Apakah yang terbayang di benak kalian kala mendengar kata Casanova? Casanova merupakan nama seorang pria asal Italia yang hidup pada abad ke-18 yang hingga kinipun, namanya terabadikan sebagai pria playboy yang memiliki banyak kekasih. Kisahnya dianggap sebuah kisah romantis dan “keberhasilan” pria dalam memikat banyak wanita. Namun benarkah jika kita berpendapat demikian? Apakah kisah Cassanova merupakan bukti kesuksesan seorang lelaki? Ataukah kisahnya merupakan penanda kebejatan akhlak dan juga kemerosotan moral?
Kita simpulkan saja setelah mendengar tentang kisah sang playboy legendaris ini.
Pemuda legendaris ini lahir
dengan nama Giacomo Girolamo Casanova pada tahun 1725. Ibunya adalah aktris
bernama Zanetta Farussi, sedangkan ayahnya yang bernama Gaetano Casanova juga
berprofesi sebagai aktor dan penari. Casanova lahir di kota Venesia yang
terkenal sebagai kota terindah di Italia. Venesia sendiri, kala itu masih
merupakan negara republik yang merdeka, sebab negara Italia sendiri belum
terbentuk.
Namun karena lahir dari
keluarga seniman, masa kecil Casanova justru terabaikan. Kita bisa bayangkan
keluarga Casanova memiliki kekayaan yang cukup dari pundi-pundi penghasilan
mereka di dunia hiburan. Namun karena profesi orang tuanya itulah, Casanova
sering ditinggal sendirian di kediaman mereka di Venesia karena kedua orang
tuanya sering melakukan tur keliling Eropa untuk pertunjukan sandiwara mereka.
Di Venesia, Casanova semenjak kecil dibesarkan oleh neneknya. Pada usia 8
tahun, ayah Casanova meninggal dan iapun dikirim ke sebuah asrama di kota
Padua, jauh dari keluarganya.
Namun, mandiri sejak kecil,
Casanova terkenal cerdik. Bahkan, ia masuk Universitas Padua pada usia yang
teramat muda, yakni 12 tahun dan diwisuda pada usia 17 tahun dengan gelar
sarjana hukum. Bahkan, Casanova sendiri juga tertarik akan ilmu kedokteran dan
memiliki sedikit pengetahuan akan dunia medis. Namun sayang, Casanova memiliki
kebiasaan yang teramat buruk, yakni berjudi. Bahkan karena hobinya itu, di
Padua iapun bangkrut dan terpaksa kembali ke rumah neneknya di Venesia.
Di kota Venesia yang amat indah inilah Casanova menghabiskan sebagian besar waktunya |
Pada usia 21, bukannya
kapok, Casanova malah menggadaikan seluruh harta keluarganya demi hobinya
berjudui. Kini miskin, Casanova terpaksa bekerja sebagai seorang musisi. Namun
keberuntungan berpihak pada Casanova ketika ia suatu hari secara kebetulan
menyelamatkan seorang pengusaha kaya bernama Bragadin.
Kala itu Bragadin mengalami
stroke ketika berlayar menggunakan gondola. Kala itu, para dokter yang merawat
Brigadin memberikannya ramuan berupa olesan merkuri di dadanya. Padahal
sesungguhnya, seperti kalian tahu, merkuri atau air raksa merupakan bahan kimia
beracun, sehingga malah memperparah keadaannya. Namun Cassanova, yang kebetulan
bekerja menjadi pemain biola di pernikahan yang tengah dihadiri Casanova,
memutuskan untuk menyelamatkan nyawa Bragadin dengan mencuci olesan merkuri itu
dengan air dingin, sehingga keadaannya pun membaik.
Bragadin pun teramat
berterima kasih pada Casanova dan menjadi pelindungnya, bahkan membiayai
hidupnya. Walaupun kala itu seantero Venesia sudah tahu popularitas Casanova
sebagai seorang playboy yang juga womanizer.
Kisah Casanova sang “pecinta wanita” mungkin didasari kesedihan masa kecilnya dimana ibunya memutuskan menelantarkannya demi mengejar kariernya sebagai artis. Hal ini mungkin membuat Casanova “haus” cinta, atau bahkan tak pernah menghargai wanita karena trauma akan perlakuan ibunya itu.
Bahkan kisah petualangan
seksnya diawali dengan threesome dengan dua orang perempuan muda yang masih
berusia 14 dan 16 tahun yang parahnya lagi, masih memiliki hubungan saudara.
Namun kisahnya yang terparah terjadi ketika ia menjalin asmara dengan seorang
wanita bangsawan bernama Donna Lucrezia. Padahal, Donna sendiri sudah menikah
dan celakanya, dari hubungan terlarang itu lahirnya seorang putri bernama
Leonilda yang merupakan hasil perselingkuhannya dengan sang playboy. Tercatat
pula, Casanova juga asyik menjalin asmara dengan adik perempuan Donna yang
bernama Angelica.
