhirnya dihukum tujuh kali hukuman
seumur hidup atas tujuh nyawa yang dicabutnya.
Namun
lihat sisi baik kasus ini. Paling tidak Todd adalah pelanggan baik
yang tak segan memberi bintang lima pada produk-produk yang
memuaskannya!
'Yang mengejutkan, Todd sebenarnya adalah pemuda yang pintar. IQ-nya berada di angka 118 yang tergolong di atas rata-rata.'
ReplyDeleteSayangnya, justru pembunuh dan psikopat yang mengerikan dan kejam itu kebanyakan orang-orang pintar dan ber-IQ tinggi
Anjir :( kayak novel :( banyakin artikel gini ya bang hehe... Suka banget caranya bang Dave nulis artikel :')
ReplyDeleteKeren bang, lo hebat banget ngerangkum semuanya jadi satu, kata" yg lo pake juga menarik banget dan alur ceritanya jadi menarik tapi terstruktur, the best lahh lanjutkan bang 👍
ReplyDeleteDat nyonya meneer line
ReplyDeleteHarusnya dja butuh cinta mungkinbtidak akan pernah seperti itu
ReplyDeleteTolong banyakin lagi artikel kayak gini. Kadang baca² di blog ini udah kaya blog yg fenomenal dulu,serasa baca blog bang Enigma.
ReplyDeleteKasian juga ya masa kecilnya
ReplyDeleteTau knp IQ tinggi membunuh?
ReplyDeleteKarena IQ rendah ikut channel sodara dan bekerja mapan disnaa