Wednesday, September 11, 2019

THE AMAZON KILLER: SEPAK TERJANG TODD KOHLHEPP, SANG PSIKOPAT YANG BERGENTAYANGAN DI ONLINE SHOPPING


Bayangkan adegan ini: sekelompok polisi mencari ke sebuah hutan dan menemukan sebuah tanah yang dipagari oleh kawat. Tanah itu jelas properti milik seseorang, namun polisi tak punya pilihan selain masuk ke sana. Keberadaan mereka di sana untuk mencari sepasang kekasih yang menghilang karena diduga diculik. Akun facebook dari sang pria masih aktif, bahkan membalas pesan, mengatakan ia baik-baik saja. Namun banyak yang percaya seseorang yang lain memegang akun itu, kemungkinan sang penculik. Dari sinyal handphone tersebut, mereka dituntun ke wilayah tersebut.

Para polisi itu masuk dan ketika menginspeksinya, mereka mendengar suara gedoran dari dalam sebuah kontainer. Ketika membukanya, mereka terkejut. Para polisi itu melihat seorang wanita dirantai di bagian lehernya dan dikurung di dalam tempat tersebut. Tak hanya itu. Ketika para polisi menyisir tempat itu, mereka menemukan tiga jenazah terkubur di tempat itu.

Merekapun sadar, pencarian itu tanpa sengaja membawa mereka ke sarang seorang pembunuh berantai yang kemudian dijuluki Amazon Killer.

Kenapa “Amazon Killer”? Setelah identitas sang pemilik tanah tersebut sekaligus sang penculik diketahui bernama Todd Kohlhepp, para polisi kemudian menemukan fakta mengerikan yang seharusnya bisa menjadi petunjuk mereka apabila mereka jeli menemukannya. Namun sayang, tak ada yang menyadarinya hingga sang pembunuh tertangkap.

Akun Todd di Amazon (situs toko online terbesar di Amerika) berisi ulasan-ulasan atau review yang mengindikasikan bahwa alat-alat yang beli, seperti gembok, pisau, perlengkapan senjata api, bahkan gergaji mesin, ia gunakan untuk aksi pembunuhan berantainya.

Pembaca, inilah Dark Case kali ini.


Bayangkan kalian lagi browsing perlengkapan dapur di Shopee atau Tokopedia dan ketika kalian membaca ulasannya, kalian mengernyit ngeri karena ada kata-kata seperti, “Pisau ini cocok sekali untuk memutilasi orang” dan ternyata, akun itu adalah milik seorang pembunuh berantai sungguhan!

Coba simak review-review di berbagai produk Amazon di bawah ini.


Review untuk pisau berbintang empat ini berbunyi, “Aku belum pernah menusuk seseorang, namun aku ingin, dan jika aku melakukannya, akan kulakukan dengan pisau berkualitas seperti ini.”


Review untuk gergaji ini: “Bekerja dengan sangat baik! Mengejar tetangga dengan gergaji itu susah seandainya tidak menggunakan gergaji yang mudah digunakan ini.”



Sedangkan review untuk gembok ini, “Bekerja dengan sangat bagus! Jika ada yang berbicara melawanmu, taruh saja gembok ini dalam kaus kaki lalu gunakan untuk menghajar mereka! Pengirimannya juga bagus!”



Review sekop ini di awal mengatakan, “Kusimpan di dalam bagasi mobil seandainya diperlukan untuk mengubur mayat ...”



Review gembok ini kira-kira berkata, “Kuat. Beli lima untuk kontainerku [nanti kontainer ini terbukti dia gunakan untuk mengurung seorang wanita]. Nggak akan menghentikan mereka, namun akan memperlambat mereka hingga mereka terlalu tua untuk dipedulikan orang ...”

Akun yang memposting review-review menakutkan dan “disturbing” itu merupakan milik Todd Kohlhepp yang kemudian terbukti membunuh 7 orang dengan sadis. Karena review tersebut dipost di situs jual beli asal Amerika, Amazon, maka iapun dijuluki media sebagai sang “Amazon Killer”.

