Hello guys! Ini adalah sekelumit artikel teori konspirasi yang gue tulis di Karyakarsa. Jika kalian ingin membaca lebih banyak artikel seperti ini, ikuti saja link di bawah ini ya (atau masuk saja ke halaman utamanya lalu pilih “Karya”, lalu geser ke kanan dan pilih “Teori Konspirasi”.
https://karyakarsa.com/dave.cahyo/posts?tag=Teori%20Konspirasi
Gue menemukan teori konspirasi lain yang cukup aneh, namun memicu keingintahuan gue. Teori yang cukup absurd ini menyebutkan bahwa sesungguhnya kita semua sudah mati. Ya, kalian tak salah baca. Kita semua sesungguhnya sudah jadi almarhum. Namun mengapa kok kita sekarang masih hidup? Pasti pertanyaan kontradiktif itulah yang ada di benak kalian. Akan tetapi hal ini juga bisa dijelaskan dengan penjelasan yang diklaim ilmiah, yakni melalui cara kerja otak yang masih misterius.
Bagaimanakah isi teori ini? Mari kita simak bersama.
Teori konspirasi ini menyebutkan bahwa kita semua sebenarnya
sudah mati, tapi tak menyadarinya. Tiap manusia di Bumi, termasuk gue, kalian yang
lagi baca Karyakarsa ini, dan semua orang yang kalian kenal sesungguhnya sudah
tewas pada tahun 2012. Kenapa 2012? Mungkin kalian masih ingat bahwa pada tahun
itu tengah heboh-hebohnya isu tentang kiamat. Bahkan Hollywood sampai membesut sebuah
film tentang hal tersebut. Kala itu banyak yang percaya pada tahun 2012 adalah
akhir dari dunia karena sebuah ramalan bangsa Maya kuno. Jika kalian ingat, para
arkeolog saat itu menemukan sebuah kalender Maya yang mengungkapkan bahwa
peradaban manusia akan berakhir pada tahun 2012.
Namun ada yang menyebut pula bahwa konsep kalender Maya tersebut
sesungguhnya disalahpahami. Kalender Maya yang dimaksud memiliki periode 5.125
tahun dan dimulai pada tahun 3114 SM. Apabila dihitung, kalender tersebut akan
berakhir pada 21 Desember 2012. Namun itu bukan berarti bahwa bangsa Maya percaya
bahwa dunia akan berakhir pada tahun 2012, melainkan itu hanyalah akhir dari
sebuah siklus. Kalender tersebut memiliki 13 siklus, dimana tiap siklusnya
memiliki lama 400 tahun. Kebetulan saja tahun 2012 adalah akhir dari siklus
ke-13 dan itu berarti bahwa pada tahun berikutnya akan dihitung kembali sebagai
tahun 0 menurut kalender Maya tersebut.
Namun kehebohan bahwa tahun 2012 akan akhir dunia sudah terlanjur
merasuk ke kultur budaya pada saat itu. Bahkan, ada pula yang percaya bahwa ramalan
itu mengejewantah dan kiamat sesungguhnya telah terjadi pada tahun 2012. Alasannya,
pada tahun tersebut Large Hadron Collider (LHC), sebuah akselerator partikel terbesar
dan terkuat di dunia milik sebuah laboratorium Fisika Partikel milik Eropa
bernama CERN yang ada di Swiss menemukan partikel Higgs Boson atau lebih
dikenal oleh kaum awam sebagai “partikel tuhan”. Ada yang percaya bahwa
penemuan partikel tuhan ini menyebabkan dunia musnah pada tahun 2012.
Caranya? Well, bisa kalian tilik lagi di artikel lawas gue berikut ini.
Akibatnya, kitapun mati bersama seluruh populasi dunia pada saat itu. Pasti kalian semua yang mencemooh teori mengatakan “Lho Bang, kita semua masih hidup kok! Gue aja barusan langganan Karyakarsanya bang Dave langsung setahun (Amin).” atau ada yang bilang “Gue barusan komen kok di video skandal P Diddy?”. Itu kan semua bukti bahwa kita semua masih hidup? Kita juga masih bisa bernapas, ketemu sama orang-orang, dan juga beraktivitas seperti biasa.
Teori konspirasi yang menguar di TikTok ini konon sih (katanya) dibekingi
oleh sebuah fakta sains yang menyebutkan bahwa setelah kita matipun, sesungguhnya
otak kita masih bekerja hingga beberapa saat. Lamanya waktu tersebut menurut
berbagai penelitian sih cukup simpang siur. Ada yang menyebut bahwa otak kita
masih bekerja hingga 6 menit setelah kematian, bahkan ada yang menyebut sampai
10 menit. Yang jelas, setelah kematian kita alias setelah denyut jantung kita
tak lagi berdetak (disebut “kematian klinis”), sebenarnya para dokter masih
mencatat adanya aktivitas otak. Artinya, otak kita sebenarnya masih bekerja, walaupun
kita sudah mati beberapa menit yang lalu. Setelah otak kita berhenti
beraktivitas, barulah kita dianggap telah “sah“ menemui ajal atau istilah
kedokterannya, “brain death”.
