Monday, January 27, 2020

MISTERI TAK TERSELAMI DARI STRUKTUR-STRUKTUR MISTERIUS DI DASAR LAUT


Beberapa fans gue (cailah, readers!) menyarankan buat gue meng-up lagi artikel-artikel lama yang pernah gue post di blog ini. Pengen sesuatu yang beda (karena gue selama ini mengupdate soal pembunuh berantai melulu) gue pengen mengangkat kembali tentang teori “Ancient Aliens” atau “Alien Purba”. Teori kontroversial ini menyatakan bahwa bumi pernah dikunjungi alien dengan teknologi tinggi pada masa purba dan ini menjelaskan teknologi-teknologi maju yang pernah dimiliki kebudayaan-kebudayaan kuno seperti Mesir. Walaupun cukup menarik, teori ini hanya dilirik sinis oleh para akademisi dan dianggap sebagai “pseudoarchaeology” alias cuman bumbu sensasi semu semata.

Salah satu bukti yang dikemukakan para pendukung teori “Ancient Aliens” (gue sebut “AA” aja soalnya susah nulisnya) adalah banyak peninggalan kuno yang tak bisa dijelaskan oleh logika, terutama karena fakta bahwa teknologi manusia purba kala itu belumlah semaju sekarang. Beberapa struktur misterius itu bahkan ditemukan di lokasi yang tak terjangkau akal sehat, semisal di dasar laut. Nah peninggalan-peninggalan misterius inilah yang ingin gue bahas kali ini dan jika kalian tertarik, nggak menutup kemungkinan gue akan memperdalam tema ini bulan depan.

Ada tiga struktur berbalut misteri yang akan gue singgung. Kita mulai dari yang nomor satu.


1. STOEHENGE BAWAH LAUT DI DASAR DANAU MICHIGAN


Kalian semua pasti sudah tak asing lagi dengan “Stonehenge” yakni tiang-tiang batu purba di Inggris yang dibangun oleh kebudayaan kuno Celtic dan kini menjadi landmark pariwisata terkemuka. Namun bagaimana jika struktur serupa Stonehenge malah ditemukan di dasar laut?

Ketika tengah menyeldiki dasar Danau Michigan untuk kepentingan arkeologis, seorang profesor dari Northwestern Michigan University College bernama Mark Holley menemukan sesuatu yang mencengangkan. Ada sekumpulan tiang-tiang batu yang disusun membentuk lingkaran dan tak hanya itu, salah satu tiang bahkan memiliki ukiran seekor mastodon yang jelas-jelas bikinan manusia.

Profesor tersebut awalnya hanya bertujuan untuk menemukan kapal dari era Perang Sipil yang karam pada pertengahan 1800-an, namun penemuan barunya ini justru membuatnya mempertanyakan asal usul manusia. Nyatanya, mastodon (sejenis gajah purba) ini punah sekitar 10.000 tahun yang lalu, pada masa berakhirnya Zaman Es, sehingga umur peninggalan kuno ini pastilah sebelum itu. Namun yang membuat kita bertanya-tanya, bagaimana “stonehenge” ini dibangun di dasar laut?



2. ANOMALI LAUT BALTIK


Tak hanya Danau Michigan di Amerika saja, namun Laut Baltik di Eropa Utara juga ternyata menyimpan misteri yang hingga kini masih diperdebatkan. Pada 2011, sekelompok peneliti dari Swedia yang menamakan diri mereka "Ocean X" menemukan sesuatu yang aneh ketika menyinari dasar laut Baltik dengan teknologi sonar. Mereka menemukan objek misterius berbentuk bundar yang amat mirip seperti sebuah pesawat luar angkasa. Melihat image yang mereka tangkap, sukar dipercaya memang bahwa objek itu merupakan struktur alami. Apakah objek itu adalah kapal angkasa luar yang tenggelam?

Objek itu dijuluki “Anomali Laut Baltik”, memiliki diameter sekitar 60 meter dengan beberapa bagian yang terlihat seperti tangga. Ketika tim yang sama berusaha mencari gambar yang lebih jelas, mreka mengaku “diganggu” oleh sinyal listrik misterius, yang semakin mengukuhkan pendapat mereka bahwa itu adalah sebuah pesawat alien.

Beruntung tim "Ocean X" berhasil mengambil sedikit sampel yang kemudian diselidiki oleh Volker BrĂ¼chert, seorang profesor geologi asal Stockholm University yang bergengsi. Hasil penyelidikan menemukan bahwa objek itu sebagian terbuat dari batuan basalt yang biasanya ditemukan di sekitar gunung berapi, bukan di dasar laut.

