Pada suatu sore, seorang pria paruh baya yang tinggal di bawah kamar apartemenku mengunjungiku dan mengatakan bahwa langkah kakiku terdengar terlalu berisik.
“Bukannya saya tidak sopan, atau melarang Anda berjalan-jalan di kamar Anda sendiri … tapi bisakah lain kali Anda berusaha untuk tidak berisik?”
Aku hanya tertawa menanggapinya, “Maaf … maaf. Lain kali saya akan lebih berhati-hati.
Begitu ia pergi, senyumkupun berubah menjadi cemberut. Enak aja, aku kan orangnya nggak pernah berisik. Dia aja yang sensitif.
Sekitar seminggu kemudian, pria itu datang lagi.
“Bisakah Anda tidak berisik? Saya tidak marah, hanya … akhir-akhir ini saya kesulitan tidur. Saya mohon jika memang sudah malam, Anda pergi tidur saja, tak perlu begadang dan menimbulkan suara.”
Kali aku nggak menjawab. Justru malah aku yang harusnya kesal dong. Emang dia siapa, ngatur-ngatur aku harus ngapain kalau malam. Suka-suka aku dong kalau begadang, kan aku juga bayar di sini, sama seperti dia.
Dua minggu kemudian ia datang kembali, namun kali ini tidak untuk mengomel. Ia justru terlihat senang.
“Nah, akhirnya saya punya solusi. Ini dia …”
Ia mengeluarkan sebuah bungkusan. Di dalamnya ada karpet tebal.
“Karpet ini kedap suara. Silakan saja taruh di lantai kamar Anda. Lihat, saya sudah sesuaikan luasnya dengan luas lantai kamar Anda.”
“Wah terima kasih.” aku tak menyangka pria ini masih begitu baik padaku setelah semua komplainnya tentang suara berisik itu. Bahkan ketika aku mencari tahu tentang karpet itu di internet, harganya cukup mahal karena kualitasnya cukup bagus, bahkan sering digunakan di hotel-hotel.
Akupun segera membentangkan karpet itu di lantai kamarku. Wah, ternyata nyaman juga di kaki! Apa perlu aku berisik lagi ya supaya dia memberiku hadiah lagi, hahaha.
Tiga hari kemudian, pria itu datang kembali.
“Lho apa ini, Pak?”
“Ini pelapis dinding kedap suara, untuk Anda juga!”
Wah, berkat dia, kamarku jadi seperti milik Youtuber atau Twitch streamer terkenal hahaha. Aku jadi berpikir untuk membeli alat musik saja seperti gitar listrik atau drum. Kalo lantai dan dindingku kedap suara kan aku bebas seberisik apapun hahaha.
Beberapa hari kemudian, pintu kembali diketuk. Pasti tetanggaku itu lagi! Kali ini dia mau memberiku apa ya?
Namun aku justru heran ketika melihat pria itu memakai jas hujan, padahal hari ini tak turun setitikpun hujan.
“Saya mau pergi dan katanya ramalan cuaca hari ini akan turun hujan, makanya saya pakai jas hujan sebagai persiapan.”
“Oh begitu?” tanyaku heran. “Wah bungkusan apa itu, Pak? Buat saya lagi?”
“Iya benar, saya membawa lembaran plastik” ia membukanya dan memperlihatkan gulungan plastik.
“Lho buat apa?”
“Ini hadiah terakhir dari saya buat Anda untuk melapisi dinding Anda yang kedap suara supaya nggak mudah rusak.”
“Oh iya, pelapis dinding itu kan harganya mahal sekali sampai jutaan. Terima kasih ya Bapak sampai seperhatian itu dengan saya.”
“Iya dong, Anda kan tetangga saya. Boleh saya masuk untuk memasangnya?”
“Oh, tentu saja. Silakan masuk!”
“Jangan lupa tutup pintunya ya, sebentar lagi kan mau hujan. Nanti air hujannya masuk lho.”
“Oh, baik!”
Wah benar-benar perhatian banget ya tetanggaku itu?
Kayaknya mau di bunuh ya...di kasih karpet dan pelapis dinding kedap suara biar jeritannya ga keluar... Tetangganya psikopat...
ReplyDeleteMau nyiksa aja modalnya gede banget ya
ReplyDeleteMari bund di eksekusi resepnya UwU 🤤🤤
ReplyDeleteItu orang mau ngebunuh si "Aku". Dia nyoba tinggal di bawahnya dulu buat ngetes, sebesar apa 'goncangan' yg bakal timbul kalo dia beraksi. Jadi dia ngasi hadiah buat si "Aku" biar kamarnya kedap suara, terus jas hujan dan plastik berfungsi sebagai apron biar nodanya gak menempel(?).
ReplyDeletePemilik kamar gak nyadar dia nyiapin ruangan kedap supaya bisa d bunuh tetangganya
ReplyDeleteFlawless sekali persiapan pembantaiannya ;)
ReplyDeleteDia mau di bunuh tetangga nya kah?
ReplyDelete"Lihat, saya sudah sesuaikan luasnya dengan luas lantai kamar Anda.”
ReplyDeleteLahlah, kapan masuknya dia :")
Tinggal ditempat yang sama, mungkin ukuran kamarnya sama
DeleteWah malah keinget hannibal di hannibal series mirip kostumnya klo pas bunuh orang
ReplyDelete