Tuesday, June 1, 2021

CINTA TERLARANG MARY KAY LETOURNEAU: KISAH TABU SANG PREDATOR WANITA

Bayangkan lu punya adik laki-laki berusia 12 tahun yang masih duduk di kelas 6 SD. Masih unyu dan imut-imut kan? Lalu bayangkan dia mengaku punya pacar. Hmmm ... udah kedengaran cringey (apalagi kalo mereka udah saling manggil nama mereka “pipi” sama “mimi”). Tapi yah ... namanya anak kecil, mungkin lu nggak akan terlalu banyak memikirkannya.

Namun sekarang bayangkan adik lu itu ngaku bahwa pacarnya itu adalah guru SD-nya sendiri yang selisih umurnya 22 tahun lebih tua atau hampir 3 kali lipat umur adik lu itu.

Dan celakanya, dia kini hamil.

Pernikahan anak memang tabu di Indonesia. Bahkan jika kalian ingat kasus Syekh Puji, dirinya menjadi bahan kontroversi ketika hendak menikahi anak gadis berusia 12 tahun pada 2008 lalu. Kasus serupa (dengan gender terbalik) pernah terjadi di Amerika dan sangat menghebohkan, sebab amat mengaburkan batas antara pelecehan seksual dengan apa yang disebut “cinta”.

Mary Kay dan suami pertamanya

Mary Katherine Letourneau adalah seorang wanita kelahiran 1962. Ia berasal dari keluarga berada dan berkuasa. Ayahnya adalah senator sekaligus anggota kongres dari partai Republik yang pernah berjaya pada tahun 1970-an, bahkan pernah berniat mencalonkan diri sebagai presiden AS. Namun karir sang ayah tamat ketika skandal masa lalunya terungkap, dimana ia memiliki dua anak di luar nikah dengan perempuan selingkuhannya.

Ketika kuliah di Arizona State University, Mary (yang kala itu masih menggunakan marga keluarganya, yakni Schmitz) bertemu dengan pemuda bernama Steve Letourneau, yang akhirnya dinikahinya, bahkan memiliki 4 orang anak. Namun Mary sendiri mengaku, pernikahan itu tidak didasari cinta, melainkan paksaan kedua orang tuanya. Pasangan tersebut pindah ke Alaska dan kemudian ke Seattle, dimana Mary kemudian bekerja menjadi guru SD.

Di sana, penderitaan Mary makin menjadi-jadi. Ia mengaku sering digebuki oleh suaminya, bahkan kedua-duanya, saking tak ada cinta, memutuskan untuk berselingkuh. Perlu dicatat, kala semua ini terjadi, mereka berdua masih resmi menjalin status sebagai suami istri.

Mungkin kekerasan rumah tangga itulah yang membuat Mary melakukan hal yang tak terperikan, yakni menjalin hubungan asmara dengan muridnya sendiri.

Kita beranjak ke Vili Fualaau, seorang pemuda kelahiran 1983 yang kala itu masih berusia 12 tahun dan menjadi siswa Mary di kelas 6 yang diajarnya. Vili memiliki kulit coklat yang eksotis dari darah Pacific Islander yang diwarisinya. Entah iblis apa yang merasuki Mary dan Vili, namun mereka memulai hubungan romansa mereka, bahkan seringkali berduaan untuk melakukan hubungan terlarang layaknya suami istri.

Hubungan mereka sebenarnya hampir ketahuan dimana pada tahun 1996, seorang polisi mendatangi sebuah mobil yang sedang terparkir karena adanya aktivitas “mencurigakan” (mungkin mobilnya goyang-goyang atau ada kabut seperti di adegan Titanic). Di sana, polisi mendapati Mary dengan panik melompat ke kursi depan, sementara Vili pura-pura tertidur di kursi belakang. Vili, ketika ditanyai, kemudian berbohong bahwa usianya sudah 18 tahun.

Polisi kemudian menghubungi ibu Vili yang entah mungkin karena tak curiga ataupun sudah begitu mempercayai Mary sebagai gurunya, malah memperbolehkan Vili untuk terus bersama dengan Mary kala itu. Sayang sekali, kala itu polisi lupa memberitahu ibunda Vili bahwa anaknya itu berbohong tentang umurnya, jika tidak mungkin itu akan menjadi alarm tanda bahaya bagi sang ibu.