Namun klaim menghebohkan dan fenomenal dari tim tersebut mengundang banyak kritik dari berbagai pihak yang merasa skeptis. Contohnya Hanumant Singh, seorang ilmuwan yang bekerja untuk Woods Hole Oceanographic Institution di Amerika Serikat meragukan hasil sonar tersebut dan menyebut alat mereka “murahan” sehingga hasilnya tidak dapat dipercaya. Ilmuwan lain, Charles Paull dari Monterey Bay Aquarium Research Institute bahkan lebih berani lagi dengan mempertanyakan apa mungkin yang mereka sinari dengan sonar itu hanyalah sekumpulan ikan yang kebetulan lagi lewat. Wow haters gonna hate!

Sumber: Wikipedia

3. MONUMEN YONAGUNI


Laut Yonaguni, di lepas pantai pulau Ryukyu di Okinawa, Jepang, awalnya dikenal sebagai lokasi diving favorit karena menyimpan banyak satwa laut yang masih lestari, seperti hiu kepala martil yang cenderung jinak. Namun pada 1986, ketika sedang menyelam untuk mencari hiu, seorang pria bernama Kihachiro Aratake menemukan sesuatu yang aneh. Ada struktur misterius yang luar biasa luas diketemukan di dasar laut tersebut. Sekilas, struktur itu seakan memiliki tangga, lantai, dan “pintu”, namun kesemuanya terlalu besar untuk ukuran manusia, seolah dibangun oleh raksasa. Tertarik dengan penemuan menghebohkan itu, seorang ahli geologi kelautan bernama Masaaki Kimura kemudian datang menyelidikinya dan mengklaim bangunan itu merupakan buatan manusia.

Pada tahun 1997, kru film dari Discovery Channel datang meliputi struktur misterius yang kini disebut “Monumen Yonaguni” itu, semakin menaikkan popularitasannya. Menurut penyelidikan, struktur tersebut tersusun atas batu pasir (sandstone) yang sudah biasa dipakai manusia untuk membuat bangunan. Semakin berani, Profesor Kimura juga mengklaim bahwa reruntuhan itu dibangun 10 ribu tahun, bahkan menjadi situs tak terbantahkan dari peninggalan Benua Mu yang selama ini dianggap mitos semata.


Teori bombastis itu langsung dibantah para akademisi dari berbagai penjuru dunia. Semisal Profesor Robert Schoch, seorang ahli geologi dari Boston University yang berpendapat bahwa struktur itu terbentuk secara alami yang terbentuk karena lokasi Jepang yang berada di wilayah rawan gempa. Profesor lain, kali ini ahli geosains kelautan asal University of the South Pacific bernama Patrick D. Nunn juga berpendapat serupa. Beliau memberikan bukti berupa batu pasir di Sanninudai yang juga membentuk struktur serupa Yonaguni, namun nyatanya terbentuk secara alami. Pada 1999, seorang profesor ahli geologi Jerman bernama Wolf Wichmann juga datang menyelidiki Monumen Yonaguni dan mengamini pendapat dua akademisi tersebut.

Namun pendapat tersebut dibantah keras Graham Hancock, seorang penulis yang menyatakan struktur itu terlalu “sempurna” untuk menjadi buatan alam dan menuduh sebuah kebudayaan kuno yang terlampau maju pada masanya (sebab bisa membuat struktur raksasa semegah itu dengan peralatan seadanya) bertanggung jawab atas Monumen Yonaguni tersebut.

Hingga kini, Pemerintah Jepang menolak klaim bahwa Monumen Yonaguni dibangun oleh kebudayaan kuno berintelegensi maju. Namun langkah itu justru dianggap oleh pendukung teori AA sebagai sebuah konspirasi untuk menutupi kebenaran. Mana yang lebih kalian percaya?



4 comments:

  1. Dulu pas ane moeda (skrg juga masih moeda) pernah baca artikel kok rena2 di Panjebar Semangat, sekitar 2001an insyaAllah, nah disitu dijabarkan tentang USO, Yap, sejenis UFO tp s nya swiming, sayangnya ane lupa isinya, pas itu masih SD ane bang


    *Banana

    ReplyDelete
  2. Jadi keinget Benteng Laut Papua.

    -BN

    ReplyDelete