Beberapa fans gue (cailah, readers!) menyarankan
buat gue meng-up lagi artikel-artikel lama yang pernah gue post di blog ini.
Pengen sesuatu yang beda (karena gue selama ini mengupdate soal pembunuh
berantai melulu) gue pengen mengangkat kembali tentang teori “Ancient Aliens”
atau “Alien Purba”. Teori kontroversial ini menyatakan bahwa bumi pernah
dikunjungi alien dengan teknologi tinggi pada masa purba dan ini menjelaskan
teknologi-teknologi maju yang pernah dimiliki kebudayaan-kebudayaan kuno
seperti Mesir. Walaupun cukup menarik, teori ini hanya dilirik sinis oleh para
akademisi dan dianggap sebagai “pseudoarchaeology” alias cuman bumbu sensasi
semu semata.
Salah satu bukti yang dikemukakan para pendukung
teori “Ancient Aliens” (gue sebut “AA” aja soalnya susah nulisnya) adalah
banyak peninggalan kuno yang tak bisa dijelaskan oleh logika, terutama karena
fakta bahwa teknologi manusia purba kala itu belumlah semaju sekarang. Beberapa
struktur misterius itu bahkan ditemukan di lokasi yang tak terjangkau akal
sehat, semisal di dasar laut. Nah peninggalan-peninggalan misterius inilah yang
ingin gue bahas kali ini dan jika kalian tertarik, nggak menutup kemungkinan
gue akan memperdalam tema ini bulan depan.
1.
STOEHENGE BAWAH LAUT DI DASAR DANAU MICHIGAN
Kalian semua pasti sudah tak asing lagi dengan
“Stonehenge” yakni tiang-tiang batu purba di Inggris yang dibangun oleh
kebudayaan kuno Celtic dan kini menjadi landmark pariwisata terkemuka. Namun
bagaimana jika struktur serupa Stonehenge malah ditemukan di dasar laut?
Ketika tengah menyeldiki dasar Danau Michigan
untuk kepentingan arkeologis, seorang profesor dari Northwestern Michigan
University College bernama Mark Holley menemukan sesuatu yang mencengangkan.
Ada sekumpulan tiang-tiang batu yang disusun membentuk lingkaran dan tak hanya
itu, salah satu tiang bahkan memiliki ukiran seekor mastodon yang jelas-jelas bikinan
manusia.
Profesor tersebut awalnya hanya bertujuan untuk
menemukan kapal dari era Perang Sipil yang karam pada pertengahan 1800-an,
namun penemuan barunya ini justru membuatnya mempertanyakan asal usul manusia.
Nyatanya, mastodon (sejenis gajah purba) ini punah sekitar 10.000 tahun yang
lalu, pada masa berakhirnya Zaman Es, sehingga umur peninggalan kuno ini
pastilah sebelum itu. Namun yang membuat kita bertanya-tanya, bagaimana
“stonehenge” ini dibangun di dasar laut?
Sumber: Holley Archeology
2. ANOMALI
LAUT BALTIK
Tak hanya Danau Michigan di Amerika saja, namun
Laut Baltik di Eropa Utara juga ternyata menyimpan misteri yang hingga kini
masih diperdebatkan. Pada 2011, sekelompok peneliti dari Swedia yang menamakan
diri mereka "Ocean X" menemukan sesuatu yang aneh ketika menyinari dasar laut
Baltik dengan teknologi sonar. Mereka menemukan objek misterius berbentuk
bundar yang amat mirip seperti sebuah pesawat luar angkasa. Melihat image yang
mereka tangkap, sukar dipercaya memang bahwa objek itu merupakan struktur
alami. Apakah objek itu adalah kapal angkasa luar yang tenggelam?
Objek itu dijuluki
“Anomali Laut Baltik”, memiliki diameter sekitar 60 meter dengan beberapa
bagian yang terlihat seperti tangga. Ketika tim yang sama berusaha mencari
gambar yang lebih jelas, mreka mengaku “diganggu” oleh sinyal listrik
misterius, yang semakin mengukuhkan pendapat mereka bahwa itu adalah sebuah
pesawat alien.
Beruntung tim "Ocean
X" berhasil mengambil sedikit sampel yang kemudian
diselidiki oleh Volker BrĂ¼chert, seorang profesor geologi asal Stockholm
University yang bergengsi. Hasil penyelidikan menemukan bahwa objek itu
sebagian terbuat dari batuan basalt yang biasanya ditemukan di sekitar gunung
berapi, bukan di dasar laut.