Leonilda kemudian
dibesarkan oleh keluarga Donna (yang kala itu meyakini bahwa Leonilda adalah
anak sah dari suami Donna). Hingga pada usia 16 tahun, Leonilda kemudian
memperkenalkan pria yang ia cintai dan akan ia nikahi pada keluarganya. Namun
betapa shocknya ibunya ketika mengetahui bahwa kekasih sekaligus calon suami
anaknya itu tak lain adalah ayah kandungnya sendiri, Cassanova!
Tentu saja skandal itu
membuat Donna berang dan mengusir Casanova. Namun bertahun-tahun semenjak
kejadian itu, Leonilda kembali bertemu Casanova dan percikan cinta mereka rupanya
tak pernah padam. Bahkan, Leonilda kemudian memiliki anak dari Casanova yang
tak lain adalah ayahnya sendiri, sehingga anak Casanova tersebut juga bisa
dianggap sebagai cucunya!
Kekasih lain Casanova yang cukup legendaris adalah pria bernama Bellino. Namun bukannya kisah asmara gay ala BL, Bellino rupanya adalah wanita yang menyamar menjadi pria. Kala itu memang susah bagi seorang wanita pada masa Eropa kuno untuk memperoleh status tinggi (kecuali jika menikah dengan keluarga berada). Seorang wanita bernama Teresa Lanti kemudian berusaha meraih status sosial tinggi dengan menyamar menjadi pria bernama Bellino dan berprofesi sebagai kelompok penyanyi seriosa bernama “Castrati” (yang berisi pria-pria yang rela dikebiri untuk menjaga suara melengking mereka). Namun Casanova mengetahui penyamaran Teresa, bahkan berhubungan asmara dengannya hingga Teresa melahirkan seorang anak laki-laki. Anehnya lagi, Teresa kemudian membesarkan anaknya itu sebagai adiknya demi menyembunyikan aib itu.
Rupanya kesuksesan Casanova
menaklukkan hati para wanita bukan karena fisiknya. Jika kalian mencoba
membrowsing lukisan Casanova, mungkin kalian menyadari bahwa ia sendiri
bukanlah pria yang rupawan. Namun bukan ketampanannya yang menarik hati wanita,
melainkan karena kharisma dan kepercayaandirinya.
Namun lama-kelamaan
kepercayaan diri Casanova ini membuatnya terlibat masalah. Ia pernah melakukan
“prank” dengan menggali mayat untuk mengagetkan salah seorang musuhnya, namun
akibatnya pria itu terserang stroke dan akhirnya lumpuh seumur hidup. Tak hanya
itu, seorang gadis juga mengaku bahwa Casanova memperkosanya, sehingga iapun
menjadi buron dan terpaksa kabur dari kota kelahirannya, Venesia.
Kesempatan ini malah
dijadikan momen emas bagi Casanova untuk berkeliling Eropa dan mencari
pengalaman. Ia pindah ke Paris selama 2 tahun, namun lagi-lagi di sana ia
membuat masalah dan dikejar-kejar polisi. Ia kemudian sempat kabur ke beberapa
kota Eropa yang eksotis seperti Dresden (Jerman), Praha (Ceko), Vienna
(Austria), Warsawa (Polandia), hingga Barcelona (Spanyol).
Pada 1753, mungkin karena kangen kampung halamannya, Casanova kembali ke Venesia, walaupun sudah diperingatkan oleh Bragadin (yang sudah ia anggap sebagai ayah angkatnya) untuk tak kembali. Di sana, Casanova akhirnya ditangkap dan dijebloskan ke Istana Doge, yang kala itu merupakan penjara terketat di Venesia. Namun berkat kecerdikannya, iapun berhasil kabur dari sana.
Casanova kembali kabur ke
Prancis dimana ia mengaku sebagai “alchemist” atau ahli alkimia. Posisinya itu
membuatnya mampu bertemu dengan sosok-sosok penting di Prancis seperti Madame
de Pompadour (salah satu orang kepercayaan Ratu Marie Antoinette) dan
Jean-Jacques Rousseau, seorang filsuf terkenal. Kepopuleran Casanova ini
(diimbangi dengan kecerdikan dan kemampuannya berbahasa Prancis), membuatnya
dikirim oleh pemerintah Prancis untuk tugas mata-mata ke Dunkirk, Inggris.
Tugas ini sukses hingga Casanova diberi posisi tinggi dan dibayar mahal, bahkan
ditawari untuk menjadi warga negara Prancis. Namun Casanova rupanya menolak
karena ternyata dalam hatinya, ia masih mencintai tanah kelahirannya, Venesia.
Namun sayang, kekayaannya
tersebut kembali dihambur-hamburkan oleh Casanova sehingga iapun jatuh miskin
dan terpaksa berpetualang kembali mengelilingi Eropa demi mencari mata
pencaharian. Iapun sempat bertemu dengan tokoh-tokoh terkemuka dalam sejarah
seperti Paus Clement XIII, King George III dari Inggris, dan Ratu Catherine
Agung dari Rusia.