Semua tindak-tanduk tabu Mary dan muridnya itu akhirnya terbongkar bukan oleh orang tua Vili, melainkan oleh keluarga suaminya. Pada 1997, mereka menghubungi polisi dan segera, Mary-pun ditangkap atas tuduhan pelecehan seksual.

Di foto ini kita akan merasa jyjy karena sang pemuda adalah anak SD berusia 12 tahun dna kekasihnya adalah gurunya sendiri 

Nah, inilah uniknya hukum di Amerika (mungkin perlu diterapkan di Indonesia juga kali ya, apa malah mungkin udah?) bahwa segala bentuk hubungan seksual antara orang yang lebih tua dengan siapapun yang masih berusia di bawah 18 tahun, akan dianggap sebagai perkosaan, tak peduli walaupun hubungan itu dilakukan suka sama suka. Sebab menurut hukum AS, semua yang masih berusia 18 tahun dianggap sebagai anak-anak dan anak-anak (secara hukum) dianggap tidak bisa mengambil keputusan sendiri.

Awalnya Mary didakwa dengan hukuman 6,5 tahun penjara, namun hukuman ini dipersingkat menjadi hanya 6 bulan saja. Keputusan ini mungkin diambil atas dasar kemanusiaan karena Mary kala itu tengah mengandung.

Yap, akibat persanggamaannya dengan muridnya sendiri yang baru berusia 12 tahun, Mary tengah hamil, bahkan melahirkan anaknya pada 29 Mei 1997. Sebagai bentuk hukuman lanjutan, Mary tidak diperbolehkan untuk menghubungi Vili dan harus memutus semua kontak dengannya. Bahkan, statusnya sebagai guru dicabut sebab ia tak boleh bekerja dekat anak-anak lagi. Di dalam penjara, Mary juga mengambil langkah lain yakni bercerai dengan suami sahnya.

Kita mungkin mengira dengan terbongkarnya skandal itu, baik Mary dan Vili akan kapok. Namun ternyata tidak. Pada 1998, hanya dua minggu setelah Mary menghabiskan masa hukumannya, ia kembali ditemukan berada di dalam mobil bersama mantan muridnya tersebut (kali ini nggak jelas sih apakah mobilnya goyang-goyang lagi atau tidak). Namun yang jelas, dari laporan polisi, tertulis bahwa mereka berdua melakukan hubungan intim, walaupun Vili sendiri menampiknya dan menyebut bahwa mereka sekedar “bermesraan”. Kini setelah tertangkap untuk kedua kalinya, hakim akhirnya menjatuhi Mary dengan pidana lebih berat dengan hukuman penjara 7,5 tahun.

Yang lebih mencengangkan, ketika berada di penjara, Mary kembali melahirkan anak keduanya dengan Vili, bukti kalau mereka memang melakukan “ehem ehem” di dalam mobil.

Selama di penjara, Mary dan kekasih di bawah umurnya, Vili menerbitkan dua buku untuk memprotes “kejahatan” mereka. Buku pertama adalah “Only One Crime, Love” (hanya satu kejahatan, yakni cinta) dan “If Loving You Is Wrong” (jika mencintaimu adalah salah). Selama berada di balik bui, Mary diperbolehkan mendapat kunjungan dari anak-anaknya (yang kini dirawat kakek nenek mereka, yakni ortu Vili), namun tidak dari sang ayah, yakni Vili. Bahkan, iapun tak diperbolehkan berkirim surat dengan Vili.

Setelah dewasa Vili menikahi gurunya tersebut dan mengaku bahagia

Lalu bagaimana dengan nasib Vili sendiri? Pemuda itu mengaku depresi, bahkan akhirnya drop out dari SMA. Ia bahkan mencoba bunuh diri dan larut dalam alkoholisme.

Mary akhirnya dibebaskan pada 2004 dan hal yang paling mengejutkan terjadi. Kala itu Vili sudah berusia 21 tahun dan akhirnya (kini sah dan diperbolehkan oleh hukum) menikahi Mary.

Pernikahan mereka menjadi perbincangan publik. Jika menilik skandal mereka kala Vili masih-lah duduk di bangku SD, tentu hal tersebut terasa menjijikkan, apalagi Mary kala itu berstatus sebagai gurunya, dengan usia lebih dari dua kali lipat muridnya itu. Namun kini setelah mereka dewasa dan menikah, apakah benar “cinta” mereka memang “abadi”? Salahkah apa yang mereka lakukan jika mereka hanya mengikuti percikan bara asmara, yang pada akhirnya juga menyatukan mereka?

