Tuesday, June 1, 2021

KUTUKAN TIPPECANOE: APAKAH ADA KUTUKAN INDIAN DI BALIK KEMATIAN MISTERIUS PARA PRESIDEN AMERIKA SERIKAT TIAP 20 TAHUN SEKALI?

William Henry Harrison merupakan salah satu presiden Amerika Serikat yang berumur “terpendek” ketika pria itu meninggal satu bulan setelah ia terpilih menjadi orang nomor satu di negeri Paman Sam itu pada tahun  1840. Namun “Ripley's Believe It or Not!” sebuah museum yang cukup populer, mengamati bahwa ada sebuah pola yang amat meresahkan dari para presiden AS yang meninggal saat memangku tampuk pemerintahan. Mereka mengamati bahwa presiden yang bertahta pada tahun dengan angka kelipatan 20, mulai dari 1840, 1860, 1880, dan seterusnya, senantiasa meninggal dalam kondisi menggenaskan tanpa mampu merampungkan masa pemerintahannya.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah kematian beruntun para presiden setiap 20 tahun sekali ini adalah kebetulan? Atau adakah kutukan misterius yang menghantui para presiden tersebut.

Dear readers, inilah kisah aneh kutukan Tecumseh.

Pertempuran Tippencanoe antara tentara Amerika Serikat melawan kaum Indian (penduduk asli benua Amerika)

Konon awal mula kutukan ini adalah pria bernama William Henry Harrison yang sebelum menjabat sebagai presiden AS adalah seorang komandan perang dan gubernur negara bagian Indiana. Kala itu, pemerintah Indiana terlibat perang dengan suku Indian (penduduk asli Amerika). Ketua dari suku Shawnee kala itu bermusuhan dengan William karena menentang keinginan pemerintah kolonial AS tersebut yang ingin memperluas wilayah mereka dan merebut tanah suci milik kaum Indian.

Nama sang kepala suku adalah Tecumseh dan lokasi pertempuran tersebut adalah Sungai Tippencanoe, sehingga perang yang meletus tahun 1811 tersebut dinamai sebagai Perang  Tippencanoe. Sayang, dalam perang tersebut, Tecumseh dan para tentara kalah di tangan para tentara Amerika. Tentu saja pasukan kulit putih kala itu lebih unggul karena mereka memiliki senjata api yang merupakan produk modern Barat (walaupun pada awalnya ditemukan di benua Asia).

Karena keberhasilannya sebagai komandan perang, maka karir politik William pun semakin melesat hingga pada tahun 1840, iapun terpilih sebagai presiden AS kesembilan. Namun naas, baru sebulan menjabat posisi tertinggi di AS tersebut, nyawa William tak terselamatkan setelah ia terkena penyakit tifus.

Lukisan yang menunjukka pembunuhan terhadap Abe. Apakah beliau juga menjadi korban kutukan Tippencanoe?

Sebuah pola aneh kemudian muncul sekitar 20 tahun kemudian. Presiden yang menjabat pada tahun 1860, yakni Abraham Lincoln yang terkenal memenangkan Perang Saudara dan behasil menghapuskan Perang Saudara (Civil War) di Amerika, kembali tewas. Kali ini dia terbunuh oleh pria bernama James Wilkes Booth yang menembaknya kala sang presiden tengah menonton pertunjukan teater.

Dua puluh tahun kemudian, tragedi yang sama terjadi kembali. Pada 1880, James A. Garfield terpilih menjabat presiden AS ke-20. Namun baru 4 bulan memangku jabatan tersebut, sang presiden lagi-lagi ditembak mati oleh seorang pembunuh, kali ini bernama Charles J. Guiteau di sebuah stasiun kereta api di Washington DC.

Lagi-lagi 20 tahun berikutnya, William McKinley yang menjabat posisi presiden AS pada tahun 1900 juga kembali terbunuh. Baru enam bulan menjabat, William ditembak mati oleh seorang anarkis bernama Leon Cgolgosz ketika tengah menghadiri sebuah pameran di New York. Tak hanya itu, bahkan penggantinya, yakni Theodore Roosevelt (dari namanya-lah boneka Teddy muncul) juga hampir menjadi korban pembunuhan ketika seorang pria bernama John Flammang Schrank berusaha menembaknya. Namun beruntung, Teddy selamat.

Detik-detik sebelum terbunuhnya John F. Kennedy

Aneh tapi nyata, 20 tahun kemudian, tragedi yang sama terulang kembali. Warren G. Harding yang terpilih menjadi presiden AS ke-29 pada 1920 juga kembali terbunuh di tengah masa jabatannya. Namun berbeda dengan tiga presiden sebelumnya, kali ini beliau meninggal dengan sebab alami karena serangan jantung.

Dua puluh tahun kemudian, yap bisa kalian tebak, ada lagi presiden AS yang kembali terbunuh. Franklin Delano Roosevelt yang menjabat kursi kepresidenan pada tahun 1940, meninggal karena usia sepuh pada umur 65 tahun di tengah masa kepemimpinannya sebagai presiden AS ke-32.

Tragedi kembali menyeruak bak sebuah pola matematis, ketika terakhir, pada 1960, seorang presiden yang teramat kondang asal AS, yakni John F. Kennedy, terbunuh dengan cara ditembak mati oleh Lee Harvey Oswald.

