Kalian pasti pernah mendengar kasus“incest” (tapi bukan Incess Syahrini loh ya), bahkan gue udah beberapa kali membahasnya seperti kasus katie Pladl dan juga incest dalam keluarga Borgia. Mungkin kita membayangkan incest cuma ada di “Sweet Home Alabama” alias kaum kulit putih yang tinggal di pedesaan terpencil yang kerap disebut sebagai “hillbilly” atau “rednecks”, seperti yang menginspirasi film horor semacam “The Hills Have Eyes” dan “Texas Chainsaw Massacre”. Namun ternyata, incest justru marak di royal family berbagai kerajaan Eropa. Penyakit hemofilia yang menurun dalam keluarga Inggris semisal, diduga disebabkan oleh kebiasaan incest yang dilakukan dari generasi ke generasi.
Namun kasus incest paling heboh terjadi di
Spanyol dimana sang raja yang berkuasa kala itu, Charles II, memiliki fisik
yang amat tak biasa, bahkan rentan akan berbagai penyakit hingga akhinya
meninggal tanpa memiliki keturunan (mandul). Banyak sejarawan yang berpendapat
bahwa yang dialami Charles II ini sesungguhnya merupakan tumpukan kelainan
genetik yang disebabkan oleh kebiasaan incest di dalam keluarga kerajaan
Spanyol.
Dear readers, inilah kisahnya.
Charles II lahir pada 6 November 1661. Semenjak
lahir, ia sudah dijuluki sebagai “The Bewitched” atau dalam bahasa Spanyol: “El
Hechizado”. Ada dua arti dari kata ini, yang pertama adalah “dia yang
mempesona” dan yang kedua adalah “dia yang tersihir”. Secara fisik, Charles
bukanlah pria yang mempesona. Ia memiliki wajah yang tidak biasa, berbeda
dengan wajah-wajah pria Eropa yang umumnya rupawan. Bentuk rahangnya secara
medis kini disebut dengan “Habsburg jaw” atau “rahang Habsburg” merupakan
bentuk rahang khas yang biasanya muncul akibat “inbreeding” atau pernikahan
sedarah atau sesama keluarga.
Ditilik dari garis keturunannya, Charles
merupakan putra dari Mariana dari Austria dan Philip IV dari Spanyol. Kala itu,
demi kepentingan politik demi mempererat hubungan kenegaraan, pernikahan antara
royal family Spanyol dan Austria (dari trah Habsburg) sangatlah sering terjadi.
Bahkan Philip sesungguhnya adalah paman dari istrinya sendiri, Mariana. Mariana
sendiri sesungguhnya adalah putri dari adik Phillip yang bernama Maria Anna
(ini kalo dijadiin sinetron judulnya mungkin: "keponakanku adalah
jodohku" atau "oomku juga kekasihku").
Konsekuensi dari pernikahan sedarah ini adalah
banyak dari keturunan keluarga Habsburg yang memiliki “rahang Habsburg” ini.
Walaupun rahang ini tidak memiliki konsekuensi kesehatan yang fatal (selain
mempengaruhi penampilan dan rasa tak nyaman saat makan), namun celakanya bukan
itu saja yang terjadi pada Charles.
Charles II memiliki bentuk rahang khas yang kini disebut sebagai "rahang Habsburg" dan diyakini disebabkan oleh pernikahan sedarah |
Sejarawan menggambarkannya sebagai pria bertubuh pendek (padahal pria kulit putih umumnya tinggi semampai), menderita epilepsi, pikun, bahkan sudah botak sebelum umurnya mencapai 35 tahun. Rahang Habsburg-nya juga membuatnya sulit berbicara dan iapun juga belum belajar berjalan hingga mencapai usia 4 tahun. Padahal, rata-rata bayi sudah belajar berjalan pada usia setahun.
Pada 1665, Raja Phillip meninggal sehingga
secara sah ia digantikan oleh anaknya, Charles. Namun karena Charles masih
berusia 4 tahun, maka ibunya, Ratu Mariana yang menggantikannya memerintah
kerajaan. Pada 1679, Charles dinikahkan dengan Marie Loise, seorang putri dari
Prancis. Namun konon, sang putri begitu ketakutan pada suaminya itu karena
wajahnya yang buruk rupa. Sayangnya, karena tak kunjung juga memiliki
keturunan, justru Marie Louise yang disalahkan. Padahal Marie Louise sendiri
adalah seorang putri cantik jelita yang tak memiliki masalah kesehatan apapun.
Tragisnya, Marie Louise meninggal pada 1689
setelah mengalami sakit perut sehabis mengendarai kuda. Ada rumor menguar bahwa
ia sengaja diracuni oleh mertuanya, Ratu Mariana, karena tak kunjung memberikan
keturunan. Namun ada pula kemungkinan ia meninggal karena menderita usus buntu.
