Wednesday, November 20, 2024

TEORI KONSPIRASI TERBARU: APAKAH KITA SEMUA SEBENARNYA SUDAH MATI?

Hello guys! Ini adalah sekelumit artikel teori konspirasi yang gue tulis di Karyakarsa. Jika kalian ingin membaca lebih banyak artikel seperti ini, ikuti saja link di bawah ini ya (atau masuk saja ke halaman utamanya lalu pilih “Karya”, lalu geser ke kanan dan pilih “Teori Konspirasi”.

https://karyakarsa.com/dave.cahyo/posts?tag=Teori%20Konspirasi

Gue menemukan teori konspirasi lain yang cukup aneh, namun memicu keingintahuan gue. Teori yang cukup absurd ini menyebutkan bahwa sesungguhnya kita semua sudah mati. Ya, kalian tak salah baca. Kita semua sesungguhnya sudah jadi almarhum. Namun mengapa kok kita sekarang masih hidup? Pasti pertanyaan kontradiktif itulah yang ada di benak kalian. Akan tetapi hal ini juga bisa dijelaskan dengan penjelasan yang diklaim ilmiah, yakni melalui cara kerja otak yang masih misterius.

Bagaimanakah isi teori ini? Mari kita simak bersama.

Teori konspirasi ini menyebutkan bahwa kita semua sebenarnya sudah mati, tapi tak menyadarinya. Tiap manusia di Bumi, termasuk gue, kalian yang lagi baca Karyakarsa ini, dan semua orang yang kalian kenal sesungguhnya sudah tewas pada tahun 2012. Kenapa 2012? Mungkin kalian masih ingat bahwa pada tahun itu tengah heboh-hebohnya isu tentang kiamat. Bahkan Hollywood sampai membesut sebuah film tentang hal tersebut. Kala itu banyak yang percaya pada tahun 2012 adalah akhir dari dunia karena sebuah ramalan bangsa Maya kuno. Jika kalian ingat, para arkeolog saat itu menemukan sebuah kalender Maya yang mengungkapkan bahwa peradaban manusia akan berakhir pada tahun 2012.

Namun ada yang menyebut pula bahwa konsep kalender Maya tersebut sesungguhnya disalahpahami. Kalender Maya yang dimaksud memiliki periode 5.125 tahun dan dimulai pada tahun 3114 SM. Apabila dihitung, kalender tersebut akan berakhir pada 21 Desember 2012. Namun itu bukan berarti bahwa bangsa Maya percaya bahwa dunia akan berakhir pada tahun 2012, melainkan itu hanyalah akhir dari sebuah siklus. Kalender tersebut memiliki 13 siklus, dimana tiap siklusnya memiliki lama 400 tahun. Kebetulan saja tahun 2012 adalah akhir dari siklus ke-13 dan itu berarti bahwa pada tahun berikutnya akan dihitung kembali sebagai tahun 0 menurut kalender Maya tersebut.

Namun kehebohan bahwa tahun 2012 akan akhir dunia sudah terlanjur merasuk ke kultur budaya pada saat itu. Bahkan, ada pula yang percaya bahwa ramalan itu mengejewantah dan kiamat sesungguhnya telah terjadi pada tahun 2012. Alasannya, pada tahun tersebut Large Hadron Collider (LHC), sebuah akselerator partikel terbesar dan terkuat di dunia milik sebuah laboratorium Fisika Partikel milik Eropa bernama CERN yang ada di Swiss menemukan partikel Higgs Boson atau lebih dikenal oleh kaum awam sebagai “partikel tuhan”. Ada yang percaya bahwa penemuan partikel tuhan ini menyebabkan dunia musnah pada tahun 2012. Caranya? Well, bisa kalian tilik lagi di artikel lawas gue berikut ini.

Akibatnya, kitapun mati bersama seluruh populasi dunia pada saat itu. Pasti kalian semua yang mencemooh teori mengatakan “Lho Bang, kita semua masih hidup kok! Gue aja barusan langganan Karyakarsanya bang Dave langsung setahun (Amin).” atau ada yang bilang “Gue barusan komen kok di video skandal P Diddy?”. Itu kan semua bukti bahwa kita semua masih hidup? Kita juga masih bisa bernapas, ketemu sama orang-orang, dan juga beraktivitas seperti biasa.

