“SECURITY GUARD”
“SATPAM”
Larut malam, dua orang mahasiswi sedang sibuk mengerjakan tugas mereka di perpustakaan. Ketika mereka sedang sibuk di depan laptop mereka, seorang satpam mendekati mereka dari belakang.
“Perpustakaan sudah hampir tutup.” Kata satpam itu, “Kenapa kalian belum pulang?”
“Kami harus mengumpulkan tugas ini besok pagi jam 7 pak.” Jawab salah satu mahasiswi itu, “Maaf, bisakah kami berada di sini sejam lagi? Kami yakin kami akan menyelesaikannya sebentar lagi.”
“Baik, kalau begitu ada baiknya aku menemani kalian di sini sampai tugas kalian selesai,” jawab satpam tersebut, “Aku akan berdiri di sini untuk memastikan kalian aman.”
Kedua gadis itu merasa sangat berterima kasih pada satpam tersebut. Mereka bisa menyesaikan tugas mereka tanpa takut suatu apapun karena satpam tersebut berjaga di belakang mereka. Hingga saat mereka akan menulis kesimpulan, tiba-tiba ...
“Tok ...”
Salah satu gadis tersebut menjatuhkan pensilnya. Pensil itu menggelinding hingga ke dekat tempat dimana satpam itu berdiri. Ketika gadis itu membungkuk untuk mengambil pensil tersebut, ia melihat sesuatu yang sangat menakutkan.
Dalam keadaan ketakutan, gadis itu memungut pensilnya dan segera mengepaki barang-barangnya.
“Ayo kita pulang!” kata gadis itu pada temannya.
“Kenapa, kita kan belum selesai?”
“Pokoknya kita pulang sekarang!” gadis itu memaksa.
“Tidak! Aku mau menyelesaikannya dulu.”
“Terserah kamu lah.” Ia segera pergi dari sana dengan terburu-buru, tanpa sedikitpun menoleh pada satpam itu. Dengan terpaksa ia meninggalkan temannya itu sendirian di sana bersama petugas keamanan itu.
Dengan keheranan dan agak kesal, gads satunya meneruskan pekerjaannya. Dua menit kemudian, telepon genggamnya berbunyi. Ada pesan SMS masuk dari nomor temannya yang barusan pergi itu.
“Jatuhkan pena ke belakangmu lalu ambil. Kamu akan mengerti.”
Gadis itu kebingunan menerima SMS, tapi tetap saja ia melakukannya. Ia menjatuhkan penanya dan membungkuk untuk mengambilnya.
Lalu iapun melihat sesuatu yang sangat mengerikan.
Kaki sang satpam itu melayang tanpa sedikitpun menyentuh tanah.
Gadis itu hendak berteriak karena ketakutan, namun ia menutup erat mulutnya dengan kedua tangannya. Setelah menenangkan dirinya, iapun menaruh kembali penanya ke atas meja lalu segera mengepaki barang-barangnya.
“Kamu mau pulang? Bukannya tugasmu belum selesai?”
Suara sang satpam itu membuat gadis itu bergidik ngeri.
“Ya...ya pak, tapi saya harus pulang...tadi ada SMS ada ibu saya menyuruh saya segera pulang...” gadis itu mencoba menyembunyikan ketakutannya.
Saat gadis itu hendak pergi, satpam itu mendekat dan membungkuk di belakang gadis itu.
Ia berbisik tepat di telinga gadis itu.
“Jadi kamu pulang bukan karena kamu tahu aku ini apa?”