Namun siapakah Todd dan apakah yang melatarbelakangi tindakannya yang teramat sadis itu? Kita akan mendalami lebih lanjut karakternya dan tragisnya, seperti hampir semua pembunuh berantai, sejarah masa lalunya dimulai dengan masa kecil yang menyedihkan.

Todd Kohlhepp ketika dewasa

Todd Christopher Kohlhepp lahir pada 7 Maret di Florida, namun dibesarkan di South Carolina dan Georgia.Orang tuanya bercerai saat ia berumur 2 tahun. Ibunya menikah lagi dan Todd kecil amat membenci ayah tirinya. Satu-satunya keinginannya adalah bersama ayah kandungnya lagi. Ketika permintaannya ini terkabul, Todd berusaha keras meraih kasih sayang ayahnya dengan mengikuti hobi ayahnya, termasuk mengoleksi senjata api. Namun sayang, perhatian sang ayah malah tercurah untuk kekasihnya. Todd kecil ditolak, baik oleh ibu maupun ayahnya kandungnya sendiri.

Mungkin inilah yang mendorong perilaku abusive-nya semenjak kecil. Bahkan, semenjak di day care, ia dikenal sebagai anak bermasalah yang agresif dan kerap merusak mainan teman-temannya. Pada umur 9 tahun, ia mulai diberi konseling, bahkan sempat dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena perilaku disturbingnya. Ia kerap menyiksa binatang, seperti menembak seekor anjing dengan BB gun dan membunuh seekor ikan mas dengan menuang Clorox (pemutih pakaian) ke dalam tangki akuarium. Perilaku kekejaman terhadap hewan ini oleh para ahli disebut-sebut sebagai salah satu dari “McDonalds Triads” yakni tiga perilaku dasar yang umum dijumpai pada anak yang nantinya akan tumbuh menjadi psikopat.

Pada 1986, ia melakukan kejahatan pertamanya yang sukar dibayangkan bisa dilakukan oleh anak seumurnya. Ia menculik seorang gadis berumur 14 tahun, mengikatnya, melakban mulutnya, kemudian memperkosanya. Setelah itu ia membawanya pulang, namun mengancam akan membunuh adiknya apabila ia mengatakan kepada siapapun apa yang terjadi. Perbuatannya itu membuatnya dijebloskan ke dalam penjara.

Kejahatannya itu dilakukannya saat ia masih berusia 15 tahun.

Todd Kohlhepp ketika muda

Yang mengejutkan, Todd sebenarnya adalah pemuda yang pintar. IQ-nya berada di angka 118 yang tergolong di atas rata-rata. Bahkan, sang hakim yang menangani kasusnya menyayangkan perbuatannya dan mengatakan bahwa Todd adalah “pemuda yang cerdas dan seharusnya berhasil dalam hal akademis”.

Pada 2001, ia akhirnya dibebaskan dari penjara dan pindah ke South Carolina bersama ibunya. Kehidupannya terlihat mulai lurus sejak saat itu. Ia meraih gelar Sarjana Komputer di Central Arizona College. Ia bahkan mendapatkan pekerjaan mapan sebagai desainer grafis. Ia kembali kuliah pada 2003 di University of South Carolina dan lulus dengan gelar Sarjana Administrasi Bisnis yang menekuni bidang marketing.

Todd Kohlhepp ketika sukses

Urusan pekerjaannya pun lancar. Ia membuka firma real estate dan membawahi puluhan agen sebagai pegawainya. Ia bahkan dikenal sebagai top selling agent di Carolina. Ia juga punya izin pilot dan memiliki investasi di bidang real estate di beberapa negara bagian.

Selain sukses secara ekonomi, orang-orang juga mengingatnya sebagai orang yang sangat supel dan profesional. Namun beberapa menggambarkannya sebagai pria yang 'pemarah”. Todd memiliki restoran favorit bernama “Waffle House” dimana ia kerap merayu seorang pelayan wanita di sana. Perilakunya itu mulai dirasa meresahkan hingga tiap kali ia datang, seorang koki pria akan menggantikan sang pelayan ini untuk melayani pesanan Todd.

Sang pelayan ini, gadis bernama Meagan Leigh McCraw-Coxie, kemudian ditemukan sebagai salah satu dari tiga jenazah yang ditemukan terkubur di awal artikel ini.