Tragedi demi tragedi itu membuat kita bertanya-tanya, apakah kematian para presiden AS tiap 20 tahun sekali itu (baik karena sebab alami atau karena dibunuh) hanya merupakan kebetulan semata, ataukah ada kekuatan supranatural yang mendalanginya?

Kehebohan ketika terjadi usaha pembunuhan terhadap Ronald Reagan yang kala itu menjabat menjadi presiden AS

Banyak yang mengklaim, bahwa apa yang dialami para presiden tersebut merupakan bukti Kutukan Tecumseh. Konon, kutukan ini diawali oleh William Henry Harrison yang  tega menghabisi kaum Indian dan merebut tanah mereka demi kepentingan politik, sehingga Tecumseh melancarkan kutukan maut untuk membunuh para penerusnya tiap 20 tahun sekali.

Namun jika kutukan itu benar adanya, bagaimana dengan nasib presiden-presiden berikutnya? Setelah kematian JFK, tak ada lagi presiden yang meninggal pada masa pemerintahannya, apalagi dibunuh oleh penembak jitu. Berarti kutukannya nggak terbukti? Well, nggak semudah itu menampiknya, sebab para penerus presiden-presiden tersebut, tiap 20 tahun sekali, ternyata paling tidak mengalami percobaan pembunuhan.

Kita sebut saja Ronald Reagan yang menjabat presiden pada 1980. Beliau sempat terluka parah karena tembakan sniper bernama John Hinckley Jr. yang ditujukan kepadanya. Mantan aktor Hollywood juga kala itu merupakan pria tertua yang pernah terpilih sebagai presiden AS pada usia 69 tahun, sehingga banyak yang meragukan apakah ia bisa selamat hingga akhir pemerintahannya. Namun konon, istrinya yakni Nancy Reagan amat khawatir dan mencemaskan nasib suaminya, sehingga demi mencegah Kutukan Tecumseh, Nancy rela menyewa para ahli supranatural demi menjaga suaminya. Alhasil, Ronald Reagan mampu bertahan hidup selama 15 tahun, bahkan setelah aksi penembakannya.

Yap, akankah beliau menjadi korban berikutnya

Dua puluh tahun kemudian, presiden yang menjabat berikutnya pada tahun 2000 adalah George W. Bush, yang tentu kalian tahu, masih hidup hingga sekarang. Namun mungkin banyak di antara kalian yang tidak ingat, bahwa Bush sendiri nyaris menjadi korban pembunuhan. Pada tahun 2005, seorang pria berdarah Armenia bernama Vladimir Arutyunian melemparkan granat ke arah mobil presiden Bush, namun bom itu tidak meledak. Mengingat invasinya terhadap dunia Timur Tengah pasca-serangan teroris 11 September, tak heran banyak yang menginginkan kematiannya. Namun jelas tak terbayangkan akibatnya, jika pada serangan tersebut, Bush benar-benar tewas. Mungkin hubungan politik (dan juga militer) antara AS dan dunia Timur Tengah akan makin mengeruh, bahkan berujung pada perang berskala dahsyat.

Yang lebih meresahkan adalah nama presiden berikutnya yang terpilih 20 tahun berikutnya, yakni tahun 2020. Yak, kalian pasti sudah tahu siapa beliau, yakni presiden AS saat ini (kala tulisan ini dibuat) yakni Joe Biden. Akankah pengganti Donald Trump ini mengalami nasib sama, menjadi korban keganasan kutukan kuno sang kepala suku Indian? Ataukah ia bisa diselamatkan, namun dunia ini akan dihebohkan dengan usaha pembunuhan terhadap sang presiden, yang jelas akan mengubah arus sejarah dunia?

Kita tunggu saja tanggal mainnya.

SUMBER: WIKIPEDIA


A VERY SPECIAL THANKS TO:

Maulii Za 

Aulia Pratama Putri 

별처럼 다 우리 빛나  

Sinyo Kulik 

PJ Metlit  

Merry Lim  

Ananda Nur Fathur Rohman Prast  

Adhitya Sucipto  

Ciepha Ummi 


SPECIAL THANKS TO ALL MY SUPPORTER LAST APRIL: 

Utami, Popy Saputri . Jelita Jasmine . Adhitya Sucipto , Rahadian Pratama Putra , Marwah , Elliot Beilschmidt , Ilmiyatun Ainul Qolbi , Fitriani , Aly Fikri , Albian Ocot , Jeremy Yoppi , Steven Alexandro . Junwesdy Sinaga , Johanna Zj , Ahmad Ikhsan , Singgih Nugraha , Rahadian Pratama Putra , Radinda , Kinare Amarill , Maulii Za , Rara , Sharnila Ilha , Victria Tan , Ali Hutapea,  . Keny Leon , Rose , Marcella F . Tieya Aulia , Marwah , Dana Xylin , Paramita , Amelia Suci Wulandari , Rivandy , Syahfitri , Dyah Ayu Andita Kumala , Fitriani , Ilmiyatun Ainul Qolbi , dan Riani Azhafa 

4 comments:

  1. Setelah baca postingan ini, gue jadi berharap seharusnya kemaren Donald Trump menang 2 periode :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi kalau Trump 2 periode terus dia meninggal, kemungkinan besar bakal terjadi WW3 bro

      Delete
  2. Memang ini berbau mistis dan supranatural namun tak tertutup kemungkinan hal ini sudah jauh2 hari dipersiapkan oleh paspampres AS dengan pengamanan yg jauh lebih ketat.

    ReplyDelete