Kematian Marie Louise membuat Charles terguncang
dan amat sedih. Namun tak berapa lama, ibunya menikahkannya kembali dengan
Maria Anna dari Neuburg. Keluarga Maria Anna dikenal amatlah “subur”. Bahkan,
Maria Anna sendiri adalah satu dari dua belas bersaudara, sehingga tak bisa
diragukan lagi bahwa Maria Anna sendiri takkan mengalami kesulitan dalam
memberi keturunan. Namun lagi-lagi pernikahan mereka tak membuahkan keturunan,
sehingga tak bisa disangkal lagi bahwa selama ini Charles memang impoten.
Silsilah raja Charles II yang penuh dengan, ehm ... incest |
Pada 1700, Charles tiba-tiba jatuh sakit dan
kemudian meninggal, hanya 5 hari sebelum ulang tahunnya yang ke-39. Celakanya,
kala itu tak ada keturunan langsung dari dinasti tersebut yang bisa diwarisi
tahta (karena tadi, Charles sama sekali tak memiliki keturunan), sehingga
pecahlah perang demi memperebutkan kekuasaan di kerajaan Spanyol. Perang ini
disebut “War of the Spanish Succession” dan dimulai pada 1701 hingga berakhir pada 1714.
Namun yang lebih mengejutkan adalah hasil otopsi
ketika jenazah sang raja dibedah. Hasil otopsinya menyatakan: “tubuhnya tak
mengandung setetespun darah, jantungnya hanya sebesar butiran merica,
paru-parunya hampir remuk, ususnya membusuk dan terinfeksi, testisnya hanya satu
berwarna sehitam arang, dan kepalanya penuh air”. Diagnosis terakhir ini
mengindikasikan bahwa Charles juga menderita hidrocephalus.
Walaupun jelas kondisi kesehatan Charles yang
begitu parah dan “menyiksa” ini disebabkan oleh kebiasaan incest yang dilakukan
keluarganya, ternyata kerajaan Spanyol dan Austria masihlah belum kapok.
Tercatat, adik Charles yang bernama Margaret Teresa dinikahkan dengan pamannya,
Leopold I yang merupakan adik kandung ibunya sendiri, Ratu Mariana (alias
"kakakku adalah menantuku"). Tak hanya itu, anak dari Raja Phillip
(ayah Charles) dari pernikahan sebelumnya, yakni Maria Theresa, dinikahkan
dengan Louis XIV yang merupakan sepupunya sendiri alias anak dari Anne, kakak
dari Phillip (alias: "keponakanku juga adalah anakku" dan "tanteku
adalah ibuku).
Namun di luar kondisi fisiknya yang membuat bergidik, kita tentu tak bisa menilai seperti apa hati sang raja kala itu. Sejarah mencatat bahwa sang raja buruk rupa kala itu berderma dengan berbaik hati memperbolehkan para budak kulit hitam yang senantiasa disiksa majikannya di South Carolina (Amerika Serikat) untuk kabur dan mendapat perlindungan di Florida, yang kala itu masih merupakan wilayah kekuasaan Spanyol.
SUMBER: WIKIPEDIA
A VERY SPECIAL THANKS TO:
Maulii Za
Aulia Pratama Putri
별처럼 다 우리 빛나
Sinyo Kulik
PJ Metlit
Merry Lim
Ananda Nur Fathur Rohman Prast
Adhitya Sucipto
Ciepha Ummi
SPECIAL THANKS TO ALL MY SUPPORTER LAST APRIL:
Utami, Popy Saputri . Jelita Jasmine . Adhitya Sucipto , Rahadian Pratama Putra , Marwah , Elliot Beilschmidt , Ilmiyatun Ainul Qolbi , Fitriani , Aly Fikri , Albian Ocot , Jeremy Yoppi , Steven Alexandro . Junwesdy Sinaga , Johanna Zj , Ahmad Ikhsan , Singgih Nugraha , Rahadian Pratama Putra , Radinda , Kinare Amarill , Maulii Za , Rara , Sharnila Ilha , Victria Tan , Ali Hutapea, . Keny Leon , Rose , Marcella F . Tieya Aulia , Marwah , Dana Xylin , Paramita , Amelia Suci Wulandari , Rivandy , Syahfitri , Dyah Ayu Andita Kumala , Fitriani , Ilmiyatun Ainul Qolbi , dan Riani Azhafa
Don't cover it books by judge
ReplyDeleteHehe
War of the Spanish Succession hanya berlangsung dari 1701-1714 karena mereka bersiap menunaikan ibadah shalat Maghrib, sekian
ReplyDeleteMirip Buzz Lightyear.
ReplyDeleteKasian banget, pdahal dia gk salah apa2. Bang bnyakin cerita kerajaan kek gini yaak
ReplyDeletekerennn
ReplyDelete