Pada 31 Agustus 2016, sepasang kekasih bernama Kala Brown dan Charles Carver menghilang. Polisi berusaha mencari mereka dengan melacak sinyal telepon genggam terakhir mereka. Di sanalah mereka menemukan Kala, sang korban wanita, terikat di dalam kontainer, ditahan di sana sebagai sandera. 

Setelah itu, polisi mengekskavasi lahan dimana Kala ditemukan dan menemukan tiga jenazah. Jenazah pertama adalah Charles Carver, kekasih Kala, yang tewas ditembak Todd karena masalah pribadi. Dua mayat lainnya adalah Johnny Joe Coxie dan Meagan Leigh McCraw-Coxie yang dilaporkan menghilang pada 2015. Meagan adalah pramusaji yang ditaksir Todd, sedangkan Johnny adalah suaminya.


Foto korban: Kala dan Charles

Sebagai pemilik lahan tersebut, Todd kemudian ditangkap dan melalui interogasi, ia akhirnya mengaku bahwa korban-korbannya itu bukanlah yang pertama. Ia mulai membunuh sejak 2003. Buset deh, kalau Jamu Nyonya Meneer (RIP) berdiri sejak 1919 kedengarannya keren ya, tapi ini malah membunuh sejak 2003?

Polisi kemudian mengaitkannya dengan kasus tak terpecahkan yang terjadi pada November 2003. Kala itu, polisi menemukan empat mayat (salah satunya wanita) di sebuah toko sepeda motor bernama “Superbike Motorsports “. Todd membunuh mereka berempat karena marah dan sakit hati saat ia diejek karena tidak bisa mengendarai motor yang ia beli di sana.

Yang lebih mengejutkan, Todd kemudian mengatakan bahwa korbannya sesungguhnya “lebih banyak lagi”. Ketika ditanya berapa lagi pembunuhan lain yang ia lakukan, ia hanya menjawab,

Terlalu banyak.”

Mugshot dari Todd Kohlhepp

Hingga kini, Todd tak mau menyebutkan siapa saja yang telah ia bunuh, namun polisi Arizona mulai menyelidiki serangkaian pembunuhan pada 1983-1986, dimana saat itu Todd tinggal bersama ayahnya di sana. Perlu diingat, pada tahun itu, Todd masihlah berusia 12-15 tahun.

Todd, sang pembunuh yang berkeliaran di toko online Amazon, memberikan review-review untuk menandakan “kepuasannya” pada alat-alat yang digunakannya untuk membunuh, akhirnya dihukum tujuh kali hukuman seumur hidup atas tujuh nyawa yang dicabutnya.

Namun lihat sisi baik kasus ini. Paling tidak Todd adalah pelanggan baik yang tak segan memberi bintang lima pada produk-produk yang memuaskannya!

Sumber artikel: wwff4, BBC, NBCNews

8 comments:

  1. 'Yang mengejutkan, Todd sebenarnya adalah pemuda yang pintar. IQ-nya berada di angka 118 yang tergolong di atas rata-rata.'
    Sayangnya, justru pembunuh dan psikopat yang mengerikan dan kejam itu kebanyakan orang-orang pintar dan ber-IQ tinggi

    ReplyDelete
  2. Anjir :( kayak novel :( banyakin artikel gini ya bang hehe... Suka banget caranya bang Dave nulis artikel :')

    ReplyDelete
  3. Keren bang, lo hebat banget ngerangkum semuanya jadi satu, kata" yg lo pake juga menarik banget dan alur ceritanya jadi menarik tapi terstruktur, the best lahh lanjutkan bang 👍

    ReplyDelete
  4. Harusnya dja butuh cinta mungkinbtidak akan pernah seperti itu

    ReplyDelete
  5. Tolong banyakin lagi artikel kayak gini. Kadang baca² di blog ini udah kaya blog yg fenomenal dulu,serasa baca blog bang Enigma.

    ReplyDelete
  6. Kasian juga ya masa kecilnya

    ReplyDelete
  7. Tau knp IQ tinggi membunuh?
    Karena IQ rendah ikut channel sodara dan bekerja mapan disnaa

    ReplyDelete