Teori konspirasi yang menguar di TikTok ini konon sih (katanya) dibekingi oleh sebuah fakta sains yang menyebutkan bahwa setelah kita matipun, sesungguhnya otak kita masih bekerja hingga beberapa saat. Lamanya waktu tersebut menurut berbagai penelitian sih cukup simpang siur. Ada yang menyebut bahwa otak kita masih bekerja hingga 6 menit setelah kematian, bahkan ada yang menyebut sampai 10 menit. Yang jelas, setelah kematian kita alias setelah denyut jantung kita tak lagi berdetak (disebut “kematian klinis”), sebenarnya para dokter masih mencatat adanya aktivitas otak. Artinya, otak kita sebenarnya masih bekerja, walaupun kita sudah mati beberapa menit yang lalu. Setelah otak kita berhenti beraktivitas, barulah kita dianggap telah “sah“ menemui ajal atau istilah kedokterannya, “brain death”.

Menurut teori ini, hingga beberapa menit setelah ajal, otak kita kemudian menciptakan sebuah dunia simulasi dimana kita seakan-akan terus menjalani hidup kita. Kita sendiri pastinya sudah tak asing lagi dengan yang namanya “mimpi” bukan? Setiap malam kita bermimpi dan dari mana asalnya mimpi itu? Tentu saja dari otak kita. Dalam mimpi tersebut kita seakan-akan menjalani sebuah kehidupan yang mungkin sama atau berbeda dengan apa yang kita jalani saat kita sadar. Namun ketika kita bangun, maka kitapun menyadari bahwa apa yang terjadi dalam mimpi itu tidaklah nyata. Nah, mungkin ini juga yang terjadi setelah kita meninggal.

Jika kalian jeli, pasti akan muncul pertanyaan lain. Lho, tadi kan katanya otak kita masih bekerja selama 6 hingga 10 menit, Bang. Sedangkan kita sudah hidup sekitar 10 tahun semenjak tahun 2012. Gimana dong logikanya?

Nah, pada kenyataannya waktu berjalan dengan tempo yang sangat berbeda antara otak kita dengan waktu yang dialami oleh fisik tubuh kita. Contohnya saat lu sedang tertidur, tiba-tiba kita dibangunkan oleh suara alarm hape lu yang menunjukkan waktu jam 6 pagi. Akan tetapi karena masih mengantuk, lu memutuskan untuk tidur paling nggak 15 menit lagi. Akan tetapi setelah pas kedua kalinya kita terbangun apa yang kita anggap sebagai tidur sebentar, tiba-tiba waktu sudah menunjukkan jam 8 pagi. Artinya, sudah dua jam berlalu. Kalau itu sih bisa dijelaskan dengan mudah ya karena waktu tidur tentu saja kita dalam kondisi tak sadarkan diri sehingga waktu terasa berjalan amat cepat. Akan tetapi pernahkah kalian merasakan hal sebaliknya?

Sekarang kita ganti ceritanya. Semisal kalian terbangun karena suara alarm pada pukul 6 pagi dan memutuskan untuk tidur lagi karena lu ingat karena hari itu adalah hari Minggu. Saat lu tertidur lagi, lu bermimpi cukup panjang dan merasa bahwa sudah beberapa jam berlalu setelah lu tidur untuk kedua kalinya tadi. Tetapi ketika bangun, lu kaget karena jam masih menunjukkan jam 6.05 alias lu hanya tertidur selama 5 menit. Pernahkah kalian merasakan hal seperti itu? Fenomena ini disebut sebagai “time dilation” atau “dilatasi waktu”. Walaupun fenomena “time dilation” ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah akan tetapi sudah banyak kesaksian yang menyatakan bahwa waktu berjalan dengan sangat berbeda di dalam otak kita. Bahkan jika kalian ingat, fenomena ini pernah diadaptasi oleh Christopher Nolan dalam “Inception”.

Apabila kita hubungkan dengan teori di atas bahwa kita sudah mati dan memiliki waktu 6 hingga 10 menit sebelum akhirnya otak kitapun juga benar-benar mati, maka bisa saja otak kita menciptakan sebuah ilusi kehidupan dalam bentuk mimpi yang sangat panjang hingga terasa seperti bertahun-tahun sudah berlalu, dan kita pun tak menyadarinya. Bisa saja perang di Ukraina sampai kasusnya P Diddy (ini napa gue doyan banget gosip dah), semua hanya terjadi dalam benak kita dan terjadi hanya beberapa menit setelah kita mati pada tahun 2012. Ide tersebut tentu sangat ekstrem, akan tetapi jika direnungkan benar-benar bisa saja terjadi, toh kita juga tak memiliki cara untuk membuktikannya.

Jadi bagaimana, apakah kalian percaya dengan teori konspirasi ini?

 

1 comment:

  1. tapi kalo misalnya cuma memori yang diciptakan otak setelah kita mati pada tahun 2012, kenapa kita semua mengalami dan mengetahui hal yang sama bang? contohnya kayak kasus p diddy ini semua orang di dunia tau. apa mungkin otak semua orang di dunia yang udah mati itu memprogram hal yang sama?

    ReplyDelete