Namun klaim menghebohkan dan fenomenal dari tim
tersebut mengundang banyak kritik dari berbagai pihak yang merasa skeptis.
Contohnya Hanumant Singh, seorang ilmuwan yang bekerja untuk Woods Hole
Oceanographic Institution di Amerika Serikat meragukan hasil sonar tersebut dan
menyebut alat mereka “murahan” sehingga hasilnya tidak dapat dipercaya. Ilmuwan
lain, Charles Paull dari Monterey Bay Aquarium Research Institute bahkan lebih
berani lagi dengan mempertanyakan apa mungkin yang mereka sinari dengan sonar
itu hanyalah sekumpulan ikan yang kebetulan lagi lewat. Wow haters gonna hate!
Sumber: Wikipedia
Sumber: Wikipedia
3. MONUMEN
YONAGUNI
Laut Yonaguni, di lepas
pantai pulau Ryukyu di Okinawa, Jepang, awalnya dikenal sebagai lokasi diving favorit karena
menyimpan banyak satwa laut yang masih lestari, seperti hiu kepala martil yang
cenderung jinak. Namun pada 1986, ketika sedang menyelam untuk mencari hiu,
seorang pria bernama Kihachiro Aratake menemukan sesuatu yang aneh. Ada struktur misterius
yang luar biasa luas diketemukan di dasar laut tersebut. Sekilas, struktur itu
seakan memiliki tangga, lantai, dan “pintu”, namun kesemuanya terlalu besar
untuk ukuran manusia, seolah dibangun oleh raksasa. Tertarik dengan penemuan
menghebohkan itu, seorang ahli geologi kelautan bernama Masaaki
Kimura kemudian datang menyelidikinya dan mengklaim bangunan itu merupakan
buatan manusia.
Pada tahun 1997, kru film dari Discovery Channel
datang meliputi struktur misterius yang kini disebut “Monumen Yonaguni” itu,
semakin menaikkan popularitasannya. Menurut penyelidikan, struktur tersebut
tersusun atas batu pasir (sandstone) yang sudah biasa dipakai manusia untuk
membuat bangunan. Semakin berani, Profesor Kimura juga mengklaim bahwa
reruntuhan itu dibangun 10 ribu tahun, bahkan menjadi situs tak terbantahkan
dari peninggalan Benua Mu yang selama ini dianggap mitos semata.
Teori bombastis itu langsung dibantah para
akademisi dari berbagai penjuru dunia. Semisal Profesor Robert Schoch, seorang
ahli geologi dari Boston University yang berpendapat bahwa struktur itu
terbentuk secara alami yang terbentuk karena lokasi Jepang yang berada di
wilayah rawan gempa. Profesor lain, kali ini ahli geosains kelautan asal
University of the South Pacific bernama Patrick D. Nunn juga berpendapat
serupa. Beliau memberikan bukti berupa batu pasir di Sanninudai yang juga
membentuk struktur serupa Yonaguni, namun nyatanya terbentuk secara alami. Pada
1999, seorang profesor ahli geologi Jerman bernama Wolf Wichmann juga datang
menyelidiki Monumen Yonaguni dan mengamini pendapat dua akademisi tersebut.
Namun pendapat tersebut dibantah keras Graham
Hancock, seorang penulis yang menyatakan struktur itu terlalu “sempurna” untuk
menjadi buatan alam dan menuduh sebuah kebudayaan kuno yang terlampau maju pada
masanya (sebab bisa membuat struktur raksasa semegah itu dengan peralatan
seadanya) bertanggung jawab atas Monumen Yonaguni tersebut.
Hingga kini, Pemerintah Jepang menolak klaim
bahwa Monumen Yonaguni dibangun oleh kebudayaan kuno berintelegensi maju. Namun
langkah itu justru dianggap oleh pendukung teori AA sebagai sebuah konspirasi
untuk menutupi kebenaran. Mana yang lebih kalian percaya?
Dulu pas ane moeda (skrg juga masih moeda) pernah baca artikel kok rena2 di Panjebar Semangat, sekitar 2001an insyaAllah, nah disitu dijabarkan tentang USO, Yap, sejenis UFO tp s nya swiming, sayangnya ane lupa isinya, pas itu masih SD ane bang
ReplyDelete*Banana
Bukan submerged?
Deletenice
ReplyDeleteJadi keinget Benteng Laut Papua.
ReplyDelete-BN