Lukisan Casanova sang penakluk hati wanita |
Pada usia 49 tahun, wajah Casanova (yang awalnya memang tak terlalu tampan) menjadi rusak karena penyakit cacar. Namun tetap saja, bukanlah kesempurnaan fisiknya yang menggoda kaum wanita, melainkan kharismanya. Buktinya pada 1779, Casanova berhubungan dengan Francesca, wanita yang digambarkan amat mencintainya, bahkan memiliki beberapa “harem”.
Pada 1783, Casanova kembali bertemu dengan sosok sejarah, yakni Benjamin Franklin, ilmuwan yang nantinya juga akan menjadi presiden Amerika Serikat. Ia juga berpapasan dengan Mozart, musisi klasik legendaris kala ia tinggal di Praha. Namun semua itu tak membuatnya bahagia. Rupanya Casanova yang masih hidup di pengasingan masihlah merindukan untuk kembali ke kampung halamannya. Namun sayang, situasi politik kala itu membuatnya tak mampu pulang ke Venesia karena kota kelahirannya itu dikuasai oleh Napoleon Bonaparte. Bahkan, Casanova yang dirundung kesedihan sempat berniat bunuh diri. Namun ia memiliki semangat kembali dan menghabiskan sisa umurnya untuk menulis biografinya yang ia beri judul “The History of My Life”.
Pada 4 June 1798 alhirnya sang
playboy legendaris tersebut menghembuskan napas terakhirnya pada usia 73 tahun.
Ia dikuburkan di kota Duchcov di negara Ceko, namun uniknya tak ada satupun
yang tahu dimana lokasi tepat makamnya tersebut.
Riwayat Casanova memang
telah tamat, namun reputasinya tetap melegenda hingga saat ini. Namun apabila
hidup pada masa ini, maka tentulah Casanova tak hanya dijuluki sebagai
“playboy”, namun juga “pedofil”. Pasalnya kekasih-kekasih Casanova masihlah
amat belia. Bahkan ia pernah berhubungan asmara dengan gadis berusia 13 tahun
bernama Helene dan pada usia 40 tahun, ia pernah “membeli” seorang budak seks
berusia 12 tahun di Rusia.
Namun tentu saja, kisah Casanova yang senantiasa dibumbui kisah cinta dan petualangan menginspirasi banyak orang. Katakanlah Ian Flemming yang tertarik menciptakan karakter terkenalnya, James Bond berdasarkan Casanova yang pecinta wanita dan juga bergumul dengan dunia spionase sebagai mata-mata. Bahkan sudah banyak film dan serial televisi yang mengangkat kehidupannya, termasuk sebuah film pada tahun 2005 dimana mendiang aktor tampan Heath Ledger didaulat memerankan sosok playboy ini.
SUMBER: WIKIPEDIA
A VERY SPECIAL THANKS TO:
Maulii Za
Aulia Pratama Putri
별처럼 다 우리 빛나
Sinyo Kulik
PJ Metlit
Merry Lim
Ananda Nur Fathur Rohman Prast
Adhitya Sucipto
Ciepha Ummi
SPECIAL THANKS TO ALL MY SUPPORTER LAST APRIL:
Utami, Popy Saputri . Jelita Jasmine . Adhitya Sucipto , Rahadian Pratama Putra , Marwah , Elliot Beilschmidt , Ilmiyatun Ainul Qolbi , Fitriani , Aly Fikri , Albian Ocot , Jeremy Yoppi , Steven Alexandro . Junwesdy Sinaga , Johanna Zj , Ahmad Ikhsan , Singgih Nugraha , Rahadian Pratama Putra , Radinda , Kinare Amarill , Maulii Za , Rara , Sharnila Ilha , Victria Tan , Ali Hutapea, . Keny Leon , Rose , Marcella F . Tieya Aulia , Marwah , Dana Xylin , Paramita , Amelia Suci Wulandari , Rivandy , Syahfitri , Dyah Ayu Andita Kumala , Fitriani , Ilmiyatun Ainul Qolbi , dan Riani Azhafa
Apa cuma gue yang baru tau tentang Casanova sekarang, dari blog bang Dave? Udik sekali diriku ini 🤧🤧🤧🤧🤧
ReplyDeleteGila sih yg anaknya adalah istrinya, dan anak istrinya adalah anak sekaligus cucunya
ReplyDeleteJadi kayak kisah gila yg juga ada disini, anaknya diadopsi terus nyari keluarganya eh ketemu, terus malah nikah ma bapaknya, trus tobat, eh dimatiin semua sama bapaknya
*Be2x cuex*
Jijik, pntas ada tmn sma gue dlu sring sbut drinya cassanova, krn brasa ganteng (padahal mah standar). Klu tau faktanya sih bkalan malu tuh wkwk..
ReplyDeleteBang, Ben Franklin itu cuma wakil presiden, bukan presiden
ReplyDeleteYa ampun apa gw kena Mandela effect ya 😭
Delete