Menurut teori ini, hingga beberapa menit setelah ajal, otak kita
kemudian menciptakan sebuah dunia simulasi dimana kita seakan-akan terus
menjalani hidup kita. Kita sendiri pastinya sudah tak asing lagi dengan yang
namanya “mimpi” bukan? Setiap malam kita bermimpi dan dari mana asalnya mimpi
itu? Tentu saja dari otak kita. Dalam mimpi tersebut kita seakan-akan menjalani
sebuah kehidupan yang mungkin sama atau berbeda dengan apa yang kita jalani saat
kita sadar. Namun ketika kita bangun, maka kitapun menyadari bahwa apa yang terjadi
dalam mimpi itu tidaklah nyata. Nah, mungkin ini juga yang terjadi setelah kita
meninggal.
Jika kalian jeli, pasti akan muncul pertanyaan lain. Lho, tadi kan
katanya otak kita masih bekerja selama 6 hingga 10 menit, Bang. Sedangkan kita
sudah hidup sekitar 10 tahun semenjak tahun 2012. Gimana dong logikanya?
Nah, pada kenyataannya waktu berjalan dengan tempo yang sangat
berbeda antara otak kita dengan waktu yang dialami oleh fisik tubuh kita. Contohnya
saat lu sedang tertidur, tiba-tiba kita dibangunkan oleh suara alarm hape lu yang
menunjukkan waktu jam 6 pagi. Akan tetapi karena masih mengantuk, lu memutuskan
untuk tidur paling nggak 15 menit lagi. Akan tetapi setelah pas kedua kalinya
kita terbangun apa yang kita anggap sebagai tidur sebentar, tiba-tiba waktu sudah
menunjukkan jam 8 pagi. Artinya, sudah dua jam berlalu. Kalau itu sih bisa dijelaskan
dengan mudah ya karena waktu tidur tentu saja kita dalam kondisi tak sadarkan
diri sehingga waktu terasa berjalan amat cepat. Akan tetapi pernahkah kalian
merasakan hal sebaliknya?
Sekarang kita ganti ceritanya. Semisal kalian terbangun karena
suara alarm pada pukul 6 pagi dan memutuskan untuk tidur lagi karena lu ingat
karena hari itu adalah hari Minggu. Saat lu tertidur lagi, lu bermimpi cukup
panjang dan merasa bahwa sudah beberapa jam berlalu setelah lu tidur untuk
kedua kalinya tadi. Tetapi ketika bangun, lu kaget karena jam masih menunjukkan
jam 6.05 alias lu hanya tertidur selama 5 menit. Pernahkah kalian merasakan hal
seperti itu? Fenomena ini disebut sebagai “time dilation” atau “dilatasi waktu”.
Walaupun fenomena “time dilation” ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah akan
tetapi sudah banyak kesaksian yang menyatakan bahwa waktu berjalan dengan sangat
berbeda di dalam otak kita. Bahkan jika kalian ingat, fenomena ini pernah
diadaptasi oleh Christopher Nolan dalam “Inception”.
Apabila kita hubungkan dengan teori di atas bahwa kita sudah mati
dan memiliki waktu 6 hingga 10 menit sebelum akhirnya otak kitapun juga
benar-benar mati, maka bisa saja otak kita menciptakan sebuah ilusi kehidupan
dalam bentuk mimpi yang sangat panjang hingga terasa seperti bertahun-tahun
sudah berlalu, dan kita pun tak menyadarinya. Bisa saja perang di Ukraina sampai kasusnya P Diddy (ini napa gue doyan banget gosip dah),
semua hanya terjadi dalam benak kita dan terjadi hanya beberapa menit setelah
kita mati pada tahun 2012. Ide tersebut tentu sangat ekstrem, akan tetapi jika
direnungkan benar-benar bisa saja terjadi, toh kita juga tak memiliki cara
untuk membuktikannya.
Jadi bagaimana, apakah kalian percaya dengan teori konspirasi ini?
tapi kalo misalnya cuma memori yang diciptakan otak setelah kita mati pada tahun 2012, kenapa kita semua mengalami dan mengetahui hal yang sama bang? contohnya kayak kasus p diddy ini semua orang di dunia tau. apa mungkin otak semua orang di dunia yang udah mati itu memprogram hal yang sama?
ReplyDelete