Twist lain terjadi pada 2017 dimana setelah 12 tahun menikah, Vili akhirnya mengajukan cerau dari istrinya yang kini berusia 55 tahun itu. Pada awal pernikahannya, Vili mengaku bahwa ia sama sekali tak malu dengan hubungan mereka itu. Namun pada 2020, ia justru mengaku sebaliknya, bahwa apa yang terjadi semuanya adalah kesalahan.

Benarkah Mary merusak hidup Vili atas dasar “cinta”? Bagaimana jika seandainya Mary tak memantik bara asmara terlarang itu dengan muridnya, apakah Vili akan menemukan gadis lain dan bahagia? Mungkin kita takkan pernah bisa menjawabnya sebab permainan arus takdir yang mengombang-ambingkan mereka membawa mereka ke akhir tak terduga. Mary meninggal karena kanker pada 2020 dimana Vili dengan setia menemaninya di sampingnya hingga akhir hayat. Pada hembusan nafas terakhirnya, Mary juga mewariskan semua yang ia miliki pada Vili, meskipun mereka bercerai.

SUMBER: WIKIPEDIA



12 comments:

  1. Ini disturbing banget sih...
    Plus, aku ga yakin apa ayah dari 2 anak itu beneran Villi (tes DNA udah ada belum sih tahun itu?) soalnya anak cowok biasa pubertas di usia 14-16 trus awal2 masa pubertas, baik cewek maupun cowok, tingkat kesuburannya masih ga stabil.

    Artikelnya ga ngebahas time-skip pas Mary dipenjara jadi ga tau Villi dibawa ke psikiater (ato psikolog?) nggak, tapi menurutku Villi yang depresi sampe nikahim Mary pas umur 21 itu mungkin emang beneran merasa dia 'cinta mati' ama Mary padahal sebenernya ada gangguan mental semacem Stockholm Syndrom. Apalagi kalo kasus itu heboh trua dibicarain selama bertahun-tahun. Otomatis Villi jadi kebayang Mary terus2an dan, namanya juga remaja yang penuh hormon, nafsirin itu sebagai cinta.

    ReplyDelete
  2. ada film yang mirip nih tapi jadi komedi gitu, that's my boy judulnya, filmnya adam sandler

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwk anaknya jdi pengusaha sukses. Tapi endingnya bahagia lah walaupun komedi nya sedikit maksa

      Delete
  3. Kisah cinta banyak jenisnya ya 😌

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tolong jangan glorifikasi kasus beginian jadi kisah cinta gan. Hubungan orang dewasa sama anak-anak gaada romantis-romantisnya. Disturbing iya.

      Delete
  4. Dari sini bisa diambil kesimpulan bahwa mungkin jodohku belom lahir 🙃

    ReplyDelete
  5. Buset -_-

    Guys kalian vyg sekarang berusia 30++ dan masih lajang, bisa jadi jodoh kalian belum lahir wkwk, asal jgn jadi pedofil, tunggulah at least jodoh usia 20 tahun, gpp kalian baru 50 kok

    ReplyDelete
  6. Emmanuel macron,presiden prancis,menikah dgn mantan gurunya yg lbh tua 24 tahun darinya.

    ReplyDelete
  7. Gue pernah liat sekilas program acara Mary Kay ini di Crime&Investigation dan belom baca-baca lebih lanjut. Gue kira Vili itu usianya udah 15-17 tahun (tetep aja creepy hubungan guru/murid gimana pun juga) dan gue shock ternyata Vili ini 12 tahun...

    Gue pernah nonton Mary bilang Vili suka sama dia duluan. Kalo pun emang Vili suka sama gurunya, guru yang waras mah nolak dengan tegas. Atau pindah ngajar kek seandainya Vili masih ngebet. Gila aja bocah 12 tahun dipacarin sama umur 33 tahun. Gue ga masalah sama age gap, tapi at least sama yang udah dewasa juga jangan sama minor gila...

    Selama ini jadi silent reader dan baru komen sekarang karena Bang Dave bahas kasus ini. Makasih bang.

    ReplyDelete
  8. Sebagai cewek aku lebih bisa membayangkan nikah sama guru sendiri dibandingkan nikah sama murid sendiri, biasa di sekolah dipanggil nak tiba2 jadi suami 🗿

    ReplyDelete
  9. Apapun dibenarkan atas nama cinta dan perang

    ReplyDelete